NovelToon NovelToon
SIMPANAN TUAN DOUGLAS

SIMPANAN TUAN DOUGLAS

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:251.8k
Nilai: 5
Nama Author: lena linol

Dulu dia dibutakan cinta maka dari itu Douglas setujudengan perjanjian pernikahan mereka. Tapi, setelah hampir 4 tahun menikah Douglas merasa hampa tanpa hadirnya seorang anak dalam pernikahan mereka. Istrinya yang selalu sibuk tidak pernah ada waktu untuknya membuatnya semakin berada di titik jenuh pernikahannya.


"Kenapa kau tidak mencari wanita lain saja yang mau mengandung anakmu," saran sesat dari sahabat Douglas yang sepertinya patut untuk dipertimbangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Calon duda

"Anda mau ke mana, Tuan?" tanya Bintang pada Doug saat mereka berada di dalam lift. Bintang mundur dua langkah, berdiri dibelakang Doug.

Doug memicingkan mata saat gadis itu mundur seolah menghindarinya. Ia tak mau kalah, secepat kilat menjajarkan diri dengan gadis itu.

"Eh!" Bintang kaget saat pria bule itu kini berdiri disampingnya.  Padahal ia tahu diri karena saat ini posisinya menjadi tour guide pria tersebut, jadi harus jaga jarak.

"Siapa yang kau panggil Tuan?" tanya Doug sembari mendunduk menatap gadis itu, karena tinggi badan Bintang hanya sebatas dadanya.

"Anda." Bintang menjawab tanpa keraguan.

Doug berdecak lalu menghembuskan nafas kasar. "Lalu mana panggilan kesayangan itu?" Ia menundukkan setengah badan, mengikis jarak diantara mereka.

"Eh! Itu ..." Bintang refleks mundur lalu memalingkan wajahnya yang merona seperti tomat.

Ting!

Ah! Bintang bergegas keluar dari lift tersebut sambil mengipasi wajahnya dengan tangan. "Duh, bahaya banget tuh, bule. Damage-nya nggak main-main." Bintang beralih mengusap dada berulang kali.

Doug terkekeh melihat tingkah gadis tersebut. "Dia sangat menggemaskan kalau salah tingkah." Ia menggigit bibir bawah, sembari mengikuti gadis tersebut.

*

"Anda hari mau ke mana, Tuan?"

"Panggil aku Mas Bule."

"Tidak mau!"

"Why?!' Doug berkacak pinggang menatap gadis itu yang juga tengah menatapnya. Mereka saat ini di depan lobby hotel.

"Karena sekarang Anda adalah tamuku."

Jawaban Bintang membuat Doug menggembungkan pipi. "Jangan terlalu formal padaku, Bintang."

Bintang mengalihkan pandangan, menarik nafas panjang sebelum akhirnya kembali menatap Doug. "Jadi, hari ini Anda ingin diantar ke mana?" Bintang mengulang pertanyaan yang sama, tanpa mengabulkan permintaan Doug.

"Hei! Kau pernah bilang ingin membalas kebaikanku 'kan, jadi aku harap mulai hari ini kau memanggilku MAS BULE!"

"Ish! Ini sih pemaksanaan namanya!" gerutu Bintang, cemberut kesal. Tapi beberapa detik kemudian, dia tersenyum lebar. "Jadi hanya itu keinginan Anda?"  Ia senang karena tidak harus membalas kebaikan Doug dengan hal yang neko-neko. Memanggil pria tersebut dengan 'Mas Bule' bukan hal susah untuknya.

"Itu salah satunya!" jawab Doug menahan tawa saat gadis itu kembali cemberut.

"Hah? Jadi, masih banyak hal lain yang Anda inginkan?"

"Iya, masih banyak. Ayo!" Doug langsung menarik tangan gadis itu.

"Eh!" Bintang kaget karena gerakan pria itu sangat cepat membuatnya sulit menghindar, terlebih lagi Doug sekarang menggenggam tangannya erat.  Sudah protes minta dilepaskan tapi pria itu seolah tidak mendengar permintaannya.

*

*

Prancis.

"Ada apa, Freya? Sejak kemarin kau terlihat gelisah." Ibu Isa menatap Freya yang sejak tadi tidak tenang sembari menatap layar ponsel.

"Doug, nomornya tidak bisa dihubungi." Freya akhirnya mengutarakan kegelisahannya pada ibu mertua,

Ibu Isa tersenyum penuh arti mendengar keluhan itu. Dia menarik nafas dalam sebelum membuat wanita itu semakin gelisah dan kepanasan.

"Benarkah? Bagaimana bisa nomor Doug tidak bisa dihubungi? Padahal beberapa menit yang lalu Doug meneleponku." Jawaban Ibu Isa membuat Freya mendelik lebar. "Oh, atau jangan-jangan Doug memblokir nomormu." Ibu Isa semakin mengompori wanita itu.

"Tidak mungkin, Bu! Doug, tidak mungkin berbuat seperti itu!" Freya berusaha menyangkal pernyataan ibu mertuanya. "Dia sangat mencintaiku."

"Kalau dia mencintaimu kenapa dia tidak pernah meneleponmu? Malahan Doug lebih sering menelepon Ibu." Ibu Isa berkata jujur. Doug hampir setiap hari menghubunginya. Tanpa Freya ketahui, Doug yang telah memblokir semua kartu debit dan kartu kredit Freya.

"Apa? Dia sering menelepon Ibu?" Freya membeo dengan raut tak percaya.

"Iya!" Ibu Isa menjawab tegas dan mantap.

"Ibu pasti berbohong 'kan!" Freya masih tidak percaya dengan ucapan ibu mertuanya.

"Perlu bukti?" Ibu Isa mengeluarkan ponsel dari kantong celananya, lalu menghubungi Doug melalui video call.

"Iya, Bu?" Doug menjawab dengan nada lembut diseberan sana.

Ibu Isa tersenyum melihatnya. Dia menatap wajah Doug yang terpampang di layar ponselnya, kemudian menunjukkan pada Freya, seolah membuktikan kalau dirinya tidak berbohong.

Tubuh Freya seperti di siram air es, membeku seketika, lidahnya mendadak kelu, dan suaranya tercekat ditenggorokan. Jadi benar yang dikatakan ibu mertuanya kalau suaminya telah memblokir nomornya. Ya Tuhan, bagaimana ini? Kecamasan mulai melanda hati dan jiwanya.

"Bu, lihat ini." Doug sengaja mengarahkan kamera ke wajah Bintang yang berjalan di sampingnya.

"Wah, siapa wanita itu? Cantik sekali." Ibu Isa berkata dengan nada keras sembari melirik sinis Freya yang mematung di tempat. "Apa dia menantu baru untuk Ibu?"

Freya menatap ibu mertuanya dengan tajam. Lancang sekali wanita tua itu berkata seperti itu.

"Ya sudah kalau begitu. Nikmati liburanmu, Nak, jangan lupa bawa oleh-oleh cucu," ucap Ibu Isa sebelum menutup sambungan telepon.

*

Untung saja Doug dan Ibu Isa berbicara dengan bahasa Prancis, jadi Bintang tidak paham dengan apa yang tengah dibicarakan ibu dan anak itu.

"Tadi itu ibumu?" tanya Bintang, menatap Doug yang mengangguk. "Ibumu cantik sekali."

"Terima kasih atas pujiannya, Bintang." Doug tersenyum pada gadis tersebut. "Ibu memintaku membawa oleh-oleh."

"Oleh-Oleh?" Bintang membeo dan tak berselang lama tersenyum. '"Mau oleh-oleh apa? Aku tahu tempat pusat oleh-oleh di Jakarta. Mau aku antar ke sana?" Bintang sangat antusias saat mengatakan hal tersebut.

Doug menggeleng lalu terkekeh.

"Hei, kenapa?" Bintang menatap heran pada pria bule itu.

"Bukan oleh-oleh itu yang ibuku maksud, tapi oleh-oleh cucu," jawaban Doug membuat kedua mata Bintang melebar.

"Ah, maafkan aku ... jadi kamu sudah menikah ya? Lalu di mana istrimu?" tanya Bintang, penasaran, karena sejak bertemu pria ini dia tidak pernah melihat ada sosok wanita disampingnya.

"Ya, aku sudah menikah, tapi pernikahan kami akan segera berakhir."

"Oh, calon duda." Bintang mengangguk-angguk paham, tidak ingin bertanya lebih jauh tentang pria itu, bukan berarti tidak penasaran akan tetapi dia takut menyinggung perasaan Doug, terlebih lagi ini urusan pribadi.

Doug tersenyum menanggapinya.

"Tapi, anehnya kenapa ibumu minta oleh-oleh cucu?" Bintang melontarkan satu pertanyaan yang membuatnya sejak tadi penasaran. "Calon ibunya 'kan tidak ada, katanya mau pisah."

"Calon ibunya adalah kamu. Gimana? Kamu mau jadi simpanan aku?"

"Gila!" umpat Bintang lalu memukul dada bidang pria tersebut.

1
Tuti Tyastuti
nyosor terusss😂😂
Anonim
Senangnya Doug mengetahui Bintang baru pertama kali ciuman sama pria - Doug yang pertama.

Pertahanan Bintang goyah mendapat sentuhan yang semakin intens dari Doug - sensasi yang diberikan Doug membuatnya tak berdaya.

Ciuman lembut Doug di bibir bintang ditambah sentuhan penuh gairah, tak kuasa untuk menolak - Bintang terbawa arus yang memabukkan.

Doug semakin menjadi - dengan penuh gairah memperdalam ciuman - digendongnya Bintang - tanpa melepaskan ciuman.

Gelombang hasrat yang sulit ditahan - ciuman yang penuh gairah - tak membuat akal sehat Doug hilang.
Walaupun gairah sudah di ubun-ubun Doug mampu mengendalikan diri tak sampai melampaui batas.

Bintang menyesal bibirnya sudah tidak suci lagi - tapi menikmati juga sih.

Doug bersolo ria tuh di kamar mandi mendesah memanggil nama Bintang berulang kali. P u a s .

Doug yang sudah berpengalaman mampu membikin Bintang terbuai, walaupun di awal meronta - merasakan enak ya Bintang /Facepalm/.

Lo...lo...loooooo.... Bintang apa sudah dieksekusi ini - kok gak kerasa ya 🤦‍♀️😂
Doug sebelum membuka pintu ada yang mengetuk - memungut kaos dan celana lalu memakainya - WOW Doug kau sudah buka puasa 😄???
Asri Fauziah
👍👍👍👍👍🫰
Salim ah
hahaha.... akhirnya doug arisan dikamar mandi😃
asih
😄😄😄😄 itu Doug semalan lepas perawan bintang kah,, kok pakai kaos Dan celana huffff kurang asem banget tuh dough
Iis Amoorea
halal kn yukkk
MD...
ciuman teruss🤸🤸😂
MD...
wkwkkkk.. mau ngeluarin bisa uler dulu 😂😂
bunda n3
Mas bule nyosor terus
Tutuk Isnawati
😍
MD...
nikah dulu mas..... ayo2 kita k KUA
Djuniati 123
rapel masbul😁
Ny Rudi Harianto
manis nya nukar d part ini.....ikutan senyum2 baca nya
Nurminah
lanjutkan
Joel Natan Tarigan
agak pjg mmg bab nya
isni afif
lanjut...
Neni
mas bule nyosor terus
Euis Maryam
lanjutkan
Rina Kurnia
gustiiii.......duda karatan, sdh lama ga pernah mencangkul kebun yah.....🤣🤣🤣🤣
Siti Hayati
astaga, mas bule nyosor trs eh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!