NovelToon NovelToon
Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Tentara / Penyesalan Suami
Popularitas:180.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Bismillah karya baru,

Sudah tiga tahun Elyana menikah dengan Excel Damara, seorang Perwira menengah Angkatan Darat berpangkat Kapten, karena perjodohan.

Pernikahan itu dikaruniai seorang putri cantik yang kini berusia 2,5 tahun. Elyana merasa bahagia dengan pernikahan itu, meskipun sikap Kapten Excel begitu dingin. Namun, rasa cinta mengalahkan segalanya, sehingga Elyana tidak sadar bahwa yang dicintai Kapten Excel bukanlah dirinya.

Apakah Elyana akan bertahan dengan pernikahan ini atas nama cinta, sementara Excel mencintai perempuan lain?

Yuk kepoin kisahnya di sini, dalam judul "Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 Kedatangan Besan

     Setelah beberapa jam berada di rumah duka, Excel dan kedua orang tuanya, berpamitan dari kediaman orang tua Rafka, atau kakak kandung Bu Gina.

     "Tante pamit dulu, ya. Kamu harus kuat dan tetap bersemangat. Doakan almarhumah istri dan bayimu agar ditempatkan disisi-Nya. Tante dan Om juga Excel, bukan tidak ingin menemani kamu di sini. Tapi, kami masih ada urusan," ujar Bu Gina berpamitan seraya memeluk Rafka sang keponakan.

     "Iya Tante. Rafka paham. Terimakasih banyak atas doa dan kedatangannya. Semoga perjalanan kalian lancar dan selamat," balas Rafka sembari melerai pelukan Bu Gina. Setelah berpamitan, mereka kembali melanjutkan perjalanan.

     Kini tujuan mereka adalah, mengunjungi Kampung Sumuhun Dawuh. Untuk bersilaturahmi pada kedua orang tua Elyana. Karena selain mereka besanan, mereka juga bersahabat sejak muda. Kampung Sumuhun Dawuh, tidak terlalu jauh dari Kampung Sarangka Bedog. Perbedaannya hanya kurang lebih satu kilo meter.

     Tadinya, Excel sempat menolak, karena ia bingung harus mengatakan apa tentang Elyana dan Nada, kepda kedua mertuanya. Meskipun dia bisa saja berbohong, akan tetapi perasaan takut ketahuan, seketika mendera.

     Mobil mereka beriringan, tiba di depan villa, mereka langsung memasukkan mobil itu ke dalam halaman villa. Untuk sejenak mereka akan melepas lelah di villa, sebelum mengunjungi keluarga Elyana.

     "Mau jam berapa ke rumah Arman, Pak?" tanya Bu Gina. Excel terlihat diam saja sejak tadi, pikirannya dilanda kalut. Kemudian, rasa bersalah kini semakin mendera.

     "Nanti, setelah Maghrib saja, bagaimana?"

     "Baiklah." Bu Gina setuju.

     Setelah sholat Maghrib, mereka bertiga bersiap. Hanya kurang lebih 600 meter saja jarak menuju rumah besannya dari villa, sehingga mereka tempuh dengan jalan kaki saja.

     Sepuluh menit kemudian, mereka bertiga sampai di depan rumah Pak Arman. Suasana terlihat sepi.

     Jantung Excel seketika berdegup, rasa takut itu terus mendera.

     "Assalamualaikum," ucap Bu Gina diikuti Pak Erik dan Excel, pelan.

     Belum ada yang menjawab, Bu Gina tidak berputus asa dia mengulang kembali salamnya.

     "Assalamualaikum."

     Tidak berapa lama, derap langkah dari dalam rumah mulai terdengar. Bu Gina dan Pak Erik memasang wajah bahagia, akan tetapi tidak dengan Excel. Dia justru tegang.

     "Waalaikumsalam. Kalian?" balasnya, diimbuhi rasa terkejut. Wanita paruh baya itu melirik ke arah Excel, menatap sejenak lalu kembali pada Bu Gina. Bu Gina dan Pak Erik tentu saja menduga, sikap terkejut Bu Elis adalah karena melihat kedatangan mereka yang mendadak.

     "Iya, ini, kami Elis. Mana Arman, apakah dia masih di masjid?" Pak Erik menjawab, sembari menatap ke dalam rumah, mencari Pak Arman.

     Sebelum menjawab, Bu Elis terlihat ragu dan menoleh ke dalam. Dia seakan takut suaminya mendengar kedatangan besannya, dan langsung mengamuknya.

     "Suamiku ada di kamar, tadi habis sholat Maghrib, dia membaringkan tubuh. Katanya kepalanya mendadak sakit.

     Bu Gina dan Pak Erik juga Excel, terlihat kaget, mendengar Pak Arman sakit kepala.

     "Waduh, kedatangan kami rupanya tidak tepat. Tapi, ijinkan kami masuk. Mumpung kami sedang di sini, sekalian mampir dan ingin bersilaturahmi dengan Arman," tukas Pak Erik.

     "Masuklah. Aku ke dalam dulu untuk memberitahukan suami aku," ucap Bu Elis seraya berlalu. Di dalam kamar, Bu Elis memberitahukan pada Pak Arman bahwa besannya dan Excel dari kota.

     Pak Arman terhenyak, emosinya kini kembali seakan berada di atas ubun-ubun. Sakit kepala yang mendera yang sejak tadi dirasakan, kini seakan tambah jadi saat mendengar besannya dan Excel datang.

     "Bapak harus tenang dulu. Kita jangan gegabah dan ngamuk dulu. Hadapi dengan tenang dan elegan. Kita lihat seperti apa sikap Excel. Tapi, kalau melihat ekspresi besan kita, mereka seperti tidak terjadi apa-apa. Untuk itu, Bapak juga harus bersikap tenang. Kita lihat bagaimana reaksi mereka," bujuk Bu Elis seraya membantu Pak Arman bangkit.

     "Baiklah. Bapak juga ingin melihat bagaimana reaksi si brengsek itu," hardik Pak Arman seraya berdiri.

     "Tapi, nanti saat di luar, kita jangan dulu ceritakan ada Elyana di sini. Bapak ingin tahu dulu gimana sikap Excel." Pak Arman memberikan arahan. Bu Elis mengangguk setuju.

     "Apakah Elyana ditelpon saja Pak. Supaya dia hati-hati dan mempertahankan Nada agar tidak diambil paksa Excel?" Bu Elis menatap suaminya risau.

     "Biarkan saja Elyana, biar dia tahu sendiri kalau suaminya datang. Tidak usah dikasih tahu sekarang," larang Pak Arman seraya membuka pintu kamar dan keluar, diikuti Bu Elis yang langsung menuju dapur untuk membuat air minum.

     "Erik ... kalian datang," seru Pak Arman seraya menghampiri besannya, lalu menyalami keduanya. Setelah itu mata Pak Arman menuju Excel yang kini mendongak untuk menyalami tangan mertuanya. Tadinya Pak Arman ingin menepis, tapi dia harus berusaha seolah-olah tidak ada Elyana di sini.

     "Nak Excel, apa kabar? Di mana anak istrimu, kenapa tidak sekalian kamu bawa? Bapak sudah kangen," cecar Pak Excel menatap lekat pada Excel, ingin tahu apa jawaban menantunya itu.

     Excel terlihat sangat kaget, dia menunduk bingung. Gelagat seperti itu sudah terbaca oleh Pak Arman. Dalam hati, Pak Arman berdecih dan mengutuk sikap Excel yang menurutnya sangat keterlaluan.

     Excel mengangkat dagunya, lalu menatap mertua lelakinya itu.

     "Alhamdulillah kabar saya baik, Pak. Akan tetapi Nada sedikit kurang sehat, itu makanya kami tidak mengajaknya sekalian. Kalau diajak, takutnya Nada tambah sakit. Oh iya, tadi kata ibu, bapak katanya sakit kepala. Apakah sekarang sudah mendingan?" jawab Excel diimbuhi sebuah pertanyaan kepada mertuanya untuk mengalihkan fokus Pak Arman.

     Pak Arman tersenyum sinis. Ingin saat ini juga dia meraih kerah baju Excel lalu mengangkatnya dan berkata, "anak dan istrimu di sini, dia kabur dari rumah, bukan?"

     Tapi, Pak Arman hanya bisa menahannya dalam hati. Dia harus berusaha tenang.

     "Oh iya, Arman, kami dengar tadi dari istrimu, kamu sakit kepala? Kami jadi tidak enak sudah mengganggu istirahatmu," sela Pak Erik merasa peduli.

     "Iya, tadi kepalaku mendadak sakit. Terlebih saat kedatangan ...."

     "Silahkan, air teh hangatnya. Di sini tidak ada cemilan yang bagus seperti di kota." Tiba-tiba Bu Elis datang sembari membawa nampan yang isinya air minum dan bolu panggang buatannya yang masih hangat. Kebetulan, saat besannya datang, Bu Elis sedang membuat bolu untuk cemilan Elyana dan Nada cucunya. Sehingga ucapan Pak Arman terpotong.

     "Terimakasih Elis, jangan repot-repot. Ini, kami bawa oleh-oleh. Ada buah-buahan dan kue-kue ala kota. Kami tidak membuat sendiri, karena kami tidak bisa membuat, he he," balas Bu Gina sembari memberikan dua kantong yang isinya buah-buahan dan beberapa bungkus kue-kue khas kota.

     "Terimakasih Bu Gina. Kalian ini setiap datang kemari, selalu saja membawa oleh-oleh untuk kami,." Bu Elis menerima kantong itu, meskipun awalnya merasa ragu karena teringat Elyana yang kabur dari rumah gara-gara Excel.

     "Lalu, dalam rangka apa kalian datang ke kampung. Apakah sengaja atau ada agenda lain?" sela Pak Arman.

     "Kami tadi siang habis melayat orang yang meninggal di kampung sebelah. Istri dari keponakan aku meninggal saat akan melahirkan. Calon anak dan istrinya meninggal bersamaan," ujar Bu Gina terlihat sedih.

     "Innalillahi. Kam turut berduka," ucap Bu Elis.

     "Tidak terbayangkan sedihnya, ketika keponakan kalian ditinggal pergi anak dan istri. Tapi, ada juga yang ditinggal anak dan istri, sikapnya cuek dan tidak bersedih," sindir Pak Arman ditujukan paa Excel. Sejenak suasana hening, seakan sedang mencerna kalimat yang dilontarkan Pak Arman barusan.

1
Ma Em
Rafka tambah penasaran tuh sama Elyana karena Elyana susah sekali didekati , semangat Rafka jgn dikasih kendor kejar terus Elyana sampai Elyana luluh mau menerima Rafka.
Bunda Ochie
smoga keberuntung berpihak pd rafka..mobilnya ttp g bs jalan jd elyana mau ikut😅
Uthie
Janda bermartabat lohhh itu Rafka 👍😂
Dewi Oktavia
alama,,,janda bermartabat,tahu posisi janda takut banyak bahan pembicaraan para ibu-ibu dan takut berdampak anak y kelak,tapi jodoh kita tak akan tahu tapi klo tentara biasa y paling pantang di tolak karna wanita bukan kamu ja😅
Dewi Oktavia
jadi cewek jangan terlalu jual mahal kan sudah janda,jika berteman atau berkenalan pa salah sich🤣kan bukan gatel mba
Lee Mba Young
Elyana janda terhormat gk mungkin mau berduaan di mobil ma laki br kenal. nnti jd omongan orang lah palagi di kampung.
lbih baik kl mau ketemu Elyana lngsung kerumah nya, itu lbih bagus.
Ma Em
Elyana mau saja kalau diajak ketemuan kan cuma kenalan doang Rafka tdk ada maksud apapa dan Rafka cuma mau kenal sama Elyana.
Putri Abdurachman
loh...acara'a ne hr. waduh ktinggalan /Hey/
Nasir: Wkwkkwkw iya betul....
total 1 replies
merry
jgn jgn axcel itu sepupu dgn rafka,, wah mkn seru donk mntn istri jdi kkk ipar y
Star Ir: emang
total 1 replies
merry
klo aku laporin tu Erni sm selingkuh y biar kapok hncur hdp yy,, apa lg sngaja hncrinn rt excell trs selingkuh lhh sok jagoan pula,, ngmgin El kmpungn mndgnn kmpungn dr pelakorr ud ngerusak dua rt org🙈🙈🙈🙈
Mhyta
lanjuttt thorr... semakin seruuu
Nasir: Lagi OTW Kak, tungguin ya.
total 1 replies
ike sihab
eeeaaa sinyal menyalaa/Smile/
UmuUmaya Khusna
semoga Elyana berjodoh dengan Rafka
Putri Abdurachman
lampu kuning menyala/Drool/
Ma Em
Akhirnya Rafka tahu status Elyana yg sdh janda dan Rafka tdk tahu saja bahwa Elyana mantan istri sepupunya yaitu si Excel , kalau emang Rafka baik dan cinta sama Elyana tdk apa kalau emang Elyana berjodoh dgn Rafka makin bertambah menyesalnya nanti Excel mantan istrinya nikah lagi dgn Rafka sepupu Excel.
Bunda Ochie: naga2 nya rafka jatun cinta dengan elyana..smoga berjodoh ya
total 1 replies
Sri Widiyarti
saya vote Thor biar semangat up nya
Nasir: Makasih byk...
total 1 replies
Uthie
Cerita ini saat ini jadi salah satu yg utama yg ingin selalu buka dan liat-liatin terus, ada up baru nya lagi pa gak 😍👍🤗🤗
Nasir: Sabar ya Kak...
total 1 replies
Kulo_Rolii
Terimakasih sudah upload Thorrr, ditunggu episode selanjutnyaaaaaaa 🤩🤩🤩
Nasir: Tungguin ya Kakk..
total 1 replies
Saidi Ritonga
♥️♥️♥️♥️♥️
Nasir: Mksh byk Kak..
total 1 replies
Dewi Oktavia
kasihan x, sudah nikah siri dan bisa bahagia tapi tidak di nikahi secara sah👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!