Seorang pemuda yang di tolak cintanya dengan kejam oleh seorang gadis cantik. Tiba tiba di datangi seorang gadis cantik dan merubah jalan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Shong Yun.
Bagian 13.
Wang Lee mendengar percakapan mereka dan matanya teralihkan oleh sebuah suara di kelompok Rong Joung.
Kakak...Kalahkan kawanmu, kalahkan dengan satu tendangan! Rong Joung Berdiri memberikan semangat, lalu matanya melirik dengan sengaja kearah Wang Lee dengan tatapan meremehkan iya menunjuk kearah Wang Lee dengan jempol terbalik kebawah. Teman teman di sampingnya tertawa sambil mengejek.
Wang Lee mengabaikan mereka, ia lebih tertarik dengan Shong Yun ini. Lalu ia terus memperhatikannya dengan seksama.
Hanya selepas wasit memberikan aba aba tanda di mulai, kedua petarung mulai memasang kuda kuda. kemudian beberapa saat setelahnya Shong Yun langsung membuat gerakan mengambil ancang ancang lalu melompat.
Tubuhnya berputar putar beberapa kali di udara dan pas waktu yang tepat langsung melayangkan tendangan di kepala lawannya, bahkan lawannya telah menangkis tendangan itu, Namun ia tetap saja roboh jatuh terlentang di atas kanvas arena.
"Wang Lee tercengang, begitu kuat? Cepat sekali!" Dalam hati Wang Lee mau tidak mau mengagumi cara Shong Yun menjatuhkan lawannya.
Tanpa sadar ia ikut berdiri dan memberikan tepuk tangan ketika semua orang di sekitarnya bersorak Sorai.
Wang Lee melihat Rong Joung dengan bangga menunjukkan kearah teman temannya.
Tapi, Wang Lee mengakui itu cukup hebat, pertarungan itu sendiri sangat singkat dengan hanya satu tendangan membuat lawannya tidak sanggup lagi meneruskan pertandingan.
Setelah menonton banyak pertandingan, tiba tiba dari sound speaker aula, Wang Lee mendengar sang wasit pembawa acara menyebutkan nama Mei Cin dan lawannya adalah Zhe Zhe dari klub yang sama.
Mei Cin segera berdiri dan melangkah kearena pertandingan dan sedikit melakukan pemanasan.
Wang Lee melihat kearah Mei Cin dan Mei Cin juga melirik kearahnya.
Sang Wasit memberikan aba aba di mulainya pertandingan, kedua peserta mulai memasang kuda kuda dan cukup hati hati dan saling mencari titik kelemahan untuk memulai serangan.
Lawan Mei Cin sepertinya ia melihat kesempatan lalu meluncurkan tendangan keras yang kuat kearah Mei Cin.
Namun Mei Cin dengan mudah mengelak, Mei Cin juga membalas dengan tendangan pula, tapi lawannya menangkis dan terjadilah adu tendangan dengan berbagai teknik.
Tapi wasit segera memisahkan mereka ketika ada kebuntuan.
Wang Lee melihat Mei Cin sangat lincah dengan kakinya, ternyata sahabatnya itu sangat lincah dan piawai dalam melakukan gerakan gerakan, cepat, terarah.
Kadang melayang dan berputar di udara lalu pada satu kesempatan Mei Cin melakukan tendangan menyamping dengan kaki kanannya, lawannya menangkis, tapi gerakan itu hanya tipuan saja karena kaki kirinya naik tinggi dan menendang kearah kepala.
Tendangan itu sangat tiba tiba dan cepat sehingga lawannya terkejut dan tidak sempat melakukan gerakan pertahan, tendangan Mei Cin masuk dengan telak.
Sepertinya serangan itu membuat lawannya kehilangan momentum, karena selanjutnya ia terpojok dan menjadi bulan bulanan Mei Cin.
Lalu ketika pertandingan berakhir wasit mengumumkan kemenangan untuk Mei Cin.
Wang Lee berdiri dan bertepuk tangan, suara sorak sorak dan cuitan dari para penonton memenuhi seluruh ruangan aula besar tersebut.
Pertandingan Mei Cin adalah pertandingan terakhir dan itu artinya sekarang gilirannya yang akan segera naik keatas arena pertarungan.
Wang Lee sedikit merasa agak canggung, karena dia tidak menyangka yang menonton pertandingan sebanyak itu.
Tetapi karena telah sampai di titik ini tentu saja dia tidak akan mundur, meskipun ia tidak tau teknik teknik yang kuat seperti Shong Yun. Ia yakin bisa mengalahkan Rong Joung.
"Wasit pembawa acara mengumumkan bahwa pertandingan selanjutnya adalah tarung bebas antara Rong Joung dari klub karate dan penantangnya adalah Wang Lee dari....."
Suara pengumuman di speaker aula terhenti ketika pembawa acara tidak melihat asal klub Wang Lee ada di kertasnya. Ia bingung lalu bertanya kepada masternya.
"Maaf kami ulangi, pertandingan selanjutnya adalah Rong Joung dari klub karate dan Wang Lee petarung bebas"
Para penonton bertanya tanya petarung bebas? Apa maksudnya? Namun setelah ada yang membisikkan petarung bebas bukan dari klub manapun, mereka jadi tertarik.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa duel yang di sebut tarung bebas ini di jadikan penyelesaian sebuah masalah jika dialog tidak mencapai hasil.
Karena berkelahi di larang di sekolah, maka pihak pihak yang bermusuhan akan memilih duel di aula untuk menuntaskannya dan biasanya pertandingan sarat dengan emosi. Para penonton sangat suka melihat ini.
Meskipun para master aula tahu, memang mereka sengaja membiarkannya. Mereka juga ingin tahu apakah ada bakat bakat yang bagus di antara mereka.
Wang Lee turun dari bangkunya dan menuju ke atas arena pertarungan, di seberang arena, Rong Joung telah memasuki arena pertarungan terlebih dahulu. Ia berdiri dengan senyum bangga.
Orang orang mengetahui bahwa Rong Joung adalah adik kandung Shong Yun, tapi lain ibu. Mereka juga ingin tahu apakah adiknya ini sama ganasnya dengan kakaknya Shong Yun.
Wang Lee dan Rong Joung saling berhadapan di atas arena, Rong Joung memandang Wang Lee dengan dagu terangkat matanya sarat dengan penghinaan.
Wasit masuk kedalam arena pertarungan dan mengangkat tangannya, Namun tiba tiba berhenti melihat kearah Wang Lee dengan heran dan berkata.
"Perbaiki ikatan sabukmu" Ujar wasit menurunkan tangannya.
Wang Lee melirik sabuknya dan melihat sabuk. Melihat kembali sabuk berwarna putih miliknya yang terikat begitu saja.
Wajahnya merah padam, sontak para penonton tertawa terbahak bahak. Kelompok Ling Guang bersiul keras keras mengejek.
Mei Cin yang juga ada di situ juga menggeleng gelengkan kepalanya.
Wang Lee tersenyum kecut, ia tidak tau memakai sabuk ini ada aturannya juga. ia berjalan kearah Mei Cin di iringi gelak tawa para penonton.
Wajah Mei Cin memerah, ia juga menjadi malu. Dia juga sadar menjadi olok olok karena membantu Wang Lee dalam situasi seperti ini.
Namun jika tidak membantu, ia tidak tega melihat Wang Lee seperti ini.
Wang Lee berjalan mendekat dan Mei Cin berlutut di depan Wang Lee dan memperbaiki sabuk Wang Lee.
Bagian 14. Bersambung.
lah siapa tuh cewek dalam bayangan wong lee itu ya