"uuhhh... Ini... Ini, dimana? Bukankah aku telah meninggal karna gugur dalam medan perang, lalu dimana ini? " Ujar seorang wanita bergumam sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23.
"Dih.. elo ya Ka mentang-mentang sama cem-ceman selalu aja di belain, " ujar Reki.
"Terserah gue lah, " jawab Riska.
Reki dan Riska memang sering berdebat, dan Siska dkk sudah tak aneh lagi dengan kelakuan mereka berdua.
Dreeett.. dreeettt... terdengar suara handphone Siska bergetar, dan disana tertulis nama Vino.
"Gak di angkat Sis, ? tanya Risky.
"Males, " jawab Siska.
"Ngapain juga tuh orang telpon lo Sis, " tanya Reki.
"Gak tau, " jawab Siska.
"Udah lah biarin aja.. gue mau lanjut dengerin kisah bi Ipah aja, " ujar Riska.
"Bentar gua masih gali info nya yang lain, " ujar Noval sambil mengutak ngatik laptop nya.
"Ketemu, " ujar Noval lagi.
"Apa.. apa, ? " tanya Riska heboh.
"Jadi dulunya bi Ipah itu adalah sekertaris ayah angkat lo Sis, " ujar Noval.
"Mantan sekertaris, ??" ujar Siska.
"Ya.. nama aslinya Diana Utami Suhendar, dia kerja jadi sekertaris ayah angkat lo karna dia suka sama ayah angkat lo.. cuma sayang cinta nya bertepuk sebelah tangan, karna ayah angkat lo orang nya setia, " ujar Noval.
"Lalu apa hubungan semua ini, kenapa dia harus menukar Nadia sama Rima, ?" tanya Siska yang belum paham letak masalah nya dimana.
"Jadi gini cerita bi Ipah bisa sampe hamil..
FLASH BACK ON
"Aku harus menjalankan rencana ku dengan benar, agar mas Susilo mau menikahi ku, " ujar Diana/bi Ipah.
"Lihat aja mas, setelah kejadian nanti malam.. kamu gak bakalan bisa menolak ku lagi, " ujar Diana/bi Ipah lagi.
Dreeett.. dreeett.. bunyi telpon kantor membuyarkan lamunan Diana/bi Ipah yang sedang melambung jauh di atas awan.
"Diana segera bersiap-siap untuk pertemuan nanti malam, " ujar Susilo di sebrang telpon sana.
"Baik Tuan, " jawab Nadia dengan nada yang di buat semanis mungkin.
Waktu pun berlalu dan tiba lah waktu untuk pertemuan, yang di sepakati jam delapan malam, dengan gaya modis nya Nadia/bi Ipah pergi bersama pak Susilo untuk menghadiri pertemuan itu.
"Selamat malam Tuan Chandra, " sapa Susilo pada rekan bisnis nya.
"Selamat malam juga pak Susilo.. dan siapakah gerangan wanita yang sangat cantik ini, ?" tanya pak Chandra sambil menatap mesum ke arah Diana/bi Ipah.
"Perkenalkan saya Diana sekertaris tua Susilo, " ujar Diana/bi Ipah sambil menjabat tangan pak Chandra.
"Halo cantik, kamu sudah tau kan siapa aku, ?" tanya pak Chandra sambil mencium tangan Diana.
Diana hanya tersenyum manis, seakan menikmati perlakuan pak Chandra dengan suka rela.
"Andai yang bersikap seperti ini adalah kamu mas, " ujar Diana/bi Ipah dalam hati mengkhayal orang yang mencium tangan nya itu Susilo.
"Sebaiknya kita mulai pembahasan tentang bisnis kita, " ujar Susilo karna dia tak suka basa basi.
"Maaf Tuan.. saya ijin ke toilet sebentar, " ujar Diana)/bi Ipah.
"Silahkan, " ujar Susilo.
Tanpa diketahui siapapun Diana/bi Ipah mendatangi seorang pelayan, dan menyuruh pelayan itu untuk memasukkan obat perangsang pada minuman atasan nya.
"Permisi Tuan ini pesanan nya, " ujar pelayan itu. dan Diana/bi Ipah sudah kembali, dan sudah duduk manis di kursinya.
"Bagaimana pak Chandra apakah semuanya sudah jelas, ?" tanya Susilo.
"Sudan pak Susilo.. aahh, sebaiknya kita makan sebagai perayaan kerja sama kita, " ujar pak Chandra.
Mereka pun makan bersama semua hidangan yang telah di hidangkan, begitupun dengan minuman mereka meminum nya hingga tandas.
Dreeett... dreeett.. suara getaran handphone milik Susilo terdengar dan dia segera menerima panggilan itu.
"Halo sayang, ada apa, ?" tanya Susilo karna yang menelpon nya adalah sang istri Merida.
"Sayang.. bisa kah segera pulang, ? Vino demam kita harus membawanya ke rumah sakit, ?" ujar Merida di sebrang telpon sana.
"Baik sayang aku akan segera kembali.. kebetulan semuanya telah beres, " jawab Susilo dan dia pun nantikan handphone nya.
"Maaf pak Chandra saya harus segera kembali, karna anak saya sakit, " ujar Susilo.
"Ooohh.. silahkan pak Susilo, semoga anak anda lekas sembuh kembali, " ujar pak Chandra.
"Terimakasih pak Chandra, dan saya pamit, " ujar Susilo.
"Loh Tuan saya bagai mana, ? bisa gagal ini mana efek obat nya akan segera bereaksi, " tanya Diana/bi Ipah dan kata-kata lain nya dia lanjutkan dalam hati.
"bagai mana kalau anda pulang bersama saya saja, " tawar pak Chandra.
"Tapi..
"Aahh terimakasih pak Chandra, kalo begitu saya titip sekertaris saya pada anda, " ujar Susilo yang memotong kata-kata Diana/bi Ipah.
"Oke.. sama-sama pak Susilo, " ujar pak Chandra.
Setelah Susilo pergi kini di ruangan itu hanya ada pak Chandra dengan Diana/bi Ipah, dan dia kini warna kulit nya sudah mulai memerah entah karna marah atau karna hal lain.
"Nona Diana apakah kita pergi sekarang, ?" tanya pak Chandra.
"Boleh Tuan, " jawab Diana/bi Ipah yang mulai nampak gelisah.
Mereka pun beranjak, dan pulang menggunakan mobil pak Chandra.. dan dengan sengaja pak Chandra menyuruh sang sopir untuk pulang terlebih dahulu.
"Aahhh.. panas, " leguh Diana/bi Ipah yang sudah mulai merasakan efek dari obat perangsang yang telah dia minum.. karna tanpa sengaja minuman nya malah tertukar dengan minuman nya sendiri.
(Nah loh.. senjata makan tuin)
"Nona Diana apa anda baik-baik saja, " tanya pak Chandra.
"Aahh.. aahh.. panas, " racau Diana/bi Ipah.
Greepp.. tiba-tiba saja Diana/bi Ipah memeluk pak Chandra, di mencium pak Chandra dengan beringas, dan mulai membuka kancing pak Chandra dengan paksa.
"Hey.. sabar cantik, kita cari tempat yang nyaman untuk melakukannya, " ujar pak Chandra yang malah menikmati perlakuan Diana/bi Ipah.
Tanpa ba bi bu, pak Chandra melajukan mobil nya menuju ke sebuah hotel.. dan dengan bahagia pak Chandra menggendong tubuh Diana/bi Ipah ala bridal still untuk menuju ke kamar hotel yang sudah di pesan kan oleh sang supir.
(perlu di ketahui pak Chandra itu suka celap celup)
"Cihh.. ternyata kau adalah jalang, tampang mu saja yang polos tetapi lubang mu sudah longgar, " ujar pak Chandra sambil terus menggagahi tubuh bu-gil Diana/bi Ipah yang sangat menggoda untuk para lelaki buaya kadut.
"Eehhh dimana aku, apa semuanya sudah berhasil, ?" gumam Diana/bi Ipah ketika terbangun dari tidurnya, dan mendapati seseorang memeluknya dari belakang, mereka pun tak mengenakan sehelai benang di tubuh mereka.
"Kau sudah bangun cantik, "tanya pak Chandra dengan suara seraknya.
Deg.. bagai di sambar petir di siang bolong, Diana/bi Ipah kaget bukan main, karna yang tidur bersama nya bukanlah orang yang dia harapkan.
"Aaahhh... apa yang kau lakukan padaku, " tanya Diana/bi Ipah dengan menjerit histeris.
"Kenapa kamu cantik, ? bukankah kamu yang menginginkan semua ini.. dan kamu juga begitu menikmati nya, " ujar pak Chandra dengan gamblang nya.
"Tidak.. tidak.. itu tidak mungkin, dan aku tak ingin melakukan nya dengan mu, " ujar Diana/bi Ipah.
"Dasar jalang.. lalu siapa yang kau harapkan tidur dengan mu, apakah bos mu itu, ? hahahahahaaa kau terlalu berharap jalang, " ujar pak Chandra dengan sinis dan beranjak pergi ke kamar mandi.
Setelah beberapa saat dia keluar dari kamar mandi itu, dan membiarkan Diana/bi Ipah yang masih terisak.
"Aku harap kita tak pernah bertemu lagi, dan ya jangan harap aku akan bertanggung jawab atas yang terjadi malam tadi, karna aku tau kau hanya wanita murahan, " ujar pak Chandra sinis.
FLASH BACK OFF.
"Ooohh.. jadi bisa di bilang si tante girang itu anak nya pak Chandra itu, " tanya Riska dengan muka polos nya.
"Ya, " jawab Noval, yang sebenarnya dia ingin mencubit pipi tembem Riska yang menurut nya sangat menggemaskan. karna sebenarnya Noval juga mempunyai rasa yang sama, namun dia pandai menyembunyikan nya.
"Bisa di bilang..
BERSAMBUNG.