Andrew tidak pernah menyangka jika dia akan jatuh cinta pada anak angkatnya sendiri, namun cinta itu membuat tabir masa lalu perlahan terkuak.
Siapa Ayara? dan bisakah mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 - Semakin Gamang
Ayara sadar jika kini dia semakin mencintai sang daddy, tidak mungkin dia cemburu jika masih mengganggap pria ini ayah, ataupun mommy Savana sebagai ibunya.
Kini, Ayara benar-benar bersikap sebagai seorang wanita sekaligus istri bagi Andrew Lin.
Di percintaan mereka kali ini, Ayara pun banyak memberi peran. Dia menari di atas tubuh sang suami yang bersandar pada sandaran sofa. Terus menggeliat hingga menciptakan sensasi yang paling memabukkan bagi keduanya.
"Yaraa," ucap Andrew dengan suara beratnya dan Ayara sangat menyukai itu.
*
*
Hari bergulir.
Ayara disibukan dengan ujian semesternya. Dia dan Tessa jadi menunda untuk mencari informasi tentang keluarga Pearce, saat liburan semester nanti baru keduanya sepakat untuk mencari informasi tersebut.
Ayara juga tidak tahu sedikitpun tentang perselisihan antara Andrew dan Roger. Tidak tahu jika beberapa hari ini dia selalu diawasi oleh kedua orang itu.
Dia tetap menjalani ujian semester dan sesekali mengeluh pusing. Seminggu ini semua mata kuliah akhirnya selesai diujiankan.
Ini adalah hari terkahirnya masuk kuliah sebelum menikmati liburan panjang.
"Selesai urusan di kampus langsung pulang, daddy tidak mengizinkanmu untuk pergi kemanapun."
Ayara mengerutkan dahi, Padahal dia dan Tessa sudah Berencana untuk pergi ke rumah keluarga Pearce. Menunjukkan diri pada keluarga itu adalah cara cepat untuk menguak Semua fakta.
"Tapi Dad, aku harus menemani Tessa ke suatu tempat."
"Baiklah, tapi setelah itu langsung pulang, sebelum jam 5 sore kamu harus sudah tiba di rumah."
"Iya." pasrah Ayara. Sedikit heran juga kenapa akhir-akhir ini sang daddy jadi lebih posesif.
Padahal dia merasa tidak pernah melakukan kesalahan apapun. Ayara juga tidak memiliki teman dekat pria.
Mengemudi kan mobilnya seorang diri, Ayara menjemput Tessa.
Saat Ayara tiba di kampus Andrew pun mendapatkan laporan.
Jam 2 siang Ayara keluar dari kampus, dan lagi-lagi Andrew mendapat kan laporan itu.
Namun kemudian Andrew terkejut saat melihat mobil yang Ayara tuju menuju rumah utama kediaman keluarga Pearce.
"Hentikan mobilnya," titah Andrew dengan suara penuh penekanan..
Susah payah dia coba mengubur masa lalu, namun ternyata diam-diam Ayara menguliknya sendiri.
Di jalanan sana, tiba-tiba ada dua mobil yang menyalip mobil milik Ayara. memojokkan mobil Gadis itu sampai akhirnya berhenti di tepi jalan.
"Apa-apaan ini? siapa mereka?" tanya Tessa, dia sungguh merasa tidak terima diperlakukan seperti ini. Gadis barbar itu tanpa takut keluar dari mobilnya, Ayara pun melakukan hal yang sama.
2 orang pria berseragam jas berwarna hitam pun menghampiri 2 wanita itu.
"Apa maksudnya ini? Hah?!" pekik Tessa.
"Maaf Nona, tapi tuan Andrew meminta anda untuk segera pulang."
Ayara dan Tessa sama-sama mengerutkan dahi, bagaimana bisa tiba-tiba daddy Drew memberikan perintah seperti itu.
Sementara tak jauh dari mereka berhenti adalah rumah kediaman keluarga Pearce.
"Aku akan pulang, tapi nanti!"
"Maaf Nona, jika anda tidak segera memutar kemudi maka kami akan menarik paksa anda untuk pulang."
"Astaga." Tessa sampai tercengang. Dia lantas menarik Ayara untuk segera masuk ke dalam mobil.
"Ini tidak benar Yara, ku rasa daddy Drew tahu niat kita untuk mendatangi keluarga Pearce itu."
Ayara terdiam, dia hanya menyalakan mesin mobil dan putar balik. mengurungkan niatnya untuk datang ke rumah keluarga Pearce dan melaju pulang.
"Kenapa daddy Drew begitu? pasti ada alasan yang kuat." timpal Tessa lagi.
Sementara Ayara semakin gamang.
apa gk ada cctv,,kok mereka bisa bebas berkeliaran 🤔