NovelToon NovelToon
Istri Dalam Bait Do'Aku

Istri Dalam Bait Do'Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Pelakor jahat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Dia bukan cucu kyai, bukan pula keturunan keluarga pesantren. Namun mendadak ia harus hidup di lingkungan pesantren sebagai istri, cucu dari salah seorang pemilik pesantren.

Hidup Mecca, jungkir balik setelah ditinggal cinta pertamanya dulu. Siapa sangka, pria itu kini kembali, dengan status sebagai suami.

Yuukk, ikuti cerita Mecca dengan segala kisahnya yang dipermainkan oleh semesta. Berpadu dengan keromantisan dari Kenindra, suami sekaligus mantan kekasihnya yang pernah sangat ia benci dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bibit pelakor

.

.

.

.

Semua yang berada di dalam ruangan bersiap menunggu jawaban Ameera,

"Ustazah Aisyah sih, nenek lampir itu kan? Hiii, untung aja enggak jadi nikah sama Ustaz Arsalan. Cantik sih cantik, tapi jahat. Huu," cibir Ameera, yang langsung diangguki oleh yang lainnya.

"Padahal dia cantik loh, aku aja hampir mengagumi dia," gurau Mecca. "Terus sekarang kalian nyesel enggak, lihat ternyata istrinya Mas Ken itu aku?" tanyanya sambil tertawa.

"Iihh ya nggak, Kak! Aku senang banget lihatnya! Kalian itu bakal jadi couple goals-nya pesantren ini, wkwkwk. Ya kan, teman-teman?" sahut Zahra, disambut anggukan setuju dari yang lain.

"Mm... Mas Ken itu panggilan sayangnya Kak Mecca, ya, hehehe?"

"Iya nggak juga sih, aku memang terbiasa panggil dia Kenindra dari dulu. Sekarang aku tambahin Mas jadinya, soalnya dia udah jadi suami aku, hehehe," terang Mecca singkat. "Aku baru tahu malah kalau dia dipanggilnya Arsalan di sini."

"Wahhh! Beruntungnya Kak Mecca bisa menatap Ustaz Arsalan 24 jam, huhuhu... Eh, tapi kalau di rumah Ustaz Arsalan apa juga tegas dan dingin gitu, Kak? Hehe, piiiisss," ujar Ameera lagi, salah satu anggota tim yang paling ramai setelah Zahra. Ia mengangkat tangannya, membentuk tanda damai.

Mecca tersenyum jahil. "Coba tanya Zahra itu, dia udah sering lihat Ustaz kesayangan kalian bersikap sama aku gimana, ya kan, Za?" Ia menunjuk gadis yang merupakan salah satu pemuja suaminya itu. Dan Zahra yang paling banyak tahu karena menemaninya di sana sejak awal.

Salah satu mahasantri puutri itu tersenyum antusias. "Hmm... menurut saran aku sih, lebih baik kalian nggak usah tahu atau lihat interaksi suami istri ini. Kalian bakal gigit jari di pojokan, makin kebelet nikah pokoknya kalau lihat sikapnya Ustaz Arsalan ke Kak Mecca. Hmm, melebihi Song Kang romantisnya, wkwkwk. Aku aja selalu sholawatin mereka kalau lagi berinteraksi, siapa tahu Allah akan mengirim satu lagi duplikatnya Ustaz Arsalan buat aku, hihi," terang Zahra berlebihan, membuat yang lain tertawa.

"Waahhh... huhuhu..." sahut Ameera. Mereka masih terus beradu argumen memuji suami Mecca. Dia hanya tersenyum. Tidak menyangka suaminya bisa sepopuler ini, sampai disukai anak-anak di bawah umur. Tidak ada rasa cemburu sama sekali, justru geli mendengar ocehan mereka tiap hari.

"Assalamualaikum..." obrolan ringan mereka berhenti, terdengar suara salam dari balik pintu. Semua yang tadinya ramai membicarakannya, sekarang terdiam semua, seperti kehabisan baterai. Mereka juga sekalian pamit pindah ke ruangan sebelah.

"Wa'alaikum salam... ada apa, Mas?" sahut Mecca.

"Aku mau ngecek hasil panen di kebun buah organik, mau dibawain sesuatu nggak? Stroberi? Mangga?" Ken berjalan makin mendekat ke meja kerja Mecca, lalu menggunakan kedua tangannya untuk bertumpu pada meja.

Lima anak remaja itu menjerit tanpa suara di samping ruangan Mecca yang hanya tersekat sebuah dinding kaca. Mecca bahkan sampai terkikik melihat tingkah mereka. Seumur-umur ia baru pernah melihat ada sekelompok cewek yang naksir pada guru mereka selebay itu.

"Mm... boleh, ada kiwi enggak?"

"Ada... mau juga?"

"Iyaaa," jawab Mecca.

"Oke, nanti aku bawain. Ini susu kotak sama almond-nya ketinggalan tadi."

"Oh iya, aku buru-buru sih. Ya udah sana, nanti keburu santri-santri kamu nggak pada kerja tuh, lihatin kamu mulu," goda Mecca. Ken terkekeh namun tak melirik sekilas pun ke arah mereka, kemudian mengusap puncak kepala Mecca sambil berpamitan keluar.

Beberapa dari mereka segera menghampiri Mecca setelah pintu ruangannya tertutup lagi. "Huwaaaa... mau yang kayak gitu satu, Kak... Siapa tahu ada temannya Ustaz Arsalan yang bisa dikenalin ke kita, hehehe."

"Heii, tanya sendiri sana. Aku aja dijodohin, kok, bukan sengaja cari sendiri, jadi enggak tahu teman-temannya siapa aja. Hihihi..." balas Mecca.

"Iihh, itu beneran lembut banget bicaranya loh sama Kak Mecca, beda banget kalau lagi ngajar. Serem, dingin, tapi damage-nya kebangetan, huhu," seru Ameera. Gemas dengan tingkah para anak-anak itu yang ketika di luar ruangan begitu anggun, banyak menunduk, eh, ketika di dalam ruangan langsung keluar kodhamnya. Mecca jadi teringat masa dirinya mengejar Ken saat SMA dulu.

"Heii, suamiku ituuuu. Eh, emang dia galak ya kalau ngajar?" tanya Mecca penasaran.

"Hmm, banget! Nggak galak yang marah-marah sih, tapi tegas banget loh, Kak. Nggak ada toleransi sedikit pun kalau bikin kesalahan di kelas. Udah gitu, ngomongnya dikit tapi langsung kena gitu, wkwkwk. Dan yang paling memikat itu, Ustaz Arsalan penampilannya tidak kuno tapi malah kayak oppa-oppa Korea, juga pintar bahasa Inggris. Huwaa, paket lengkap pokoknya, definisi suami idaman bangett." sahut Ameera, membuat Mecca kembali tertawa.

Ketika Mecca seusia mereka dulu, boro-boro masih SMA mikirin suami. Sekarang udah segede itu menikah saja masih tidak percaya rasanya.

***

Setelah menahannya sejak pagi tadi, akhirnya Mecca bertatap muka juga dengan wanita bernama Aisyah lagi. Bukan Mecca menghindarinya, ia hanya takut kalau bertemu akan bisa lepas kendali setelah tahu perbuatannya semalam. Ia tidak ingin membuat masalah semakin panjang di sana.

Aisyah yang melihat Mecca keluar dari ruangannya, segera menghampiri dengan langkah anggun namun tatapan dingin. "Jadi... kamu istrinya Arsalan?" tanyanya, nadanya terdengar merendahkan, seolah sedang menilai sebuah barang yang tidak pantas.

Mecca enggan menjawab. Ia hanya memutar kedua bola matanya dengan malas, kemudian berlalu. Dia bukan tipe yang senang meladeni wanita modelan Aisyah.

Namun, Aisyah tidak berhenti begitu saja. "Aku kira setelah kita batal menikah dulu, dia akan menikah dengan seorang wanita lulusan Kairo juga yang lebih wah. Ternyata denganmu. Apa kamu merasa nyaman di sini? Menjadi istri seorang ustaz yang pandai ilmu agama, sedangkan penampilan dan ilmu agamamu jauh di bawah standarnya. Setahuku dulu dia orang yang sangat pemilih pada perempuan, dia tidak akan menikahi perempuan sembarangan."

Kalimat yang Aisyah lontarkan sungguh menyulut emosi dalam dada Mecca. Ia mengepalkan tangannya erat, mencoba menahan diri. Percuma saja mendebat wanita bermulut pedas ini. Meskipun sangat ingin membalas ucapannya, Mecca masih bisa menahannya demi menjaga nama baik Ken. Kalau ia sampai ribut dengannya, pasti akan menyeret nama Ken juga. Mecca sudah berjanji kalau ia hanya akan 'bar-bar' di depan Ken saja. Menghadapi wanita dengan bibit pelakor seperti Aisyah harus dengan otak yang cerdas.

Namun, Mecca sempat berpikir jahil. Asyik juga kalau sedikit membuatnya kesal siang ini, agar ia tidak terus-menerus merendahkan dirinya. Sebelum pergi, Mecca menatap Aisyah dengan dagu yang terangkat tinggi. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis, "Itu berarti memang aku bukan wanita sembarangan, karena Kenindra Delfin Arsalan sudah memilihku untuk dia nikahi. Bukan kamu!"

Jawaban telak itu membuat Aisyah membulatkan mata, mulutnya kembali terbuka, sudah ingin mendebat mungkin, tapi tertahan. Ia terdiam, kaget melihat keberanian Mecca.

Beruntung, dari kejauhan terlihat sebuah mobil memasuki halaman pelataran pesantren. Mobil yang sangat Mecca kenal dan sangat ia rindukan.

Terima kasih support kalian semua...

1
MimmaRia
ceritanya bagus, gk monoton yg pesantren bgt, tp jg gak sok CEO2 gt , mskipun chapter awal2 msh yg byk flashbacknya, tp bkn yg lebay ke blakang bgt gt..
easy going lah crtanya, menghibur tp gak menjemukan👍👍👍
Yazh: Wahh😍 Terima kasih kak. Iya memang konfliknya aku sengaja buat yang ringan, jadi nggak bikin kalian mikir banget.

Udah banyak pikiran kan? Ya kali aku nambahin beban🤭
becandaa kak✌
total 1 replies
MimmaRia
wkwkwkkkk... Mecca jd mikir pstinya,, jaim salah gak jaim mancing Kenindra😂😂
Yazh: 😄😄 betul kak, galau maksimal dia. Denial terus, antara nggak mau jujur sama diri sendiri dan nggak kuat sama godaan Ken😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!