Married Accident

"MasyaAllah... ".Yuni nampak takjub begitu mereka sudah masuk kedalam apartemen nya.

" Gimana, kamu suka gak???? ".Naures bertanya sambil melangkah mendekati istrinya yang kini sudah masuk akan masuk kedalam dapur.

Yuni menoleh dengan mengangguk kan kepalanya. " Suka banget kak. Ini lebih dari cukup malah".Serunya sambil tersenyum.

"Mau kemana??? ".Naures mencekal tangan yuni saat yuni akan kembali melangkah untuk masuk kedalam dapur.

" Mau lihat dapurnya kak".Jawab Yuni jujur sambil tersenyum.

"Nanti saja!!!. Sekarang lebih baik kita lihat kamarnya saja dulu!!! ".Ajak Naures sambil menarik tangan istrinya menuju arah kamar. Tanpa ingin mendengar jawaban istrinya terlebih dahulu.

" Wah... Semuanya sudah sangat lengkap ".Seru Yuni begitu pintu kamarnya dibuka oleh Naures.

Semua isi perabotan rumah tangga di Apartemen ini sudah sangat lengkap. Dan di hiasi dengan berbagai furniture yang harganya tentu tidak murah.

Yuni terus mengelilingi isi kamar itu dari balkon, Kamar mandi dan kini ia sudah masuk kedalam ruangan walk in closet. Yuni membelalakkan matanya saat ia membuka lemari dan melihat banyak pakaian yang sudah tersusun rapi lengkap dengan semua barang dalamnya juga. Bahkan di samping almari itu pun sudah banyak aksesoris serta tas tas dan sepatu serta berbagai macam perlengkapan lainnya.

" Itu semua aku yang siapin".Ucap Naures seakan tahu wajah bingung istrinya yang penuh tanda tanya.

Yuni mengambil salah satu bra dan juga segitiga biru bermuda. Ia nampak melihat ukuran nya. Dan yuni langsung membulatkan matanya sempurna saat ia tahu ukuran yang pas sesuai yang ia pakai.

"Ini semua kakak yang beli??? ".Tanyanya semakin terkejut dan penuh kebingungan.

" Hm".Sahut Naures sambil mengangguk kan kepalanya. Membenarkan pertanyaan istrinya.

"Kok bisa ukurannya pas".lirih Yuni sambil meletakkan kembali pembungkus miliknya ke tempat asalnya.

" Karena aku sudah melihat dan mengukurnya langsung dari tempatnya".Ucap Naures sambil menggoda istrinya.

Pug...

Yuni langsung memukul pelan dada bidang suaminya. Bahkan wajah yuni terlihat bersemu merah akan ucapan mulai tak ber filter dari suaminya itu.

"Kenapa kau bersemu merah begitu???. Bukankah benar apa yang aku katakan tadi. Hm??? ".Goda Naures lagi membuat yuni semakin tersipu.

Tak mau mendengarkan ocehan suaminya yang semakin lama semakin membuatnya berdebar. Karena sampai sekarang pun yuni masih ingat dengan jelas bagaimana hebatnya suaminya itu saat di atas ranjang. Yuni bahkan terus mengingat saat suaminya itu mulai menyentuh nya dan membuatnya terbang diatas awan. Menuju puncak kenikmatan bersama dalam berbagi peluh.

Yuni ingin melangkah pergi dan ingin menghindari suaminya yang sepertinya sangat senang sekali menggodanya. Tapi gerakan yuni kalah cepat dengan gerakan tangan Naures.

"Mau apa kak???? ".Gugup Yuni saat tubuhnya dikunci oleh kedua tangan kekar suaminya. Dan membuat yuni menempel pada pintu lemari kaca yang ada dibelakang nya.

Bukannya menjawab Naures malah sibuk menatap nya dengan tatapan berbeda. Yuni merasakan jika saat ini dirinya tidak sedang baik baik saja. Bahkan tubuhnya seakan gemetaran akan tatapan penuh hasrat suaminya itu.

Tanpa aba aba lagi, Naures langsung menarik tekuk leher istrinya dengan tiba tiba. Dan langsung menyambar bibir mungil nan tipis milik istrinya itu. Melahabnya dengan sangat rakus. Seakan tak mau untuk melepaskan pagutan bibirnya. Naures terus menikmati ciumannya. Membuat Yuni kesulitan mendapatkan oksigen.

Melihat istrinya tak bisa bernafas dengan baik. Naures menjeda ciumannya dan kembali menatap netra indah istrinya dengan tatapan teduh dan sedikit berhasrat. Seakan meminta persetujuan dari istrinya.

Yuni langsung paham apa yang diinginkan oleh suaminya saat ini. Dan tak di pungkiri juga jika yuni pun sudah merindukan nya. Merindukan kembali saat indah saling menyelami dunia kenikmatan hakiki. Berbagi kasih dalam balutan cinta suci. Menghabiskan waktu dengan bertukar keringat dan saling menyalurkan hasrat satu sama lain.

Yuni pun mengangguk pelan. Membuat Naures tersenyum senang. Ia pun tak menyia nyiakan kesempatan lagi. Naures langsung menyerang kembali bibir istrinya. Kali ini bahkan dengan semakin ganas dan menuntut.

Perlahan yuni pun mulai ikut membalas ciuman suaminya. Dan tentu saja itu justru membuat Naures semakin bersorak senang dan semakin bersemangat.

Tangan Naures mulai tak bisa dikendalikan lagi. Ia mulai menyentuh, meremas dan meraba setiap area sensitif istrinya. Bahkan kini kemeja yang dikenakan yuni sudah tak beraturan lagi. Dan sudah pada kusut.

"Akh.... ".

Suara pelan menggoda terdengar merdu ditelinga Naures saat ia berhasil menyentuh permukiman sejatinya dibawah sana. Suara suara nan menggiurkan terdengar begitu syahdunya ditelinga Naures. Membuat ia semakin terbakar api gairah.

Tak hanya cukup disana. Naures dengan lincah dan gerakan lincah nya sudah menundukkan kepalanya di bagian goa lembab milik istrinya.

Membuat Yuni meremas kuat rambut suaminya. Menahan sesuatu yang akan meledak dan tumpah ruah karena ulah suaminya itu. Nafas yuni kian memburu seiring dengan permainan suaminya.

Tak ingin membuang buang waktu lebih lama lagi Naures pun langsung menggendong istrinya dan merebahkannya di karpet bulu yang ada didalam ruangan walk in closet tersebut. Dan ia pun ikut menanggalkan semua benang yang menempel pada tubuhnya. Hingga penyatuan itu tak terelakkan lagi.

"Akhhhhh.... "

Suara rintihan yuni membuat Naures semakin menggebu gebu. Walaupun ia masih sangat kesulitan untuk membenamkan miliknya kedalam sana. Namun, berkat kesabaran nya akhirnya ia pun bisa kembali menerobos masuk pertahanan istrinya.

Suara erangan dan juga lenguhan saling bersahut sahutan. Seiring dengan pacuan tubuh Naures. Bahkan yuni seakan menggila akan permainan ini. Keduanya sama sama menikmati nya dengan hati yang sangat merasa puas.

Peluh dan keringat menjadi saksi bagaimana ganasnya permainan naures saat ini. Bahkan yuni terus meracau nikmat dibuatnya. Sungguh siapapun akan lupa diri dan lupa waktu jika sedang begini.

Begitupun dengan Naures dan yuni saat ini. Bahkan Naures semakin semangat menggempur habis istrinya. Entah belajar darimana Naures bisa se lincah dan se lihai itu untuk membuat istrinya menjerit nikmat.

"Oh... Sayang.... "

Raung Naures saat ia merasakan jika ia mulai tak tahan dan ingin memuntahkan lahar panasnya didalam sana. Yuni hanya pasrah sambil menikmati rasa hangat yang menjalar masuk meniti rahimnya akan aliran lahar panas suaminya. Yang sudah meledak didalam sana.

Deru nafas keduanya nampak tersengal sengal dan saling tatap mesra. Naures pun langsung mencium kening dan bibir istrinya. Ia cukup bahagia pagi menjelang siang ini. Karena setelah sekian purnama akhirnya ia bisa merasakan kembali bagaimana nikmatnya bertempur dengan istrinya lagi.

Naures pun berharap jika ini akan menjadi awal yang baik untuk kehidupan nya. Setelah mereka pindah ke apartemen ini. Dan Naures juga berpikir jika kegiatan hari ini akan menjadi rutinitas nya mulai dari sekarang.

TBC