Cinta terlarang antara Camilla dan Luis berakhir tragis setelah keduanya kembali dipertemukan. Sepuluh tahun yang lalu, hubungan mereka masih terjalin sebagai anak tiri dan ayah tiri. Sejalannya waktu mereka terpisah karena perceraian antara Anna dan Exel Luis Adam's karena ibu kandungnya Camilla mengkhianati cinta Luis. Mereka akhirnya dipertemukan kembali setelah Camilla beranjak dewasa namun perasaannya telah berubah yang tidak lagi menganggap Excel Luis sebagai ayah tirinya tapi lebih kepada seorang kekasih.
"Bagaimana perjalanan Camilla mencari ayah tirinya setelah 10 tahun mereka berpisah?"
"Apakah Camila sadar bahwa Excel Luis tidak lagi menganggapnya anak tiri namun seorang gadis yang ingin ia miliki seutuhnya?
"Ikuti kisah cinta mereka dalam judul Daddy Is Mine.."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Terperangkap
Mobil polisi itu terus melaju dengan kencang. Sementara itu Camilla yang masih mengenakan perhiasan yang dipasang alat penyadap oleh Helen berdoa agar suaminya maupun bodyguard itu bisa mengetahui keberadaannya.
"Daddy. Tolong aku ..!" pinta Camilla dengan suara lirih. Ia tidak berani berontak karena tubuhnya cukup lemah saat ini. Tingkat setres yang dialaminya membuat kandungannya cukup rentan keguguran.
"Baiklah. Kalau kalian mau dokumen itu akan aku ambilkan di tempat tinggal ku. Tidak ada yang tahu tempat penyimpanannya selain aku," ucap Camilla.
"Kamu kira kami mudah dikibuli oleh mu nona? kamu cukup memberitahu tempat penyimpanannya dan kami sendiri yang akan mengambilnya," ucap polisi Deventer.
"Tempatnya di bank. Di deposit box. Hanya aku yang boleh masuk ke sana," ucap Camilla mulai mengalami keringat dingin tapi ia berusaha agar tidak pingsan.
Polisi Deventer melirik anak buahnya untuk memberitahukan hal ini pada dokter Wilem. Camilla tetap tenang saat ini. Di tempat lain, dokter Wilem sangat marah karena merasa sedang dipermainkan Camilla.
Sementara itu Luis sudah tiba di kantor pengadilan namun tidak melihat istrinya di sana. Ia menanyakan beberapa petugas pengadilan yang kebetulan melintas di depannya.
"Apakah hari ini ada gelar sidang atas kasus nona Camilla?" tanya Luis.
Petugas pengadilan itu melihat jadwal sidang kasus para tersangka namun tidak di temukan Camilla. Ia melihat jadwal berikutnya baru ditemukan nama Camilla.
"Kasus nona Camilla baru di jadwalkan besok siang tuan," ucap petugas itu membuat Luis terkejut.
"Sial ....!" mereka telah menculik istriku," gumam Luis segera menghubungi Helen. Baru saja Luis menyapa Helen gadis itu sudah lebih dulu memberitahukan keberadaan Camilla.
"Tuan. Nona Camilla baru keluar dari kantor bank," ucap Helen yang mengikuti mobil polisi secara diam-diam.
"Ikuti mobil itu dan hubungi Mac untuk mengirim helikopter untuk mencegah mobil polisi itu...!" titah Luis.
"Baik tuan." Helen yang sedang mengendarai motor sport miliknya melaju kencang menghampiri mobil polisi. Jika tidak ingat Camilla ingin rasanya dia menembak ban mobil polisi itu.
Sementara itu dokter Wilem berhasil mendapatkan flashdisk milik Camilla yang berisi dokumen penting. Ia segera menuju acara pertemuan di mana para profesor hebat yang telah berjasa di bidangnya masing-masing. Dan dokter Wilem sudah mendaftarkan dirinya sebagai ilmuwan yang menemukan vaksin dan formula untuk penyakit berbagai jenis kanker.
Rupanya mobil polisi itu kembali ke kantor polisi untuk mengantar Camilla ke sel tahanan nya lagi. Rupanya mereka akan menghapus kasus Camilla dengan mengatakan kurang adanya bukti. Itu yang sudah mereka rancang setelah tujuan mereka tercapai.
Melihat mobil polisi itu memasuki halaman kantor polisi, Helen langsung menghampiri mobil itu. Ia membuka helmnya dan melihat polisi Deventer yang tersenyum smirk ke arahnya. Tanpa banyak kata, Helen meninju wajah polisi Deventer hingga terlempar ke kiri.
"Hei...! apa yang kau lakukan? Kau akan ditahan karena telah menyerang polisi," ucap anak buahnya Deventer.
"Pintar sekali mulutmu itu mengancam orang, hanya dengan seragam ini kalian bebas melakukan kejahatan tanpa tersentuh keadilan? Yah, sepertinya keadilan di pengadilan tidak cocok untuk mengadili kalian. Kalian lebih cocok menerima keadilan dengan hakim rakyat yang pantas menjatuhkan hukuman yang harus kalian terima," cecar Helen lalu melihat Camilla yang terlihat tegang menahan sakit pada pinggangnya.
"Nona. Kau tidak apa?" tanya Helen seraya membantu Camilla turun dari mobil.
"Sepertinya perut ku sangat keram Helen," ringis Camilla membuat Helen panik.
"Mana daddy, Helen? Mengapa dia tidak menemuiku? Apakah pekerjaannya lebih penting daripadaku?" gumam Camilla menahan tangisnya.
"Sebaiknya kita ke rumah sakit, nona," ucap Helen cemas.
"Tidak bisa. Ada prosedur tersendiri untuk tersangka...-" ucapan polisi Deventer melayang di udara karena Helen menendang tulang keringnya dengan keras.
"Diam...! atau aku patahkan kakimu, itu," bentak Helen yang tidak takut sama sekali pada kedua polisi yang sebenarnya adalah oknum.
Tidak lama kemudian mobil Luis berhenti mendadak begitu melihat istrinya yang sedang menahan sakit pada perutnya.
"Camilla...!" pekik Luis langsung berlari menuju Camilla yang kaget melihatnya.
"Daddy...!" Camilla langsung menjatuhkan tubuhnya di badan kokoh itu karena ia tidak kuat lagi menahan keram pada perutnya.
"Helen. Antar kami ke rumah sakit, cepat ..!" titah Luis yang sudah menggendong tubuh Camilla.
"Iya tuan," Helen membuka pintu mobil Luis. Ia segera mengemudikan mobil itu menuju rumah sakit terdekat.
"Sayang. Kenapa kamu menyerahkan milikmu yang berharga pada dokter Wilem?" tanya Luis yang tidak rela hasil jerih payahnya Camilla dinikmati oleh dokter Wilem yang licik itu.
Walaupun perutnya sangat sakit namun Camilla tersenyum menatap wajah tampan suaminya dengan wajah sendu namun penuh kerinduan.
"Daddy. Aku merindukanmu. Aku ingin kita pulang ke rumah kita. Rumah sakit tidak aman untukku," pinta Camilla.
"Sayang. Kamu sedang sakit dan... -"
"Dan aku akan terbunuh dad bersama dengan calon anak kita," ucap Camilla membuat Luis tidak mengerti.
"Apa maksudmu? Kenapa kamu berkata seperti itu sayang?" tanya Luis bingung.
"Karena orang-orang Wilem akan mencari kita terutama aku," ucap Camilla yang tidak tahu kalau suaminya juga seorang mafia yang bisa melenyapkan siapa saja jika miliknya disentuh.
"Tidak akan pernah sayang. Daddy akan membunuh mereka jika itu terjadi. Kau harus segera ditangani oleh dokter," ucap Luis sambil mengusap perut Camilla agar mengurangi rasa sakitnya.
"Daddy. File yang ada di tangannya dokter Wilem adalah palsu. Aku tidak mungkin menyerahkan milikku yang berharga pada bajingan itu. Aku harus menipu mereka agar mereka tidak membawa aku pergi jauh dari kota ini karena aku takut janinku akan meninggalkan rumahnya sebelum dia tumbuh," jelas Camilla dan Luis baru paham.
Luis tersenyum lalu melabuhkan ciumannya pada bibir pucat Camilla yang langsung menyambutnya dengan mesra. Helen membalikkan kaca spion dalam agar tidak tergoda melihat adegan dewasa di belakangnya. Ia juga harus pura-pura tuli mendengar erangan erotis di bawah sana.
"Dad. Kita pulang ya, aku ingin bercinta denganmu. Aku sangat merindukanmu," bisik Camilla lembut dan Luis tersenyum bersamaan dengan miliknya ikut berkibar di bawah sana.
"Helen bawa kami ke apartemen kami...!" titah Luis dan Helen menuruti perintah itu sambil senyum-senyum sendiri.
Sementara itu dokter Wilem yang sedang membuka file dokumen dari Camilla tampak tegang karena dirinya sebentar lagi akan dipanggil oleh panitia acara tersebut.
"Sialaannnn....! Berengsek.. kau Camilla...! Dasar ja**Ng terkutuk!" maki dokter Wilem karena harapannya pupus sudah. Alih-alih pingin punya nama besar di dunia kedokteran namun dirinya sendiri terperangkap oleh ambisinya yang ingin menguasai ilmu orang lain. Ijasah mungkin bisa di palsukan namun tidak dengan kehebatan ilmu pengetahuan yang di rampas begitu saja dari orang yang berhak mendapatkan apresiasi dunia untuk jasanya.
"Dokter Wilem, apakah anda sudah siap dengan materi anda?" tanya salah satu panitia pada dokter Wilem yang terlihat sangat pucat.
"Saya... Saya salah mengambil flashdisk nya tuan," ucap dokter Wilem.
"Tanpa flashdisk itu anda bisa memberikan presentasi secara akurat pada tamu undangan karena anda sudah menguasai ilmunya bukan? Filenya ada di sini," ucap panitia itu seraya menunjuk ke kepalanya membuat dokter Wilem makin tegang.
Deggg....
menegangkan...
bagus, awalnya slow di tengah tengah mulai nano nano, ke sini ke sini mulai manis 😍