Tak pernah terbayangkan oleh Nabila saat ini, saat ini ia tengah bersanding dengan seorang laki laki yang mengisi hidupnya selama beberapa tahun
Rian Rivaldo, laki laki yang kini yang akan menjadi suami Nabila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Caramel_Machiato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Pagi ini Nabila di sibukkan dengan banyaknya pekerjaan, terlebih esok ia dan Rian akan pindah ke apartemen milik Rian.
Rian sang kekasih ikut membantu Nabila merapikan bawaannya, beruntung Nabila tak memiliki banyak barang.
" Cape banget yah " kata Nabila sambil merebahkan tubuhnya diatas ranjang
Rian yang awalnya duduk dilantai pun bangun, ia menghampiri Nabila yang tengah merebahkan tubuhnya.
" Ian apa orang ngisi setelah kita akan sama seperti kita yah " ucap Nabila tiba tiba
" Maksudnya gimana ? "
Nabila bangun dan memposisikan dirinya duduk disamping Rian.
" Ya seperti kita, pacaran gitu "
" Hmm, entahlah. Kenapa kamu mikirin hal itu sih Bil "
" Yaa ga apa apa "
Rian menatap wajah Nabila, wanita itu ikut menatap Rian.
" Aku bersyukur bisa pindah kesini, ternyata pada akhirnya aku bisa nemuin kamu lagi Bil "
Nabila mengusap lembut pipi Rian dengan tangannya.
" Aku juga senang Ian " jawab Nabila
Rian menarik tubuh Nabila, kini Nabila berada diatas pangkuan Rian.
" Nanti ada yang liat, disangka kita macem macem nanti" ucap Nabila sambil mengusap pipi Rian
" Engga ada aman, cuma sebentar"
" Rian, udah ah ayo cepetan nanti ga selesai selesai"
Nabila pun bangun dari duduknya, ia segera kembali merapikan semua barangnya.
...
Malam ini malam terakhir Nabila menempati rumah yang membawanya kembali kepada masa lalunya, kembali bertemu orang yang singgah di hatinya dan mampu membuat dirinya kembali jatuh cinta.
Sambil menatap langit malam, Nabila berdoa semoga kebahagiaan seperti ini akan selalu ada untuknya.
" Hayo mikirin apa " ucap Rian sambil memeluk Nabila dari belakang
" Ian bikin kaget aja "
Rian berdiri di sebelah Nabila, laki laki itu menatap Nabila yang sedang asik menatap kearah langit.
" Kenapa kamu masih di luar Bil ? Sudah malam "
" Malam ini malam terakhir aku tinggal disini Ian, awalnya aku memilih rumah ini karena harga yang murah dan pemilik yang ramah. Tapi ternyata rumah ini kembali mempertemukan aku sama kamu, dan rumah ini bisa bikin aku kembali jatuh cinta sama kamu Ian "
" Aku juga ga nyangka Bil, awalnya aku memilih rumah ini karena cukup dekat dari rumah sakit. Tapi ternyata Tuhan punya rencana lain, kamu tau Bil ? "
" Engga, tau apa emang ? "
" Semenjak putus sama kamu aku ga pernah buka hati aku buat siapapun, karena aku merasa ada yang belum selesai di antara kita Bil. Mungkin cintaku habis di kamu, ya memang sih saat itu kita masih sebentar tapi aku ngerasa kamu itu segalanya Bil buat aku "
" Jujur ya ian, saat itu aku bener bener sakit hati. Saat itu juga saat dimana aku bener bener butuh kamu, disaat aku udah ga punya siapa siapa lagi dan ternyata aku lihat kamu sama perempuan lain ya aku ngerasa emang dunia itu ga berpihak sama aku. "
" Tapi yang terpenting sekarang Bil, aku senang bisa kembali bertemu sama kamu. Aku senang karena kita bisa kayak dulu "
" Aku juga Ian "
Nabila memeluk erat tubuh Rian, suasana dingin malam menyelimuti keduanya.
Rian menggendong tubuh Nabila, ia membawa Nabila masuk kedalam rumahnya.
Begitu didalam rumah Rian merebahkan tubuh Nabila diatas kasurnya.
" Di luar dingin, kamu disini aja " ucap Rian
" Tapi ian, aku masih mau disana "
" Dingin Bil "
" Kan ada kamu ian, kalau dingin aku bisa peluk "
" Yaudah kamu peluk aku sekarang aja "
Rian merebahkan tubuhnya di samping Nabila, ia pun memiringkan tubuhnya menghadap Nabila.
" Ga mau " Nabila menggeleng
" Kenapa ga mau ? "
" Aku maunya di luar "
" Sama aja bil, malah enak kan disini "
" Enaknya kenapa ? emang mau ngapain? "
Rian merapatkan tubuhnya pada tubuh Nabila, ia pun menarik pelan wajah Nabila.
Nabila lebih dulu mencium bibir Rian, Rian pun mengimbanginya
Nabila membiarkan bibirnya yang sedikit terbuka, membuat Rian dengan bebas menjelajahinya.
Keduanya saling bertukar Saliva, Nabila merasa bibirnya yang sedikit membengkak akibat Rian.
" Pelan pelan Ian " Nabila mendorong tubuh Rian, ia memegangi bibirnya
" Hehehe maaf yah, sakit yah " Rian mengusap bibir Nabila dan Nabila mengangguk
" Yaudah aku balik kerumah yah ian, besok kita harus bangun pagi pagi " kata Nabila sambil mencoba bangun, namun sayangnya tangan Rian lebih cepat memeluk Nabila hingga Nabila kembali terbaring.
" Tidur disini aja " ucap Rian
" Nanti kalau ada yang liat gimana Rian, ngaco deh "
Dengan berat hati Rian melepaskan pelukannya, Nabila pun kini terbebas dari Rian.
" Sampai bertemu besok ian " Nabila berjalan keluar dari kamar Rian
Padahal Rian ingin sekali malam ini bisa menghabiskan malam bersama, ia ingin tertidur sambil memeluk Nabila.
" Aku akan segera menikahi kamu Bil, secepatnya sayang" ucap Rian
Rian merasa dirinya sudah tergila gila dengan Nabila, ia ingin memiliki Nabila seutuhnya