“Kenapa kau menangis?”
Rey yang merasa beruntung telah dijodohkan dengan Kikan. Kini ia bermaksud ingin menjodohkan Merry, putri semata wayangnya dengan anak dari kerabat dekatnya yang tak lain ialah kakak kelas sekaligus musuh bagi Merry sendiri.
Merry terpaksa menyetujuhi pernikahan itu. Tetapi dengan syarat, menyembunyikan identitas pernikahannya dari siapapun termasuk dari teman-temannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa bersalah
Matahari pun telah bersembunyi , tak terasa hari sudah berganti sore dan hampir menjelang malam . carrol berpamitan pulang dan merry pun mengantarnya hingga halaman rumah , kemudian merry masuk kembali kedalam rumah. terlihat gio hendak menghampiri merry
" merry aku sangat lapar.. Masakan sesuatu untukku " pinta gio dengan acuh tanpa melihat wajah merry
" Masak saja sendiri ! kau pikir aku pembantumu apa " teriak merry seraya membuang muka dan melipat kedua tangan diatas perutnya
" baiklah , aku akan menelpon mama kikan . untuk menanyakan bahan bahan apa saja yang biasanya untuk di masak " tutur gio tersenyum sinis , ia hendak meraih ponselnya namun dihentikan oleh merry
" dasar kau ini benar benar bajingan " teriak merry geram
" Kau mau dimasakan apa? cepat bicaralah ! " tanya merry dengan melirik sinis ke arah gio
" terserah asal jangan pedas sedikitpun " saut gio sembari berjalan berlalu meninggalkan merry ,
Merry pun memasakan makanan untuk gio , mulutnya tak henti menggerutu kesal , ia melihat bubuk cabai didapur , dengan senyum yang menyeringai , ia bermaksud ingin mengerjai gio, ia mencampur bubuk cabai tersebut kedalam makanan gio. seusai memasak . Merry pun memanggil gio dan menyuruhnya untuk makan , ia pun menemani gio makan, dengan menahan tawa ia melirik ke arah gio .
Ketika gio memasukan sesuap makanan kedalam mulut , ia pun mengunyahnya, namun tak lama kemudian wajah gio memerah seketika , ia langsung memuntahkan makanan yang sedang memenuhi mulutnya itu di bawah lantai. Ia menuang air ke dalam gelas dan meneguk keras air tersebut. Tiba tiba dada gio terasa sangat sesak dan serasa kesulitan bernafas , merry yang melihat gio seperti itu ia langsung panik
" Gio kau kenapa ? " tanya merry ia beranjak dari duduknya dan mendekati gio
" apa kau memasukan cabai didalam makanan ini ? " teriak gio dengan nafas tersengal sengal dan wajahnya terlihat marah
" Gio .. a..ak..aku .. hanya sedikit memasukan cabai bubuk saja di dalamnya " saut merry dengan takut
Dengan geram , darah gio seakan mendidih menatap tajam mata merry . ia beranjak dari duduknya dan mendorong merry hingga merry hampir terjatuh . Ia meninggalkan merry dan masuk kedalam kamarnya, gio mencoba merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, ia memejamkan matanya dengan erat . keringat dingin mengucur sangat deras melapisi kulit tubuh gio. merry menghampiri gio , Ia pun duduk disampingnya
" gio kau sebenarnya kenapa? kenapa kau tiba tiba seperti ini ? Apa kau punya asma? " tanya merry khawatir sembari memegang bahu gio
" jauhkan tanganmu !! " teriak gio menepis kasar tangan merry
" tunggulah disini sebentar, aku akan memanggilkan Tuan Ashlan (tetangga merry yang kebetulan seorang dokter) " ujar merry.
Merry pun dengan cepat bergegas keluar rumah menuju ke rumah Tn. ashlan yang rumahnya hanya berjarak 10 rumah dari rumah merry, setibanya didepan rumah Tn. ashlan,
Merry mengetuk keras pintu rumahnya, dan tak lama kemudian pintu pun terbuka, seorang laki laki tua berdiri dengan senyum menyeringai, Ternyata beliau tuan ashlan.
" Merry... Ada apa kemari malam malam seperti ini? " tanya Tn. ashlan
" tuan ashlan, bisakah kau membantu saya? Suami saya tiba tiba sesak nafas dan tubuhnya mengeluarkan keringat dingin begitu banyak " kata merry memberitahu tuan ashlan dengan panik
" memangnya kenapa bisa sampai seperti itu ? " tanya tuan ashlan penasaram
" Saya tidak tau.. tadi waktu makan makanan yang sedikit pedas , tiba tiba dia menjadi seperti itu" saut merry
" oh begitu .. tunggulah sebentar, aku akan mebgambilkan obat dan memeriksa suamimu " pinta tuan ashlan , masuk kedalam rumahnya kembali
Setelah itu tuan ashlan keluar membawa tasnya , merry dan tuan ashlan pun bergegas ke rumah merry, merry mengajak tuan ashlan masuk kedalam kamar, dilihatnya gio masih berbaring, tuan ashlan pun memeriksanya, ia menyuruh merry mengambilkan segelas air dan memberikan obat kepada gio
" tuan ashlan sebenarnya dia kenapa ? " tanya merry khawatir
" dia hanya alergi cabai " saut tuan ashlan
" alergi ? Bagaimana bisa tuan? saya hanya sedikit mencampurkan cabai bubuk kedalam makananya " tanya merry , dengan sedikit terkejut
" Suami kamu alergi capcaisin, jika kau sengaja maupun tak sengaja memasukan bahan yang mengandung capcaisin, tak peduli seberapa banyak bahan yang kamu masukan , akan timbul alergi seperti ini, seperti sesak nafas, ruam, gatal gatal , diare berlebihan, sakit pada dada dan sebagianya , jadi aku harap kau harus lebih mengontrol makanan suamimu " tutur tuan ashlan , merry pun mengiyakannya dan berterimakasih kepada tuan ashlan
Tuan ashlan pun pamit pulang, merry mengantarkannya hingga ke depan rumah, setelah itu ia masuk kembali kedalam kamar untuk melihat keadan gio. dengan gemetar merry pun mendudukan tubuhnya disamping gio
" gio apa kau sudah membaik ? " tanya merry namun gio hanya diam saja , ia malah membuang muka
" gio apa kau marah kepadaku? " tanya merry memegang lengan gio,
" Lepaskan tanganmu " teriak gio menepis kasar tangan merry
" gio akau minta maaf " ucap merry , air matanya tiba tiba meleleh , ia pun menangis karna merasa bersalah
" gio maafkan aku .. aku tidak tau kalau kau alergi cabai , aku tidak bermaksud membuatmu seperti ini " sambung merry , ia menundukan pandangannya sembari menyeka air matanya yang terjatuh ,
" gioo tolong maafkan aku " ucap merry kembali , ia masih menangis dan menundukan kepalanya , gio melirik ke arah merry, ia pun berdecak memejamkan matanya , dan beranjak duduk mendekati merry , tangannya mengangkat wajah merry
" kau kenapa selalu menangis seperti ini ? " tanya gio mengernyitkan dahinya ,tangannya menghapus air mata merry dengan lembut
" sudahlah.. Jangan berpura pura bersalah seperti itu, aku sangat muak denganmu , cepat tidur lah . Aku baik baik saja " teriak gio membuang mukanya , ia bermaksud menenangkan merry , namun merry hanya diam saja. ia tetap masih menangis karna benar benar merasa bersalah , sesekali tangannya bergantian menepis air matanya yang mengalir di pipi
" Shit .. kenapa dia masih menangis " gumam gio melirik kearah merry
" Merry ... aku bilang diamlah ! kenapa kau masih menangis ? , aku sudah tidak apa apa " teriak gio kembali
" Maafkan aku gio " ucap merry lirih
" aku sudah memaafkanmu , cepat tidurlah . kau menangis seperti ini , seperti aku sedang menyiksamu saja !! " ketus gio , kemudian merry pun sedikit lega karna gio sudah memaafkannya ,
merry pun berbaring di samping gio dan tidur membelakanginya , gio pun memperhatikan merry
" entahlah , aku sungguh bingung memahami sifatnya " gumam gio dalam hati
emang batu si mery egois
atau cwo miskin gitu ... soalnya kebanyakan novel kan cowok ya kata kaya