Dikira Duda Ternyata Perjaka

siang itu, mereka sudah berada di dalam kamarnya.... Tian tidur siang dengan nyenyak nya dengan ke dua saudaranya....

Cinta terus menundukkan kepalanya saat berada di sofa kamarnya...

Vano mendekat dengan membawa air es.... tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya... kalau hanya terlihat datar.

Ia mengambil waslap kering yang dia celupkan pada air es, lalu mengompres sudut bibir istrinya yang terlihat sedikit membengkak.

" aw...."

Cinta memekik karena terkejut sekaligus nyeri....

Vano lebih melembutkan lagi gerakan tangannya...

Setelah dirasa cukup, Vano mengelapnya dengan tissue kering lalu menempelkan salep khusus untuk mengobati luka dan menghilangkan bekasnya.

" terimakasih...." ucap Cinta yang tidak berani menatap suaminya.

" lain kali tidak usah melukai diri sendiri" kata Vano dingin.....

" aku tidak melukai diri sendiri, aku hanya melindungi diri sendiri " balasnya menatap kesal suaminya...lalu mengalihkan pandangannya ke arah jendela kamarnya... yang terlihat sangat terik di luar sana...

" sama saja" Vano pergi dari kamarnya lalu masuk ke ruang kerjanya yang tidak jauh dari kamar utama.

Vano meretas CCTV yang ada di mall tersebut, kalau belum melihat rasanya belum puas...

Matanya menajam melihat apa yang ada di dalam layar, tangannya terkepal kuat melihat wanita itu menarik telinga putranya sampai putranya itu meringis kesakitan.

" kurang ajar, Aku tidak akan membiarkan dirinya hidup bahagia" gumamnya,lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi bawahannya.

***

brakkkkk....

Tuan Agam mengamuk di dalam rumahnya.... tepatnya di ruang tamu .... rumah mewah berlantai 2 yang dia beli dari hasil menjual rumahnya di sana, kini terlihat berantakan saat mengetahui hal yang mengejutkan...

" pah....sudah pah..... tenangkan dulu dirimu" Nyonya Veronica memeluk suaminya dari samping mengelus dadanya yang terlihat kembang kempis dengan nafas yang memburu...

" aku tidak bisa tenang.... semuanya hilang, aku tidak punya apa-apa sekarang....hahaha"....

tuan Agam menjatuhkan dirinya di sofa yang sangat empuk itu....

Meremas rambutnya kuat-kuat, bawahannya mengatakan kalau rekan bisnis yang mengajak dirinya bekerja sama kini menghilang ditelan bumi dengan membawa uang puluhan miliar dari hasil menjual perusahaannya juga pemberian dari menantunya....

"ARGHHHHH KENAPA BISA SEPERTI INI.... "... teriak Tuan Agam frustasi....

" ini pasti gara-gara anak pembawa sial itu....dari dulu selalu menyusahkan kita, bahkan setelah menikah pun dia tetap menyusahkan kita" ucap Nyonya Veronica yang begitu membenci Putri tirinya itu karena terlahir dari wanita yang merebut suaminya... kini tidak ada alasan untuk dirinya berpura-pura baik pada suaminya... toh saat ini suaminya sudah miskin tidak punya apa-apa.

Tuan Agam menatap tajam istrinya, yang suka sekali menyalahkan putrinya dari dulu...

"Cinta tidak ada hubungannya dengan ini mah.... justru karena saranmu untuk berinvestasi pada orang itu,... semuanya jadi begini.... padahal, saat itu aku ragu... tapi kau selalu memaksaku" balas Tuan Agam menatap dingin istrinya.

"Kenapa papa malah menyalahkan aku... bukankah papa sendiri yang mengiyakan" ucap Nyonya Veronica yang tidak terima suaminya itu menyalahkan dirinya, padahal jelas-jelas suaminya juga sudah setuju.

" SEMUA SALAHMU.... SEMENJAK KAU JADI ISTRIKU SATU-SATUNYA, PERUSAHAAN KU SELALU MENURUN, AKIBAT MENGIKUTI GAYA HIDUP MU YANG TERLALU TINGGI" teriak tuan Agam yang menggema di ruang tamu yang lumayan luas itu....

" HAHAHA.... KALAU IYA KENAPA....HAH ?, aku akan pergi dari sini...... Aku tidak mau hidup bersama laki-laki miskin seperti mu" ucap nyonya Veronica tersenyum sinis, kesabaran nya sudah habis, akhir-akhir ini dirinya sudah mencoba hidup hemat karena perusahaan suaminya semakin menurun, tapi Suaminya malah menyalahkan dirinya, buat apa mempertahankan suami yang tidak mempunyai apa-apa sekarang, calon menantunya sangat kaya raya, bisa memberi segalanya....jadi dirinya tidak perlu takut hidup miskin.

Plakkkk....

Tuan Agam menampar wajah istrinya itu, dia tidak menyangka istri yang selama ini lemah lembut berani berbicara lantang di depannya.

Nyonya Veronica memegangi pipinya yang terasa perih. lalu tersenyum mengangguk.

" selama kita menikah, baru kali ini kau memukulku ku Agam,.... aku benci kamu.... Aku sangat membencimu...." ucapnya pelan namun dingin, Nyonya Veronica berlari ke atas untuk mengemasi barang-barangnya dan akan tinggal di apartemen putrinya.....

Tuan Agam merauk wajahnya sendiri, dirinya begitu frustasi sekarang... istri yang selama ini dia cintai sepenuh hati , tapi tidak bisa mendukung dirinya saat terpuruk... bahkan akan membiarkan dirinya tinggal seorang diri....

***

" aku langsung pulang ya, masih ada urusan...." kata Roger datar.

" tapi aku masih kangen honey...." ucapnya manja, Sandra memeluk lengan kekasihnya, yang akan meninggalkan dirinya seorang diri di apartemen pemberian kekasihnya itu.

" bagaimana.... kelanjutannya, apakah aku sudah boleh bekerja menjadi sekretaris di perusahaan tuan Affan....?" tanya Sandra lembut.

" maafkan aku, saat ini, posisi itu masih ada yang menempati.... mungkin beberapa lagi setelah perutnya membesar,dia akan resign...

Sekretaris Affan memang saat ini sedang hamil,jadi akan mengundurkan diri saat perut nya sudah membesar dan akan fokus mengurus anak .

" huft...." Sandra mendengus kesal.

Saat ini, setelah pulang dari klinik kecantikan, Roger mengantar kekasihnya ke apartemen miliknya, yang saat ini sudah ditempati oleh kekasihnya, karena Roger lebih memilih tinggal di rumah mewahnya karena banyak orang di sana termasuk para pembantu dan penjaga, sehingga dirinya tidak kesepian.

" aku masih banyak urusan, aku pergi sekarang" entah mengapa setelah melihat kekasihnya dengan mudahnya menarik telinga anak kecil membuat nya hilang respect, padahal Roger sangat suka sekali dengan anak-anak... dia ingin memiliki istri yang penyayang dengan anak kecil, tetapi melihat perbuatan kekasihnya membuat dirinya bergejolak...

Sandra tidak hilang akal, dia langsung duduk di pangkuan kekasihnya, mengalungkan tangannya pada leher sang kekasih.

" honey.... Bagaimana kalau kita bersenang-senang saja di sini, semenjak kita berpacaran,kita belum pernah melakukan hal yang lebih" ucap Sandra manja...

Roger memalingkan wajahnya saat kekasihnya itu akan mencium dirinya...

" turun Sandra....." ucapnya dengan tajam.... suaranya terdengar sangat dingin di telinga Sandra....

" kenapa honey....? bukankah sebagai laki-laki dewasa , kamu juga membutuhkan belaian, sama seperti ku yang ingin di belai " ucap Sandra mengelus rahang kekasihnya.... menunggu tanpa kepastian rasanya tidak enak, lebih baik Sandra mencoba cara instan,agar Roger segera menikahinya...

Dengan kasar Roger memindahkan kekasihnya ke sofa di sampingnya.lalu berdiri meninggalkan kekasihnya yang berteriak-teriak tidak mau di tinggal....

" honey.... jangan pergi" teriaknya....

Tapi Roger tetap pergi.

Sandra angat kesal mendapat penolakan dari kekasihnya itu.... dirinya ingin bekerja di perusahaan kekasihnya, tetapi Roger tidak memperbolehkannya, entah apa maksudnya, padahal waktu dirinya belum ke sini... Roger akan menjadikan dirinya seorang sekretaris di perusahaan milik atasannya... Dan lagi, Sandra ingin di belai tapi Roger juga menolak nya....

" hiks hiks hiks....kau berubah honey" lirihnya...duduk di lantai depan pintu.

Ting tong....

Pintu apartemen berbunyi...