NovelToon NovelToon
SIMPANAN TUAN DOUGLAS

SIMPANAN TUAN DOUGLAS

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:245.7k
Nilai: 5
Nama Author: lena linol

Dulu dia dibutakan cinta maka dari itu Douglas setujudengan perjanjian pernikahan mereka. Tapi, setelah hampir 4 tahun menikah Douglas merasa hampa tanpa hadirnya seorang anak dalam pernikahan mereka. Istrinya yang selalu sibuk tidak pernah ada waktu untuknya membuatnya semakin berada di titik jenuh pernikahannya.


"Kenapa kau tidak mencari wanita lain saja yang mau mengandung anakmu," saran sesat dari sahabat Douglas yang sepertinya patut untuk dipertimbangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia punya Instagram?

"Argh!" Doug menepuk jidat ketika sampai hotel. Dia lupa meminta nomor ponsel gadis tersebut. "Kenapa aku sangat bodoh sekali!" Ia memaki dirinya sendiri. Segera merogoh ponsel, ingin meminta nomor Bintang pada Sup, namun ia mengurungkan niat. "Apa jadinya kalau Sup tahu bahwa aku tertarik pada keponakannya," gumamnya sembari menyimpan ponsel ke atas meja. Ia takut Sup marah kalau dirinya menyukai Bintang.

*

Sementara itu. Bintang dan Sup saat ini sedang berada di kantor polisi. Mereka berdua menyaksikan Dina dan Sinta diintrogasi polisi.  Sebelumnya, Dina dan Sinta sudah meminta maaf pada Bintang, dan meminta untuk damai dan mencabut laporan, akan tetapi Bintang tidak mengabulkan permintaan duo racun tersebut. Bintang memang sudah memaafkan akan tetapi hukum tetap berjalan.

"Jangan bawa-bawa aku dalam hal ini, Din!" benyak Sinta saat Dina memberikan keterangan yang dilebih-lebihkan.

"Loh, enak banget kamu ngomong!" balas Dina, menatap tajam sahabatnya. "Kita ngelakuin itu berdua, jadi kita harus bertanggung jawab. Nggak adil rasanya kalau cuma aku yang di hukum!" balas Dina dengan nada kesal.

"Tapi kamu yang jadi otak dalam masalah ini! Dasar kampung!" umpat Sinta sembari menujuk wajah Dina dengan penuh kebencian. Sumpah dia sangat menyesal mengikuti rencana sahabatnya itu yang menjerumuskannya dalam jeruji besi. Ia tak bisa membayangkan betapa kecewanya keluarganya saat mengetahui hal ini.

Dina hendak menjawab umpatan Sinta tapi niatnya tertahan saat polisi menyela untuk menghentikan perdebatan tersebut.

Perdebatan itu akhirnya terhenti. Dan introgasi tersebut berjalan lancar, selanjutnya Bintang di mintai keterangan sebagai korban.

*

"Maafin Pak De, Nduk. Gara-Gara aku, kamu jadi dapat musibah kayak gini." Sumpah Sup sangat menyesal menyarankan keponakannya bekerja di Kafe Lumina. Ia menatap wajah Bintang yang masih terlihat memar. Ia mengela nafas panjang dengan segala penyesalannya.

"Ini udah takdir ku, Pak De, nggak usah merasa bersalah," jawab Bintang.

Mereka berdua keluar dari kantor polisi tepat jam 7 malam.

"Iya, tetap saja kalau Pak De nggak nyaranin kamu kerja di sana, kejadian ini nggak mungkin terjadi." Sup menatap keponakannya yang berjalan di sampingnya.

"Yang penting duo racun itu udah dapat hukuman setimpal, Pak De, itu udah cukup buatku." Bintang tersenyum sembari menatap langit malam yang tampak sunyi, sepi, sama sekali tidak ada bintang yang kerlap-kerlip di sana. "Mendung ya." Bintang mengalihkan pembicaraan.

Sontak, Sup mendongak ke atas, menatap langit malam. "Kayaknya mau hujan. Ayo, pulang!" ajak Sup, berjalan tergesa menuju parkiran motor, diikuti Bintang.

"Aku jadi ingat sama Bapak, Pak De. Biasanya Bapak kalau jam segini duduk di teras rumah sembari lihat bintang di langit," ucap Bintang ketika mereka sudah sampai parkiran motor. Raut wajah Bintang mendadak jadi sendu, karena teringat mendiang ayahnya.

Sup menoleh, lalu mengusap pucuk kepala keponakannya dengan lembut dan kasih sayang.

Bintang mengusap sudut matanya yang basah. Usapan lembut dari Pak De nya membuat hatinya semakin sedih.

"Ojo nangis, Nduk. Ayo, ngguyu, kalau nggak ngguyu nanti di makan yuyu loh," canda Sup sambil mengacak rambut Bintang dengan gemas.

"Ih, Pak De!" rengek Bintang, cemberut kesal, tapi tak berselang lama ia tersenyum sambil menangis.

"Ayo,  naik. Kita jalan-jalan keliling kota. Mumpung Pak De masih di Indonesia," ucap Sup sambil menyetater motornya.

"Loh, emangnya Pak De mau ke mana lagi?" tanya Bintang, penasaran.

"Seminggu lagi ke Jepang." Sebagai tour guide yang handal dan bersertifikat, jadwalnya sangat padat. Yang hanya dipikirannya kerja dan kerja, maka dari itu sampai saat ini dirinya masih jomblo.

"Terus Mas Bule itu gimana?"

"Tuan Douglas akan kembali ke Prancis. Masa liburannya sudah habis," jawab Sup, sembari melajukan motor, keluar dari area parkir kantor polisi tersebut.

"Ouh..." Bintang mengangguk-angguk paham, tapi entah kenapa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. "Mungkin karena aku belum sempat balas budi dengan Mas Bule," gumam Bintang dalam hati.

*

"Cepat pergi dari sini!" bisik Freya pada pria berambut pirang yang berdiri di depan pintu. Dia hanya membuka pintu sedikit, takut kalau ibu mertuanya curiga.

"Kenapa? Bukankah suamimu tidak ada di rumah?" balas Pria itu heran sekaligus bingung.

"Ada ibu mertuaku di dalam. Semuanya jadi kacau karena kedatangannya," jawab Freya masih berbisik.

"Freya, kau bicara dengan siapa?" tanya Ibu Isa, mendekat pada Freya yang menyembulkan kepala dicelah pintu.

"Ah, Kurir salah alamat, Bu," jawab Freya, sambil menutup pintu dengan jantung berdebar-debar kencang.

"Oh." Ibu Isa mengangguk, padahal dalam hati tahu kebusukan wanita iblis tersebut.

Freya menghembuskan nafas lega karena ibu mertuanya tidak curiga. Dalam hati mengutuk wanita tua itu.

*

"Oh, Dan, aku minta waktu sebulan lagi." Doug memohon pada Daniel melalui sambungan telepon.

"Berikan alasan kenapa aku harus memberikanmu waktu lagi!"

"Apa perlu alasan? Bukankah selama ini aku sudah banyak membantumu?!" balas Doug, agak jengkel mendengar ucapan Daniel.

"Doug, kau pikir aku bodoh! Katakan sejujurnya, apakah kau di sana bertemu seorang gadis di sana?' cecar Daniel dengan gemas.

"Ya, kau benar. Aku bertemu dan tertarik pada gadis itu!" jawab Doug pada akhirnya.

"Kena kau!" balas Daniel, terkekeh puas. "Jadi, apakah dia punya Instagram?" pertanyaan Daniel membuat Doug mengumpat.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, sialan!"

"Hei! Hei! Tenang, santai!" kata Daniel diiringi dengan tawa puas. "Aku hanya ingin melihat wajahnya. Aku harus memastikan sendiri apakah gadis itu cocok untukmu atau tidak. Karena aku tidak ingin kau kembali salah pilih, seperti sebelumnya," jelas Daniel, kali ini penuh kesungguhan. Ya, dia tak ingin kalau Doug melakukan kesalahan yang sama. Apalagi Doug adalah tipe pria bucin, akan mencintai secara ugal-ugalan.

1
Kurnia Damiasih
AQ suka sama cerita ini ,pokoknya buat autor semangat terus
Rita
heh ngegas
Rita
saking ra percayane😂😂😂
Ratna Sumaroh
aku wes tresno ro mas bule ku 🤭🤭
amix
mau dong dibuat spot jantung ma mas bule🤭🤭🤭
neng ade
Doug udah ga sabar pengen nikah sama Bintang.. tunggu minggu depan pak Sup pulang ke Jakarta
neng ade
digantung di pohon cabe yang ada bakalan merah dan panas muka sama mata kena cabe yang rontok
neng ade
ya. gpp lah Bintang kan mas Bule itu udah jadi duda
MD...
dah laper Mak, pen makan bibilll 😂😂
MD...
wkwk.. tebakan nya aneh bgt😂😂
Penapianoh📝: halo kak jka berkenan mampir d novelku ADZADINA ISTRI SANG GUS RAHASIA atau klik akun profilku ya😌
total 1 replies
MD...
aku juga gak ngerti bin.. urang Sunda 😁
MD...
gak percaya bgt Daniel
MD...
/Facepalm/ takut bgt ya Bin.. apalagi duda itu haus belaian 😂😂
Rita
tinggal jalanin aja Bintang
Rita
nah lho panik ngga tuh😂😂😂😂😂
Rita
🤦‍♀️
Rita
hayoloh😂😂😂😂 percuma debat ma wanita yg ada puter tikungan😁😂😂😂
Tutuk Isnawati
🤣🤣
beybi T.Halim
yaa sdh aman kan aja hatinya bintang..,🤭
@pry😛
meng byk🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!