Zely Quenby, seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan. ia hanya seorang karyawan biasa disana. sudah lama ia memiliki perasaan cinta pada Boss nya yang bernama lengkap Alka farwis gunanda. Hingga timbul lah tekad nya untuk mendapatkan Alka bagaimana pun itu. meskipun terkadang ia harus menahan rasa sakit karena mencintai seorang diri.
bagaimana yah keseruan kisah antara Alka si bos galak dan crewet dengan gadis bermulut lembek itu?
pantengin terus yah, dan jangan lupa untuk tekan favorit biar bisa ngikutin cerita nya😍.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sopiakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21.Suaraku Terpendam
Zely keluar dari kamar mandi dengan ragu, ia merasa tidak nyaman dengan pakaian yang saat ini ia kenakan. Jujur saja ia sudah bolak balik melihat dirinya di depan cermin karena kemeja yang ia kenakan sangat besar dan hanya sampai ditas pahanya saja.
"Bagaimana ini? Aku takut mas Alka malah salah faham dengan ku."
Namun ia bernafas lega saat melihat laki-laki itu ternyata sudah sangat terlelap, ia benar-benar terlihat sangat lelah dari wajahnya yang mengerut pelan seolah terusik dengan Zely yang baru saja keluar dari kamar mandi itu. Namun ia kembali tidur tenang hingga Zely bernafas lega.
"Huff untung saja aku tidak membangunkan mas Alka."
Gadis itu merapikan baju Alka yang tergeletak diatas lantai itu, mengambil handuk yang dilipat rapi oleh Alka dan juga mematikan lampu ada di dekat Alka, ia berusaha membuat laki-laki itu tidur nyaman.
Kini ia memikirkan bagaimana caranya ia menutupi pahanya itu, benar-benar tidak ingin membuat Alka salah faham dengan nya. Sudah cukup malu dengan segala kehidupan nya maka ia seharusnya tidak semakin mempermalukan dirinya lagi.
Ia mencoba untuk melihat apakah ada yang bisa ia kenakan dilemari milik Alka namun ia ragu takut mengganggu Alka dan membuat laki-laki salah faham dengan nya.
Dengan berbagai pertimbangan Zely akhirnya memilih untuk melihat dengan pelan, ia juga merasa baju itu sangat tidak layak untuk ia pakai dihadapan Alka.
"Bagaimana ini? Aku tidak menemukan celana atau apapun disini. "
Zely benar-benar pasrah karena disana hanya ada kemeja saja, tidak mungkin ia mengambil kemeja lain dan mengikatkannya di pinggang nya.
"Bagaimana ini? Aku tidak ingin mas Alka salah faham mengira aku sedang menggodanya! Baju ini terlalu longgar namun pendek untuk ku."
Zely berdumal pelan namun masih berusaha mencari dengan hati-hati takut-takut Alka terbangun karena nya.
"Sedang apa kamu menggeleda lemari saya gelap gelap begini?"
Damn
Tiba-tiba saja Zely mendengar suara Alka yang khas apalagi baru bangun tidur begitu berat, ia kaget bukan main seolah tengah kepergok sedang maling saja. Ia benar-benar jantungan hingga hampir saja terjatuh membentur lemari.
Kalau bukan karena Alka menarik tubuh gadis itu hingga menabrak dadanya mungkin ia sudah membentur lemari, namun naasnya mereka malah terjatuh berdua diatas tempat tidur.
Mata mereka bertemu saling memandang satu sama lain,Zely jatuh tepat diatas tubuh Alka dengan keadaan tangannya memegang dada Alka dan tangan laki-laki itu terangkat kaku diantara sisi kepala Zely.
Baju gadis itu tersingkap keatas hingga menampakkan sedikit bagian belakang gadis itu, mata Alka tak sengaja melihatnya hingga ia sedikit gugup bukan main ditambah lagi paha gadis itu sangat mulus layaknya lobak putih.
"Sial, kenapa dengan ku?" Batin Alka dengan wajah menahan merah malu. Jujur saja ia laki-laki normal.
"Ma,,maaf mas!"
Zely bangkit dari atas tubuh Alka sedikit gugup dan tidak berani menatap mata laki-laki itu, ia sangat malu dan takut dalam waktu bersamaan.
Alka sendiri benar-benar semakin salah fokus dengan keadaan Zely saat memakai kemeja merah maroon yang ia berikan tadi. Gadis itu terlihat tidak nyaman dengan pakaian itu dan Alka jelas mendengar ia menggerutu mencari sesuatu yang bisa ia kenakan untuk menutupi pahanya.
Glup
Laki-laki itu menelan ludah dengan susah payah, mulus bukan main dan lebih parahnya status mereka seolah mendorong Alka untuk mengambil kesempatan emas ini.
"Benar-benar gila pikiran mu Alka! Kamu munafik sekali," Batin Alka karena tidak menyangka ia memiliki pikiran bodoh itu.
Jelas jelas mulutnya yang menghardik Zely untuk tidak berharap lebih, agar gadis itu sadar diri dan menjauh namun kini malah ia yang berpikiran liar tak karuan.
"Sejak kapan kamu begitu murahan seperti ini Alka? Kamu tidak boleh goyah!"
"Apa yang sedang kamu coba curi disana?"
Alka mencoba mengalihkan pikiran liarnya dengan menyalahkan Zely saat laki-laki itu tahu kalau Zely sama sekali tidak berniat untuk mencuri.
Zely langsung panik karena ia sudah menduga Alka akan salah faham dengan apa yang ia lakukan tadi, tentu saja akak. Salah faham ia menggeledah lemari milik Alka malam itu dengan keadaan gelap.
"Ti,,tidak mas, aa aaaku sama sekali tidak berniat untuk mencuri! Aku hanya ingin men,,"
"Ssttt,,,sstt jangan banyak alasan kamu! Sudah jelas kamu ingin mencuri, lampu kamu matikan dan menggeledah lemari saya diam diam. Ditambah lagi kamu mengganggu tidur nyenyak saya."
Alka tidak menyangka ia akan melakukan hal konyol seperti ini, seperti bukan dirinya sendiri.
"Mas, aku benar-benar tidak ingin mencuri. Tolong jangan salah faham," ucap Zely merasa ia tertuduh.
"Jangan banyak alasan, kamu benar-benar sangat tidak masuk akal. Kurang baik apa saya kepada kamu? Masih saja berniat jahat."
Gong
Benar-benar menyakitkan bagi Zely, walaupun sebenarnya Alka berhak mengatakan itu tetap saja ia merasa sangat tersinggung mendengar nya.
Air matanya tidak bisa ia tahan lagi, sejak tadi ia menahan nya dan kini akhirnya jatuh juga. Ia berbalik dan mencoba untuk mengalihkan air matanya namun tetap tidak bisa.
"Kenapa malah membelakangi saya? Kamu malu karena tertangkap basah yah? Sudah lah kamu ngaku saja."
Alka tidak peka kali ini, ia masih mencoba untuk berlindung dibalik tuduhan palsu terhadap Zely itu. Gadis itu hanya diam saja menahan air matanya.
Ia benar-benar lelah, tidak tahu harus bagaimana lagi. Mengikuti arus juga sama sakitnya,melawan arus bahkan lebih sakit. Apa dia harus pasrah dengan hidupnya?,
"Berbalik sekarang! Kenapa malah membelakangi saya saat kita sedang berbincang."
Dengan cepat Zely mengusap air matanya kemudian berbalik kearah Alka, jelas tentunya Alka bingung kenapa tiba-tiba gadis itu malah menangis.
"Kenapa malah menangis? Kamu seolah tengah membenarkan kalau kamu ingin mencuri di lemari saya."
Zely mengusap air matanya dengan kasar, sakit,pilu dan memalukan ternyata dalam pandangan Alka ia adalah gadis yang demikian. Bayangkan selalu apa dia saat ini.
"Bukankah saya memang sudah sangat hina di mata mas? Lalu untuk apa lagi saya membela dan berusaha membenarkan pandangan mas terhadap saya? Saya siap disalah fahami. Namun untuk terakhir kali saya ingin menjelaskan kalau saya sama sekali tidak ingin mencuri, saya hanya ingin mencari celana atau semacamnya agar bisa menutupi kaki saya. Saya tidak ingin mas salah faham walaupun sekarang berujung salah faham."
Zely menjelaskan dengan jelas walaupun ia harus menahan air matanya lagi dan lagi.
Alka terenyuh membayangkan betapa sakitnya perasaan Zely, ia tidak seharusnya terus terusan membuat gadis itu merasa terpojok. Walaupun ia kesal dan marah ia tidak seharusnya membuat Zely merasa tidak nyaman di rumah itu bersama nya. Toh ia juga yang akan untung kalau rumah tangga palsu itu damai dan tidak menarik media untuk menyoroti nya.
"Ikut saya!"
Alka berjalan ke lemari gold yang ukurannya lebih besar itu, Zely menurut dengan mengusap lagi bagian wajahnya yang masih ada sisa air mata itu.
"Pakai ini, maafkan mas yah karena sudah salah faham terhadap mu bahkan menuduh yang bukan bukan."
Surrr
Air mata Zely langsung meluncur tak karuan, ia benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan permintaan maaf dari seorang Alka. Ia merasa seolah dihargai kembali. Laki-laki itu benar-benar berhasil membuat perasaan Zely nano nano, sekejap senang, sekejap benci, sekejap suka sekejap gundah.
Alka kebingungan kenapa gadis itu malah menangis lagi, bahkan lebih hebat dibandingkan yang tadi.
"Kenapa lagi hemm? Jangan seperti ini mas benar-benar tidak faham."
Zely menggeleng dan mencoba untuk menahan tangisannya itu, ia bisa melihat Alka sangat lelah namun ia juga tidak bisa menahan air mata haru karena tidak menyangka Alka akan meminta maaf kepada nya.
"Maafkan saya mas karena sudah masuk ke dalam hidup mas, saya berjanji akan lebih berguna dan tidak menyusahkan mas."
Alka sebenarnya bingung kenapa tiba-tiba Zely berkata demikian tapi ia benar-benar sudah lelah dan ingin istirahat.
"Baiklah, kamu istirahat saja! Saya juga sudah sangat lelah kini."
Zely mengangguk pelan dan berjalan kearah sofa yang ada di kamar itu, ia cukup tahu diri untuk menjauh dari Alka, bagaimana mungkin ia berharap akan satu ranjang dengan laki-laki itu.
Alka sendiri sempat kepalang bingung bagaimana mereka akan tidur, hanya ada satu ranjang dan jelas itu adalah rencana busuk mamah yang ingin menyatukan mereka berdua.
Dan tanpa ia suruh atau Alka sendiri tidak berniat untuk menyuruh nya di sofa gadis itu sudah lebih dahulu tau diri. Bahunya turun menunduk membuat Alka merasa tidak tega.
"Kenapa kamu beristirahat disana?"
"Tidak apa mas, saya disini saja. Dalam kamar ini hanya ada satu ranjang."
Tentu saja harga diri Alka sedang dipertaruhkan disini, bagaimana bisa dia seorang laki-laki membiarkan Zely yang notabenya seorang perempuan tidur di sofa.
"Kamu saja yang disini biar saya yang disana, untuk malam ini saja. Besok kita kembali ke rumah dan akan memiliki kamar masing-masing, " jelas Alka bangkit dan berjalan kearah Zely.
Zely menggeleng enggan,ia juga tahu diri bahwa dia bukanlah seorang gadis yang pantas untuk diperjuangkan. Sudah syukur Alka masih memperlakukan ia dengan layak.
"Tidak apa mas, saya benar-benar akan merasa tidak enak jika saya yang disana sedangkan mas disini."
Benar-benar menyebalkan,Alka benci dengan hal yang bertele-tele. Kalau ia suruh seharusnya langsung menurut saja.
"Saya lelah dan saya harap kamu hormati keputusan saya."
Zely masih engga karena ia merasa tidak pantas. Jujur saja ia akan sangat merasa bersalah jika ia benar-benar merebut ranjang itu dari Alka saat laki-laki sudah sangat kelelahan.
"Ck, menyebalkan!kamu sadar tidak kalau kamu sangat menyebalkan."
Alka dengan kesal mengangkat tubuh Zely yang kebetulan sangat ringan itu.tentu saja ringan ia sangat kurus sampai di diagnosis punya penyakit kekurangan gizi. Benar-benar diluar dugaan Alka.
Zely sendiri kaget karena merasakan tubuhnya melayang diangkat oleh Alka. Laki-laki merebahkan tubuh Zely diatas tempat tidur dengan keadaan jantung yang sama-sama berdebar. Bukan hanya Zely melainkan Alka juga demikian namun keduanya saling memendam satu sama lain.
...🎀Bersambung 🎀...
Awwww udah mulai timbul benih benih lele nih eh benih cinta maksudnya. Alka jangan pura-pura gatau napa, udah jadi binik tuh gas ajaaaa ngakuuu.
Jangan lupa like dan komennya wa kawannn.
See you guys🎀