NovelToon NovelToon
CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Konflik etika / Cinta Murni
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: ratu_halu

Alaric Sagara, tiba tiba hidup nya berubah setelah istri yang di cintainya pergi untuk selama lamanya karena malahirkan bayi mereka ke dunia.
Kepergian sang istri menyisakan trauma mendalam di diri Aric, pria yang semula hangat telah berubah menjadi dingin melebihi dingin nya salju di kutub utara..

Faza Aqila, sepupu mendiang sang istri sekaligus teman semasa kuliah Aric dulu kini statusnya berubah menjadi istri Aric setelah 3tahun pria itu menduda. Faza telah diam diam menaruh cinta pada Aric sejak mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah.

Bagaimana kehidupan pernikahan mereka dan akankah Faza mampu membuka hati Aric kembali...

Happy Reading 💜
Enjoy ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 6

Aric keluar dari kamar menjelang malam hari. Entah kenapa Aric merasa rumah itu kembali menjadi sepi. Rumah itu kembali kehilangan nyawanya untuk kedua kali.

"Tuan, apa mau di siapkan makan malam sekarang ?" tanya Bi Erna menghampiri Aric yang duduk di meja makan seorang diri..

"Nggak usah, Bik. Saya nggak laper. Tapi tolong buatkan saya kopi."

"Baik, tuan."

Pandangan Aric kembali berkeliling, rumah itu tak pernah berubah. Masih sama seperti saat Selena mendekorasinya. Tapi kenapa untuk pertama kali nya Aric merasakan ketidaknyamanan di setiap sudut rumah itu.

Semua barang barang yang pernah di sentuh dan di gunakan oleh Selena mulai membuat Aric merasa muak sendiri. Aric tak tau apa yang telah merasukinya, ada perasaan gelisah dan tidak nyaman di diri Aric.

"Tuan, ini kopinya.." Bi Erna menghidangkan kopi itu di depan Aric.

Aric perlahan menyeruput kopi tersebut..

Heok!

Cuh!

Aric meludah, memuntahkan kopi yang baru di seruputnya. Sontak saja Bi Erna kaget, pasalnya itu kopi yang biasa Aric minum..

"Kenapa, tuan ? Ada apa dengan kopinya." tanya Bi Erna cemas,

"Ini kopi apa, bik ? Kenapa rasanya tidak enak, hambar dan bau nya membuat hidung ku nggak nyaman."

Bi Erna mengerutkan dahi nya, "Ini kopi yang biasa tuan minum, Almarhum Nyonya Selena yang selalu membelikan kopi yang merk ini untuk tuan. Jadi saya juga selalu beli setiap bulan untuk stock.."

Aric terdiam..

"Apa mau saya ganti, tuan ?"

"Ya, tolong diganti. Apa bibi ada merk kopi yang lain ?" tanya Aric berharap si bibi punya, sebab Aric sedang ingin sekali meminum kopi untuk mambantu menjernihkan pikiran nya..

"Ada, tuan. Tunggu sebentar.." Si bibi kembali ke belakang sambil membawa cangkir kopi yang tidak jadi Aric minum.

Hanya selang 2 menit, Bi Erna balik lagi

"Ini, tuan. Silahkan di coba dulu.."

Aric menerima kopi itu langsung ke tangannya. Di hirupnya aroma kopi yang masih mengebul, lalu dia tersenyum. "Harum sekali kopi nya, bik.." Di detik berikutnya Aric segera menyeruput kopi panas tersebut..

"Emm.. Enak, bik.. Saya suka." Ujar Aric dengan wajah berbinar.. "Lain kali nggak usah beli kopi yang sebelumnya lagi, ya, beli kopi yang seperti ini saja..."

"Maaf, tuan. Tapi saya nggak tau dimana beli nya. Merk kopinya saja asing, di supermarket biasa kayanya nggak ada.."

Aric jadi bingung.. "Loh, emangnya ini kopi punya siapa ? Kenapa ada di rumah kita ?"

"Itu kopi punya Nyonya Faza.."

Uhuk! Uhuk!

Aric terbatuk mendengar jawaban si bibi.

"Aduh tuan, ini minum dulu.." Setelah menuangkan air putih ke gelas, si bibi langsung memberikan nya pada Aric..

"Faza ? Sejak kapan dia minum kopi ?" tanya Aric setelah meneguk air putih sampai tandas..

"Nyonya Faza memang suka ngopi, tuan. Tapi kopinya yang herbal. Aroma nya enak ya, tuan. Saya jadi ngerasa nyonya Faza masih ada di rumah ini.."

Mimik wajah Aric seketika berubah, tapi kenapa Bi Erna justru tersenyum tipis, tipis sekali sampai Aric pun tak menyadarinya..

"Yasudah, kalau begitu saya pamit ke belakang lagi, tuan.."

Aric melamun hingga tak menjawab ucapan Bik Erna lagi.

Kopi Herbal favorit Faza, kini telah habis tandas Aric teguk hanya kurang dari lima menit..

Aric membawa cangkir itu ke dapur,

"Bik, bisa minta tolong ?"

"Bisa tuan." Si bibi menunda pekerjaan nya lalu menghampiri Aric untuk mendengarkan perintah..

"Carikan orang untuk memindahkan barang barang. Tiga atau empat orang tak masalah, yang penting satu hari bisa selesai."

"Memindahkan barang, barang apa tuan ? Memang nya kita mau pindahan ?" tanya si bibi penasaran

"Saya ingin memindahkan barang barang milik Selena ke gudang belakang. Mungkin saya akan ganti dengan barang barang baru yang lebih Modern." Jawab Aric beralasan. Namun si bibi yang sudah berpengalaman tentu tak langsung percaya..

"Maaf tuan, jika saya lancang. Apa ini karena tuan ingin Nyonya Faza kembali ke sini ?"

"Kenapa saya harus melakukan itu karena dia, tentu saja bukan." Jawab Aric berkelit. Namun dari pancaran matanya tak bisa berbohong, ada rasa kehilangan yang Aric sendiri tak mampu menyadarinya..

"Oh, saya kira karena Tuan ingin membawa nyonya Faza kembali kesini. Karena menurut saya akan percuma jika barangnya saja yang di ganti, apalagi barang itu tidak di buang melainkan tetap di simpan meski pun di gudang.."

"Maksud bibi ?"

"Ya, maksud saya, jika Tuan ingin Nyonya kembali, lebih baik beli rumah baru, tinggal di rumah ini terlalu menyakitkan bagi Nyonya Faza. Masa tuan begitu saja tidak tahu.."

Deg.

Skak Mat...

Ucapan Bi Erna seketika membungkam Aric.

"Ya sudah, tuan. Saya akan carikan, kalau begitu permisi.."

_________

Keesokan hari nya...

Aric bangun terlambat, karena meskipun akhir pekan biasanya Aric tetap bangun pagi pagi. Aric buru buru mandi dan bersiap untuk pergi ke rumah kedua orang tuanya.

"Tuan, saya sudah dapat tukang nya. Mereka bisa bekerja hari ini juga."

"Sepertinya nggak jadi bik, saya akan menjual rumah ini beserta semua isi nya. Tolong keluarkan pakaian selena, donasikan atau terserah bibi mau di apakan.." Kata Aric dan langsung berlalu pergi..

Si Bibi bersorak girang, "Tuan, Tuan.. Kenapa sih harus menunggu sampai Nyonya Faza pergi dulu baru sadar.. Huh! Memang ya terkadang berlian di depan mana nggak nampak.."

Hari ini si Bibi bersemangat sekali, dia pun memberi kompensasi pada tukang tukang yang di bawa nya karena tidak jadi bekerja. Untunglah tuan nya itu selalu memberinya uang Saku untuk berjaga jaga jika ada keadaan darurat..

Dalam perjalanan menuju rumah kedua orang tua nya, Aric mampir sebentar ke toko mainan. Aric membelikan Alena banyak sekali mainan agar anak itu mau di ajak pulang..

Kurang dari satu jam, Aric sudah sampai di kawasan elit tempat kedua orang tua nya tinggal..

Sambil menjinjing dua paper bag besar Aric pun masuk ke dalam rumah setelah mengucapkan salam..

"Mau apa kamu kesini pagi pagi begini ?" tanya Mama Dian dengan tatapan sinis..

"Ya ampun, mah, ini yang datang anak mama loh, anak mama satu satu nya, kalau mama lupa.."

Mama Dian memutar bola matanya malas, tapi Aric tak gentar. Dia menghampiri mama nya lalu mencium pipi kanan dan kiri sang mama.

"Aku bawakan Alena mainan. Alena nya mana ?" tanya Aric sambil celingak celinguk..

"Kamu nyari Alena atau nyari Faza.. Kenapa ngeliatin ke lantai atas terus ?!" Sindir Mama nya

Aric menggaruk kepala nya yang tak gatal.. "Ya, Alena lah mah. Kan Alena anak Aric."

"Alena di taman belakang sama Papa. Kalau Faza masih di kamar nya, kamar kamu maksud mama." Kata Mama dian dengan sengaja.

"Ish, mama apaan sih. Siapa juga yang nyari dia.." Bohong Aric sambil menjinjing kembali papar bag yang sempat dia letakkan di atas meja..

"Ya siapa tau kan kamu mau minta maaf sama Faza. Itu juga kalau kamu masih punya hati! Sudah ah, mama mau jogging dulu, ibu ibu komplek udah nungguin mama.." Mama Dian memang punya genk di komplek nya itu. Tentu saja genk itu adalah kumpulan ibu ibu sosialita yang sibuk dengan berbagai kegiatan termasuk jogging yang di lakukan setiap hari Minggu pagi..

Aric geleng geleng kepala melihat sang mama yang langsung berlalu tanpa rasa bersalah..

"Kalau bukan mama, pasti udah tak hih.."

1
Lisa
Puji Tuhan Faza ditemukan Aric..
Lisa
Aku mampir Kak
Lisa: Suka Kak 😊
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!