Alfino seorang siswa SMA yang sangat rajin, ia dari keluarga sederhana dan seorang anak yatim. Ibunya pembuat kue, dan ia yang menjual kue itu di sekolah dan keliling komplek, untuk kebutuhan hidup dan bayar hutang mendiang ayahnya.
Ia sering di bully di sekolah dan di jauhi tetangga karena Almarhum ayahnya pencuri dan tukang judi. Barang jualannya juga sering rusak, sehingga tidak bisa di jual.
Hingga suatu hari, kue-kuenya di hancurkan oleh anak kepala sekolah itu, membuat ia sangat marah, tapi apa yang ia dapat? Perlakuan buruk yang ia terima. Sementara guru tidak ada yang menolongnya, mereka malah tersenyum sinis karena berpihak pada kepala sekolah. Tidak ada perlakuan adil untuknya. Ia pulang dalam keadaan terluka, dan jatuh pingsan di pinggir jalan.
Tanpa sadar, ia mendapatkan sebuah sistem, yaitu sistem Jual Beli barang, sistem yang mengubah hidupnya. Setiap ia menjual beli barang, maka akan mendapatkan hadiah menarik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
...☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹...
...Happy Reading...
...☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹...
Mereka berjalan dan terus berjalan sambil menikmati kebahagiaan dua ibu dan anak itu, akhirnya mereka pun sampai di sebuah tempat.
Alfino melihat ke arah sistemnya dan mereka berada di jalur sesuai di peta, Alfino juga melihat rumah di depannya itu sama persis dengan rumah di sistem, meskipun di sistem, rumah itu hanya gambar hologram yang tidak berwarna, hanya garis-garis saja, tapi dari bentuknya sama.
"Apakah ini rumah ku?" tanya Alfino dalam hati.
[Benar Tuan]
Gamira yang melihat Alfino yang termangu di depan rumah mewah itu pun ia menghiburnya, karena ia merasa jika Alfino sangat menginginkan tinggal di rumah mewah itu.
"Alfino, suatu saat nanti, kita pasti bisa punya rumah seperti ini, asalkan kita mau bekerja keras," hibur Gamira.
"Ya udah Bu, kita masuk," ajak Alfino setelah memastikan jika itu adalah memang rumahnya.
"Eh, kok masuk, nanti kita di marahi sama pemiliknya lho," tolak Gamira panik, mentang-mentang tadi ia menghibur anaknya, dan malah anaknya langsung mengajaknya masuk.
"Ayo lah Bu, emang ibu mau tinggal di luar?" tanya Alfino menarik tangan Gamira.
"Enggak enggak enggak! Kamu jangan sembarangan masuk ke rumah orang, nanti kita di sangka maling lho, ibu nggak mau masuk penjara!" tolak Gamira dengan keras.
Alfino tertawa kecil. "Ibu, ini lah kejutan yang ingin aku katakan pada ibu. Ini adalah rumah baru kita," ucap Alfino memberi tahu ibunya.
"Rumah kita? Nggak mungkin! Kamu mau bohongi Ibu ya," kata Gamira menatap Alfino tajam.
"Ya ampun ibu, ini beneran rumah kita, kalau tak percaya ayo masuk," tantang Alfino.
Gamira terdiam sejenak dan melihat ke arah anaknya itu. "Kamu... punya rumah begini nggak mungkin ada tumbalnya kan?" tanya ibunya curiga.
"Ya ampun ibu, tumbal apaan sih? Ibu pikir aku penganut ilmu Hitam apa? Nggak ada ilmu-ilmu hitam, nggak ada! Aku mendapatkan rumah ini karena aku kerja jual beki barang," ucap Alfino menjelaskan agar ibunya tidak berpikir negatif.
"Kamu jual apaan? Narkoboy ya?" tanya ibunya lagi.
"Ya ampun ibu, ibu. Ibu tolong jangan pikir yang aneh-aneh deh, aku tidak mungkin melakukan hal yang buruk seperti itu, Ibu harus percaya sama aku, aku anak ya baik-baik kok. Jadi plis ibu ayo masuk ke dalam," ajak Alfino sekali.
"Haishh, orang tua emang susah ya di bilangin, curigaan muku," ojek Alfino dalam hati.
Mau tak mau, Gamira pun berjalan menuju ke rumah mewah tersebut. Di depan rumah ada sebuah layar hologram.
[Silakan letakan tangan Anda dan tangan ibu Anda agar bisa mengidentifikasi pemilik rumah ini]
Alfino meletakkan tangannya di atas hologram itu.
Ting!
[Pemilik rumah teridentifikasi]
"Ayo ibu, letakan tangan ibu di sini," kata Alfino.
Gamira dengan ragu-ragu meletakkan tangannya di layar hologram tersebut.
Ting!
[Pemilik rumah teridentifikasi]
Perlahan-lahan, sebuah pintu utama terbuka secara otomatis.
pintu itu sudah terbuka lebar membuat mata Alfino dan mata Gamira membulat tak percaya.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...