Dendam Arwah Julia

Lea bingung dan juga ketakutan harus bagaimana sekarang karena untuk bergerak saja sudah tidak sanggup lagi, kuku panjang milik Julia terus bergerak dan mencabik kaki dia sampai menampakan tulang bagian dalam. rasa sakit sudah jangan ditanya lagi karena memang sangat luar biasa rasa tersebut, tidak pernah Lea merasakan sakit seperti ini.

Julia memang sudah diberi dendam yang sangat besar agar dia memberikan rasa sakit pada Lea yang berani merebut suami dia, padahal andai saja Lea memiliki hati maka tidak akan terjadi masalah seperti ini diantara mereka semua, lagi pula Julia adalah tetangga di kampung sehingga tidak pantas bila Lea menyakiti sampai seperti itu.

"Siksa dia sampai tidak sanggup lagi untuk berjalan." Alisa memberi semangat pada Julia.

"Hentikaaaaaan, hentikan ini semua!" Lea menjerit keras karena dia ingin kabur.

Crassssssh.

"Bagus, Julia! wanita perebut seperti ini harus di beri siksa yang sangat besar, bukan kematian tapi penderitaan ketika masih hidup." Alisa begitu bahagia melihat penderitaan Lea.

Mereka memang bertekad untuk tidak membunuh Lea secara langsung karena lebih baik menyaksikan wanita perebut suami orang ini tersiksa sampai nanti dia merasa sudah tidak sanggup lagi melanjutkan hidup, Alisa pun memendam rasa kebencian yang sangat besar kepada Lea karena selama ini dia pun sudah tahu bahwa Julia kerap meminta tolong pada Lea untuk meninggalkan Dean.

Namun Lea keras kepala dan terus bersama dengan pria yang sudah beristri hingga sang istri mengalami nasib yang begitu pilu dan menyakitkan, sekarang adalah balasan atas semua yang sudah dia lakukan terhadap Julia dan nasib rumah tangga yang telah dibangun dengan sangat indah oleh Julia dan juga Dean.

Greeeeep.

"Penderitaan yang aku alami akan berpindah pada dirimu!" Julia mencekik leher Lea sampai wanita ini tidak bisa bernafas.

Praaaaaak.

Praaaaaaak.

"Aaaaaaagkkk!"

"Rasakan ini, rasakan semua sakit yang tidak pernah kau bayangkan selama ini." Alisa juga turun tangan untuk menyiksa Lea di sini.

Tempurung dengkul milik Lea hancur karena terus dihantam dengan batu oleh Alisa, begitu banyak tubuh ini merasakan sakit yang tidak terhingga membuat Lea antara mau pingsan namun tidak bisa karena rasa sakit lebih besar di banding dengan yang lain, jadi memang terasa sangat nyata dan dia menatap sekitar untuk meminta tolong pada orang.

"Jangan sampai mati, biarkan dia menderita seperti ini karena aku yakin dia tidak akan bisa berjalan." Alisa menahan Julia agar tidak semakin gila.

"Bajingan, kalian semua tidak punya hati." Lea masih saja merasa menjadi orang yang paling tersakiti.

Plaaaaak.

"Kau perhatikan tingkah buruk mu itu sebelum berkata bahwa kami tidak punya hati." Alisa menampar Lea sampai wanita ini menjerit.

Tempat yang sepi dan juga jarang orang lewat tentu saja membuat Lea kesusahan untuk meminta tolong, Alisa memang sengaja mencari tempat seperti ini agar tidak ada orang yang menolong Lea dan mereka bisa menjalankan misi dengan sangat mudah.

Julia juga begitu puas ketika melihat Lea yang kesakitan seperti itu, tidak sia-sia walau sekarang bentuk Julia begitu mengerikan karena hanya terlihat seperti daging kering yang menempel di atas kerangka. semua berwarna hitam dan kuku tangan begitu panjang, kecantikan yang selama ini menjadi simbol untuk wanita sudah hilang dari dalam diri Julia.

"Pergi lah, dia akan menderita di sini." Alisa memberi kode pada Julia.

Maka arwah Julia segera menghilang dari pandangan dengan meninggalkan bau amis dan juga bangkai, sudah menjadi ciri khas para setan gentayangan bahwa yang memiliki bau bangkai dan darah akan memiliki dendam yang sangat besar terhadap manusia.

Lagi pula bila Julia tidak memiliki dendam pada Lea maka terasa tidak impas karena apa yang dia rasakan dahulu sangatlah menyakitkan, Dean hanya terus berbohong dan mengatakan bahwa dia sudah selesai hubungan dengan Lea tapi ternyata dia tetap saja berhubungan gelap sampai kemudian Julia meninggal dunia dengan cara yang sangat menyakitkan.

****************

"Dean sudah berjanji akan meninggalkan Lea dan dia akan setia pada hubungan kami." Julia bercerita tentang rumah tangganya itu kepada Alisa.

"Pria kalau sudah selingkuh maka jangan langsung sepenuhnya percaya karena bisa saja dia hanya berdusta." Alisa ingin Julia tetap waspada.

"Aku yakin kalau Dean memang sudah meninggalkan wanita itu, dia hanya karena penasaran saja sehingga bersama dengan Lea." Julia berkata dengan sangat yakin.

Alisa menarik nafas berat karena dia sendiri tidak yakin bahwa Dean akan terus setia terhadap sang istri, bisa saja yang dia katakan adalah hal dusta dan hanya ingin mendapatkan dua wanita di dalam hidup.

"Kamu doakan aku agar segera punya momongan, aku yakin Dean akan sepenuhnya berubah ketika kami sudah memiliki anak nanti." Julia berucap dengan sangat yakin.

"Kata siapa? banyak kok pria yang berselingkuh walau sudah memiliki anak dan bahkan anak mereka sudah besar semua." Alisa tetap saja berpikir realistis.

"Aduh kamu itu jangan hanya langsung percaya dengan sekali kesalahan orang, kita harus memberikan kesempatan agar dia nanti akan berubah." ucap Julia dengan nada yang begitu lemah lembut.

"Selingkuh itu obatnya hanya mati." Alisa menoleh pada Julia.

Julia yang mendengar ucapan Alisa segera menepuk tangan sahabatnya ini karena kalau bicara memang kadang tidak di pikir dulu, tapi sebenarnya apa yang di katakan oleh Alisa memang benar adanya karena sekali saja berselingkuh maka akan kumat dan nanti setelah mati baru bisa menemukan obat yang tepat.

Tapi begitu sulit untuk meyakinkan Julia bahwa pria tidak akan pernah mendapatkan obat sampai kemudian nyawa lepas dari raga, Julia sudah sangat yakin pada sang suami bahwa tidak akan pernah bermain wanita lagi di belakang dirinya. entah dia mendapat keyakinan dari mana bahwa Dean masih mencintai dirinya sama seperti ketika baru menikah dulu, Alisa saja sampai bingung untuk mengatakan bahwa itu semua hanya lah dusta belaka.

"Aku akan ambil cuti beberapa hari agar nanti kami bisa menikmati waktu bersama di rumah bunga." ujar Julia yang memang memiliki rumah di puncak.

"Ya, aku berharap hubungan kalian langgeng dan tidak ada lagi masalah yang datang." Alisa pun berharap hal yang sama.

"Terima kasih, kau memang sahabat ku yang paling baik." Julia memeluk Alisa.

"Aku akan segera memecat wanita itu, tidak akan ku biarkan dia ada di sini." Alisa sudah begitu benci pada Lea.

Oleh sebab itu dia ingin memberhentikan Lea dari perusahaan milik mereka ini, biar wanita yang merusak rumah tangga Julia itu tahu rasa dan segera menjauh dari kehidupan mereka semua, sebab bila masih di pabrik ini maka sudah pasti akan kerap bertemu dengan Dean.

Selamat siang besti.