Rena sedang asik membaca sebuah novel fantasi favoritnya, tak lama kemudian dia tertidur. Ketika dia membuka matanya dia sudah berada di dalam novel yang tadi di bacanya.
"Putri.Rena, apakah kamu sangat membenciku, mengapa kamu ingin bunuh diri"
" Siapa dia, mengapa dia terlihat bersedih, dan kenapa dia memanggilku putri Rena dan apa katanya aku ingin bunuh diri? ", tanya Rena dalam hati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mira Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Putri Arumi yang melihat suaminya menghindarinya dia menjadi sangat bersedih. Pangeran Khasmir melihat raut wajah Putri Arumi yang tiba - tiba berubah menjadi menduga - duga ini berhubungan dengan sepupunya yang sekarang menjadi suami dari wanita yang sampai sekarang masih di cintainya walaupun secara diam - diam saja. Sebenarnya Pangeran Khasmir tahu sejak dulu sepupunya sangat menyukai Putri Rena dari Kerajaan Angkasa, jadi Pangeran Khasmir tidak ragu - ragu untuk mendekati Putri Arumi dengan kedok sahabat. Saat ini yang bisa dilakukan Pangeran Khasmir hanya berusaha menghiburnya saja.
"Putri Arumi bagaimana bila dalam waktu dekat ini, Putri mengunjungi orang tua Putri Arumi di Kerajaan Awan, bukankah setelah menikah Putri belum mengunjungi orang tua Putri lagi"
Putri Arumi mencoba berpikir tentang saran yang diberikan Pangeran Khasmir padanya.
'Aku memang sedang merindukan orang tuaku, mungkin dengan bertemu orang tuaku, kesedihanku bisa sedikit berkurang" pikir Putri Arumi dalam
hati.
"Terima kasih sarannya Pangeran, anda memang sahabat yang terbaik, secepatnya saya akan minta ijin pada suami saya Pangeran Helios, untuk berkunjung ke rumah orang tua saya"
"Saya senang Putri kembali bahagia" kata Pangeran Khasmir tulus.
Sekarang Pangeran Deren sedang berada di ruang kerjanya. Entahlah kenapa hatinya sangat kesal melihat istrinya bercanda ria bersama sepupunya. Padahal sejak dulu, Pangeran Helios juga tahu, istrinya dan sepupunya memang sudah bersahabat sejak kecil. Tapi entahlah dia sendiri tidak mengerti dengan perasaannya sekarang. Dia memang setuju menikah dengan Putri Arumi, karena permintaan dari orang tuanya saja, tidak lebih dari itu. Pangeran Helios bingung dengan dirinya sendiri, dia melampiaskan kekesalan hatinya dengan melemparkan buku - buku yang ada di mejanya. Tak lama setelah itu, terdengar pintu ruang kerjanya di ketuk oleh seseorang.
"Tok.... tok..... tok... " bunyi suara ketukan pintu terdengar.
"Masuk! " kata Pangeran Helios.
Tak lama kemudian terlihat Putri Arumi masuk, dia sempat terkejut melihat ruang kerja suaminya yang terlihat berantakan. Putri Arumi menjadi sedikit takut kalau dia datang di waktu yang tidak tepat, dan membuat kemarahan suaminya semakin bertambah.
"Selamat siang Pangeran" kata Putri Arumi sedikit terbata - bata, karena takut.
Pangeran Helios terkejut, ternyata orang yang mengetuk pintunya adalah istrinya sendiri yang telah membuat perasaannya tidak karu - karuan barusan. Pangeran Helios sekarang malah sedikit menyesal, karena istrinya sendiri yang melihat kekacauan yang dia perbuat di ruang kerjanya.
Untuk menutupi kecanggungannya dengan kehadiran istrinya yang tiba - tiba, Pangeran Helios sampai berdehem.
" Ehm.. Ada perlu apa? " tanya Pangeran Helios.
"Maaf saya hanya ingin minta ijin pulang untuk mengunjungi orang tua saya saja" kata Putri Arumi.
Pangeran Helios melihat istrinya yang berbicara padanya dengan menunduk dengan memperlihatkan mimik wajah ketakutan membuat Pangeran Helios berpikir tentang dirinya.
"Apa aku memang terlihat menakutkan di hadapan istriku sendiri? " pikir Pangeran Helios.
"Terserah padamu! " jawab Pangeran Helios tidak ingin membuat istrinya semakin ketakutan di hadapannya.
"Terima kasih Pangeran, kalau begitu saya langsung undur diri saja! "
Setelah berpamitan Putri Arumi buru - buru meninggalkan ruang kerja suaminya, karena dia takut kalau suaminya akan marah - marah karena telah mengganggu waktunya.
Padahal Pangeran Helios masih ingin berbincang - bincang dengan istrinya, tapi setelah minta ijin padanya, istrinya langsung kabur begitu saja. Pangeran Helios sampai menghela napas setelah kepergian istrinya itu.
Di suatu tempat di Kerajaan Pelangi, ada pertemuan rahasia yang di lakukan disana.
"Apa yang kalian kerjakan selama ini hah..? Kenapa tugas yang aku berikan tidak ada yang beres!. Aku mendengar dari mata - mata yang aku tugaskan, kalau Pangeran Deren dan rombongannya telah berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik, masalah pangan di Wilayah Utara, kekeringan bahkan wabah sudah berhasil dia selesaikan dengan baik. Bukankan kalau dia sampai kembali ke Kerajaan Pelangi, namanya akan semakin harum. Mana janji kalian bakal menyingkirkan dia sekaligus istrinya itu? "
Orang bertopeng itu marah - marah pada semua anak buahnya. Bahkan ada salah satu anak buahnya sudah babak belur menjadi sasaran kemarahannya. Semua anak buahnya saat itu hanya diam saja tidak berani menjawab, karena takut menjadi sasaran kemarahan atasannya itu.
"Jika kalian masih tidak berhasil melaksanakan tugas kalian dengan baik, jangan salahkan aku kalau keluarga kalian yang akan membayar kebodohan kalian itu! "
"Baik Yang Mulia, kami pasti bisa melaksanakan tugas Yang Mulia dengan baik"
Salah satu dari anak buah bertopeng itu akhirnya ada yang menjawab, karena takut dengan ancaman atasannya itu yang akan mencelakakan salah satu anggota keluarga mereka.
Kembali pada Pangeran Deren dan istrinya.
Pangeran Deren, istrinya dan seluruh rombongannya sudah bersiap akan kembali ke Kerajaan Pelangi. Seluruh warga desa sudah berkumpul di depan balai desa mengantar rombongan Pangeran Deren. Kepala Desa memberi sedikit sambutan mewakili warga desanya.
"Yang terhormat Yang Mulia Pangeran Deren, Yang Mulia Putri Rena dan seluruh rombongan, saya dan seluruh warga desa mengucapkan banyak terima kasih tentang segala bantuan yang sudah diberikan sehingga desa kami sekarang sudah terbebas dari kekeringan dan wabah, bahkan Yang Mulia dan seluruh pasukan sudah membasmi penculik yang selama ini sudah meresahkan warga. Saya juga berterima kasih Yang Mulia dan seluruh rombongan telah mengembalikan anggota keluarga kami yang telah diculik. Kami tak bisa membayar apa - apa, saya hanya bisa memberikan ini saja sebagai ucapan terima kasih" Kepala desa itu lalu memberikan sebuah kotak pada Putri Rena.
"Tidak usah Pak Kepala desa, itu memang sudah menjadi tugas kami semua, tidak usah sungkan!"
Putri Rena menolak secara halus pemberian Kepala desa itu. Tapi kepala desa itu tetap memaksa ingin memberikan kotak itu pada Putri Rena. Akhirnya Putri Rena menerima hadiah dari kepala desa itu.
"Saya ucapkan terima kasih pada Bapak Kepala desa atas hadiahnya. Saya juga ucapkan terima kasih pada seluruh warga desa karena telah bersusah payah menyediakan tempat selama kami berada disini. Kami berpamitan segera meninggalkan desa ini"
Pangeran Deren dan seluruh rombongannya kemudian pergi kembali ke Kerajaan Pelangi. Pangeran Deren dan Putri Rena duduk di kereta kuda dan di depan kereta kudanya ada panglimanya dan dua prajuritnya. Di belakang kereta kudanya sekarang ada Aric dan Rain dan para prajurit. Dalam perjalanan Putri Rena membuka kotak hadiah yang diberikan oleh kepala desa tadi. Setelah membuka isinya adalah sebuah tanaman obat.
"Apa isinya dinda? "
Putri Rena pun memperlihatkan isinya pada suaminya.
"Mengapa Pak Kepala Desa memberikanmu sebuah tanaman ya? "
"Ini bukan tanaman biasa suamiku, Ini adalah sebuah tanaman obat"
"Bahkan Kepala Desa tadi tahu, kalau kalau dinda pandai mengobati, sehingga dia memberikan sebuah hadiah tanaman obat"
Putri Rena hanya tersenyum mendengar pujian dari suaminya.
Kereta kuda dan rombongan pasukan dari Pangeran Deren telah berada tepat dibawah bukit. Tanpa Pangeran Deren dan pasukannya tahu, kalau diatas bukit telah siap sekelompok orang yang sudah menjatuhkan batu - batu besar ke arah Pangeran Deren dan pasukannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Terus ditunggu like dan komentnya. Terima Kasih untuk semuanya.
perbaikan tulisannya Thor