Sosok Wanita yang Misterius, tak terlacak dan penuh dengan kejutan, memasuki kehidupan seorang CEO Tampan dan Sukses, entah di sengaja atau hanya kebetulan saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WAY 4
Surat resmi telah beredar, dan juga dikirimkan ke beberapa calon Personal Asisten yang sudah masuk dalam seleksi, cukup memusingkan dan membuat semua Divisi kelimpungan kali ini.
"Sudah disiapkan?" Tanya Zaki ke Sukma yang nampak mondar mandir melihat sesuatu yang masih harus di benarkan.
"Ini on proses, memang Bos sudah siap di tempatnya?" Tanya Sukma.
"Sudah, cukup merepotkan karena aku harus bantu menata ulang jadwalnya, mudah-mudahan setelah ini dia mendapatkan Personal Asisten yang diharapkan" doa Zaki yang makin stres karena waktunya yang harus di bagi.
Tak ada jawaban dari Sukma, hanya tawa lirih yang di lihat, dan itu membuat Zaki harus menarik nafas panjang, karena dalam pekerjaan memang berkeluh kesah tanpa hasil nyata juga percuma.
Tak lama masuklah orang yang menguasai IT di Ambarawa Company, menata beberapa perlengkapan, memasangnya dengan cepat dan teliti, tanpa banyak kata dan pandangan fokus akan pekerjaannya.
"Siang semua?!" Teriak seorang wanita yang kini sudah datang dengan senyuman ramahnya, satu lagi sahabat sekaligus Asisten Zaki yang baru saja tiba dari luar kota yaitu Lea Fradila.
"Siang, baru datang?" Sahut Zaki dengan wajah sedikit lega, akhirnya yang akan lebih di repot kan Galang sudah tiba.
"Sampai tadi malam, dan mendapatkan surat pemberitahuan akan ada wawancara ekslusif hari ini, semua divisi harus menyampaikan satu pertanyaan, apa ini tidak berlebihan, mirip ajang lomba di televisi tau nggak?"
"Heh, ini lebih bahaya dari itu, sudah dengar kejadian Bos kemaren kan?" Kini Sukma ikut masuk dalam obrolan setelah memastikan pekerjaan indra sang kepala IT sudah beres semua.
"My God, aku juga terkejut mendengar hal itu, nekat sekali wanita itu, heran" ucap Lea Sabil menggelengkan kepala.
"Untuk itu sepertinya Bos Trauma" kini di tambah Indra Baskara gabung dalam percakapan.
"Ya sudah, tapi bereskan persiapan mu?" Zaki memastikan pekerjaan Indra Baskara sudah selesai dalam menyiapkan pertanyaan langsung lewat monitor, karena interview kali dilakukan online, hingga harus memastikan semua jaringan aman dalam pelaksanaan.
Tak lama Bramana masuk, lalu duduk dan menghela napasnya.
"Memang perlu aku ikut?" Tanyanya yang merasa aneh akan aturan sang Bos kali ini.
"Ini perintah, siapkan saja pertanyaan mu" Zaki mengingatkan akan tugas sang kepala keamanan.
"Ck, memang apa yang harus aku tanyakan, tidak ada hubungan sama sekali, kecuali jika syarat menjadi PA pak Bos harus bisa bela diri, baru aku wajib turun tangan menge tesnya, lah ini?!"
"Sudah-sudah, gak usah cari masalah, turuti saja kemauan pak Bos, setelah itu kita kembali bekerja seperti biasanya, oke?!" Zaki berusaha mengamankan suasana.
Akhirnya semua siap, totalnya ada lima orang yang sudah duduk disana.
Zaki tangan kanan sang bos, Lea sebagai sekretaris nya, Indra yang memastikan acara berjalan lancar dengan semua perangkat canggihnya, Sukma Maharani yang memegang peranan penting kali ini, sebagai kepala HRD, ditambah kepala keamanan Bramana yang nampak tak berminat sama sekali.
Ada dua kandidat yang sudah di seleksi, sesuai dengan penilaian berdasarkan hal-hal yang diatur dalam perusahaan.
Masuklah Bos pemilik Ambarawa Company dengan langkah pastinya, setelan jas dan atasan yang dipakai nampak sempurna.
"Kita mulai!" Perintahnya.
"Okey, ini adalah Resume kandidat pertama, wanita cantik lengkap semua datanya dan kami sudah bisa dengan mudah menyelidiki latar belakangnya, anak salah satu pejabat di kota ini" Sukma menyerahkan semua berkasnya.
"Wow, Seksi"
"Aku cari pekerja, bukan paha" sahut Galang menyambar ucapan Zaki tanpa melihat ke arahnya dan konsentrasi membuka satu persatu berkas dalam tangannya.
Sukma dan lea tertawa lirih, disusul senyuman dari Indra dan Bramana yang masih duduk di tempatnya.
Kandidat pertama mungkin begitu sempurna di mata banyak laki-laki, selain parasnya cantik, tubuhnya dengan pakaian seksinya memang sangat menarik bagi lawan jenis, sayang hal itu tak ada pengaruhnya bagi Galang.
Setelah selesai mempelajari, kini Sukma memberikan berkas kandidat yang kedua, tidak setebal sebelumnya, bahkan gambar diri juga tak ditemukan disana.
"Ini, yang kemaren?" Tanya Galang.
"Iya pak" jawab Sukma.
"Tidak menyusul kan kekurangan biodatanya?" Tanya Galang yang merasa heran.
Gelengan kepala dan bahu yang terangkat dari Sukma sudah cukup mewakili akan jawabannya.
Ada rasa penasaran dari Galang yang muncul saat melihat riwayat pekerjaan sebelumnya, beberapa nama perusahaan besar di Dunia, bukankah itu cukup mengejutkan?
"Aku penasaran dengan yang ini" gumam Galang.
"Sama, aku juga!" Seru Zaki mengejutkan Galang.
"Memangnya tidak ada yang tau lebih banyak dari pada ini?" Tanya Galang yang kini menoleh ke arah Zaki yang sedang menata diri duduk disebuah kursi yang telah disediakan sebelumnya.
"Entahlah, kalau aku menyerah, tidak ada lagi yang bisa aku cari dari sosok calon ke dua, dia sangat misterius bagiku, datanya sulit di tembus"
"Aku kira hanya aku yang merasa begitu" sahut Indra sang Kepala IT yang rupanya juga mencari jejak apapun dari calon kandidat yang kedua.
"Apa kita hapus saja, mungkin beresiko?" Usul Bramana.
"Tidak perlu, pengalaman kerjanya luar biasa, keluar dengan ekspektasi tinggi, dan dia mau bekerja online tanpa bertemu dengan ku, itu yang penting" tiba-tiba saja Galang mematahkan usulan.
"Ehem, yakin?" Tanya Zaki.
"Kalau tidak, kenapa kalian memasukkan di dalam kandidat ke dua?" Balas Galang.
"Okey, kita akan interview, bisa ditanyakan langsung apa yang membuat anda-anda sekalian penasaran bukan?, bagaimana kalau kita mulai" Sukma tersenyum dan meminta persetujuan Galang.
Anggukan di berikan dan, akhirnya kini kandidat yang pertama di dahulukan. Di mulai dari perkenalan diri dan beberapa pertanyaan umum di berikan, dan jawaban yang diberikan tidak ada yang menarik sama sekali, membuat suasana terasa sangat membosankan.
"Bagaimana?" Tanya Zaki.
"Lanjut" jawab Galang memberikan perintahnya.
"Hehh, semoga yang satu ini lebih unik dan tidak membosankan" ucap Sukma lalu memberikan aba-aba pada Indra untuk segera menyambungkan.
"Assalamualaikum, selamat siang" ucapan pertama kali yang keluar dari seorang wanita yang memakai pakaian sopan dan tertutup, nampak hijab sederhana dengan warna kalem, membuat wajahnya nampak teduh dan tenang, semua menatap layar seolah sedetik lalu terhipnotis.
"Waalaikumsalam, sahut Sukma pertama kali dan di susul oleh semuanya.
Seperti sebelumya, urutan pertanyaan hampir sama, data diri seperti yang tertera di berkas yang telah terpegang, tidak ada tambahan.
"Kenapa anda tidak menampilkan Foto diri, padahal itu penting untuk kita menentukan penilaian performa untuk pertama kali" tanya Zaki.
"Maaf, saya mencari pekerjaan sesuai dengan kemampuan, dan saya berharap perusahaan Ambarawa Company mencari Karyawan sesuai dengan hal itu, bukan karena tampang dan penampilan"
Jawaban yang cukup membuat Zaki terkejut, jika yang lainnya akan memamerkan foto diri sebaik mungkin dengan semua kecanggihan alat yang digunakan untuk menarik simpatik, berbeda dengan Wanita yang satu ini.
"Nona Ambar Azkia Ardiansyah" kali ini Indra Baskara yang bicara.
"Iya pak"
"Anda bisa menggunakan berbagai alat canggih sesuai pengalaman kerja, tapi tidak begitu aktif di sosial media, apa ada sesuatu?"
"Saya hanya ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin, bukan untuk membuang percuma"
"Apa waktu anda begitu sempit hingga harus dimanfaatkan sedemikian rupa?" Tanya Indra.
Kali ini, wanita dalam latar monitor itu melihat sedikit tajam.
"Waktu seperti pedang, jika salah menggunakan bisa saja membunuh kita perlahan, bahkan tanpa disadari, saya lebih takut itu terjadi, karena menjadi orang tidak berguna sama sekali bagai mayat hidup yang tak tau kemana arah melangkah"
Deg.
Perkataan yang cukup membuat Indra terdiam, dan akhirnya_"Dari saya Cukup"
Yang makin penasaran, yuk lah mana komennya?!. jangan lupa, Like, Vote, dan Tonton Iklan nya.
Bersambung.
ciye...