Ara sekertaris malang itu harus terjebak dalam sebuah masalah karena sebuah kesalah fahaman denga keluarga bosnya, Agra adalah bos di tempat Ara bekerja,
Ara baru memakan separoh dari makanannya, tapi tiba-tiba rasa mual menjalar di perutnya, rasanya ingin segera memuntahkan isi perutnya, karena tak tahan lagi Ara pun segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya
Hoek hoek hoek
Agra pun mengikuti Ara ke kamar mandi, ia menepuk pelan punggung Ara
“kamu nggak pa pa?”
“saya lemas pak”
“sabar ya ..., maafkan saya , ini salah saya”
“iya ini gara-gara bapak, karena bapak yang maksa saya, saya jadi mualkan” kembali lagi Ara memegang perut dan memuntahkan isi perutnya hingga tinggal keluar cairan putih
Hoek hoek hoek
“maaf ya ...”
“pokoknya bapak harus tanggung jawab” Ara pun sampai mengeluarkan air mata
“iya aku pasti tanggung jawab” Agra masih tetap menepuk punggung Ara
Hemmmm
Tiba-tiba sebuah deheman menghentikan aktifitas mereka, ternyata tak jauh dari tempatnya
Secuel di lanjut di sini ya :
Mempunyai saudara kembar bisa menjadi sebuah keberuntungan tersendiri bagi seseorang, tapi kadang kembar tak selamanya mulus, bagiamana kisah Sagara dan Sanaya ini.
Duo kembar yang memiliki sifat yang berbeda, Sagara dengan gaya cool nya dan Sanaya dengan segala manjanya.
Kisah ini akan di mulai dari kisah remaja mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Plakk
Sebuah tamparan mendarat di pipi dio, setelah berhasil menarik tubuh Dio bangun dari tubuh wanita itu, entah dapat kekuatan dari mana hingga ara bisa menarik tubuh kekar Dio,
dio yang mendapat tamparan
mendadak seketika terkejut, terkejut bukan karena tamparan itu tapi karena yang menamparnya
“Ara ...” Dio benar-benar tak menyangka dengan apa yang ada di
hadapannya, Ara berada di depannya menyaksikan semua yang telah ia lakukan
keterkejutan itu juga di alami oleh wanita di atas tempat tidur itu, wanita itu segera membetulkan bajunya yang sudah tak tertutup sempurna di tubuhnya
ara memandang dio dan wanita itu bergantian, matanya memerah berkaca-kaca
"kamu siapa?" wanita itu membalas tatapan ara sinis
'tanyakan sendiri pada kekasih nyonya ini" Ara menunjuk pada Dio yang masih syok
"ara ..." Dio berusaha meraih tangan ara tapi segera di tepis kasar oleh Ara
"hei .... kamu jangan mengacau ya, kamu bisa saya tuntut karena telah berani menerobos masuk ke ruang privasi orang lain" wanita itu bangkit dan memeluk tubuh Dio, Dio hanya diam pasrah mendapat pelukan wanita itu membuat hati ara semakin terluka
“kamu brengsek Dio, aku jijik ...., aku benci sama kamu ...., kita
putus ..., jangan lagi temui aku” ara sudah tak mampu menahan air matanya, ara
pun hendak berbalik untuk pergi tapi tangannya lebih dulu di cekal oleh Dio
“maafkan aku ...” dio sudah melepaskan pelukan wanita itu
“lepaskan, jangan pegang aku ..., aku jijik sama kamu, aku jijik
...” Ara berusaha melepaskan genggaman Dio
“aku nggak akan nglepasin kamu sebelum kamu maafin aku”
"mana yang harus aku maafin?" Ara bertanya dengan penuh kekecewaan, mungkin jika saat itu dia di tikam dengan pisau masih lebih sakit penghianatan ini
hatinya seperti sedang di hujam ribuan anak panah, nafasnya seolah tak beraturan lagi, bahkan sangat sulit untuk mengambil udara yang seakan enggan masuk ke rongga paru-parunya
"aku punya alasan di balik semua ini ara, aku bisa jelasin sama kamu"
Brugg
Belum sampai Ara menjawab , Dio sudah tersungkur karena hantaman
dari tangan Agra
“lo apa-apaan sih, datang-datang main pukul” Dio berusaha bangun
“lo yang apa-apaan, gue peringatin jangan ganggu Ara lagi” Agra pun
segera menarik tangan Ara yang masih terpaku dengan kejadian yang baru saja ia
lihat,
sebelum langkahnya keluar dari kamar itu, Ara segera menghentikannya, Agra hanya menoleh tak percaya dengan yang di lakukan ara
"ada apa lagi ...?" tanya agra dengan penuh kemarahan
"dengar dio ..., setelah ini jangan pernah mencariku, dan jangn menjelaskan apapun padaku"
setelah mengucapkan itu, ara kembali berjalan meninggalkan agra
hatinya kini benar-benar remuk, bagaimana bisa pria yang ia harapkan
akan jadi bagian dari hidupnya, kini malah menghianatinya
Agra berlari menyusul Ara dan segera menarik pergelangan tangan Ara hingga tubuh ara jatuh ke dalam pelukan Agra
"menangislah sepuasmu di sini" agra menunjuk dadanya sambil terus memeluk Ara
"kenapa sakit sekali gra ..."
"lupakan dia, kamupantas bahagia"
Ara pun masih terus menangis sambil memeluk tubuh Agra di sepanjang
keluar dari hotel, begitu pula dengan Agra yang tak mau meloepaskan pelukan Ara
tanpa mereka sadari ternyata ada yang sedang mengambil gambar kemesraan
mereka
Agra kembali mengajak Ara masuk ke dalam mobil, pak sopir pun
segera melajukan mobilnya
“kita kemana tuan?’ pak sopir bertanya pada Agra yang masih setia
memeluk tubuh Ara
“kita ke apartemen” jawab Agra singkat
“baik tuan” pak sopir pun melajukan mobilnya ke apartemen Agra, Ara masih terus menangis di pelukan Agra di sepanjang jalan
satu jam kemudian mobil sudah sampai di depan apartemen, Agra yang masih sibuk
dengan Ara sampai tak sadar kalau mereka kini sudah berada di depan gedung
apartemen
“kita sudah sampai tuan” Agra pun sedikit tersentak dan segera
melihat ke arah luar, dia melihat ke arah Ara, yang ternyata sudah tertidur di
pelukannya
Agra pun segera menggendong Ara keluar dari mobil, sebelum meninggalkan mobil , Agra kembali melihat pak sopir
“pak mun langsung pulang saja, nanti kalau saya butuh apa apa saya
hibungi”
“baik tuan” pak sopir pun hanya mengangguk pasrah
***
"ini apa?" di tempat lain tampak wanita paruh baya yang sedang duduk di kursi kerjanya melemparkan beberapa lembar foto pada Rendi
"maaf nyonya, kami kecolongan" Rendi hanya bisa pasrah, karena lalai memperhatikan beberapa laman berita yang menampiklan foto-foto kemesrakan Agra dan ara tadi siang di hotel
"apa yang terjadi?"
"sebenarnya tadi tuan muda mengantar gadis itu untuk menemui prianya yang sedang berkencan dengan wanita lain nyonya"
"lalu ...?"
"tuan muda mengajak nona ara ke apartemennya"
"baiklah aku mengerti, kamu bereskan semua berita ini"
"baik nyonya"
-
-
-
-
-
-
-
karena kemarin aku nggak up, jadi sebagai gantinya aku upnya banyakin ya ....
jangan lupa like dan comentnya ya reader ...
aku tunggu terus suportnya
ok ok ok