Bijaklah memilih bacaan. Ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa disini. Bocil skip ya..
FOLLOW IG @zarin.violetta
(Sequel dari novel in the dark room with you, cerita anak Belle dan Bryan)
Valery Larkin, mengalami masa masa remaja paling kelam dalam hidupnya setelah menyaksikan langsung pembunuhan kedua orang tuanya.
Hidupnya hanya dihabiskan untuk menunggu waktu yang tepat untuk balas dendam pada pembunuh kedua orang tuanya.
Gennadius Robert, teman masa kecil Valery yang dulu menjadi musuh bebuyutannya. Dipertemukan kembali oleh takdir dimana Valery mencoba menggodanya untuk membuat Gen putus dari kekasihnya.
Seperti biasa cerita otor ga berat berat banget. Dibuat seringan mungkin ma otor biar pembaca ga puyeng.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik😁.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#21
"Lalu setelah ini berakhir kau akan meninggalkannya?", tanya Augusto.
Val tak menjawab pertanyaan Augusto. Dia hanya mengedikkan bahunya saja.
"Dalam minggu ini, perusahaan Spencer akan collaps.. kita siap untuk membeli sebagian besar sahamnya", kata Augusto.
"Hmm..baiklah uncle..", jawab Val dan melanjutkan pekerjaannya.
Val pulang dari perusahaan agak malam karena harus menyelesaikan pekerjaannya yang benar benar menumpuk.
Di tengah perjalanan, mobil diikuti oleh 3 mobil yang mengepungnya.
Val tahu perbuatan siapa ini.
"Dia sudah mengadu pada si tua itu sepertinya..good", gumam Val melanjukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Val menelepon Gen.
"*Halo..ada apa Val?", tanya Gen.
"Sepertinya aku butuh bantuanmu...shiitt", kata Val ketika salah satu mobil menabraknya dari samping dan membuat mobilnya oleng.
"Kau dimana?", tanya Gen sedikit khawatir*.
"*Aku di jalan menuju apartemenku, kira kira 10 km dari apartemenku..bisakah kau cepat? ada 3 mobil yang mengikutiku", kata Val sedikit berteriak.
"Nyalakan posisimu", kata Gen.
"I can't.. aku terlalu sibuk menghindari mereka", kata Val*.
"Jangan matikan ponselmu", kata Gen.
Gen yang berada di penthousenya langsung keluar dan menaiki mobilnya. Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Gen menyalakan GPS mapsnya. Gen hafal jalan menuju apartemen Val jadi dia dengan mudah menuju kesana.
Karena jalan tak terlalu ramai, Gen sudah bisa melihat mobil Val didepannya hanya dalam waktu 15 menit saja.
Mobil Val tampak diikuti oleh 3 mobil di samping kanan kiri dan belakangnya.
"*Aku dibelakangmu.. ", kata Gen.
"Hmm.. ", jawab Val singkat*.
Gen mendekati 3 mobil itu dan memecah fokus mereka.
Salah satu mobil kembali memepet Val dan mengarahkannya ke pinggir jalan agar Val tertabrak pagar pembatas.
Gen yang melihat itu langsung menabrak mobil itu dari belakang hingga mobil itu hilang keseimbangan dan membanting setirnya ke kanan.
Kini Gen ada disamping Val.
"*Setelah ini akan ada jalan kecil di sebelah kiri..beloklah dengan tajam..ikuti aba abaku setelah ini", kata Gen pada Val.
"Hmm", jawab Val.
"3..2...1...belok!!!", kata Gen*.
Mobil Val dan Gen melewati jalan kecil dan sempit hingga sampai ke ujung jalan.
"Dalam 200 meter belok ke kanan lalu belok kiri lagi setelah 100 meter", ucap Gen.
Val pun mengikuti aba aba Gen. Mereka akhirnya lepas dari kejaran ketiga mobil misterius itu.
Gen mengikuti Val sampai pulang ke apartemennya.
"Siapa mereka?", tanya Gen yang baru keluar dari mobil dan menghampiri Val.
Val mengedikkan bahunya santai.
Gen menarik tangan Val yang akan naik ke kamar apartemennya.
"Ada yang harus kauceritakan padaku sepertinya", kata Gen.
Val masih diam dan mereka saling menatap.
"Apa kau perlu bantuanku?", tanya Gen.
Val tak ingin goyah. Rencananya akan berhasil sedikit lagi.
"Tidak masalah..mereka pesaing bisnisku..aku sudah sering menghadapi ini di Jepang", jawab Val.
"Jadi sekarang pesaingmu mengikutimu ke Amerika juga? come on Val jangan selalu membuat teka teki..bisakah kau langsung menceritakannya padaku?", kata Gen.
"Tak ada yang harus kuceritakan padamu", kata Val santai.
"Pindahlah ke penthouseku..kurasa itu akan lebih aman", kata Gen akhirnya. Dia tak ingin memaksa Val.
Val tersenyum dan mencium bibir Gen. Mereka pun berciuman lama di tempat parkir mobil.
"Pulanglah..aku baik baik saja", kata Val lirih.
"Ini sudah tengah malam..kurasa aku akan menginap disini", kata Gen tersenyum smirk.
"Oke...tak masalah..aku suka bermain denganmu", jawab Val dan menarik tangan Gen menuju lift apartemen.
Mereka kembali berciuman di dalam lift hingga sampai ke kamar Val.
Lalu ponsel Gen berbunyi. Awalnya Gen tak menghiraukannya. Dia baru mengangkatnya ketika tahu bahwa yang menelepon adalah mommynya.
"Hallo mom..ada apa?", tanya Gen.
"Ke mansion sekarang juga", kata Belle.
"Apa ada masalah?", tanya Gen.
"Ya..masalah besar..apa yang sudah kau lakukan pada Felice, Gen? cepat kesini segera..daddy ingin bicara denganmu", kata Belle.
"Baiklah..", jawab Gen dan menutup ponselnya.
"Aku harus pulang..mommy memanggilku", kata Gen.
"Hmm..pulanglah.. ini masalah Felice bukan?", kata Val tersenyum.
Gen melihat Val dan kemudian mengecup bibirnya.
"Bye", kata Gen dan keluar dari apartemen Val.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤