NovelToon NovelToon
Kebangkitan Zahira

Kebangkitan Zahira

Status: tamat
Genre:Wanita Karir / Pelakor jahat / Cinta Lansia / Tamat
Popularitas:499.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: SOPYAN KAMALGrab

pernikahan selama 20 tahun ternyata hanya jadi persimpangan
hendro ternyata lebih memilih Ratna cinta masa lalunya
parahnya Ratna di dukung oleh rini ibu nya hendro serta angga dan anggi anak mereka ikut mendukung perceraian hendro dan Zahira
Zahira wanita cerdas banyak akal,
tapi dia taat sama suami
setelah lihat hendro selingkuh
maka hendro sudah menetapkan lawan yang salah
mari kita saksikan kebangkitan Zahira
dan kebangkrutan hendro

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KZ 30

"Zahira, apakah kamu punya video atau rekaman suara saat kamu dicerai?" tanya Karna.

"Aku tidak punya. Dan kenapa Bapak banyak bertanya hal yang bukan urusan Bapak?" jawab Zahira.

"Aku ini cuma menjalankan amanah, Zahira. Mas Hendro anggap aku seperti orang tuanya sendiri. Dia minta aku nasihati kamu... supaya kalian nggak cerai, supaya keluarga kalian tetap utuh," ucap Karna dengan nada pura-pura bija

"Sudahlah, saya tahu cara kerja orang seperti Anda. Selalu bergerak kalau ada imbalannya. Saya yakin Mas Hendro sudah menjanjikan sesuatu, makanya Anda repot-repot datang kemari," ucap Zahira tajam, tanpa basa-basi.

"Lancang kamu, Zahira!" bentak Karna, suaranya menggema dan memecah suasana.

Namun Zahira tetap berdiri tegak. Ia tak gentar sedikit pun. Ucapannya barusan bukan sekadar tuduhan—itu adalah fakta yang selama ini hanya dibisikkan diam-diam. Warga tak pernah berani melawan karena Karna adalah putra tokoh adat yang dihormati turun-temurun. Tapi Zahira… dia berbeda.

"Kamu itu lihai ya, Zahira—pandai memfitnah, pandai memutarbalikkan fakta. Masih untung kamu punya suami sebaik Mas Hendro. Kalau aku jadi kamu, aku sudah pulang sejak kemarin. Jarang ada laki-laki setulus itu," ucap Karna dengan sorot mata menyudutkan.

"Aku ini manusia, bukan boneka! Sudah diceraikan, diumumkan ke orang-orang, lalu sekarang seenaknya minta kembali? Kalian pikir aku nggak punya harga diri? Atau kalian yang sebenarnya nggak punya otak?" Zahira membentak, matanya memerah karena amarah.

"Omonganmu dari tadi cuma tuduhan kosong. Bukti mana? Rekaman suara? Nggak ada. Video? Nggak ada. Saksi? Nihil! Kamu ini cuma bikin keributan. Hentikan sifat kekanak-kanakanmu, Zahira," bentak Karna dengan nada meremehkan.

"Zahira, pulanglah, Nak. Anak-anakmu menunggu. Sebagai ibu, kamu harus bijak," ucap Halimah dengan suara lembut.

Namun dari sorot matanya, Zahira tahu Halimah tak tahu apa-apa. Ia bicara hanya dari apa yang ia dengar, bukan dari kenyataan yang Zahira alami.

"Zahira, mau sampai kapan kamu berdiri di situ? Ini sudah malam. Ayo pulang," ucap Hendro, mencoba terdengar lembut padahal nadanya mengandung tekanan.

"Sudah berapa kali aku harus ulang? Aku tidak mau! Apa kalian tuli?" Zahira membentak, matanya menatap tajam satu per satu orang yang mencoba memaksanya.

"Zahira, kamu terlalu keras pada dirimu sendiri… dan orang lain. Cobalah lihat ke sekelilingmu. Anak-anakmu butuh ibu mereka. Jangan abaikan itu," ucap Lesti dengan tatapan iba.

"Mas, tolong pulang. Aku... sudah terlalu lelah," ucap Zahira sambil menahan air mata, suaranya nyaris bergetar.

"Ayo, Zahira. Aku cuma mau semuanya kembali seperti dulu," ucap Hendro pelan, mencoba merayu dengan suara lembut.

"Tidak ada, kita sudah tidak ada hubungan suami istri lagi" ucap Zahira

"Jangan-jangan alasan kamu keras kepala begini karena kamu udah punya laki-laki lain, ya? Makanya nggak mau pulang!" bentak Hendro dengan nada menuduh, wajahnya memerah karena emosi.

"Udah jelas kan? Zahira itu nggak mau pulang karena dia udah punya yang baru!" ucap Romlah sinis, lalu menunjuk seorang pria berjaket ojek online yang berdiri tak jauh dari mereka.

Zahira perlahan menoleh ke arah yang ditunjuk Romlah. Matanya membulat saat melihat sosok yang berdiri diam di kejauhan, mengenakan jaket ojek online.

"Adit..." gumam Zahira pelan, nyaris tak terdengar, tapi cukup membuat jantungnya berdegup kencang.

Hendro yang juga mengikuti arah tunjukan Romlah, memicingkan mata, lalu mendesis pelan.

"Jadi... dia?" bisiknya, penuh rasa curiga dan amarah yang mulai membara.

Warga mulai saling berbisik. Suasana menjadi tegang. Adit hanya berdiri, menatap Zahira dengan wajah tenang, namun sorot matanya tajam dan penuh rahasia.

"Oh rupanya kamu memilih tukang ojek ketimbang aku, ok baiklah kalau begitu, kamu menuduh aku ternyata kamu malah selingkuh" ucap Hendro

"Ah, kenapa Adit harus datang di saat seperti ini..." batin Zahira, hatinya campur aduk antara terkejut, cemas, dan kesal.

"Mas, cukup. Jangan buat aku harus membongkar semua luka di depan orang-orang. Aku sudah memikirkan ini matang-matang. Pilihanku adalah bercerai. Tolong hargai itu," ucap Zahira dengan suara bergetar, tapi sorot matanya tetap tajam.

"Iya, karena kamu sudah selingkuh dengan lelaki itu!" bentak Hendro, menunjuk ke arah Adit dengan mata penuh kemarahan dan tuduhan.

"Cukup, Mas! Kalau aku tunjukkan semua buktinya, kamu sendiri yang akan malu. Jadi lebih baik kamu pulang sekarang," ucap Zahira dengan tatapan tajam dan suara yang tetap tenang, namun penuh tekanan.

"Bukti? Hah! Memangnya kamu punya bukti apa? Jangan cuma omong besar, Zahira," ucap Hendro, suaranya meninggi, berusaha menutupi kegugupan.

Zahira menghela napas panjang, lalu membuka ponselnya.

"Dengar baik-baik, lihat saja sendiri Facebook dan Instagram anakmu. Akunnya: Anggi_princes2007," ucapnya dengan tenang, namun tajam.

Semua orang yang berada di ruangan itu sontak penasaran. Mereka buru-buru membuka ponsel masing-masing.

Suasana mendadak berubah hening. Ketegangan terasa menyesakkan.

Anggi pun ikut membuka akunnya sendiri. Baru saat itu ia menyadari—

Ia lupa... Ia sendiri yang pernah mengunggah foto saat Hendro menceraikan Zahira. Bukti itu kini terbuka lebar di depan semua orang.

Orang-orang mulai bereaksi satu per satu setelah melihat isi akun itu.

"Astaga, Mbak Zahira ditampar sama anaknya sendiri," gumam salah satu warga dengan nada tak percaya.

"Wah, ini beneran... beneran diceraikan ya?" sahut yang lain, membelalakkan mata.

"Anaknya parah banget. Sampai bikin video segala biar mamahnya nggak balik lagi ke rumah, cuma buat bukti cerai?!"

"Ih, aneh banget. Dulu ngusir, sekarang malah nyuruh balik. Nggak tau malu!"

"Astaga, ini anak benar-benar nggak punya otak..." bisik seorang ibu sambil geleng-geleng kepala.

Anggi tertegun. Tangannya gemetar saat menatap layar ponselnya.

Sudah dua minggu ia terlalu sibuk berpesta, bergaya di dunia nyata, dan melupakan media sosialnya.

Kini ia menatap kenyataan pahit—

Video yang dulu ia unggah dengan penuh amarah dan kebencian...

Video saat Hendro menceraikan Zahira...

Telah ditonton lebih dari 300.000 kali.

Ratusan komentar memenuhi kolom di bawahnya.

Mayoritas penuh hujatan, cercaan, dan makian.

Semua ditujukan padanya.

“Anak durhaka.”

“Ga punya hati.”

“Memalukan.”

“Ibunya disia-siakan, sekarang baru panik?”

“Orang kaya, tapi otaknya nol!”

Hendro tak menyangka, ternyata Zahira kini sudah begitu familiar dengan media sosial. Ia terpaku, tak bisa berkata-kata.

Tiba-tiba Halimah melangkah maju, berdiri di samping Zahira.

"Zahira, aku mendukung kamu bercerai. Kamu pantas bahagia," ucapnya lantang, menatap Hendro tajam.

Di antara kerumunan, seorang pemuda kampung bernama Jono ikut bersuara dengan kesal.

"Wey, orang kota! Pulang sana! Malu-maluin aja kamu!"

"Tidak bisa... ini semua salah paham," ucap Karna gugup, berusaha menenangkan keadaan.

Tapi Jono tak membiarkannya bicara lebih jauh.

"Hey, kau itu urus dulu istri mudamu yang tinggal di ujung desa sana!" sentaknya.

Lina, istri Karna, terperangah.

"Apa?! Pak... kamu punya istri muda?!" ucapnya dengan nada gemetar, wajahnya mulai memucat.

Kekacauan pun pecah.

"Ayo sana, pulang! Jangan cemari kampung ini lagi. Kampung kami bukan tempat sial!" bentak Jono, emosinya memuncak.

Di tengah kekisruhan itu, Zahira hanya diam.

"Sudah kuperingatkan kalian... tapi kalian tetap memaksaku," gumamnya dalam hati, penuh luka namun juga keteguhan

Akhirnya, Hendro, Angga, dan Anggi meninggalkan rumah Zahira.

Langkah mereka berat, diselimuti rasa malu dan tatapan tajam warga yang masih berkerumun.

Di tengah perjalanan pulang, Hendro meledak.

"Kalian ini bagaimana sih? Kenapa rencana kita bisa gagal seperti ini?!" bentaknya, menoleh tajam ke Angga dan Anggi yang sama-sama tertunduk.

Tak lama, suara Karna muncul dari sambungan telepon.

"Kalau Anda gagal membawa Zahira pulang... lebih baik langsung jalankan rencana berikutnya."

Hendro mengepalkan tangan.

"Ya. Aku akan datangkan investor. Dan rumah itu... akan kena gusur. Biar dia tahu rasa!"

Karna tertawa kecil di ujung telepon.

"Baik. Tapi... uang kompensasinya untuk saya, bukan?"

"Ambillah sesukamu!" jawab Hendro penuh dendam.

"Yang penting, aku ingin lihat dia menyesal... karena berani menentangku."

1
N Wage
novel keren...walau ada typo2nya dan detil2 kecil yg hilang .
N Wage
itu si ratna metongkah???
Nisa Nisa
🤣🤣🤣🤣🤣
Nisa Nisa
sdh sakaratulmaut masih juga gk ada tobatnya ni perempuan laknat. Itu menantu pilihanmu mana ada datang menengok mu apalgi merawatmu.
Nisa Nisa
masih bisa merasa geli?? bukan rasa bersalah, luar biasa kamu Zahira
Nisa Nisa
Betul betul gk ada akhlak. Minta tolong sambil marah marah terus ditolongin dan di abaikan orang yg menolong.
Zahira benar-benar beruntung punya keluarga spt ibu Bpk dan adik2nya tambah beruntung punya pria yg mencintainya spt Adit. Padahal Zahira begitu bodoh dan gk ada ahlak
Nisa Nisa
msh mau menyalahkan mereka lagi ??
Nisa Nisa
mana dibungkus rapi senyuman. Bukankah kamu cuma jadi babu mereka, kamu aja yg bodoh.
Nisa Nisa
gk heran sih dgn ibunya saja mereka durhaka. Bgmpun sebagai ibu kamu jg gagal mendidik anak-anak mu. Membiarkan mereka di didk mertua, suami dan Ratna.
Nisa Nisa
Dasar Zahira bodoh, 17 th usia anaknya berarti 17 th juga ibu bapak dan saudaranya menyimpan luka dan dia sama sekali gk peka. Malah menuduh adik2nya sinis padanya krn dia menikah dgn orang kota yg kaya. Hatimu Zahira yg ada sombong, bukan adikmu yg iri. Mereka menyimpan luka demi menjaga rumah tanggamu.
N Wage
sepertinya tgl.15 juli 2007 deh.bukan tgl 17.
Nisa Nisa
salah paham lagi Zahira terhadap saudaranya, Zahid senang akhirnya kakaknya berhenti dari kebodohannya selama ini. itu sebabnya dia begitu senang.
Yati Syahira
kejahatan pengkhianat dibalas tuanai hendro nikmato hasilmu
Yati Syahira
bagus di jadiin ladang uang anggi sama vino dijual
Yati Syahira
hendro dajjal pantes angga anggi kaya setan kelakuanya
Yati Syahira
romlah senjata peluru masuk kemulutmu
Yati Syahira
sukurlah anakanya jdi dajjal seperti bpak dan neneknya
Yati Syahira
kho ini alur ceritanya anak anaknya dibikin durhaka sama ibunya
Nisa Nisa
setelah jatuh tersungkur kemana tempat pulang?? le orang tua. susah baru ke orang tua itu jg bentuk kedurhakaan
Nisa Nisa
Baru sadar kamu. orangtua tdk perlu memberikan sumpah serapah pada anaknya, cukup merasa sakit hati dlm diam percayalah hidup anaknya tdk akan tenang dan bajagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!