NovelToon NovelToon
Jodohku Tetanggaku

Jodohku Tetanggaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:43.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Ayudia Larasati, gadis cantik yang sudah berkali - kali gagal mendapatkan pekerjaan itu, memilih pindah ke desa tempat kelahiran ibunya setelah mendapatkan kabar kalau di sana sedang ada banyak lowongan pekerjaan dengan posisi yang lumayan.
Selain itu, alasan lain kepindahannya adalah karena ingin menghindari mantan kekasihnya yang toxic dan playing victim.
Di sana, ia bertemu dengan seorang pria yang delapan tahun lebih tua darinya bernama Dimas Aryaseno. Pria tampan yang terkenal sebagai pangeran desa. Parasnya memang tampan, namun ia adalah orang yang cukup dingin dan pendiam pada lawan jenis, hingga di kira ia adalah pria 'belok'.
Rumah nenek Laras yang bersebelahan dengan rumah Dimas, membuat mereka cukup sering berinteraksi hingga hubungan mereka pun semakin dekat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Penyelamatan

Dimas yang baru memarkirkan mobilnya, segera turun saat melihat suasana kantor yang sepi.

Laras yang biasanya menunggu sembari duduk di kursi yang ada di teras itu, tak nampak keberadaannya.

Dengan langkah lebar, ia menuju ke teras kantor. Kebetulan, saat itu ia bertemu dengan dua satpam yang bertugas malam itu.

"Pak, Laras sudah pulang?" Tanya Dimas.

"Tadi waktu saya tinggal keliling sih masih di sini sama Mbak Lia dan Mbak Anggun. Kirain udah sampean jemput, Mas. Soalnya Mbak Lia dan Mbak Anggun lagi di atas." Jawab Satpam yang juga mengetahui siapa Dimas.

"Saya baru sampe pak. Laras gak ada bareng sama temennya? Dia juga gak bilang kalo misal pulang duluan." Resah Dimas.

"Enggak nih, Mas. Mbak Laras bilang nungguin sampean gitu waktu saya tanyain sebelum keliling." Jawab si Satpam.

"Loh, kenapa Mas?" Tanya Anggun dan Lia yang juga baru keluar dengan tumpukan berkas di tangan.

"Lihat Laras, Mbak?" Tanya Dimas.

"Tadi di sini, Mas, nungguin sampean. Saya ajak ke atas gak mau, katanya sampean bentar lagi sampe." Jawab Anggun yang membuat Dimas semakin khawatir.

Tak hanya Dimas. Anggun, Lia dan juga satpam pun nampak khawatir pada Laras yang tiba - tiba menghilang.

"MAS DIMAAAASSSSS!!! TOLOOONGGG!!!" Suara teriakan Laras terdengar saat Dimas hendak meraih ponselnya untuk menghubungi Laras.

Dimas langsung berlari ke arah sumber suara Laras memanggilnya. Begitu juga para satpam, Anggun dan Lia yang ikut menyusul setelah meletakkan berkas mereka di meja satpam.

Dimas tertegun ketika menemukan Laras berada dalam sekapan seorang pria yang sama sekali tak ia kenal.

Air mata Laras bercucuran dengan kondisi mulut di bekap dan pisau yang menempel di lehernya.

Tak hanya Dimas. Mereka yang menyusul pun terkejut dengan situasi yang terjadi di samping gedung kantor itu, tepatnya di tempat parkir mobil para karyawan.

Anggun dan Lia sampai membekap mulut mereka masing - masing yang hampir berteriak saat melihat kondisi Laras.

"Tuh kan, apa ku bilang, sayang. Kamu membuat mereka datang." Ujar Zaky pada Laras yang terisak.

"Sayang?" Lirih Dimas.

Tak hanya Dimas, yang lain pun bertanya - tanya saat mendengar pria asing itu memanggil Laras dengan sebutan sayang.

"Ooh, jadi itu pacar baru kamu ya? Cchh semudah itu kamu melupakan aku, sayang. Sedangkan aku di sana mati - matian membendung rindu sambil mencari keberadaan kamu." Kata Zaky dengan tawanya yang terdengar aneh.

"Lepasin Laras." Ujar Dimas dengan suara datar. Ia kini mengerti siapa pria yang sedang menahan Laras.

"Hahahaha gak mungkin. Saya bakal bawa Laras sama saya. Kalian lebih baik minggir." Ujar Zaky sambil mengacungkan pisaunya.

Tak hanya Dimas, dua satpam yang ada bersama mereka pun mulai bersiap dengan segala kemungkinan.

"Bajingan gila! Lepasin calon istri saya sekarang!" Seru Dimas yang emosinya mulai memuncak karena melihat Laras yang tak berdaya.

"Heei! Jaga mulut kamu! Apa kamu bilang? Calon istri? Cuma saya yang boleh menyebut Laras ini calon istri!" Seru Zaky tak kalah kencang.

Dimas terdiam dan berpikir sejenak, berusaha mencari celah untuk menyelamatkan Laras tanpa melukai gadisnya.

Dua orang rekan Laras, mulai menyingkir untuk menghubungi polisi dengan sembunyi - sembunyi. Sementara dua satpam yang bersama Dimas, mulai bernegosiasi dengan halus.

"Tolong lepasin Laras, jangan buat dia terluka." Pinta Dimas saat negosiasi tak membuahkan hasil.

"Tentu, saya gak akan buat dia terluka kalau kalian biarkan saya pergi sama Laras."

"Jangan gila! Laras sudah gak mau lagi sama kamu." Kata Dimas.

"Siapa bilang? Laras itu benar - benar mencintai saya." Tukas Zaky.

Tidak, Dimas sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya. Bernegosiasi dengan halus pun tak juga bisa membuat Zaky mengerti.

Dan apa? Bajingan gila itu mau membawa Laras pergi bersamanya? Demi tuhan, Dimas lebih rela mati untuk menyelamatkan Laras ketimbang Laras di bawa pergi bajingan gila itu!

"Dasar berengsek,!" Dimas mulai melangkah, namun langkahnya langsung terhenti saat Zaky mengacungkan pisau hendak menikam Laras.

"Maju kalau kamu mau lihat dia mati bersama saya." Ujar Zaky dengan tawa nyaring.

Dimas melihat selah, saat seorang pria yang merupakan suami Anggun berjalan mengendap dengan membawa sebuah balok. Dimas dan pria itu, saling mengkode dengan tatapan mereka.

Buuuggghhhh!!!!

Pria itu menghantam Zaky dengan balok, tapi sialnya balok itu hanya mengenai punggung Zaky yang terus bergerak di tambah minimnya penerangan.

Zaky yang terkejut, langsung menghujamkan pisau ke arah Laras dan membuat dua wanita rekan Laras itu berteriak histeris.

Semua orang membeku saat melihat darah yang mengucur akibat sabetan pisau. Bukan darah Laras, namun darah itu keluar dari tangan Dimas yang menahan pisau agar tak mengenai Laras.

Dua satpam itu langsung membekuk Zaky saat melihat Dimas berhasil membuang pisau yang sempat ia tahan.

"Mas..." Laras yang gemetar langsung memeluk kekasihnya.

"Kamu gak apa - apa, Ay? Ada yang luka? Maafin Mas karna lama jemput kamu, Ay." Ujar Dimas yang merasa lega, tanpa peduli dengan darah yang terus mengucur.

"Aku gak apa - apa. Mas ayo kita ke rumah sakit. Mas yang luka itu darahnya ngalir terus." Ajak Laras yang berusaha menguatkan diri walaupun terus menangis.

Laras segera melepaskan dasi seragam yang ia kenakan untuk membalut luka Dimas agar perdarahannya segera berhenti.

"Mbak, Mas, Pak, makasih banyak sudah tolong kami." Ujar Dimas sambil berjalan dan menahan lukanya.

"Iya, Mas, sama - sama. Sekarang cepet ke klinik atau rumah sakit, Mas. Itu darahnya banyak banget." Ujar satpam.

"Mau di anter gak, ras?" Tanya Anggun.

"Gak usah, kak. Makasih banyak udah bantu. Kami duluan, semuanya." Jawab Laras yang masih terisak.

"Iya, ras. Hati - hati."

Laras segera membawa Dimas menuju ke mobil.

"Mas, mana kunci mobilnya?" Pinta Laras yang hendak mengambil alih kemudi.

"Ini di kantung. Emang kamu bisa bawa mobil, Ay?" Tanya Dimas.

"Bisa, Mas. Kalo gak bisa, aku gak mungkin nolak bantuan kak Anggun." Jawab Laras sambil merogoh kantung celana Dimas.

"Ay hati - hati." Pinta Dimas yang justru ketar - ketir karena Laras hendak mengemudikan mobil.

"Berdoa aja kita sampe klinik, bukan kuburan, Mas." Sahut Laras.

"Ay, mulutmu, Ay. Udah, Mas aja yang bawa mobilnya kalo gitu."

"Mas gak usah cerewet deh, pasrah aja kenapa?." Ujar Laras sambil mengemudikan mobil.

"Ay... Ay..."

"Ay, awas Ay..."

"Ay, pelan - pelan aja."

"Ay, kliniknya buka dua puluh empat jam kok, jadi pelan aja."

Begitulah kata - kata yang secara bergantian keluar dari mulut Dimas. Jika sampai ia pingsan, jelas bukan karna kehabisan darah, namun karena sport jantung berada di jok penumpang.

Perjalanan yang hanya lima menit, terasa seperti lima tahun bagi Dimas. Terlebih lagi, Laras mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi dan membuat Dimas keringat dingin.

Saat tiba di klinik, Laras lansung membawa Dimas yang wajahnya pucat pasi ke IGD. Perawat dan dokter yang berjaga pun langsung menangani Dimas.

Luka yang cukup panjang dan dalam, membuat Dimas harus mendapatkan beberapa jahitan di telapak tangannya.

"Mas, kok masih pucat banget, kayaknya darah Mas banyak yang hilang deh." Ujar Laras saat menemui Dimas setelah pria itu selesai di tangani.

"Enggak, Ay. Ini bukan karna darah yang hilang. Ini lebih ke shock karna kamu bawa mobil ugal - ugalan." Jujur Dimas.

"Ya aku kan panik, takut Mas kenapa - napa." Jawab Laras yang kembali berkaca - kaca.

"Sini sayang, sini." Dimas merentangkan tangannya, Laras pun langsung menghambur ke dalam pelukan Dimas.

"Ssstt jangan nangis lagi, ya. Mas gak apa - apa. Mas lega karna kamu baik - baik aja." Ujar Dimas.

"Makasih ya, Mas, udah lindungi aku. Aku takut banget liat darah Mas kayak gitu. Mulai besok, aku yang bakal anter jemput Mas ke toko selama tangan Mas belum sembuh."

"Ha? Gak usah Ay. Mas udah bisa kok bawa mobil. Ini gak sakit tangan Mas, udah baik - baik aja, liat tuh." Ujar Dimas yang justru lebih trauma menjadi penumpang Laras.

1
Tutik Rahmawati
wooh aku suka dgn semua karya2mu toor
semangat trs dgn karyamu tor
aku penggemar setiamu
Rizky Tria
iseng banget sih Dim, tuh Ay mulai cemburu nanti ngambek loh 😏🙄
Nur Wakidah
lhah. Laras malah lali tha 🙄🙄🙄
Nur Wakidah
2 dino kroso 2 tahun iyho mas Dim 🤣🤣🤣
Nur Wakidah
nostalgia Mas , , , 🤭🤭🤭
Nur Wakidah
bener Mas Dim , , , soal. e podo blenger iwak ues an 🤣🤣🤣
Nur Wakidah
LDR an nih 😂😂😂
Atik Kiswati
msh blm sadar dia....
Nur Wakidah
ues persis kyo Mas Abi ambek Agil iki 🤣🤣🤣 gk tau gak padu ben dino , , ,
Nur Wakidah
aku iyho melu mewek Rasss , , , 😭😭😭
kalea rizuky
kayak suami ku dlu selalu gt dalem. sayangku ehh skg uda nikah 14 tahun q panggil mas mas jawabnya opo sih manggil2 dek🫢🫠 jd kangen di jawab dalem sayang
Nur Wakidah
pie ora Laras terketel2 ambek pean Mas Dim 🤣🤣🤣 ben dino mok baperi terus kok , , ,
rizka
bagus cerita na
Rizky Tria
alhamdulillah.. selamat sampai rmh camer & sukses surprisein Laras ☺
ayo Dim tlp Bapak & Ibu, biar Lusa langsung SAH 😀 jd kan plg statusnya udah berubah HALAL 🤭😅
Atik Kiswati
bikin yg bc baper aja nih....
erma irsyad
mending lngsung aja dhalalin Mas Dim,
isnaini_jk 28
Luar biasa
Bungatiem
akhirnya terobati ☺️
erma irsyad
udt tf kopi yoo dtunggu Up susulannya thor🤭😁
Atik Kiswati
wah...rk nyongko nek di susul...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!