Luka hati yang begitu dalam dan bahkan hampir saja membunuh dirinya, membuat seorang wanita hampir saja menyerah, namun sebuah kenyataan di dapati, dimana dirinya akan membalaskan dendamnya dengan Cinta lama yang datang kembali.
Bagaimana seorang wanita bernama Victoria akan menjalani kehidupan selanjutnya, sanggupkah dia memberikan hatinya kembali setelah menerima pengkhianatan dari suaminya sendiri.
Victoria dengan semua luka dan putus asa, merubah takdirnya bersama dengan identitas baru sebagian Rosanda.
Salam sehat dan jangan lupa bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
VicRos 30
Di pagi yang cukup dingin, sebuah ruangan kerja di buka dengan kasar oleh seseorang, bahkan bunyi cukup keras terdengar jelas.
"Apa yang terjadi?!"
Brug!
Tumpukan laporan keuangan mendarat dengan cepat diatas meja.
"Ck, apa yang kau lakukan sepagi ini Gracia?" Grey dengan wajah yang malas menatap wanita di depannya.
"Kenapa ada penarikan dana dari Restoran ku sebesar ini, dan mereka bilang kau yang melakukannya" jawab Gracia dengan wajah emosi tetap berdiri di depan meja Grey.
Grey mengambil berkas pelaporan itu, lalu membacanya sebentar dan menaruhnya kembali diatas meja, kini kembali menatap Gracia.
"Aku hanya mengambilnya sedikit, kenapa kau panik?, penghasilan Restoran mu saja yang makin hari tidak jelas, banyak sekali pengeluaran yang kamu lakukan, dan sekarang kau melimpahkan kekesalan mu padaku?"
"Apa?, aku yang kau salahkan?, jangan gila Grey, kau melakukan pengambilan dana yang tidak sedikit, jelas mempengaruhi kondisi Restoran ku!" teriak Gracia dengan wajah makin kesal.
"Okey, aku memang mengambilnya, itu pun jelas ada aturan tertulis, semua yang ku lakukan legal sesuai perjanjian, kamu saja yang harusnya mengoptimalkan kondisi Restoran, lihat saja pendapatannya, makin hari makin merosot"
"Itu urusan ku Grey!"
"Dan itu juga urusanku sekarang, jangan lupa aku juga harus kau bayar untuk perjuangan ku mendapatkan semuanya"
Gracia terdiam, geram dengan apa yang grey lakukan, namun sebenarnya memang tidak salah juga apa yang Grey katakan.
Begitu juga dengan Grey, dia melakukan semua itu karena kesal dengan Gracia juga, berkali-kali mengingatkan Gracia akan kondisi Restorannya yang berdampak pada pendapatan, tapi Grey lebih suka mengurusi pesta dan bersenang-senang saja.
keduanya kini terdiam, hanya menatap dan Gracia menghela nafasnya.
"Aku akan meminta bantuan temanku untuk mengembalikan kestabilan keuangan Restoran, aku butuh suntikan dana" ucap Gracia.
"Lakukan secepatnya, jika tidak ingin kau gulung tikar dalam waktu singkat"
"My God, kau bahkan tak bertanya padaku apa yang harus aku lakukan untuk mencari dana itu Grey?"
"Untuk apa?"
"Dasar brengsek, kau menjual ku ke pengusaha itu?!"
"Oh come on, Aku menjual mu?, yang benar saja"
"Kau memang keterlaluan Grey Harison!"
"Cukup Gracia Worsha, kita sudah pernah membahas ini, dan kau sendiri yang awalnya mencari orang untuk menguatkan finansial mu saat mengalami sesuatu, aku hanya mencarikan jalan keluarnya"
"Dengan menjadikanku boneka se-x pada lelaki tua itu!" Sahut Gracia.
Grey tertawa, tak habis pikir bagaimana Gracia malah menyalahkannya, padahal jelas-jelas dia sudah menikmati semua kemewahan dari pengusaha kaya rasa itu, sungguh lucu!, batin Grey yang kini menatap Gracia kembali.
Perdebatan berlangsung hingga hampir pukul sepuluh pagi, Grey jelas tetap menang dengan semua alasan yang di berikan, bagaimana pun juga seorang pengacara seperti nya pasti mempunyai kecerdasan diatas Gracia yang hanya bisa mengandalkan tubuhnya saja.
Pada akhirnya tetap sama, Gracia kini segera menghubungi sang milyarder yang haus akan tubuhnya, mereka akhirnya membuat janji temu hari itu juga.
Tiba di sebuah Hotel berbintang, Gracia menghentikan langkahnya, sejenak merasakan lelah akan hidupnya, tapi kekayaan dan uang adalah segalanya, bahkan bisa di bilang dirinya lupa jika ada seorang bayi yang pernah lahir dari rahimnya.
Dengan kata lain, Gracia tak pernah memperdulikan perkembangan dan pertumbuhan anaknya, semua diserahkan pada pengasuhnya.
Pintu terbuka, Gracia tersenyum dengan riasan wajah yang menyegarkan, tidak lupa tubuh nya terbalut baju seksi berwarna merah tua, bahkan lekuk tubuhnya begitu menggoda lawan jenisnya.
"Kau datang Baby?" Seorang laki-laki tua menyambutnya.
"Sorry, Apa aku terlambat, hem?" suara lembut menjawab dengan sek-si.
Gracia masuk, mendapatkan ciuman yang begitu menuntut, bahkan laki-laki itu tak memberikan kesempatan Gracia untuk membuka bajunya lebih dahulu.
"Hei, tunggu Beb" Gracia terkejut, namun juga senang karena tubuhnya sangat di minati, merasa puas karena sebentar lagi tujuannya pasti tercapai.
Mereka pun bergelut, Gracia di bawa ke Balkon hotel, pemandangan malam yang begitu indah di tengah teriakan Gracia yang diserang tanpa menggunakan sehelai benangpun.
"Beb, ini di luar" Gumam Gracia di tengah-tengah nafasnya yang memburu.
"Tapi aku suka sensasinya" ucap laki-laki yang terus memasukkan batang keperkasaan nya ke Gracia.
Tubuhnya terekspos oleh dinginnya angin malam, bahkan teriakannya tak di pedulikan, laki-laki itu sangat menyukai Gracia yang tak kuat lagi untuk meladeninya.
"Cukup beb, aku_"
"Oh shit!" Umpatan di berikan, Gracia yang terjatuh di lantai meminta maaf, dan laki-laki itu tanpa peduli segera menghubungi seseorang.
Gracia merasa ada yang aneh dilakukan oleh kekasih gelapnya, dan benar sekali, tak berapa lama, datang seorang wanita, masih sangat muda, jelas tubuhnya sangat kencang di bandingkan dengan dirinya.
"Beb, apa yang kau lakukan?" Gracia terkejut bukan main, saat tanpa sungkan laki-laki itu segera menikmati tubuh fresh wanita yang kini telah melepaskan gaunnya dengan suka rela.
"Kalian!" teriak Gracia murka, lari dan masuk ke dalam bathroom, tak ingin melihat kegiatan me-sum kekasih gelapnya dengan wanita lain, dasar gila!, batinnya.
Waktu berlalu, ketukan pintu di dengarnya, Gracia keluar dengan memakai pakaian lengkap, sedangkan wanita yang kini berada di atas kasur masih tertidur karena kelelahan.
"Tega sekali kau mengkhianatinya ku Beb, apa salahku?"
"Tidak ada yang salah, aku hanya kurang puas dengan satu wanita saja beby, malam ini aku ingin beristirahat setelah kelelahan melampiaskan semua hasrat ku"
"Lalu apa artinya aku bagimu?"
"Kamu masih sangat berarti baby, tapi keperkasaan ku juga butuh di puaskan, bukan hanya oleh mu"
Tidak ada kata yang bisa diucapkan Gracia, bagaimana pun dia membutuhkan laki-laki dengan perlakuan Se-x yang bisa di bilang mengerikan.
"Aku akan pulang, tempat tidur mu sudah ada wanita itu, aku tidak bisa"
"Kau bisa menempati kamar di sebelah kalau masih terlalu lelah, dan berapa uang yang kamu inginkan baby?" tanya nya seolah tau apa tujuan Gracia sebenarnya.
Gracia menceritakan apa yang tengah di alami di Restoran tempatnya bekerja, ada sesuatu yang ditangkap oleh laki-laki itu saat Gracia menyebutkan nama Grey disana.
"Dia pengacara handal itu?"
"Iya, dan tarifnya cukup mahal untuk mengamankan semua usahaku baby, tapi kerjanya tak pernah mengecewakan"
"Hem, yang kau inginkan sebanyak itu rupanya, aku perlu berpikir dulu"
"What?!, Beb, uang sejumlah itu tak seberapa bagimu bukan?" Gracia terkejut dan takut gagal mendapatkan tujuannya.
"Kali ini berbeda, ada sesuatu yang terjadi dalam bisnis ku, dan terus terang aku sedang melirik kerjasama dengan pengusaha wanita yang mulai populer di akhir-akhir ini, kau tau aku butuh banyak uang untuk memulai kerjasama yang baru bukan?"
"Apa?, pengusaha wanita?, siapa?" Ada kekhawatiran jelas nampak di wajah Gracia.
Laki-laki itu justru hanya tertawa, lalu memberikan Gracia uang dengan jumlah yang jauh dari harapan.
*
*
Tiga bulan berlalu, Daries mendapatkan sesuatu, sedikit mengejutkan, namun juga penuh harapan, pagi itu, langkah kakinya terburu memasuki ruangan kerja Rosanda.
"Pagi Nona Rosanda"
"Pagi" Rosanda yang masih juga belum duduk di kursi kerjanya melihat kedatangan Daries dengan aneh, "Ada apa?" tanya nya.
"Maaf, ada sedikit informasi, tentang Restoran Gracia, mereka sepertinya mengalami guncangan"
"Guncangan?" Rosanda duduk perlahan, dengan wajah serius sepertinya memikirkan sesuatu, "Apa telah terjadi sesuatu?" lanjut Rosanda.
Daries mengangguk cepat.
Jangan lupa like Vote Komen dan tonton iklannya.
Bersambung.