Apa yang akan terjadi bila seorang pembunuh kejam dan seorang anggota pasukan khusus terlatih saling bertemu?
Seorang Predator yang berubah menjadi mangsa dan seorang mangsa yang berubah menjadi predator!
Karma berlaku saat penyiksaan kejam di balas dengan penyiksaan yang lebih kejam!
Rahasia gelap yang tersembunyi bertahun-tahun akan terkuak bila waktunya sudah tiba karena waktu mempunyai caranya sendiri untuk menutup dan membuka tabir kebenaran!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldy Monim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25 : Hukuman Mati (TAMAT)
Setelah memarkirkan mobilnya di halaman parkir rumah sakit, Leo keluar dan berjalan masuk ke dalam rumah sakit tersebut dengan memegangi bunga dan buah-buahan. Leo menuju lift dan menunggu hingga lift terbuka dengan sempurna, ia masuk dan naik menggunakan lift ke lantai 2. Setelah berada di lantai 2, ia langsung menuju ke sebuah ruangan dimana Sofia dirawat.
Sofia sedang berbaring diatas sebuah ranjang dengan tubuh yang nampak lemah dan mata sayu dan di bagian alis matanya masih tertempel plester.
"hai sayang..selamat pagi" kata Leo, lembut.
Leo meletakan buah-buahan diatas meja dan memberikan bunga ditangannya ke pada Sofia. Sofia mengambilnya dan menghirup aromanya dengan pelan.
"itu adalah bunga yang kau tanam, semoga dengan menghirup aromanya kau bisa cepat pulih." kata Leo. Tersenyum
"terimakasih sayang" kata Sofia, lemah.
"bagaimana perasaanmu?" tanya Leo.
"saya baik-baik saja sayang.." kata Sofia.
"apa kata dokter?" tanya Leo.
"dokter bilang sudah boleh pulang besok atau lusa tapi saya rasa hari ini sudah bisa pulang" kata Sofia.
"lebih baik kita ikuti saran dokter" kata Leo.
"bagaimana keadaan dirumah?" tanya Sofia.
"semua baik-baik saja, tapi tamanmu membutuhkanmu, jadi cepatlah sehat, tamanmu juga memerlukan perawatan dari mu!" kata Leo. Tersenyum.
Sofia hanya tersenyum mendengar ucapan Leo. Setelah terdiam cukup lama.
"bagaimana dengan orang itu??" tanya Sofia.
"saat ini dia sedang di rawat, setelah dia sudah sehat, dia akan diadili, jadi kita hanya bisa menunggu. Begitu informasi yang saya terima dari detektif Hernandez" kata Leo.
"apakah jasad semua orang hilang sudah ditemukan?" tanya Sofia. Penasaran.
"tidak semua sayang.. tim forensik mengambil kesimpulan bahwa mereka yang tidak dtemukan kemungkinan tulang-tulang mereka sudah terkubur jauh kedalam lumpur sehingga akan sulit untuk melakukan pencarian" kata Leo.
Sofia nampak sedih mendengar penjelasan Leo.
"tapi kau jangan khawatir, kau fokus saja untuk pemulihanmu, biar detektif Hernandez yang mengurus semua hal itu, okay!" kata Leo sembari mencium kening Sofia dengan lembut.
Sofia hanya mengangguk.
"sayang??" tanya Sofia, pelan.
"yah.." jawab Leo.
"kira-kira apa hukuman yang pantas untuk dia?" tanya Sofia.
Leo diam beberapa detik.
"mungkin hukuman penjara seumur hidup atau yang lebih buruk, hukuman mati" kata Leo.
"iya..akan lebih baik bila orang seperti itu tidak pernah keluar dari penjara." kata Sofia.
"baiklah lupakan semua masalah itu untuk sementara, setelah ini kita harus menemui psikolog untuk menghilangkan traumamu!" kata Leo. Mengganti topik.
Sofia hanya duduk diam dan tersenyum. Leo mendekati dan memeluk Sofia dengan lembut dan mereka pun saling berpelukan.
"i love you" kata Leo.
"love you sayang" balas Sofia. Lembut.
*****
Ruangan pengadilan tinggi kota Zamora terbilang padat pagi itu, diramaikan dengan wartawan dari semua stasiun tv yang ada di Spanyol dan juga dihadiri keluarga-keluarga dari korban-korban kasus penculikan dan pembunuhan di danau Tenebris. Hari itu adalah hari pengadilan bagi penjahat yang sudah menculik dan membunuh lebih dari 15 orang tapi petugas kepolisian menduga korbannya jauh lebih banyak dari angka tersebut.
"bapak Diego Munoz, anda dinyatakan bersalah atas kasus penculikan dan pembunuhan, dengan itu, pengadilan tinggi kota Zamora menjatuhi anda dengan hukuman mati dengan cara suntik mati!" kata hakim.
Hakim mengetuk gavel satu kali menandakan bahwa hukuman telah dibuat dan tidak bisa diganggu gugat.
Dengan begitu pengadilan telah selesai, Diego Munoz adalah pelaku dari penculikan dan pembunuhan di danau Tenebris yang sudah ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, pria itu di borgol tangan dan kakinya, para petugas polisi juga tidak mengijinkan wartawan mewawancarainya dan dengan buru-buru petugas polisi mengantarnya dan memasukan ia kedalam mobil polisi mengantarnya kembali ke penjara Aranjuez, ia sementara waktu akan di tahan disana dan menunggu hari eksekusinya.
*****
Diego dan Hector Munoz adalah kakak beradik, yang sejak masih muda melakukan pembunuhan pertama mereka dengan membakar ayah beserta ibu mereka didalam rumah mereka. Ayah mereka yang sering mabuk dan memukuli mereka, membuat kedua anak ini tumbuh dengan dendam dan kebencian.
Hector Munoz yang sebenarnya terlahir normal, pada usia 10 tahun pernah di tendang dari kepala oleh ayahnya hingga mengalami gangguan psikis karena kepalanya mengalami benturan yang kuat.
Ibu mereka mencintai mereka, tapi naas mereka tidak menyangka bahwa malam pembunuhan itu, ibu mereka masih berada dalam rumah.
Malam itu Diego yang masih berusia 18 tahun, mengambil bensin dengan menyiram seluruh ruang tengah dan kamar kedua orangtuanya, Diego kira ibunya masih berada didapur, saat ia melihat ayahnya masih terbaring di atas ranjang karena mabuk seharian, ia menyiram seluruh tubuh ayahnya dengan bensin, ayahnya tidak merasakan apapun karena ia tertidur pulas, Diego bejalan keluar dan menyalakan api dari ruang tengah, api dengan cepat menjalar ke seluruh ruangan rumah termasuk ke tubuh ayahnya yang masih tertidur, ibunya yang terjebak dalam toilet kamar, terpaksa ikut terpanggang bersama ayah mereka. Begitulah Diego membunuh ayah dan ibunya. Polisi yang menangani kasus ini menganggap ini kelalaian kedua orangtua mereka yang lupa mematikan kompor didapur hingga memicu kebakaran.
Keluarga Reyes yang mengurus kedua anak ini semenjak kejadian itu, karena mereka adalah kerabat. Hector dan Diego membantu Juan Reyes yang adalah paman mereka sendiri dengan mengurus kebun anggur dan pub, setiap pengunjung yang datang ke pub dan berniat ke danau Tenebris selalu di ikuti oleh kedua kakak-beradik ini untuk melancarkan rencana jahat mereka, yaitu menghabisi pengunjung-pengunjung tersebut diatas sana. Kejahatan ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa di ketahui siapa pelakunya oleh pihak kepolisian dan paman mereka, Juan Reyes.
*****