NovelToon NovelToon
CEO KEJAM SUAMIKU

CEO KEJAM SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat / Kontras Takdir / Pernikahan rahasia
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: CrystalCascade

Seorang gadis yang duduk di bangku SMA yang mempunyai kepribadian yang ceria dan selalu tersenyum.

seketika semuanya berubah ketika dia di jodohkan oleh orang tuanya dengan CEO yang sangat kejam dan tak tau belas kasih.

Semua keceriaan nya dan senyum nya berubah menjadi tangisan.

hiks hiks kak jangan pukul aca"
aca terisak CEO yang telah menjadi suaminya , memukul nya tanpa belas kasihan.

apakah aca sanggup menghadapi CEO yang kejam , dingin dan tak berperasaan dan yang telah menjadi suami sah nya itu dengan belah kasihan .

Dan apakah aca bisa mengubah sifat dingin dan kejam suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3.PERJODOHAN

Assalamualaikum semuanya✨

Sebelum baca jangan lupa like dan komen ya dukungan kalian buat aku semangat nulis cerita 😚😋

Tak berapa lama, mobil keluarga Aca berhenti di depan sebuah kafe mewah berdesain klasik modern. Lampu-lampu gantung yang hangat membuat suasana malam terasa nyaman.

Begitu turun, mereka langsung disambut oleh seorang pelayan wanita berpenampilan anggun.

"Silakan Tuan, Meja sudah disiapkan. Tuan William dan keluarga akan segera tiba" ucap pelayan itu sopan sambil mempersilakan mereka menuju meja yang telah dipesan.

Aca duduk sambil menghela napas pelan. "Pa... kok lama banget sih? Aca capek nunggu" gerutunya manja.

"Sabar Ca Pasti sebentar lagi mereka datang" jawab Papa menenangkan sambil tersenyum kecil.

Tak lama kemudian, Mama menunjuk ke arah pintu masuk. "Tuh mereka datang"

Seorang pria elegan berjalan masuk bersama seorang wanita cantik berwibawa. Di belakang mereka, seorang pemuda bertampang dingin mengikuti tanpa ekspresi.

Papa Aca langsung berdiri dan menyambut dengan hangat. "William! Lama tak bertemu sahabatku"

William tersenyum lebar. "Akhirnya ya, Pertemuan yang sudah kita rencanakan sejak lama"

Sementara itu, Mama Aca juga menghampiri sahabat lamanya dan berpelukan hangat. Aca hanya menatap bingung, begitu juga dengan pemuda bernama Aldo tatapan matanya sedingin es, membuat Aca sedikit bergidik.

"William ini anakmu?" tanya Papa sambil menoleh ke pemuda itu.

"Iya namanya Rizky Aldo Pertama Panggil saja Aldo" jawab William sambil menepuk punggung putranya pelan.

Aldo sedikit membungkuk. "Selamat malam Om Tante Saya Aldo"

Papa tersenyum lalu menoleh padaku. "Aca perkenalkan dirimu Nak"

Aku tersenyum manis. "Hai Om Tante Nama aku Aca Syaqila Adams Panggil aja Aca"

"Wah cantik sekali anakmu" puji Bunda Azkiya membuat pipiku memerah malu.

"Terima kasih Tante" jawabku dengan sopan.

"Panggil kami Ayah dan Bunda saja sayang. Biar cepat akrab" ucap Bunda Azkiya sambil mengelus tanganku lembut.

"Iya Bunda" jawabku sambil mengangguk pelan.

Kami semua pun duduk Aldo duduk tepat di hadapanku. Tatapannya membuatku merasa seperti duduk di ruang interogasi.

"Maaf kami sedikit terlambat Aldo tadi masih ada urusan di kantor" jelas William.

"Tidak masalah" sahut Papa dengan ramah. "Kita Langsung saja ke inti pembicaraan"

Aca langsung waspada.

William tersenyum lalu berkata "Jadi saya dan papamu ini dulu pernah berjanji kalau anak-anak kami berlainan jenis, kami akan menjodohkan mereka Dan ternyata Tuhan mengabulkannya. Sekarang kalian sudah cukup dewasa kami ingin mewujudkan janji itu"

Jantungku serasa berhenti berdetak.

Aca... dijodohkan?

Aca menatap Aldo Ia hanya duduk dengan wajah datar Apa dia sudah tahu?

"Jadi maksudnya... Aca akan dijodohkan dengan Kak Aldo?" tanyaku dengan suara lirih.

"Iya sayang, Aca mau kan jadi calon menantu Bunda?" tanya Bunda Azkiya sambil tersenyum lembut.

Aca hanya membalas dengan senyum yang kupaksakan.

"Bagaimana Aldo? Apakah Kamu bersedia menikahi anak Papa?" tanya Papa padanya.

Aldo menoleh ke arah ayahnya William hanya mengangguk sebagai isyarat.

"Baiklah Saya bersedia" jawab Aldo singkat, suaranya datar dan nyaris tanpa ekspresi.

Aca terpaku Kupikir dia akan menolak ternyata tidak.

"Terima kasih Aldo om bangga kamu menerima ini" kata Papa Aca bahagia.

Mama ikut tersenyum. "Dan mulai sekarang, jangan panggil kami Om dan Tante lagi Panggil Mama dan Papa ya?"

Aldo hanya mengangguk pelan.

Aca berusaha menahan tangisnya, Tak lama kemudian acara makan malam pun berakhir. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam Kami semua pun berpamitan.

Di Rumah Aca

Sesampainya di rumah Aca langsung naik ke kamar tanpa berpamitan dengan Wajahmurung.

Papa dan Mama melihat itu dengan tatapan heran.

"Ca kamu kenapa? Dari tadi diam aja Aca Nggak suka dijodohin sama Aldo ya?" tanya Papa saat aku menaiki tangga.

Ac berhenti sejenak, lalu menoleh. "Enggak kok Pa Aca suka, Kak Aldo kelihatannya orang baik Aca cuma kaget aja soalnya Papa nggak bilang sama Aca tentang perjodohan ini"

Papa mendekat dan memegang pundakku. "Maafin Papa Ca, Papa nunggu waktu yang tepat buat bilang Papa yakin Aldo bisa jaga kamu"

Aca tersenyum tipis. "Aca percaya kok Kalau itu pilihan Papa pasti yang terbaik"

"Ya sudah Aca tidur Good night sayang, Besok kamu sekolah jangan begadang" ucap Mama sambil mencium pipiku Aca membalas dengan pelukan, lalu masuk ke kamar.

Malam Itu...

Di atas kasurku ada tak langsung tidur Kata-kata Aldo di taman belakang kafe terus terngiang-ngiang.

Flashback

"Papa boleh saya bicara sebentar dengan Aca?" tanya Aldo di depan semua orang.

Papa tertawa kecil. "Boleh Sebentar lagi juga dia jadi istrimu"

Aldo menggandeng tanganku tanpa banyak bicara, lalu membawaku ke taman belakang Aca pasrah mengikuti.

Begitu sampai Aldo langsung melepas genggaman tanganku kasar.

"Saya nggak tertarik sama kamu" katanya dingin. "Saya terima perjodohan ini karena Ayah saya yang minta. Jangan PD saya suka kamu"

Aca terdiam.

"Tenang aja Aca juga nggak suka dijodohin Ini juga Aca lakukan demi Papa"

Tatapannya makin tajam.

"Jangan coba-coba main-main sama saya. Kamu belum tahu siapa saya"

Aca menelan ludah, berusaha tetap tenang.

Lalu dengan wajah kaku ia mengulurkan ponselnya. "Nomor kamu. Besok saya akan mengantar kamu sekolah"

Aca mengisi nomor nya dan menamai kontaknya "Princess Aca Imut" hanya untuk mencairkan suasana. Aca tertawa kecil sedangkan Aldo? Jangan tanya mukanya hanya Datar.

End Flashback

Pagi Hari – 06.45

Tok! Tok! Tok!

"Ca! Bangun, udah jam setengah tujuh Hari ini upacara!" suara Mama membangunkanku.

Aca langsung bangkit kaget. "Iya Ma! Aca mandi dulu!"

Setelah selesai mandi dan bersiap, Aca hendak turun, tapi notifikasi ponsel mengalihkan perhatianku.

Kamu bisa cepat nggak? Saya sudah nunggu dari tadi Kamu buang waktu saya!!

– Nomor tak dikenal

Aca menatap ponselnya heran setelah itu ponselnya berbunyi kembali.

Saya Aldo

-nomor tidak di kenal-

Aca menelan ludah Serius? Dia udah nunggu dari tadi?

Aca buru-buru turun dan benar saja Aldo sudah duduk di ruang makan, menatapku tajam.

"Sini Ca Sarapan dulu" ajak Mama.

"Gak usah Ma Aca udah telat" jawabku gugup, apalagi Aldo masih menatapku seperti pengawas ujian.

"Kami berangkat dulu Ma" ucap Aldo sopan.

Mama hanya mengangguk dan memberi pesan, "Jangan ngebut ya Al"

Dalam Mobil

Sunyi.

Tiba-tiba ia membuka mulut. "Kamu buang waktu saya cuma buat antar kamu sekolah."

Aca mendengus. "Aca nggak minta dijemput kok, Kakak yang tiba-tiba muncul."

"Kalau bukan karena Ayah saya yang menyuruh, saya nggak akan mau jemput kamu."

Tiba-tiba mobil berhenti.

"Lho? Kok berhenti kk? Sekolah Aca masih jauh"

"Turun" katanya datar.

Aca terdiam. "Serius Kak?"

"Turun Sekarang"

Dengan takut-takut Aca turun dari mobil, Tapi sebelum Aca melangkah pergi Aldo membuka suara.

"Satu hal Jangan pernah ngadu ke Papa atau Ayah soal ini Kalau kamu berani, kamu tahu akibatnya"

Tanpa menunggu reaksi ku, ia tancap gas dan meninggalkan Aca di tengah jalan.

Di Jalan

Aca berjalan pelan sambil mengomel dalam hati. Tapi mendadak suara motor terdengar dari belakang.

Deg!

Aca langsung siaga. Jangan-jangan begal!?

Begitu motor itu berhenti di sampingku, Aca langsung menghajarnya pakai tas!

"Eh eh! Stop! Sakit tau!"

Suara itu... familiar?

"Kamu begal ya!? Ngaku!"

"Aduh! Gue Alex! Alex!"

Aca berhenti Dan benar saja dia membuka helmnya ternyata Alex, si cowok baik hati yang pernah menolong Aca saat terlambat ke sekolah.

"Maaf banget Alex Aca kira kamu..."

Dia tertawa. "Tenang Ca, Pukulan kamu tuh cuma rasa nya geli doang"

"Eh, tapi kok kamu di sini?"

"Harusnya gue yang nanya. Tumben lo jalan kaki?"

"Olahraga" jawab Aca berbohong.

Alex melotot. "Gila lo mana ada orang olahraga pakai baju sekolah, yang ada sampai sekolah baju lo basah!"

Alex mengajakku menaiki motornya. Setelah sedikit drama karena kakiku yang pendek susah naik motor tinggi, akhirnya kami melaju pergi ke sekolah

Di kejauhan... ada sepasang mata tajam yang memperhatikan kami.

Jangan lupa tinggalkan jejak 🦋✨

Jangan lupa tinggalkan jejak 🦋✨

1
slebewwws
kenapa setiap bab slasu ada pengulangan
Blu Lovfres
aku baru masuk baca ,tpi ada penyiksaan waduh jdi penasaran gimana, kelanjutan nya,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!