NovelToon NovelToon
MONOLOG

MONOLOG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:370
Nilai: 5
Nama Author: Ann Rhea

Kenziro & Lyodra pikir menikah itu gampang. Ternyata, setelah cincin terpasang, drama ekonomi, selisih paham, dan kebiasaan aneh satu sama lain jadi bumbu sehari-hari.

Tapi hidup mereka tak cuma soal rebut dompet dan tisu. Ada sahabat misterius yang suka bikin kacau, rahasia masa lalu yang tiba-tiba muncul, dan sedikit gangguan horor yang bikin rumah tangga mereka makin absurd.

Di tengah tawa, tangis, dan ketegangan yang hampir menyeramkan, mereka harus belajar satu hal kalau cinta itu kadang harus diuji, dirombak, dan… dijalani lagi. Tapi dengan kompak mereka bisa melewatinya. Namun, apakah cinta aja cukup buat bertahan? Sementara, perasaan itu mulai terkikis oleh waktu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ann Rhea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teror Mencekam

Hampir setiap malam, di jalan 2 pagi, selalu ada yang mengetuk jendela kamar dengan perlahan penuh pertimbangan. Dan ketukannya selalu dua kali, tidak pernah berubah atau hilang.

Itu terjadi sehari setelah Aura di bawa pulang pria yang mengaku suaminya, dan sejak hari itu dia tidak pernah menampakkan dirinya, dimanapun bahkan dikebetulan manapun.

Sampai Lyodra sedikit cemas dan bicara dengan Gea, untuk bertanya apakah Aura baik-baik saja?

Namun ternyata Gea juga tidak tahu kabarnya sekarang. Terakhir kali melihatnya sebulan yang lalu itu juga tidak saling sapa. Bahkan kabarnya dia sekarang pindah ke luar negeri ikut suaminya.

Yang membuat Lyodra heran adalah, ada berita mencuat di media kalau pria bernama Kev itu menghilang, entah kabur. Tapi laporan itu didapat dari Aura sendiri yang mengatakan bahwa Kev pergi dari rumah dan sampai kini tidak ditemukan.

Alasan kepindahan Aura ke luar negeri itu juga untuk mencarinya, karena katanya dia sering jarang pulang kalau punya wanita lain.

Disitu Lyodra langsung geleng-geleng kepala. Berarti yang jahil di rumahnya itu bukan dia? Lalu siapa?

Bulu kuduk Lyodra meremang, tiap kali mencari tahu asal ketukan jendela itu. Tidak ada apapun. Apalagi di CCTV hanya menampakkan bayangan hitam sekilas lalu pergi.

Puncaknya suatu malam, Lyodra tidak bisa tidur, udara panas dan gerah. Sampai AC di kamar suhunya sangat dingin. Kenziro aja sampe menggulung dirinya dengan selimut.

Waktu itu, Lyodra sangat penasaran dengan ketukan itu. Sudah sebulan lebih berturut-turut mengganggunya. Akhirnya pas ketukan pertama terdengar, ia sibak tirai dan ada tangan tanpa tubuh bergerak sendiri. Membuatnya tersentak kaget dan buru-buru lari ke tempat tidur ikut bersembunyi.

"Ken, aku gak mau tau. Aku mau kita pindah rumah! Rumah ini lelang aja, banyak hantunya!" ujarnya dengan suara mengigil. Ia memejamkan mata berusaha menghapus bayangan satu tangan saja berjalan sendiri.

Berkali-kali Lyodra mengucek matanya. Berharap ia salah lihat dan itu semua mimpi tapi ternyata itu semua nyata! Ketika ia tanpa sengaja membuka mata dan melirik ke kaca, ia melihat wajah menyeramkan yang hancur dengan mata keluar, lalu hidungnya terbelah dua, tanpa bibir dan terlihat rahangnya hitam giginya besar-besar dan berlumur darah sampai menetes ke lantai.

Kali ini juga Lyodra menjerit sekencang-kencangnya. "Kentut ada setan!" Ia mengentak-entakan kakinya dan berguling.

Lalu Kenziro bangun walaupun masih sangat mengantuk. Ia segera duduk dan menenangkan Lyodra. Menepuk-nepuk bahunya untuk tenang. "Hei sayang ada apa?"

"Kentut itu ada monster!" Telunjuk Lyodra mengarah ke jendela.

Tirai masih tertutup, tidak ada apapun disana. Kenziro sampai mengeceknya sendiri dan tidak ada yang aneh. "Sayang kamu pasti mimpi deh. Lagian mana ada monster, di kira zaman dinosaurus?"

"Ih seriusan Ken, serem banget!" seru Lyodra saat tangannya mulai menjauh dari wajahnya dan melihat ke arah tadi. Benar saja tidak tertutup dan tidak ada yang aneh.

Kenziro menggelengkan kepala lalu mengecek suhu tubuh istrinya. "Kamu gak demam, tapi kok bisa. Kamu Indihome, Yang?"

"Indigo ih!" tutur Lyodra mengoreksi, ia sempat menepuk paha suaminya sebelum akhirnya meremas ujung selimut. "Aku risih banget Ken, tiap malam bawaannya was-was terus. Aku harus gimana ini?"

Kenziro mengulurkan tangannya untuk memeluk Lyodra agar tenang. "Tenang dulu sayang, kita bakalan nambah satpam dirumah deh kalo masih ada aja yang jahil, berarti satpam kita yang kerjanya lalai."

"Tapi kamu ngerasa aneh gak sih gak ada yang mau kerja dirumah kita? Satpam terakhir aja mengundurkan diri seketakutan gitu. Terus ART kita apalagi. Ini ada apasih? Aku capek tau gini terus, mana resto jadi sepi. Kenapa ujian kita kayak gak ada habisnya sih? Tuhan mau kita ngapain coba?" gerutu Lyodra seraya memijat kepalanya yang pusing.

Kenziro pikir setelah tidak ada yang mencoba mendekatinya atau Lyodra semua masalah akan selesai. Nyatanya tidak. Malah masalah datang silih berganti seakan tidak ada habisnya. Sampe dirinya aja pusing dan bingung gimana caranya tetap aman dan tidak terganggu.

"Kalo gitu, untuk seminggu ke depan mau nginep di hotel atau di apartemen apa di rumah ortu kita?"

Lyodra menghela napas. "Aku mau nginep dirumah orang tua aku aja. Biar aman. Siapa tau jurig sialan itu gak mempan kalo tau ada mama."

"Kenapa gak dirumah mama Berlin aja? Mama tau bacaan pengusir setan lho sayang!" seru Kenziro memberikan usulan. Kangen juga suasana rumah orang tuanya.

"Oh bener? Yaudah, berarti dirumah kamu. Biar aku yang siaga bawa sapu kalo setannya muncul lagi!" sentak Lyodra yang langsung setuju karena merasa itu meyakinkan.

--✿✿✿--

Sudah beberapa hari ini Gea ketahuan kedap melamun. Nadeo sempat nanya, tapi jawabannya cuma kayak WiFi putus-putus, nggak nyambung sama sekali.

Kadang Nadeo nyoba modus ala dirinya. Modus yang biasanya bisa bikin orang buka suara tapi Gea tetap kayak koki ninja, diem, nyamarin ekspresinya.

Jelas banget, wanita itu nyimpen rahasia penting. Sampai-sampai cuma bisa diam, melamun, dan ngobrolnya kayak pulsa habis.

"Banyak tagihan ya makanya melamun terus, atau lagi ngerjain skripsi kehidupan?" tanya Nadeo sambil duduk di samping Gea, nyodorin satu es krim stroberi. "Makan dulu."

Gea melirik, lalu buka bungkusnya. "Lo masih inget gue suka es krim stroberi ya."

"Jelas lah. Gue kan pacar lama yang super ingat hal penting. Eh, cerita dong, gue dengerin. Janji nggak bakal cinlok."

Gea cuma geleng kepala, lalu mulai ngemil es krimnya. "Gue nggak apa-apa, cuma kangen aja."

"Kangen gue?"

Gea melotot sambil geleng-geleng. "Gak lah, ngarepnya kemana njir."

"Haha, beneran nih nggak ada celah buat rujuk? Cape juga tidur sendiri, kangen dikelonin sama lo," goda Nadeo dengan akal bulus yang kayak hacker level dewa.

Gea langsung alihkan pandangan. "Nggak lah, minta kelonin sama LC aja, biasanya dia lebih oke dari gue. Kebiasaan lo dulu kan gitu."

"Udah ah, jangan bahas yang udah lewat. Fokus ke masa depan aja."

"Dih, kek lo punya masa depan, Nad," olok Gea sambil melempar kata-kata pedas manja. "Eh, semenjak jadi duda lo kok mendadak nggak laku ya? Baru tau. Biasanya duda itu banyak peminat dari anak muda, tante-tante, semua deh."

"Gue mau tante-tantenya itu lo!" Nadeo balas sambil ngacak-ngacak rambutnya sendiri, serius tapi tetep kocak.

Gea mencubit bahu Nadeo keras-keras sambil muter-muter jarinya di atas meja, kayak lagi main twisty finger challenge. "Cadangan lo kan banyak, mending nikah aja sama mereka. Sekaligus empat juga gapapa, asal lo mau dan sanggup."

Nadeo tersenyum lebar sambil pura-pura serius kayak lagi debat politik. "Ya mau! Siapa sih yang nggak mau bisa nunggangin kuda empat sekaligus? Tapi lo tau kan… semenjak harta kita jatuh ke tangan lo semua, gue jadi miskin mendadak. Sekarang lo juga tetep kerja keras… kemana tuh harta kita sebelumnya? Gue curiga lo simpen di bawah bantal trus dipake buat main petak umpet!"

Gea ketawa ngakak sampe terbatuk-batuk. "Gue simpen, sungkan make nya. Mending orang kira gue miskin padahal kaya raya. Walau nggak sepenuhnya harta gue juga sih. Lo mau?"

Nadeo nyengir lebay, tangan ditepuk-tepuk dada kayak mau nangis. "Njir… dari dulu lo emang cewe sederhana yang gue kenal. Gak mau pamrih atau terkenal. Tapi boleh dong bagi-bagi dikit harta gono-gini… non hukum aja, ribet, lama. Gue minta… mobil mini satu deh! Biar bisa nge-park di trotoar, selfie sambil pamer ke tetangga, terus bilang ‘eh, ini hadiah dari mantan istri tercinta!’"

Gea ngacungin sebelah alis sambil tersenyum sinis dan mengacungkan jari tengahnya.

Nadeo menurunkannya lagi. "Simpen itu mah jari yang suka menari-nari di goa hantu."

"Lo minta mobil mini? Odong-odong mau odong-odong? Atau mau sekalian becak listrik biar lebih dramatic, Nad?"

Nadeo langsung menunduk, ekspresinya kayak ketahuan curi permen di warung. "Salah deh gue nanya gitu sama mantan istri. Gue kayak anak TK minta es krim doang tapi malah dikasih PR matematika!"

Gea nyengir jahil, sambil melipat tangan. "Minta bagian harta lagi aja udah salah, Nad. Bukannya udah setuju semua harta lo jadi milik gue? Tapi kalau mau, gue bisa bikin lo jadi ‘mantan duda paling kaya sedunia’… tapi syaratnya, tiap ketawa harus sambil joget!"

Nadeo langsung loncat-loncat kayak kena kejutan listrik. "Siap! Gue sanggup! Tapi gue minta bonus… satu lemari penuh mie instan, satu dispenser cokelat, dan satu hamster buat temen curhat!"

Gea ngakak sampe mewek. "Hamster? Apa hubungannya?! Jangan-jangan lo mau hamster ini jadi notaris harta gono-gini juga, Nad?"

Nadeo angkat bahu sambil nyengir kuda-kuda ala superhero. "Bisa aja… tapi jangan salah, hamster ini bakal lebih adil dari pengacara manusia!"

Gea tepuk tangan sambil terguling-guling di kursi. "Ya ampun… dari duda miskin sampe hamster notaris, lo emang paling absurd sedunia, Nad!"

Nadeo nyeletuk sambil pura-pura serius. "Absurditas itu seni, Gea. Dan gue maestro-nya!"

Di belakang mereka, Lyodra melipat tangan di dada dan melirik suaminya. "Katanya saling benci tapi lihat deh sayang, mereka malah pada saling ledek sama ketawa bareng."

"Kan meskipun udah gak da hubungan masih bisa berteman sayang," kata Kenziro lalu merangkul bahu Lyodra. "Tapi lucu juga ada mereka jadi rame. Ntar ujungnya baikan atau engga, itu terserah mereka. Selagi akur dan gak berantem mah dukung aja."

"Tapi menurut aku jarang lohh mantanan masih bisa akur. Kalaupun bisa pasti salah satunya ada yang masih nyimpan rasa," jawabnya.

1
douwataxx
Seru banget nih cerita, aku gk bisa berhenti baca! 💥
Ann Rhea: makasihh, stay terus yaa
total 1 replies
menhera Chan
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
Ann Rhea: wahh selamat menemani waktu luangmu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!