NovelToon NovelToon
Crazy Wife (Transmigrasi)

Crazy Wife (Transmigrasi)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Transmigrasi / Balas dendam pengganti
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: queen_

Gwen, seorang pembunuh bayaran kelas kakap, meregang nyawa di tangan sahabatnya sendiri. Takdir membawanya bertransmigrasi ke tubuh Melody, seorang istri yang dipandang rendah dan lemah oleh keluarga suaminya. Parahnya, Melody bukan meninggal biasa, melainkan korban pembunuhan di tangan salah satu anggota keluarga.

Bersemayam dalam tubuh barunya, Gwen bersumpah akan membalas semua derita Melody dan membuat suaminya tunduk padanya. Saat ia mulai menelusuri kebenaran di kediaman utama keluarga suaminya, satu per satu rahasia mengejutkan terbongkar. Dendam juga menyeret sahabat lamanya yang telah mengkhianati dirinya.

Ketika semua pembalasan tuntas, Gwen menemukan kebenaran yang mengguncang tentang suaminya. Marah, namun pada akhirnya ia harus mengakui, cinta telah mengalahkannya. Merasa suaminya tak mencintainya, Gwen memilih ingin menyerah, akankah dia benar-benar melepaskan segalanya? Apakah ia akan berakhir bahagia?


Penasaran?! Yuk baca👆👆

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queen_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu Kamar

...Selamat Membaca...

.......

.......

Karena permintaan si kembar yang ingin jalan-jalan sebelum pulang, Mereka pun sampai dikediaman saat malam hari. Damian tidak tega menolak permintaan kedua putranya melihat ekspresi bahagia mereka.

Begitu sampai di kediaman mereka, Gwen yang sekarang menjadi Melody di sambut pelukan hangat dari seorang wanita paruh baya.

Melody melirik Damian yang hanya diam di sebelahnya. Ia sedikit menyenggol lengan pria itu seolah menanyakan siapa wanita yang memeluknya ini.

"Dia mamaku, Mama Audrey."

Wanita yang tak lain adalah mama Audrey melepas pelukannya dan menatap heran pada menantunya ini. "Ada apa ini? Kenapa kau mengatakan itu Damian? Tentu saja Melody mengenal mama."

"Dia amnesia."

Mama Audrey menutup mulutnya shock. Menatap iba pada Melody yang terlihat tersenyum padanya. "Astaga, jadi kamu tidak mengingat mama?"

Melody mengangguk. Dari ingatan yang dia dapat, mama Audrey adalah salah satu orang yang baik padanya di keluarga ini. Mama Audrey adalah salah satu orang yang selalu mendukungnya dan menyayanginya.

"Aku minta maaf karena melupakan mama," sesal Melody menunduk sedih.

Mama Audrey tersenyum, "Tidak masalah sayang. Lama kelamaan ingatan mu pasti akan kembali."

Melody mengangguk.

"Sampai kapan kalian akan terus berdiri di luar seperti ini?" celetuk Kevin. "Tidak bisakah kita masuk terlebih dahulu?"

Plaak

"Mulutmu itu mau aku jahit hah?! Tidak sopan!" cibir Kevan memukul pelan bibir adik kembarnya.

Kevin memanyunkan bibirnya. "Suka sekali memukul bibirku! Kau kan punya bibir, pukul saja bibirmu sendiri!"

"Hei.. sudah-sudah. Kenapa malah bertengkar, kalian ini." Mama Audrey menarik kedua cucunya untuk masuk ke dalam, meninggalkan Melody dan Damian yang masih berdiri.

"Eem.. Damian," panggil Melody ragu.

Damian menoleh menatap Melody.

"Kau tidak masuk?"

Bukannya menjawab, Damian justru melangkah masuk ke dalam meninggalkan Melody yang menatapnya cengo.

"Mungkin saja mama mengidam batu saat mengandungnya dulu!" kesal Melody menyusul Damian masuk ke dalam.

Melody melangkah masuk ke dalam mengikuti Damian yang berjalan menujukan lantai atas. bahkan Melody juga mengikuti Damian yang masuk ke dalam sebuah kamar.

"Ini kamar apa gudang? Kenapa gelap sekali? Benar-benar suram seperti pemiliknya," gumam Melody melihat ke sekeliling kamar yang hanya diisi warna hitam dan abu.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Melody terkejut.

"Kenapa kau bisa ada di kamar ku?!"

Melody mengernyit, "Kamarmu? Bukannya kita satu kamar?" Melody bingung, pemilik asli tak memberi ingatan mengenai hal ini.

"Kita tidak pernah satu kamar."

Kalimat yang baru saja di keluarkan oleh Damian membuat Melody terkejut bukan main. Jadi mereka pisah kamar? Pernikahan macam ini? Suami istri tapi pisah kamar.

"Lalu kamarku dimana?"

Damian menghampiri Melody dan menarik tangan istrinya itu menuju pintu. Namun sialnya pintu malah terkunci dan tidak bisa dibuka. Berulang kali Damian menekan knop pintu namun tetap saja tak bisa dibuka.

"Sial! Kenapa bisa terkunci?!"

Damian mengusap wajahnya frustasi. "Ini pasti ulah mereka! Awas kalian."

Tapi seketika ia sadar bahwa Melody tidak ada di sampingnya. "Melody dimana–" Damian terdiam dengan ekspresi datarnya. Di kasurnya, Melody tengah berbaring sambil menyelimuti tubuhnya.

Dengan emosi yang sudah mencapai ubun-ubun, Damian menghampiri Melody dan menarik kasar tangan istrinya. "Siapa yang mengizinkan mu tidur di sana?!"

"Ck.." Melody melepaskan tangannya. Menatap Damian dengan sinis. "Kau suamiku, apa salahnya aku tidur di sini?"

"Kau tidur sofa!" tegas Damian. "Aku tidak ingin seranjang denganmu!"

Melody memutar bola matanya malas. Menguap pelan sambil menutup mulut. "Hei tuan, kenapa tidak kau saja yang tidur di sofa? Kenapa harus aku?" Melody maju mendekati Damian, menatap tajam sang suami. "Kau yang tidak ingin seranjang denganku kan? Maka dengan begitu, silahkan tidur di sofa." Melody mendorong pelan tubuh Damian ke arah sofa.

"Beraninya kau memperlakukan ku seperti ini?!" geram Damian.

Melody berkacak pinggang. "Tentu saja berani! Kenapa aku harus takut padamu?!" Melody kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia tidak menghiraukan Damian yang menggeram kesal padanya.

Tak mau pusing akan hal itu, Melody lebih memilih menutup matanya untuk tidur. Namun baru beberapa detik, Ia merasakan jika kasur sebelahnya seperti ditiduri. Ia kembali membuka mata, menemukan Damian yang sudah berbaring membelakanginya tanpa menggunakan atasan. "Cih, katanya tidak mau seranjang!"

"Aku mendengarmu!"

"Dasar pria batu!"

"Tutup mulutmu itu!"

Sejenak Melody terdiam. Namun sedetik kemudian, smirk tipis muncul di wajah cantiknya. Melody merubah posisinya mendekati Damian perlahan.

Tangannya mulai melingkar pada tubuh Damian. "Kau tidak ingin melakukan sesuatu malam ini Damian?" bisik Melody.

"Menyingkir Melody!" sentak Damian. "Jangan sampai aku melakukan hal kasar padamu!" lanjutnya tegas.

Bukannya berhenti, Melody semakin gencar melakukan aksinya. Ia meletakkan kepalanya di bahu Damian, tangannya perlahan meraba tubuh Damian. "Kau yakin tidak mau–”

"Kau sengaja menggodaku?!"

Posisi mereka kini berubah, Damian menindih tubuh Melody dengan kedua tangan berada sisi kepala Melody.

Melody terkekeh. "Kau tergoda? Heem?"

"Jangan bermain-main denganku atau kau akan menyesal!"

"Menyesal? Memangnya kau ingin melakukan apa padaku?" Melody memberanikan diri mengecup bibir Damian lalu tersenyum tidak berdosa. "Kenapa diam? Ayo lakukan Damian," tantang Melody.

Damian tersenyum tipis, "Kau menantangku?"

Keduanya saling tatap satu sama lain. Posisi Damian yang menindih Melody pasti akan membuat orang lain mengira jika mereka sedang bercinta. Namun sebenarnya, justru keduanya tengah beradu argumen dan menantang satu sama lain.

"Menurutmu? Bagaimana?" tanya Melody lirih.

"Kau yakin tidak–”

Cklek

Keduanya menoleh. Di sana, tepat diambang pintu, Mama Audrey terdiam dengan nampan di tangannya. Mulutnya sedikit menganga karena terkejut melihat pemandangan di depannya.

"Mama?" Buru-buru Damian menjauh dari Melody, begitupun dengan Melody yang merubah posisinya menjadi duduk.

"Maafkan mama. Mama tidak akan mengganggu, hanya ingin mengantarkan makanan saja." Mama Audrey menyengir. "Silahkan dilanjutkan."

"Mama ini tidak seperti yang mama pikirkan."

Mama Audrey menggeleng melihat Damian yang akan menghampirinya. "Jangan ke sini. Lanjutkan saja, mama tidak akan mengganggu. Twins juga sudah tidur. Tenang saja."

Damian menggeleng. "Jangan bilang pintu terkunci itu–"

"Shuuut! Sudah. Silahkan lanjutkan. dan jangan lupa kedap suaranya sayang."

Blaam

Damian mendekati pintu. Sepertinya ia kalah cepat dengan Mama Audrey yang lebih dulu mengunci pintu kamar. "Sial!"

Melody sendiri hanya menggelengkan kepalanya. "Sudahlah Dami, kenapa kau terlihat stress seperti itu? Jika kau ingin tidur ya tidur saja. Aku tidak akan mengganggu. Kecuali...." Melody tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya menggoda Damian, "Kau yang memintanya."

"Diam kau!"

Melosy terkekeh pelan. Ini belum seberapa Damian, kau akan melihat kegilaan lain dari ku nanti.

.......

.......

1
Aku
Damian cintanya sama Gwen
vj'z tri
nakal ih author ,kebiasaan ngegantung perasaan penasaran kuh , gemesss loh 🤭🤭🤭🤭
Puutrh_: rasa penasaran kamu bkl terjawab di next part ya beb😉
total 1 replies
vj'z tri
wew Dami menang bayakkk 🤭🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 jebakan masuk pak ekoo.... target malah ngumpet di kamar mayat 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
ya kalau gitu hush hush jauh jauh sana 🤣🤣🤣
vj'z tri
nonton live drama romantis kalian ,Damian 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
dah sembuh bearti ,Dami dia menggoda mu tanda nya dah sembuh gak usah khawatir 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
😅😅😅😅😅dah deg deg ser aku loh bisa ajj author ini kasih prank akuh 🤭🤭🤭
🍏A↪(Jabar)📍
Melisa = Melody
Puutrh_: makasii udah nandain kak🤗
Puutrh_: makasii udah nandain kak🤗
total 2 replies
vj'z tri
aaaaaaa tidakkkkk bersambung lagi 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
vj'z tri
ulah siapa lagi ini 😱😱😱😱😱
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 terkapar sudah singa betina
vj'z tri
Dami cukup jangan mengganggu singa betina lebih jauh 😅😅😅😅😅
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣liat cogan langsung kumat penyakit play girl nya 🤭🤭🤭🤭 suami?minggir bentar 🤭🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣apa yang kau harapkan dari es kutub 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
terus haruskah menjawab "iya sayang ada apa ?" 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤭🤭🤭🤭🤭 Oma luarrrr biasa 🎉🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
Weh dah hadiah kalung ngalamat gak bisa tidur senyam senyum mesam mesem 🤭🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
aku ikutan ketawa 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Wulan Sari
lanjut Thor semangat 💪 salam sehat selalu 👍❤️🙂🙏
Wulan Sari: cip 👍 trimakasih 🙏
Wulan Sari: iya sama2 Thor cip
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!