0o0__0o0
Lyra siswi kelas dua SMA yang dikenal sempurna di mata semua orang. Cantik, berprestasi, dan jadi bintang utama di klub balet sekolah.
Setiap langkah tariannya penuh keanggunan, setiap senyumnya memancarkan cahaya. Di mata teman-temannya, Lyra seperti hidup dalam dunia yang indah dan teratur — dunia yang selalu berputar dengan sempurna.
***
"Gue kasih Lo Ciuman....kalau Lo tidak bolos di jam sekolah sampai akhir." Bisik Lyra.
0o0__0o0
Drexler, dengan sikap dingin dan tatapan tajamnya, membuat Lyra penasaran. Meskipun mereka memiliki karakter berbeda. Lyra tidak bisa menolak ketertarikannya pada Drexler.
Namun, Drexler seperti memiliki dinding pembatas yang kuat, membuat siapapun sulit untuk mendekatinya.
***
"Mau kemana ?" Drexler menarik lengan Lyra. "Gue gak bolos sampai jam akhir."
Glek..! Lyra menelan ludahnya gugup.
"Lyra... You promise, remember ?" Bisik Drexler.
Cup..!
Drexler mencium bibir Lyra, penuh seringai kemenangan.
"DREXLER, FIRST KISS GUE"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Trending dan Sentilan
...0o0__0o0...
...Pagi hari kabar jadian Lyra dan Drexler resmi menjadi trending topic satu sekolah. Banyak yang iri, banyak yang patah hati, bahkan tak sedikit yang menolak percaya....
...Mau bagaimana pun, Lyra dan Drexler adalah pangeran dan ratu sekolah elite. Tak ada yang menandingi mereka—dari wajah, kepintaran, sampai finansial keluarga....
...Hari ini, untuk pertama kalinya, Lyra berangkat ke sekolah bersama Drexler. Cowok itu bahkan membawa mobil sport terbaru berwarna ungu—di pesan khusus untuk sang kekasih....
...Mobil berhenti mulus di area parkir sekolah. Lyra yang duduk di kursi penumpang tak henti tersenyum bahagia....
...“Mobilnya keren banget, Sayang. Kapan kamu pesan ?” tanya Lyra dengan mata berbinar....
...Drexler melepas sabuk pengaman-nya, menatap wajah kekasihnya yang begitu cantik dan nampak berbinar. ...
...“Semalam, waktu kamu udah tertidur,” jawabnya lembut. “Kamu suka, Hem ?” tanyanya sambil mengelus pipi Lyra pelan. “Aku tahu kamu ngincer mobil ini, makanya aku belikan.”...
...Lyra mengangguk cepat, wajahnya penuh antusias. “Suka banget! Apalagi warnanya, ungu favorit aku. Kok kamu bisa tahu, sih ?”...
...Drexler tersenyum tipis, mendekatkan wajahnya hingga napas mereka saling beradu. “Apapun tentang kamu, aku pasti tahu, Sweetie.” Lalu ia memasukkan kunci mobil itu ke saku seragam Lyra....
...Cup…!...
...Cup..!...
...Dua kecupan singkat mendarat di bibir Drexler....
...“Xixi~ Sayang,” ujar Lyra dengan senyum lebar. “Ayo turun! Biar satu sekolah makin gempar sampai geter nembus ginjal!” godanya....
...Drexler terkekeh kecil sebelum turun dari mobil. Begitu keluar, ekspresinya langsung berubah, datar, tenang, dingin. Ia melangkah ke sisi lain dan membuka pintu untuk Lyra....
...Ceklek..!...
...Lyra turun anggun, tersenyum tipis. Drexler menahan bagian atas pintu, melindungi kepala gadisnya agar tak terbentur....
...Brak..!...
...Pintu tertutup rapat....
...Lyra berdiri di depan Drexler yang kini menatapnya dalam. Tatapan itu sukses membuat gadis itu salting brutal di pagi hari....
...“Jangan tatap aku kayak gitu, Xler,” katanya sambil memalingkan wajah, pipinya memerah. “Nanti aku khilaf di sini, terus apa-apain kamu. Kan nggak lucu.”...
...Drexler tersenyum tipis—senyum yang entah kenapa bisa menaikkan kadar ketampanan-nya berkali-kali lipat....
...“Kamu cantik, Sweetie,” bisiknya pelan. “Dan mata kamu ini… selalu berani menantang ku. Bikin aku hampir gila rasanya.”...
...Suasana mendadak bening....
...Hanya terdengar bisik-bisik dan teriakan kecil dari murid-murid yang terpaku melihat pasangan itu. Kagum, iri, dan gemas bercampur jadi satu....
...Tit..! ...
...Tit..!...
...Suara klakson mobil lain memecah suasana....
...Tiga mobil sport dengan warna mencolok meluncur dan berhenti di sebelah mobil Drexler....
...Ceklek..!...
...Dari mobil abu-abu keluar Mogi, dengan gaya santainya bersandar di pintu. Di sampingnya, Vika ikut melangkah keluar, rambutnya di kibaskan pelan....
...Ceklek..!...
...Mobil sport pink menyusul. Giva turun dengan kacamata senada yang bertengger manis di hidungnya, lalu berjalan santai berdiri di sisi Vika....
...Ceklek..!...
...Mobil dark silver terakhir terbuka. Regal keluar dengan kacamata hitamnya, langkahnya tenang dan cool, lalu berdiri di samping Mogi....
...Sekolah seketika geger lagi....
...Empat sahabat itu kini berdiri sejajar, menatap Lyra dan Drexler yang tampak seperti pasangan utama di film romantis....
...Mereka saling bertukar pandang sebentar—sebelum akhirnya melangkah bersama, menuju pasangan baru yang kini jadi pusat dunia mereka....
...Langkah empat orang itu—Mogi, Regal, Giva, dan Vika langsung menyita seluruh perhatian murid sekolah....
...Mereka bukan sekadar murid, tapi ikon sosial yang setiap gerakannya bisa bikin trending di school forum dalam lima menit....
...Begitu mereka mendekat ke arah Lyra dan Drexler, suasana di parkiran seperti berubah jadi fashion runway dadakan....
...Bahkan beberapa murid sampai diam terpaku, ada juga yang buru-buru nyalain kamera ponsel....
...“Wah, wah, wah… ini yang katanya new royal couple kita ?” celetuk Mogi dengan nada menggoda. Ia melipat tangan di dada, senyum miringnya khas banget. “Baru sehari jadian, udah selengket itu, ya ?"...
...Vika tertawa pelan, membenarkan tas mini di bahunya. “At least mereka matching dari segala sisi, Yank. "Selamat buat kapal baru kita...jangan lupa PJ-nya."...
...Giva mengangkat kacamata pink-nya sedikit, lalu menatap Lyra dari ujung kepala sampai ujung kaki. “Gue suka banget konsep Lo, Besti. Minimalis tapi tetep mahal. Lip tint-nya… hmm, shade Goddess Plum keluaran baru, kan ?”...
...Lyra tersenyum, Lo tau aja, Giv. Drexler yang pesenin—satu paket, katanya biar aku tampil makin bersinar.”...
...Drexler yang berdiri di samping Lyra cuma menghela napas pelan. mengelus lembut kepala sang kekasih. ...
..."Sudah, Hem ? Kita masuk, aku gak mau kamu kepanasan." Katanya lembut. ...
...Lyra tersenyum tipis meng-gelengkan kepala'nya pelan, "Bentar lagi ya, Sayang." Katanya lembut. ...
...Drexler mengangguk singkat sebagai jawaban'nya. Tangannya senantiasa mengelus lembut kepala Lyra, sesekali memainkan ujung rambut panjangnya di jari. ...
...Sungguh pemandangan langkah, bucin akut....
...Regal, yang dari tadi diam, akhirnya bicara. Suaranya rendah tapi menggoda....
...“Bro, lo sadar gak ? Sejak kalian turun dari mobil tadi, server SchoolNet langsung ngelag. Semua orang spam foto kalian. Mirip selebritas yang baru debut.”...
...“Serius ?” Lyra kaget, refleks buka ponselnya....
...Dan benar saja, notifikasi berderet muncul....
...#LyraDrexlerOfficialCouple 💜...
...#LavenderLoveTeam...
...#DrexlerTakeTheQueen...
...Tiga tagar itu sudah trending di school app....
...Lyra langsung menutup mulutnya, setengah terkejut, setengah malu. “Ya Tuhan, baru turun dari mobil aja udah heboh begini. Gimana nanti kalau kita ciuman, ya ?”...
...Mogi langsung menimpali, “Udah pasti banyak yang uninstall aplikasi sekolah saking sakit hatinya.”...
...Disusul tawa keras dari Giva dan Vika....
...Drexler hanya melirik sekilas pada sahabatnya itu, lalu menepuk kepala Lyra lembut. “Biarin aja, mereka butuh hiburan pagi. Lagian, ini sekolah kita, bukan red carpet.”...
...Vika menatap mereka dengan senyum nakal. “Red carpet mah kalah, ini Purple Carpet Couple. Aura kalian udah kayak pasangan fashion week.”...
...Giva mengangguk setuju. “Sumpah, kalian berdua cocok banget. Gue tuh dari dulu udah feeling kalau akhirnya bakal jadian.”...
...Regal pura-pura batuk. “Ah, bukan feeling, Giv. Lo aja dulu taruhan sama gue kalau mereka jadian sebelum liburan sekolah.”...
...Giva melotot. “Sssst! Jangan di sebutin di depan mereka, Ogel!”...
...Semua tertawa serempak....
...Sementara itu, kamera ponsel dari para siswa di sekitar mereka terus mengabadikan momen itu dari berbagai sudut....
...Regal menatap Drexler lalu mengangkat alis. “So, Your Majesty, lo siap ngadepin puluhan cowok patah hati pagi ini ?”...
...Drexler mengangkat bahu santai. “Gak penting. Yang penting, cewek gue cuma satu.”...
...Lyra menoleh cepat, tersenyum dengan pipi memerah, lalu menggamit lengan Drexler. “Dan itu aku.”...
...Sorakan kecil langsung pecah dari kerumunan siswa yang menyaksika....
...“Gila, pasangan mereka beneran nyata!”...
...“Fix, ini sekolah terlalu glam buat kita!”...
...“Lyra-Drexler kayak karakter utama drama Korea!”...
...Lyra mengangkat dagunya tegak, sambil tersenyum tipis, sementara Drexler menatap lurus dingin tapi puas....
...Sebelum akhirnya mereka berlima melangkah bersama memasuki gedung sekolah, di iringi tatapan kagum seluruh siswa....
...Lima sosok itu—Drexler, Lyra, Mogi, Diva, Vika, dan Regal berjalan berjejer seperti pasukan royal elite school, memantulkan aura mahal dan percaya diri yang sulit di tandingi siapa pun....
...0o0__0o0...
...Jam istirahat terakhir....
...Alih-alih pergi ke kantin seperti biasanya, Lyra melangkah menuju ruang Miss Gresia....
...Gadis itu duduk dengan anggun di kursi tamu, kaki di silangkan, punggung tegak. Dari meja kerjanya, Miss Gresia masih sibuk menerima panggilan telepon....
..."Baik, Pak. Saya paham," ucapnya singkat. Ekor matanya sempat melirik sekilas ke arah Lyra....
...Tuut...!...
...Panggilan berakhir....
...Miss Gresia menggenggam ponselnya erat sebelum perlahan menaruhnya di meja. Ia duduk kembali, namun raut wajahnya tegang, nyaris kaku....
...Lyra menatapnya lekat, penuh tanya....
...“Kenapa saya di panggil, Miss ?” tanyanya dengan nada tenang, tapi tajam....
...Miss Gresia menghela napas panjang. “Lyra... kamu tidak bisa ikut kompetisi balet minggu depan.”...
...Lyra tidak bereaksi. Tatapannya tetap stabil. “Why, Miss ?” ujarnya datar, dingin....
...“Sinta yang akan mewakili sekolah,” jawab Miss Gresia, suaranya terdengar berat. Ia sempat terdiam sejenak sebelum menambahkan, “Tuan Guntur tidak mengizinkan kamu ikut.”...
...Deg..!...
...Ucapan itu menghantam seperti pukulan telak di dada Lyra....
...Tanpa banyak bicara, Gadis itu berdiri. Lalu pergi begitu saja, langkahnya tenang—terlalu tenang untuk seseorang yang sedang terbakar amarah....
...Di balik ketenangan itu, dadanya bergejolak. Bukan karena kehilangan kesempatan tampil, tapi karena harga dirinya di injak....
...“Tua bangka sialan… berani-beraninya dia—” Lyra menghentikan ucapannya seketika....
...Ekor matanya menangkap sosok yang ia cari. Mangsa sudah terlihat di ujung....
...0o0__0o0...
😌
dexler udh dateng tuh matilah kau bagas 😂😂
😉🤭😅