NovelToon NovelToon
Batas Kesabaran Seorang Istri

Batas Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Hilma Naura

Sebuah perjodohan tanpa cinta, membuat Rosalina harus menelan pil pahit, karena ia sama sekali tidak dihargai oleh suaminya.

Belum lagi ia harus mendapat desakan dari Ibu mertuanya, yang menginginkan agar dirinya cepat hamil.

Disaat itu pula, ia malah menemukan sebuah fakta, jika suaminya itu memiliki wanita idaman lain.
Yang membuat suaminya tidak pernah menyentuhnya sekalipun, bahkan diusia pernikahan mereka yang sudah berjalan satu tahun.

Akankah Rosalina sanggup mempertahankan rumah tangganya dengan sang suami, atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilma Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pilihan mantap Rosalina.

Bu Norma masih berdiri dengan wajah dingin di samping ranjang Rosalina. Ia juga masih menatap menantunya itu dengan pandangan yang menusuk, seakan ingin merobek hati perempuan yang tengah berbaring lemah di hadapannya.

"Lina," ucapnya pelan, namun setiap kata-katanya bagai racun yang menetes ke dalam luka hati Rosalina.

"Kamu ingin tahu di mana Handrian sekarang? Saat ini kamu pasti sangat menunggunya, bukan?" ucap Bu Norma.

Rosalina menatap Bu Norma dengan mata yang terlihat berkaca-kaca. Bibirnya juga bergetar, tapi ia sama sekali tidak sanggup mengeluarkan suaranya.

Senyum sinis itu kembali muncul di wajah Bu Norma. Membuat Rosalina mengernyitkan alis.

"Handrian tidak ada di sini untukmu lagi, Lina. Dia sudah pergi meninggalkanmu. Saat kamu terbaring dengan luka dan darah yang belum kering, anakku itu justru memilih berada di sisi wanita lain. Dan sekarang dia sedang dalam perjalanan menuju rumah wanita itu. Wanita yang akan memberinya masa depan yang begitu cerah."

Kalimat itu membuat dada Rosalina terasa bagai dihantam oleh ribuan batu. Bola matanya langsung membelalak, dan air mata yang sejak tadi ditahannya pun tumpah tanpa bisa ia cegah.

"Tidak… mungkin…" lirihnya, dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Namun Bu Norma justru mendekat, dan menundukkan wajahnya agar tepat dan sejajar dengan Rosalina, lalu ia pun kembali berbisik dengan kata-kata tajam dan menusuk.

"Kamu mau percaya atau tidak, tapi itulah kenyataannya. Anak itu, wanita itu kini sedang mengandung darah daging Handrian. Dan kamu tahu tidak, siapa yang telah mengirim Handrian pergi sekarang untuk menemui wanita itu? Aku sendiri, Rosalina. Aku sendiri yang telah mengirim anakku untuk menemui wanita itu. Karena aku tahu, bahwa masa depan anakku bukan bersama perempuan sepertimu, melainkan bersama wanita yang dicintainya itu, dan juga keluarganya yang kaya raya."

Rosalina langsung menutup wajahnya dengan telapak tangan yang lemah. Dan saat itu juga tangisnya pecah, tubuhnya juga terlihat bergetar menahan luka yang bukan hanya fisik, tapi juga jiwa.

Namun di balik tangisan itu, ada sebuah getar keyakinan yang perlahan tumbuh di hatinya.

Ia menurunkan tangannya dengan perlahan, seraya menatap Bu Norma dengan mata yang basah. Tapi tatapannya kini terlihat berkilat dengan keteguhan. Dan dengan suara yang terdengar bergetar namun tegas, ia pun berkata...

"Kalau memang begitu, Bu… biarlah. Kalau benar Mas Handrian lebih memilih perempuan itu dan masa depannya, maka aku tidak akan pernah menahannya. Aku juga tidak akan pernah memohon, ataupun mengemis cinta dari seorang lelaki yang tega meninggalkan istrinya dalam keadaan seperti ini. Kalau memang jalannya begitu, maka aku akan menjalani hidupku tanpa harus lagi menggantungkan diri pada siapa pun. Termasuk pada putramu itu."

Air matanya terlihat masih jatuh dipipinya yang bersih, tapi kini bibirnya justru tersungging senyum tipis, seakan ada kelegaan aneh yang baru saja muncul.

Rosalina mungkin merasakan rasa sakit yang begitu dalam, saat mendengar apa yang dikatakan oleh Ibu mertuanya itu, namun di dalam hatinya saat itu ada tekad yang tumbuh, dan ia juga tidak akan lagi membiarkan dirinya dihancurkan oleh kekecewaan yang berkali-kali telah diberikan oleh Handrian.

Sementara itu, Bu Norma menjadi terdiam akibat terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh Rosalina. Ia tak menyangka jika perempuan yang selalu terlihat lembut itu mampu mengucapkan kata-kata sekeras tadi.

Namun alih-alih merasa iba, perempuan paruh baya itu justru terkekeh pelan, lalu berbalik meninggalkan ranjang dengan langkahnya yang ringan, seolah-olah ia telah merasa puas karena berhasil menorehkan luka yang begitu dalam di hati menantunya.

Sementara itu di jalan raya yang kian ramai menjelang waktu senja, mobil hitam milik Handrian terus melaju. Namun didalamnya, hati pria itu malah tidak benar-benar menyatu dengan jalanan yang ia lalui. karena setiap kilometer yang ia tempuh terasa seperti jarak yang memisahkannya, dan semakin menjauh dari Rosalina.

Tangannya yang memegang kemudi mulai mengeluarkan keringat dingin, bahkan sesekali ia mengusap wajahnya dengan kasar, seolah ingin menghapus segala keraguan yang kini menjeratnya.

Bayangan wajah pucat istrinya itu terus menghantui benaknya. Rosalina dengan bibir pucat, Rosalina yang memanggil namanya dengan suara yang lirih, Dan Rosalina yang selama ini selalu ada untuknya.

Namun di sisi lain, suara ibunya juga kembali bergema di telinga.

"Kamu tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Masa depanmu ada di perusahaan itu, bersama Adelina dan anak yang dikandungnya."

Mengingat hal itu, tangan Handrian terlihat meremas kemudi dengan lebih erat.

"Tapi bagaimana kalau aku salah, Bu? Bagaimana kalau aku kehilangan Rosalina untuk selamanya?" gumamnya pada dirinya sendiri dengan suara yang terdengar serak.

Ia sempat menepi di pinggir jalan beberapa menit, dengan mesin mobil yang masih menyala.

Kedua tangannya juga terkulai di atas kemudi, dengan mata yang terus menatap kosong kearah depan.

"Ya Tuhan… apa yang harus aku lakukan? Rosalina… maafkan aku…" bisiknya, nyaris tercekik oleh tangisannya yang tertahan.

Namun tiba-tiba saja bayangan wajah Adelina pun muncul di kepalanya. Wajah perempuan itu yang terlihat menangis dengan suara lirihnya saat memohon agar ia datang, serta ancaman dari ayahnya yang bisa menghancurkan kariernya dalam sekejap.

Kebimbangannya itu semakin mencekik. Hatinya seolah terbelah menjadi dua. Dengan satu bagian berteriak untuk kembali ke rumah sakit, dan memeluk Rosalina, serta setia disisinya. Namun bagian lain juga seolah terikat pada masa depan, dan juga pada janji semu tentang pekerjaan, kehormatan, dan seorang anak yang dikandung oleh perempuan lain.

Hingga akhirnya, ia pun menutup matanya rapat-rapat, dengan kepalanya yang terjatuh pada sandaran kursi.

"Aku… benar-benar terjebak." lirihnya, dengan suara yang terdengar lemah.

Namun waktu seolah tidak mau berhenti berjalan, karena jam terus saja berdetak, roda mobilnya juga terus berputar, sehingga jarak menuju rumah keluarga Adelina kian mendekat.

Dan dengan setiap detik yang berlalu, hati Handrian terasa semakin hampa, seakan ia sedang berjalan menuju takdir yang tidak pernah benar-benar ia inginkan.

Sedangkan dikamar rumah sakit, Rosalina masih terisak pelan meski air matanya sudah mulai kering. Ia pun memandang langit-langit ruangan dengan bibir yang bergetar.

"Kalau memang ini jalannya, aku harus kuat… Aku tidak akan menyerah meskipun aku harus menjalani hidupku sendirian…"bisiknya lirih.

Dan untuk pertama kalinya, di balik kelemahannyan itu, Rosalina merasa hatinya sedang dilatih oleh takdir, yang mengajarinya untuk melepaskan Handrian, dan mulai berdiri sendiri, serta tidak lagi berharap pada cinta yang tidak pernah ada untuknya.

Sehingga ia pun menurunkan kakinya perlahan dari ranjang rumah sakit, sampai telapak kakinya itu menyentuh lantai yang dingin.

Dan dengan menggunakan tangan kirinya, ia mencabut jarum infus yang menancap ditangan sebelah kanannya. Lalu dengan langkah pelan ia berjalan kearah pintu keluar dari ruangan itu, sambil memegangi pelipisnya yang masih terasa begitu nyeri.

Bersambung...

1
Ma Em
Bagus pak Surya kamu ancam Handrian agar menceraikan Rosalina emang itu yg hrs Handrian lakukan daripada Rosalina hdp nya menderita lbh baik berpisah dgn lelaki yg tukang selingkuh .
Sunaryati
Jalanmu dimudahkan Rossalina untuk bercerai dengan Handrian. Dan Handrian selamat menikmati hidup dengan istri baru dan calon anakmu, semoga hidupmu penuh tekanan karena kamu tidak punya melawan. Bukan kebahagiaan yang kau dapat tapi hidup atas kendali istri dan mertua yang punya kekuasaan
Ma Em
Semoga kamu kuat Rosalina dan bertemu dgn lelaki yg baik hati yg mencintai Rosalina dgn tulus , semoga Handrian menyesal karena sdh menyakiti Rosalina juga untuk Bu Norma semoga dapat karma karena menantu pilihannya tdk sebaik yg bu Norma kira karena Adelina perempuan sombong biar Bu Norma sadar dan menyesal karena sdh jahat pada Rosalina
Sunaryati
Kau kuat Lina, benar kini saatnya kamu pergi, karena tak ada yang menghalangi lagi. Aku di luar sana aka ada orang yang akan mengangkat kamu dari jurang penderitaan, yang diciptakan mertuamu dan Handrian suamimu, Kamu bisa dan sukses.
Ma Em
Dasar Norma manusia kejam Rosalina baru sadar langsung disuruh pergi menjauh dari Handrian , semoga anak yg dikandung Adelina bkn darah daging Handrian serta Rosalina setelah pergi meninggalkan Handrian ada orang yg menolong Rosalina lelaki kaya raya yg sukses .
Hilma Naura: 🙂🙂🙂🙂🙂
total 1 replies
Sunaryati
Segera pergi Rosalina mumpung tidak ada yang menghalangi, kau harus bersyukur belum disentuh Handrian, apalagi yang kau tangisi? Hapus air matamu, bangkit untuk menata diri. Air matamu jangan kau sia- silakan untuk lelaki yang tidak menjaga amanat ayahnya dan ibu mertua yang tidak menginginkan kamu. Sekarang kau sudah tahu Handrian menghamili perempuan lain. Maka kuatkan hati semangat tanpa air mata pergilah songsong kehidupan baru dan tekat baru untuk hidup bahagia dengan caramu sendiri. Semangat Thoor kutunggu kelanjutannya.
Hilma Naura: Oke kakak🙂🙂🙂
total 1 replies
Sunaryati
Segera sembuh Rosalina, kebebasan kamu sudah di depan mata, Handrian akan bertanggungjawab atas kehamilan Adelia. Jadi itu sebagai jalan perceraian kamu.
Ma Em
Semoga Rosalina selamat dan cepat sehat kembali biarkan Handrian berpisah dgn Rosalina , dan Rosalina bisa mendapatkan pengganti Handrian lelaki baik dan cinta pada Rosalina
Sunaryati
Selingkuhan Handrian hamil , Rosallina. cepat sembuh dan pergi dari rumah Handrian, Handrian pasti menurut ibunya segera menceraikan kamu, karena ancaman Adelia pekerjaan.
Sunaryati
Selingkuhan kamu yang menghubungi Handrian, setelah sembuh. Teguhkan hatimu tetap pergi dari Handrian Hana.
Ma Em
Semoga Lina baik2 saja jgn sampai terjadi hal yg tdk diinginkan , Handrian sdh lepaskan Rosalina jgn kamu paksakan biarkan Lina bahagia tanpamu lbh baik kamu urus saja perempuan selingkuhan tercintamu itu
Hilma Naura: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Sunaryati
Jangan sampai terjjadi sesuatu yang fatal pada Lina dan Handrian mau melepaskan, karena dia belum selesai dengan masa lalunya
Hilma Naura: 🙂🙂🙂🙂🙂🙂
total 1 replies
Sunaryati
Nah gitu Rosalina untuk apa kamu bertahan pada suami yang mengabaikan kamu. Jangan goyah tetap melangkah tegak dan elegan. Mungkin kamu segera menemukan kebahagiaan dengan laki-laki yang menerimamu apa adanya.
Hilma Naura: 😄😄🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Ma Em
Bagus Rosalina lbh baik kamu keluar dari rumah yg seperti neraka itu kamu msh muda cantik pasti kamu akan bertemu dgn lelaki yg baik dan mencintaimu dgn tulus Rosalina , untuk Handrian kamu sdh terlambat untuk memperbaikinya karena Rosalina sdh muak dgn kamu , selamat menyesal saja Handrian .
Ma Em
Rosalina lebih baik menyerah untuk apa kamu bertahan dgn suami yg tdk pernah menginginkanmu dan mertua yg mulut nya pedas level 10 bahkan mungkin level 20 , tinggalkan Handrian mungkin emang bkn jodohmu juga pergilah cari kebahagiaanmu sendiri tdk baik menyiksa dirimu sendiri Rosalina .
Hilma Naura: 🤣🤣🤣🤣🥰🥰🥰
total 1 replies
Ma Em
Rosalina untuk apa kamu bertahan dgn suami yg tdk pernah mencintai dan tdk pernah menyentuhmu apalagi mertuamu juga bkn mertua yg baik , lbh baik lepaskan suami yg tdk pernah menganggap mu ada .
Ma Em
Bagus Rosalina jgn luluh sama Handrian lelaki yg tdk setia tukang selingkuh , lbh baik tinggalkan Handrian.
Ma Em
Rosalina kamu jgn mau memaafkan Handrian karena dia sdh tidur dgn wanita lain , jgn sampai Rosalina bisa termakan oleh bujuk rayu Handrian .
Ma Em
Semoga Rosalina segera tau semua perbuatan Hardian .
Ma Em
Ternyata teman Rosalina itu emang wanita jalang yg sdh berhubungan dgn Handrian , Rosalina lbh baik keluar dan pergi dari rumah suamimu yg tdk pernah mengganggap mu ada dan juga tdk pernah mencintaimu , carilah kebahagiaanmu Rosalina mungkin jodohmu bkn dgn Handrian dan lupakan perjanjian Handrian pada kedua orang tuamu
Hilma Naura: Kok langsung tau sih kak, kalau itu temannya Rosalina🙂🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!