"Lupakan tentang kejadian di Paris. Anggap saja tidak terjadi apa-apa. Tubuhmu sama sekali tidak menarik. Aku tidak akan pernah sudi menyentuhmu lagi! Apalagi aku sudah punya kekasih."
Itulah yang diucapkan oleh Devano kepada Evelyn.
Devano sangat membenci Evelyn karena Evelyn adalah anak dari ibu tirinya.
"Kamu pikir aku mau melakukannya lagi? Aku juga tidak sudi disentuh lagi olehmu!"
Evelyn tak mau kalah, dia tidak ingin ditindas oleh kakak tirinya yang sangat arogan itu.
Tapi bagaimana kalau ternyata setelah kejadian malam itu, Devano malah terus terbayang-bayang bagaimana indahnya tubuh Evelyn? Membuatnya tidak bisa melupakan kejadian malam yang indah itu di kota Paris
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Pagi ini suasana sangat terasa canggung. Dikarenakan kehadiran Evelyn yang sudah tiba di mansion. Sehingga Devano dan Evelyn yang sedang menikmati sarapan bersama dengan keluarganya, memilih untuk diam seribu bahasa. Merasakan bibir mereka kelu, tak mampu untuk mengeluarkan sepatah kata apapun.
Hanya terdengar suara Bu Soraya yang pura-pura perhatian kepada Evelyn. Seakan memperlihatkan betapa rindunya dia kepada putrinya itu.
"Sayang, kamu harus makan yang banyak. Mama sengaja memasak makanan yang banyak untuk menyambut kedatangan kamu." ucap Bu Soraya sambil memasukan beberapa lauk pauk pada piring milik Evelyn. Membuat Evelyn kewalahan.
Evelyn tahu bahwa ibunya hanya bersandiwara. Sang ibu selalu pura-pura perhatian padanya jika berada di depan orang lain. "Makasih, ma."
Tuan Charles pun tertawa kecil, lalu dia mulai bercerita, "Evelyn, mamamu dari kemarin sangat tidak sabar, ingin kamu segera sampai ke Indonesia. Makanya mamamu sengaja memasak makanan yang banyak untuk menyambut kepulangan kamu."
Evelyn pura-pura tersentuh mendengarnya, dia memaksakan diri untuk tersenyum, "Iya, pa."
Melihat sikap Evelyn yang ceria seperti itu entah mengapa membuat Devano kesal. Sehingga dia menggerutu di dalam hatinya, "Kenapa dia bisa bersikap seceria itu? Apa mungkin dia memang sudah benar-benar melupakan kejadian pada malam hari itu?"
Bagaimana Devano tidak meresa kesal, dia merasa Evelyn sangat mudah melupakannya. Sedangkan dirinya selama ini sangat tersiksa. Rasanya sangat tidak adil.
Devano dikejutkan dengan perkataan ayahnya yang tiba-tiba memanggil namanya.
"Dev, mulai hari ini Evelyn akan menjadi asisten kamu. Tolong bimbing dia!" pinta sang ayah.
"Hm." Hanya itu jawaban dari Devano. Singkat, padat, dan jelas.
Tanpa Devano dan Evelyn sadari, pandangan mereka bertemu, sehingga mereka salah tingkah. Kemudian mereka segera mengalihkan pandangan mereka ke arah lain.
Untuk menyembunyikan rasa groginya, sehingga Evelyn harus mengobrol dengan siapapun yang ada disana. "Tadinya Evelyn ingin mencoba mencari pengalaman dengan melamar di perusahaan lain. Tapi..."
Bu Soraya memotong perkataan Evelyn, walaupun harus mengatakannya dengan lemah lembut, "Untuk apa kamu melamar ke perusahaan lain, Evelyn? Papamu punya perusahaan yang sangat besar lho disini. Banyak orang yang menginginkan bekerja di perusahaan Anderson. Apa kata orang nanti kalau kamu bekerja di perusahaan milik orang lain?"
Tuan Charles menyetujui dengan apa yang dibicarakan oleh istrinya. "Apa yang dikatakan oleh mamamu benar, Evelyn. Papa punya perusahaan. Apalagi sekarang kamu akan menjadi asistennya kakakmu. Justru papa akan sangat merasa tenang, karena kamu bekerja bersama dengan kakakmu. Setidaknya keamanan kamu akan terjamin. Devano pasti tidak akan membiarkan pria manapun berani berbuat macam-macam padamu."
Devano dan Evelyn yang sedang makan tiba-tiba tersedak.
"Uhukk...uhukkk..." Keduanya terbatuk-batuk hampir bersamaan.
Devano dan Evelyn menjadi salah tingkah. Tuan Charles sama sekali tidak tahu, justru Devano adalah pria yang membuat Evelyn tidak aman dan sudah berbuat macam-macam pada adik tirinya itu.
Contohnya saat di Paris, Evelyn sudah memastikan kamarnya benar-benar dikunci, tapi dengan mudahnya Devano masuk ke dalam kamar Evelyn, sehingga terulang kembali malam panas yang pernah mereka lewati.
Devano dan Evelyn pun sama-sama segera meneguk minuman milik masing-masing. Semoga saja orang tua mereka tidak curiga bahwa mereka pernah melakukan sesuatu yang memang tidak seharusnya terjadi.
"Walaupun kalian jarang bertemu, ternyata kalian adalah seorang adik kakak yang benar-benar sehati. Sampai bisa batuk bersamaan seperti itu." Tuan Charles berkata sambil tertawa kecil. Sama sekali tidak menaruh curiga dengan gelagat Devano dan Evelyn.
Devano dan Evelyn hanya diam. Wajah mereka nampak merah merona. Padahal mereka sudah sangat yakin bisa melupakan kejadian pada malam hari itu. Tapi ternyata tidak semudah yang mereka bayangkan. Gara-gara perkataan ayahnya, membuat mereka sama-sama teringat kembali dengan apa yang sudah mereka lakukan di kota Paris. Membuat tubuh mereka menjadi panas dingin.
Pasrah dan menyerah serta membiarkan Evelyn bersama pria lain yang membuat hatimu maki kempropok 🙊😆...
Atau dengan pongahnya mendatangi mereka berdua dan berlagak menjadi kakaq yang peduli dan baik hati pada sang adek wkwkwkwk...
Mari ditunggu kelanjutannya...
Jujurly pengen banget mengetahui Devano yang tantrum, ngereog gaje, salto dan kayang gegara cemburu 😆...
Mampu menekan serta mengesampingkan ego dan kebencianmu..
Meskipun di saat normal rasa dendam dan kebencianmu begitu membara pada Evelyn dan emaknya..
Tapi percayalah Evelyn tidak mengetahui apapun tentang semua itu Van.
Bahkan mungkin posisi dia juga sama denganmu sama2 menjadi korban dari keegoisan orang yang lebih tua...
Kamu dan dia sama2 menderita yang orang lain tidak mengetahuinya..
Atau lebih tepatnya sama2 tidak dianggap penting keberadaanya /Sob/....
Segera perlu disiram dengan sebaskom es batu, kali aja bisa segera adem 😜...
Dinginya jangan pakai lama ya Van...
Kepekaan tentang situasi dankondisi serta kecerdasan otakmu sangat dibutuhkan..
Untung mengungkap keruwetan yang ada di sekelilingmu..
Berawal dari penyelidiksn tentang Karina..
Mungkin dari sana dirimu akan menemukan fakta2 yang bisa jadi akan berkembang menjadi fakta baru dan menjadi clue untuk mengungkapkan rahasia lain yang spektakuler...
Urusan asmara jangan membuat dirimu menjadi ogeb seperti ayahmu ya Van...
Dengan kejamnya mereka berdua menyiksa secara perlahan psikis mamanya Devano sampai meninggal...
Dan terjadi di hadapan Devano di kala dia masih anak2...
Pantas saja dendamnya menggunung setinggi pegunungan Alpen 😣...
Nah yang mencurigakan dahulunya Evelyn anak siapa...
Dari pernyataanmu jika di masa lalu Evelyn sangat jauh dari jangkauanmu, itu artinya apakah dirimu tidak tahu jika mamanu yang mengasuh Evelyn 🤔..
Dan dirimu hanya sekedar tahu kalau Evelyn adalah putri Tuan Charles tanpa mengetahui status asli siapa sebenarnya Evelyn...
Sangat ruwet bin mumet /Sob/...
Adakah kenungkinanya kalau Tuan Romi adalah ayah kandungnha Gio 🤔...
Secara Nyonya Soraya bisa dibilang termasuk sesepuh gu ndik 🙊😄 eeh ✌
Tidak punya pendirian sama sekali, sekedar manut dan nurut apa yang menjadi pendapat dari sang istri 😫...
Payah...andai diajak masuk gorong-gorong pun bisa ngikut saja tanpa bantahan 😕..
Selangkah lebih di depan aksi bu Soraya, dengan segala kelicikanya...
Sangat disayangkan Tuan Charles mudah terjebak dengan pesona maut ala sang Nyonya 😕...