NovelToon NovelToon
Ajihan'S Silence

Ajihan'S Silence

Status: sedang berlangsung
Genre:Basket / Angst
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Affara

Jihan Alessa. Gadis ceria yang selalu mengejar cinta lelaki bernama Abintang Sagara.

Namun, ternyata perasaannya itu justru menambah luka di hidupnya. Hubungan yang seharusnya manis justru berakhir pahit. Mereka sama-sama memiliki luka, tetapi tanpa sadar mereka juga saling melukai karena itu.

"Suka lo itu bikin capek ya."

"Gue nggak pernah minta lo suka gue."

Rumah yang seharusnya tempat paling aman untuk singgah, justru menjadi tempat yang paling bahaya bagi Jihan. Dunia seakan mempermainkan hidupnya bagai badai menerjang sebuah pohon rapuh yang berharap tetap kokoh.

"Kamu adalah kesialan yang lahir!"

Itulah yang sering Jihan dengar.

Pada akhirnya aku pergi—Jihan Alessa

__________

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Affara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ll

...Seindah laut. Aku ingin bebas seperti para ikan cantik yang berenang di sana, mencari kebebasan....

......______________________......

Di atas motor yang melaju pelan, Jihan diam-diam mencuri pandang ke samping. Jembatan yang mereka lintasi memperlihatkan sungai luas yang mengalir ke laut. Cahaya pagi menyinari permukaan air, menciptakan kilauan seolah ribuan bintang jatuh di bumi. Angin berhembus lembut, membawa rasa tenang yang entah kenapa membuat dadanya hangat. Momen singkat itu terasa begitu berharga.

"Abi. Aku mau ke laut," Ujar Jihan sedikit berbisik.

Lelaki itu menoleh menatap pemandangan arus air yang indah di ujung sana. Netranya melirik ekspresi kekasihnya dari balik kaca spion. Terlihat wajah indah nan mempesona itu tampak berbinar memandangi indahnya sang cakrawala.

Sudut bibir Abintang sedikit terangkat. "Iya. Lain kali kita kesana," Jawabnya menyetujui permintaan Jihan.

Terdengar tawa kecilnya yang merdu, seolah menyebarkan cahaya seperti matahari. Abintang terkesima dengan pesona kekasihnya. Langit seolah iri dengan pancaran keindahannya.

"I get it now. And… thank you.”

(Sekarang aku ngerti. Dan… makasih ya.)

Suara Jihan yang lembut membuat hati Abintang terasa tenang. Rasanya ia tidak rela jika interaksi ini harus berakhir.

"Of course, Baby," Ujarnya dengan suara bass.

Blushhh!

Pipi Jihan memerah bak kepiting rebus. Apa dia tidak salah dengar? Abintang memanggilnya 'Sayang'

Rasanya Jihan ingin terbang ke awan saking senangnya.

****

Motor Abintang kini terparkir rapi, sejajar dengan kendaraan lain. Jihan turun dari motor Abintang setelah melepaskan helemnya, lalu memberikan itu pada Abintang.

"Udah paham materi yang bakal keluar buat UTS nanti?" Tanya Abintang sambil menerima helem tersebut.

Jihan mengangguk ragu, karena demamnya semalam membuatnya sulit menyerap informasi. Yang ia ingat mungkin hanya sebatas tujuh puluh persen materi, itu pun dia tidak yakin ingat semua.

"Lumayan, hehe." Gadis itu menyengir kuda membuat Abintang menggelengkan kepalanya.

"Bintang!!"

Suara melengking itu berasal dari sosok Kiara yang baru saja turun dari mobil, tengah berlari ke arah mereka. Jihan terdiam sejenak mencoba untuk menenangkan diri agar tidak terlalu peduli apa yang akan di lakukan Kiara.

Gadis itu sudah percaya penuh pada Abintang, jika lelaki itu tidak akan mengkhianati nya. Namun, perasaan itu langsung luntur ketika Kiara sudah berada di depan Abintang dengan senyum mengembang.

"Bin, kamu gak lupa kan kalo kita nanti harus ke laboratorium buat latihan olimpiade besok?" Ujarnya ceria seolah dunia hanya milik mereka berdua.

"Ntar gue kesana," Balas Abintang seadanya. Lelaki itu sudah turun dari motornya dan berdiri menghadap Kiara, sedangkan Jihan berada di samping kanannya.

"Kebetulan soal yang kemarin di kasih pak Leo aku kelupaan buat ngasih ke kamu, dan sekarang kertasnya masih di lab. Mau ngambil bareng gak?" Tawar Kiara sama sekali tak peduli keberadaan Jihan.

"Atau gak kamu temenin aku. Soalnya kan aku denger-denger lab itu angker tahu! Jadi aku gak berani sendiri. Temenin yaa?? Plisss!!" Mohonnya dengan dua telapak tangan menyatu di depan dada. Nadanya di buat selembut mungkin.

Jihan memandang Abintang lama, mengamati reaksi kekasihnya. Kalo Abi nemenin Kiara ke lab, berarti dia gak sayang aku! Monolognya.

Abintang melayangkan tatapan datar pada Jihan sebelum akhirnya beralih menatap Kiara. "Ayo," Balasnya di susul senyum kemenangan dari Kiara.

"Yaudah ayo anterin!" Ujar gadis itu menggandeng tangan Abintang, cowok itu sama sekali tidak menepis maupun menolak, hanya diam menurut saat Kiara membawanya beranjak pergi meninggalkan area parkiran.

Tanpa sedikitpun menoleh pada kekasihnya yang sekarang terdiam mematung. Matanya hanya bisa mencuri pandang pada punggung yang perlahan menjauh bersisihan dengan perempuan lain.

Dari kejauhan Elsa dan Bella memandangi kejadian itu dengan pandangan prihatin. Mereka saling melempar pandang. "Apa yang lo ceritain sekarang udah terjadi. So? Lo mau temenin dia?" Ucap Elsa memiringkan kepalanya dengan senyum miring.

"Kita cabut aja." Perkataan singkat itu membuat Elsa terkejut.

"Lo beneran biarin gitu aja? Bell, padahal lo bisa aja loh dengan mudah gagalin rencana Kiara. Kenapa sekarang lo milih diem aja?" Elsa menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Mana Bella yang kemarin maksa-maksa gue buat ngajakin Jihan main bareng, lo kok berubah cepet banget sih, Bell?"

Bella berdecak kesal. "Lo gak akan paham perasaan gue, Sa! Mending lo diem aja deh! Itu masalah Jihan, kita gak usah ikut campur masalah mereka. Gue udah muak tahu gak!" Ujarnya dengan nada tinggi.

"Kalo lo mau bantu dia yaudah silahkan! Tapi gue gak ikut campur!" Katanya terakhir sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan Elsa yang frustasi.

Gadis tomboy itu menarik napas dalam-dalam. "Sabar, Sa. Dia temen lo, ingett temen kecil lo, oke? Jangan rusak hubungan lo cuma karena masalah orang lain!" Ucapnya melampiaskan unek-uneknya.

Lalu ia menoleh pada tempat Jihan berdiri, meski sosoknya sudah hilang, tapi Elsa menatapnya sendu.

"Sorry, Han. Good luck ya." Lalu ia melangkah pergi menyusul Bella.

1
Forta Wahyuni
knapa bego x jd cewek, knapa stiap novel slalu merendahkan perempuan n krn cinta jadi bodoh dan tolol.
Ruby: Pukul aja Prenn, Jihan emang bego🤧
total 1 replies
Gibran Cintaku
semangattt thorr/Smile/
Ruby: thank you prenn/Frown//Drool/
total 1 replies
Gibran Cintaku
The real cegil/Proud/
Ruby: Cegil premium itu prenn /Smile/
total 1 replies
Nika Trinawati
Temenan sama aku aja om😼
Ruby: jewer aja prenn😣
Gibran Cintaku: Arsen nih nyebelin juga ya/Speechless/
total 2 replies
Nika Trinawati
Pake nanya!!
Ruby: Hehe santai prenn 🤧
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!