NovelToon NovelToon
Menjerat Calon Paman Tiri

Menjerat Calon Paman Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Tes Tes Tes
Air mata Airin tertahankan lagi ketika mendapatkan tudingan yang begitu menyakitkan dari sang ayah.

Bahkan pipinya memerah, di tampar pria yang begitu dia harapkan menjadi tempat berlindung, hanya karena dia mengatakan ibunya telah dicekik oleh wanita yang sedang menangis sambil merangkulnya itu.

Dugh

"Maafkan aku nona, aku tidak sengaja"

Airin mengangguk paham dan memberikan sedikit senyum pada pria yang meminta maaf padanya barusan. Airin menghela nafas dan kembali menoleh ke arah jendela. Dia akan pulang, kembali ke ayah yang telah mengusirnya tiga tahun yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Serangan Pertama

Airin terlihat cuek, tapi sebenarnya dia sedang mencari perhatian dan simpati dari Samuel. Karena pria itu juga sejak tadi melirik ke arahnya.

Hingga ketika semua orang tengah sibuk dengan acara makan bersama. Airin sengaja mengambil gelas anggur, dan berjalan menghindari kerumunan, ke tempat yang lebih sepi.

Itu rumahnya, tentu saja dia tahu dirinya harus pergi kemana, supaya orang lain tidak bisa mengetahuinya kecuali orang yang memang diinginkan olehnya mengikutinya.

Dan rasa penasaran, membuat Samuel benar-benar mengikuti langkah Airin.

Airin pergi ke bawah pohon bunga tabebuya yang menjadi pohon kesayangan mendiang ibunya. Warna cerah bunga tabebuya itu membuat Airin merasa tenang berdiri disana. Menyesap sedikit demi sedikit anggur yang sebenarnya sangat tidak dia sukai. Airin punya pengalaman yang tidak enak, dengan minuman seperti ini di Jerman.

Namun, hal ini diperlukan. Untuk menyokong sandiwaranya. Dia harus terlihat sangat menyedihkan dan frustasi. Airin memang bukan seorang ahli, tapi tiga tahun hidup dalam keadaan serba sulit, membuatnya memahami watak beberapa orang dengan begitu baik.

Airin membuat dirinya merasakan rasa sedih, hingga matanya berkaca-kaca. Bahkan satu titik air mata, sudah meniti di pipinya.

"Semua orang bersenang-senang di pesta, kenapa kamu menyendiri disini?" tanya Samuel.

Pria itu sungguh merasa begitu penasaran. Apa yang membuatnya tak marah, disentuh sembarangan oleh Airin.

Airin menoleh dengan cepat, seperti orang yang terkejut mendengar suara Samuel. Padahal itu hanyalah sandiwara. Dia memang mengundang pria itu dengan sikapnya.

"Paman"

Airin memalingkan wajahnya lagi dan menyeka air matanya. Lalu dia berbalik lagi dan tersenyum pada Samuel.

"Aku hanya ingin melihat bunga ini. Kita bertemu di pesawat, Paman pasti tahu kalau aku baru kembali. Ini pohon yang di tanam sendiri oleh ibuku. Dulu ada ayunan kayu di sini, tapi seorang sudah tidak ada"

Airin sengaja bicara seolah dirinya sangat menyedihkan. Mengingat kenangan ibunya, di acara pesta ulang tahun pernikahan orang tuanya.

Samuel terlihat memperhatikan Airin yang tampak begitu sedih. Anehnya, rasanya dia bisa merasakan perasaan itu. Rasa sedih dari setiap kata-kata yang diucapkan oleh Airin.

Airin kembali menoleh ke arah Samuel.

"Paman kenapa kemari? bibi pasti mencari paman. Oh ya, bagaimana paman bisa mengenal bibi?" tanya Airin yang seolah tak punya niat apapun selain ingin tahu lebih banyak tentang calon Paman tirinya.

"Dia dokter yang merawat ibuku. Dia juga pelukis di galeri ayahku. Dia juga relawan perusahaan"

Airin mengangguk paham.

'Rupanya wanita itu memang menargetkan Samuel ini. Baguslah, setelah semua usaha yang dia lakukan untuk bisa dekat dan bertunangan dengan Samuel, kalau Vivi kehilangan pria ini. Dia pasti akan sangat terpukul. Hem, aku harus mendapatkanmu, paman!' batin Airin bertekad.

"Kedua wanita itu memang hebat!" ujar Airin tersenyum.

'Mereka benar-benar hebat. Yang satu wanita ular, licik dan tidak tahu terimakasih. Satu lagi wanita serakah dan tukang akting. Keduanya benar-benar benalu yang hebat!' batin Airin.

Meski hatinya membatin penuh kebencian. Tapi dia tersenyum begitu lebar saat bicara seperti itu pada Samuel. Seolah dia memang benar-benar kagum pada Susan dan Vivi.

Samuel sedikit menaikkan alisnya. Rasanya Vivi tidak berpikiran yang sama dengan wanita di depannya itu. Vivi mengatakan hal buruk tentang Airin. Tapi Airin, malah mengatakan hal baik tentang Vivi.

"Kamu sekolah di Jerman?" tanya Samuel mulai ingin tahu tentang Airin.

Airin segera mengangguk dengan cepat.

"Iya, ayahku sangat menyayangiku. Dia ingin aku jadi pengusaha yang hebat. Tapi bekerja di perusahaan ayah, aku bahkan tidak bisa membuktikan apapun. Tidak bisa membuatnya merasa bangga padaku juga. Mungkin besok aku akan mulai mencari pekerjaan"

"Bagaimana dengan Soler company? tanya Samuel.

'Kena kamu, paman!' batin Airin bersorak senang.

Dia merasa kalau Samuel telah masuk dalam perangkapnya. Memang hal itu yang Airin inginkan. Bekerja di Soler company. Bukankah itu akan membuatnya lebih mudah mendekati Samuel.

"Paman serius? ayah pasti senang kalau aku bisa bekerja disana! terimakasih paman!"

Airin memulai serangan pertamanya. Dia mengekspresikan kegembiraannya itu dengan secara refleks memeluk Samuel.

Samuel awalnya sangat terkejut. Tapi anehnya, dia benar-benar tidak merasa emosi dalam dirinya. Bahkan yang ada di bawah sana, Samuel merasa itu bereaksi.

Mata Samuel melebar, ketika yang berada di bawah sana benar-benar bangkit perlahan. Tak ingin Airin mengetahui hal itu. Samuel sedikit memberikan dorongan pada Airin dan menjauh dari wanita itu beberapa langkah.

'Memang sangat kaku dan dingin. Dia mendorongku, Hem. Tapi tidak masalah. Masih banyak waktu paman' batin Airin.

Samuel malah menjadi agak canggung. Dia juga merasa aneh, saat dia menjauh dari Airin. Juniornya juga kembali tertidur.

"Sayang" panggil Vivi yang berlari dengan tergesa-gesa ke arah Samuel.

Airin menghela nafas.

'Ck, kenapa tidak datang dari tadi sih? kalau dia melihat aku memeluk Samuel. Dia pasti kebakaran jenggot!' batin Airin.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Vivi yang berusaha menahan dirinya.

Melihat Samuel tidak ada di tengah pesta tadi. Vivi segera menjadi panik dan kesal. Apalagi, dia juga tidak melihat Airin. Dan bertambah kesal lagi, ketika dia benar-benar melihat Airin berdua dengan Samuel. Meski dia memang tidak sempat melihat adegan pelukan tadi. Tapi dia sudah sangat kesal.

Namun, dia tahu. Samuel tidak suka di tuduh, atau di prasangka. Vivi bahkan berusaha tersenyum meski hatinya sangat emosi.

"Paman kebetulan lewat sini, saat aku melihat pohon tabebuya ini. Bibi pasti merawat pohon ini dengan sangat baik. Bunganya tumbuh lebat sekali!" kata Airin sambil melihat ke atas.

'Cih, siapa yang sudi merawat pohon seperti ini. Itu tugas tukang kebun!' batin Vivi tak perduli.

Tapi justru setiap kata-kata yang diucapkan Airin. Membuat Samuel lebih simpati pada wanita itu. Sepertinya meski ibu tiri dan bibi tiri. Airin sangat menghargai dan menghormati Susan dan Vivi.

"Sayang, kakak dan kakak ipar mencarimu. Kamu belum makan kan? ayo makan dulu!" ajak Vivi.

Samuel pun segera berbalik dan berjalan ke arah pesta lagi. Meninggalkan Vivi yang berdiri di sebelahnya. Tak ingin ketahuan kalau Samuel memang tak begitu mencintainya. Vivi langsung menyusul Samuel dan berjalan di sampingnya sambil mengajak bicara.

Airin hanya melihat pemandangan itu sambil tersenyum miring.

"Terlihat sekali, cintamu itu bertepuk sebelah tangan Vivi. Kita lihat saja, setelah aku bekerja di perusahaan paman Samuel. Apakah dia akan semakin mengacuhkanmu, karena perhatiannya akan tertuju padaku?" gumamnya sambil tersenyum licik.

Airin berbalik dan menatap pohon yang bunganya memang begitu cerah itu.

'Ibu, aku merindukanmu' batin Airin.

***

Bersambung...

1
Azzura
Good
Bibeh
Nice
Bunda Alisha
Menarik
Risty Afiha
suka semua novelnya, suka sama semua ceritanya, best
Githa
sukses ya
Musdalifa Ifa
wah selamat untuk pasangan pasutri baru ini yah semoga bahagia selamanya 🥰🥰🥰
Noer: Aamiin
total 1 replies
Adinda
tinggalin Saja Airin biar Tau mereka kalau yang dianggap manis baik hatinya bagaikan racun
Adinda
kalau samuel nikah sama si vivi tinggalin saja airin pergi keluar kota sekalian putus hubungan dengan samuel dan ayahmu biar mampus sekalian felix Dan samuel
Adinda: lanjut thor
Noer: ntar Samuel potek yang
total 2 replies
Musdalifa Ifa
author sayang semangat up lagi yah 💪,tadi malam habis baca novel ini karena penasaran lanjutan nya saya jadi memimpikan kelanjutannya versi saya sendiri Thor🤭🤭🤭
Noer: bisikin dong kak, versi kakak sama aku sini 😘
total 1 replies
Elisabeth Sumirah
Ini novel bagus, updatenya bejibun banyak banget woi
Maria Marcedez
Ringan tapi bagus
Yoongi marry me
Tahu-tahu sudah borongan, keren lah.
Yoongi marry me
lanjutkan buruan 🔥
Caren
Enjoy bacanya
Gaby
Keren
Liliana
Bagus sekali
Melia
Bagus
Cute Alpa
Selalu Suka Cerita Thor
Stella
Nice
Vina
Sangat Suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!