NovelToon NovelToon
Dendam Untuk Aurora

Dendam Untuk Aurora

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Romansa
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora Mecca

Aurora menjalani hukuman selama 5 tahun di balik jeruji besi. Bahkan setelah keluar dari penjara, Devandra Casarius tetap menyiksa Aurora , tanpa ampun. Apakah Devandra Casarius akan berhenti belas dendam ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora Mecca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MALAM PANAS YANG TERTUNDA

Aurora terlihat khawatir melihat ekspresi William yang memegang pelipisnya. Sementara William terlihat gelisah dan memegang ponselnya.

Aurora ingin bertanya namun segera mengurungkannya.

Hingga akhirnya William bercerita bahwa ada masalah di kantor yang mengharuskan William untuk segera kembali.

William bingung karena jarak ke tempat kerja Aurora masih 20 menitan. Aurora sadar mungkin William merasa gak enak hati terhadap Aurora, sehingga Aurora berbicara sambil melihat wajah William," Sayang aku naik ojek aja ya,,,, aku gak apa apa, kamu gak perlu merasa gak enak ataupun khawatir ."

William memegang tangan Aurora dan memejamkan mata sebentar kemudian menarik nafas.

"Maaf ya sayang, lagi lagi aku selalu kaya gini, kamu beneran gak apa apa kan , gak marah ?"

Aurora tersenyum melihat William yang nampak bersalah, kemudian dia menggelengkan kepala

"Santai saja sayang, kamu buruan balik ke kantor ya biar masalahnya cepat selesai", ucap Aurora.

William turun dari mobil dan membuka pintu mobil buat Aurora. Kemudian William pergi dan meninggalkan Aurora di pinggir jalan.

Aurora memesan ojek online, setelah menunggu sekitar lima menitan akhirnya ojeknya pun telah sampai.

Sementara Devandra menyuruh John untuk menjemput Casandra di rumah ayah Casandra.

Setelah sampai di apartemen, John pamit kembali ke kantor sedangkan Casandra membersihkan diri dan akan beristirahat karena merasa kelelahan.

Aurora merasa mual dan sakit kepala saat turun dari ojek.

"Ra,, kamu kenapa wajahmu pucat banget" tanya Marina sambil memegang pelipis Aurora.

"Badanmu juga panas Ra,,,," tambah Marina semakin khawatir.

Aurora ikut memegang pelipisnya dan memegang perut karena Aurora merasa mual pertanda akan muntah.

"Aku ke toilet bentar ya Rin" ucap Aurora sambil berlari kecil ke toilet, sementara Marina mengikuti Aurora dari belakang sambil memijat leher bagian belakang Aurora.

Aurora mencoba mengeluarkan isi perutnya, namun hanya sedikit yang keluar. Melihat hal itu Marina mengambil tisu yang tergantung di toilet lalu memberikannya ke Aurora.

Aurora mengusap sisa sisa muntahan tadi dan mencoba untuk berdiri dengan dibantu Marina.

Aurora melihat Marina yang khawatir kemudian dia tersenyum sambil berucap " aku cuma masuk angin Rin, nanti setelah minum obat juga sembuh sendiri."

Marina mengangguk dan mereka berdua masuk ke ruangan untuk menaruh tas di loker.

Setelah minum obat Aurora merasa agak mendingan, dan dia melanjutkan untuk bekerja kembali.

'Devan,,, aku kerumah sakit jam 10.00 ya kamu jadi kan jemput aku,' Casandra menulis pesan tersebut lalu mengirimnya ke nomor Devandra.

Sambil menunggu Devandra membalas pesan tersebut, Casandra berdandan menyiapkan diri.

ting.....

bunyi pesan dari Casandra langsung di buka oleh Devandra. Secepat kilat Devandra membalas pesan tersebut dengan 'oke.'

Sekilas Casandra melihat ponselnya dan melihat balasan Devandra tanpa membuka ponselnya.

Devandra menjemput langsung ke apartemen Casandra tanpa John. Setelah sampai, Casandra turun dan mereka berdua menuju ke Rumah Sakit Permata Hati. Dengan berjalan pelan Devandra tersenyum dan memulai percakapan.

"Gak nyangka banget sebentar lagi aku akan jadi Ayah, oh ya ini memang terkesan tidak romantis tapi aku sudah belikan cincin dan gaun buat kamu", ucap Devandra sambil menyerahkan cincin yang ditaruh di kotak beludru berwarna merah.

"ini bagus banget Devan,,,,, ", ucap Casandra sambil membuka kotak tersebut lalu memakainya di jari manis sebelah kiri.

Melihat tingkah Casandra, Devandra tersenyum lalu mengusap rambut Casandra.

"Sebenarnya aku mau kasih ini saat malam kemarin, berhubung kamu dirumah ayah, akhirnya tertunda , maaf ya sayangku."

Casandra begitu terpesona melihat cincinnya dan dia mengelus perutnya sambil mengajak bicara calon bayinya."

"Sayang,,, lihat nie ayahmu,, romantis banget Ibu bahagia banget kamu seneng kan nak," Ucap Casandra sambil mengelus elus perutnya yang belum terlihat buncit.

Melihat hal itu Devandra ikut mengelus perut Casandra sambil senyum senyum. Sesampainya di rumah sakit mereke berdua turun dan menuju ke dokter kandungan. Mereka sudah gak sabar ingin melihat kondisi calon bayinya.

Karena antrian yang begitu panjang , Devandra meminta izin Casandra untuk membeli air putih dan roti untuk Casandra.

Sesampainya membeli roti dan air, banyak pasang mata memandang mereka berdua. Terlihat Devandra sangat perhatian ke Casandra, mulai dari mengusap keringat Casandra sampai menyuapi roti.

Bahkan ada yang berbisik

" Mereka cocok banget, yang satu tampan yang satu cantik , pasangan yang sempurna", ucap ibu ibu yang berada di belakang Devandra dan Casandra.

Kini tiba giliran Casandra, Mereka berdua masuk ke ruang dokter, dan dokter tersebut menyingkap perut Casandra kemudian mengoleskan gel ke perut Casandra kemudian memeriksanya.

"Wah... terlihat sehat ni pak buk... tumbuh kembangnya bagus dan sesuai usia", ucap dokter sambil tersenyum ramah.

"Laki laki apa perempuan dok", ucap Devandra.

Mendengar hal itu Dokter dan perawat tersenyum lalu berucap

"Sabar bapak, ini masih usia 2 bulan jadi belum terlihat laki laki atau perempuan, yang penting dijaga ya buk kesehatannya jangan kecapean ataupun stres".

Devandra menoleh ke Casandra dan mereka saling pandang kemudian Casandra menjawab

," iya dok".

Sesampainya pulang dari rumah sakit, Devandra dan Casandra berjalan jalan sambil melihat baju baju bayi. Sebenarnya Casandra kurang setuju karena kehamilannya masih terlalu muda, namun Devandra sangat berantusias untuk berbelanja akhirnya Casandra mengalah.

Tak terasa waktu berjalan cepat, Devandra mengantar Casandra pulang.

Mereka masuk ke apartemen dengan perasaan yang sangat bahagia. Sebelum Devandra pulang, dia memegang tangan Casandra dan memeluknya.

Tangan Devandra dengan perlahan mulai memegang dagu Casandra dan bibir Devandra sudah memagut bibir Casandra dengan ganas.

Casandra tidak diam begitu saja, dia ikut membalas pagutan Devandra dengan ganas, bahkan tangannya mulai menarik rambut Devandra.

Devandra meraba pengait kain yang menutupi gunung kembar Casandra, setelah terlepas Devandra langsung melepasnya dengan kasar dan memagut benda mungil di gunung kembar Casandra.

Casandra mendesah pelan sambil menggigit bibirnya sendiri.

"Devan,,,, udah sayang ssss top", ucap Casandra terbata bata

Mendengar desahan Casandra semakin membuat Devandra semakin bergairah dan ciuman Devandra semakin ke bawah dan kebawah sampai ke pangkal paha milik Casandra.

Lidah Devandra mulai bergerilya ke segitiga manis milik Casandra, mulai menyedot dan menghisapnya. Tanpa terasa mereka berdua sudah berada di posisi telanjang tanpa sehelai kain pun.

Sementara Casandra sudah mengerang dan menikmati permainan Devandra.

Saat akan memasukkan kebanggan Devandra kedalam lubang kenikmatan Casandra , dengan tiba tiba Casandra teriak dan mendorong Devandra

" Devan aku hamillllll, masih terlalu muda untuk kita melakukan ini,, sabar sayang,"

Devandra mundur dengan kecewa dan mulai memakai bajunya kembali lalu mengelus perut Casandra

"Maaf ya sayangku kecil,,, ayah hampir kebablasan,"

Hingga akhirnya mereka berdua tertawa bersama sambil berpelukan.

1
Yuki Nagato
Makin ketagihan.
Hebe
Ceritanya keren banget, semangat terus thorr!
Bea Rdz
Gak bisa tidur sampai selesai baca ini cerita, tapi gak rugi sama sekali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!