NovelToon NovelToon
Istri Yang Ternistakan

Istri Yang Ternistakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Penyesalan Suami
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: F A N A

Menjadi istri tapi sama sekali tak di anggap? Bahkan dijual untuk mempermudah karir suaminya? Awalnya Aiza berusaha patuh, namun ketidakadilan yang ia dapatkan dari suaminya—Bachtiar membuat Aiza memutuskan kabur dari pernikahannya. Tapi sepertinya hal itu tidak mudah, Bachtiar tak semudah itu melepaskannya. Bachtiar seperti sosok yang berbeda. Perawakan lembut, santun, manis, serta penuh kasih sayang yang dulu terpancar dari wajahnya, mendadak berubah penuh kebencian. Aiza tak mengerti, namun yang pasti sikap Bachtiar membuat Aiza menyerah.

Akankah Aiza bisa lepas dari pernikahannya. Atau malah sebaliknya? Ada rahasia apa sebenarnya sehingga membuat sikap Bachtiar mendadak berubah? Penasaran? Yuk ikuti kisah selengkapnya hanya di NovelToon!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F A N A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter —18

Aiza melangkah cepat menyusuri lorong rumah sakit. Matanya mengitari beberapa tempat, mencari sebuah ruangan yang bertuliskan ‘ruang penyakit dalam’.

Tak jauh dari posisinya berdiri, seorang pemuda terlihat duduk dengan raut gugup. Kedua tangannya dikatupkan, bertumpu pada dagu, menunduk, lalu menengadah meraup udara sekitar.

Kepanikannya sedikit teratasi. Namun, yang menjadi permasalahan sekarang adalah seseorang yang dibutuhkan kehadirannya tak kunjung terlihat. Hingga akhirnya ia mengedarkan pandangannya lalu melihat seseorang, pemuda itu bergegas beranjak dari duduknya.

“Aiza!” Ausal melangkah cepat. Sudut bibirnya menarik garis simpul, terasa lega mendapati sosok di depannya.

Ia segera menghampiri Aiza yang sudah mengalihkan pandangan ke arahnya. Wanita muda itu berkata,- “Di mana, Bapak?”

“Bapakmu ada di dalam. Beliau mengalami gagal jantung, dan kata, Dokter, harus segera dirujuk ke rumah sakit terbaik yang ada di kota,” ucap Ausal.

Ia menyampaikan apa yang menurutnya perlu ia beritahukan segera pada Aiza. Mengingat perangai Nasir yang ia yakini pasti tidak akan memberitahukan yang sebenarnya pada Aiza, tidak ingin Aiza yang sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri merasa sedih juga terbebani.

Selama ini Aiza sudah cukup menderita. Ia harus hidup pas-pasan juga dibawah tekanan sang istri—Ningsih, serta putri kandungnya sendiri—Intan.

Karena kemiskinan juga status Aiza yang hanya seorang anak adopsi, Aiza kerap mendapatkan perlakuan tidak adil dari Ningsih juga Intan. Disuruh-suruh, dibentak-bentak, bahkan untuk makan sehari-hari saja pun sering tidak diberi oleh kedua orang itu, yang mana hal tersebut membuat Aiza kerap merasakan lapar.

Nasir sudah sering mengingatkan. Bahkan ia menjadi garda terdepan untuk Aiza ditengah ketidak-adilan yang dibuat oleh istri serta anaknya. Selalu membela Aiza yang ia adopsi sedari umur lima tahun tersebut, juga memberikan segenap kasih sayang, perhatian yang harusnya Aiza dapatkan dari kedua orangtuanya.

Ya, Aiza merupakan anak adopsi. Ia di ambil Nasir saat berumur lima tahun, ketika sang Ibu—Rahmawati yang merupakan kakak kandung Nasir tersebut meninggalkan karena kecelakaan.

Ayah Aiza sendiri telah pergi entah ke mana. Ia meninggalkan istrinya beserta putri mereka saat Aiza masih berumur dua tahun. Dan Rahmawati sendiri memilih untuk tidak menikah sampai akhir ajal menjemput.

“Temani aku, masuk ke dalam, Bang,” pinta Aiza yang tentu langsung disambut anggukan oleh Ausal.

Ausal berjalan terlebih dahulu di depan Aiza, pemuda itu memimpin jalan untuk menunjukkan ruang nomor berapa Nasir dirawat. Sampai akhirnya ia berhenti tepat di depan pintu bertuliskan angka 3, lalu membuka pintu ruangan tersebut sembari mengajak Aiza masuk dengan isyarat wajahnya.

“Bapak.” Aiza menatap nanar sosok yang terbaring lemah dihadapannya. Tepat di samping pintu masuk, ranjang Nasir berada. “Kenapa, Bapak, bisa sampai seperti ini?” Sekarang Aiza sudah menghampiri Nasir. Setengah membungkuk disamping pria paruh baya yang sudah ia anggap sebagai Bapaknya sendiri.

“Heleh … masih nanya. Ini semua karena ulahmu makanya, Bapak, jadi seperti itu!” Sebuah suara ketus menimpali. Ningsih sudah membelalak menatap Aiza.

Kening Aiza berkerut. Ulahnya? Apa maksud Ibunya? Sang Bibi yang juga sudah ia anggap sebagai Ibunya sendiri itu lantas kembali menimpali. “Kamu itu memang nggak tahu diri ya, Aiza a. Udah bagus-bagus punya suami ganteng, mapan, kerjaannya bagus, malah milih jual diri!”

Bersambung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!