Follow sosmed author
IG:Mia novita23
Tiktok:Miss Mia Novita
Bagaimana jadinya jika kamu menikahi wanita yang ternyata adalah anak kandung dari musuh besar keluargamu.
Alvin Zeandra Abimana. Seorang ketua geng motor tengil yang menikahi seorang gadis bernama Aliya pratiwi. Anak kandung dari tuan Smith dan nyonya Cyra yang hilang beberapa tahun yang lalu karna ulah dari keluarga Abimana.
Pernikahan mereka terjadi hanya karna sebuah kesalah pahaman yang terjadi.
Bagaimana jika suatu saat kebenaran terungkap tentang Aliya yang sebenarnya anak dari musuhnya?
Ikuti kelanjutannya di "Dinikahi Badboy Tengil"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi ke mall
Setelah sambungan telponnya terputus. Alvin menatap Aliya yang saat ini masih duduk di sampingnya.
"Aku pergi dulu istriku, Malam ini kamu bisa bebas dari malam pertama kita" Ucap Alvin sambil mencium pucuk kepala Aliya
Deg! Mendapat ciuman seperti itu entah kenapa membuat jantung Aliya bertalu-talu. Meskipun bukan pertama kalinya Alvin mendaratkan ciuman pada kening Aliya, Entah kenapa kali ini rasanya berbeda.
Seperti ada getaran yang keluar dari lubuk hati Aliya. Aliya merasa benar-benar aneh dengan apa yang dia rasakan.
Setelah itu Alvin mengganti pakaiannya dan langsung keluar dari dalam kamar mereka.
"Aku pergi dulu, Kamu baik-baik di sini. Jika mau sesuatu kamu langsung kirim pesan atau telpon aku ya" Ucap Alvin yang terdengar begitu lembut pada indra pendengaran Aliya.
Langkah Alvin terhenti saat suara Aliya menerpa indah indra pendengaran Alvin.
"Aku bosan, Boleh kan aku keluar jalan-jalan bersama dengan Jihan" Ucap Aliya tiba-tiba
Mendengar itu membuat Alvin terdiam untuk beberapa saat, Masih cukup bingung, Antara mengijinkan Aliya keluar bersama dengan Jihan atau malah melarangnya. Tapi Alvin sadar jika Aliya memang akan merasa bosa jika terus-terusan diam di dalam Apartemennya.
"Baiklah, Tapi jangan lupa untuk selalu bertukar kabar denganku." Ucap Alvin sambil kembali mendekat ke arah Aliya.
Alvin mengambil tangan Aliya sambil mencium punggung tangannya"Aku tidak mau kamu kenapa-napa Al. Aku sangat mencintaimu" Ucap Alvin lembut sambil menatap kedua manik mata Aliya.
"Jangan pernah melakukan hal yang akan membuat ku mencemaskan mu" Ucap Alvin lagi yang terdengar begitu lembut
Semua yang Alvin katakan langsung membuat Aliya terdiam. Entah apa yang akan Aliya jawab atas semua ucapan itu.
"Sudah sana pergi, Teman-temanmu sudah pasti menunggu" Ucap Aliya sambil mendorong tubuh Alvin
"Hati-hati kalau nanti kamu mau jalan-jalan sama Jihan. Jangan pulang terlalu malam" Ucap Alvin sebelum keluar dari dalam apartemennya.
Baru saja Alvin mau keluar dari apartemennya. Namun langkah pria itu terhenti saat baru mengingat sesuatu."Kenapa balik lagi" Tanya Aliya pada Alvin
Alvin tak langsung menjawab, Pria itu mengeluarkan sebuah black card unlimited dari dalam tasnya sambil mengatakan"171105" Ucapnya dan berhasil membuat Aliya merasa bingung.
"Sandinya istriku" Ucap Alvin dan langsung kembali melangkahkan kakinya.
"Tapi aku ada uang pemberian mama dan papa" Ucap Aliya yang membuat Alvin kembali menghentikan langkahnya.
"Ini nafkah dari aku Al. Simpan saja uang pemberian mama dan papa, Semenjak aku menikahi mu, Kamu sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawabku Aliya pratiwi"
"T...tapi Vin"
"Sudah, Aku tidak mau mendengar kata tapi. Kamu bisa menggunakan kartu ini untuk membeli apapun yang kamu inginkan" Ucap Alvin dan benar-benar berlalu dari hadapan Aliya
Aliya masih terus mantap punggung Alvin yang sudah menghilang di balik pintu. Wanita itu mengambil nafas panjang.
Setelah memastikan Alvin benar-benar pergi. Aliya mengambil ponselnya. Wanita itu mencari nomor kontak Jihan untuk mengajaknya jalan-jalan siang ini.
📞:Iya halo Al, Ada apa?
📞:Jalan ayo Ji. Aku bosan di sini sendiri
📞:Aku sudah ada di apartemen kamu kok
📞:Maksudnya?
📞:Iya aku ada di bawah. Cepat turun sekarang. aku tunggu di parkiran ya Al
Tut...tut...tut...
Setelah itu sambungan telponnya terputus. Aliya segera bersiap dan mengambil tasnya. Kali ini Aliya hanya menggunakan celana jeans juga jaket jeans.
Biarpun penampilan Aliy begitu sederhana. Namun wanita itu langsung terlihat begitu kece,
"Topi gak boleh ketinggalan" Ucap Aliya pelan sambil mengambil topinya dari dalam kopernya. Karna semua barang-barang Aliya masih belum turun dari koper itu.
Entah kenapa Aliya belum juga memasukkan baju-bajunya ke dalam lemari di kamarnya. Tak butuh waktu lama, Aliya sudah tiba di Basement. Wanita itu sudah dapat motor Jihan yang terparkir di sana.
"Hai Ji" Ucap Aliya setelah tiba di tempat Jihan
"Cepet banget kamu Al. Langsung berangkat kan, Mau kemana nih kita"
"Ke mall aja gimana?"
"Boleh-boleh. Kita healing" Ucap Jihan dengan penuh semangat.
"Aku nebeng sama kamu aja ya Ji?"
"Iyalah, Masa iya masih mau bawa motor sendiri-sendiri" Ucap Jihan dan menghidupkan mesin motornya.
Di tempat Lain
"Bunda. Bagaimana habis ini kita jalan-jalan ke mall, Anggap saja merayakan ulang tahunnya Namir. Biasanya kan memang gitu, Dulu setiap ulang tahun Namira kita semu pasti pergi ke bioskop" Ucap anak kedua Cyra
"Boleh juga itu bunda. Siapa tau saja itu bisa sedikit menghibur bunda. Kita ulangi masa-masa lalu saat masih ada Namira"Imbuh Jovan
"Baiklah"
Setelah mendengar jika sang bunda menyetujui usulan mereka berdua. Jovan meminta supirnya untuk berbelok arah ke mall. Ini adalah pertama kalinya Cyra pergi ke mall setelah kepergian Namira 12 tahun yang lalu.
Cyra yanh begitu menyayangi Namira selalu berlarut dalam kesedihan. Wanita paruh baya itu tidak pernah mau setiap kali di ajak healing ke Mall atau pun taman kota.
Selama ini Cyra lebih memilih menghabiskan waktunya di mansion. Walaupun terkadang sesekali Cyra dan semua anggota Alexander pergi ke panti asuhan untuk mengobati rasa rindu mereka terhadap Namira.
Karna jalanan tidak terlalu padat. Mereka hanya memerlukan waktu selama 50 menit untuk tiba di Mall itu.
Cyra turun bersama dengan suami serta kedua putra mereka. Ini pertama kalinya Cyra menginjakkan kembali kakinya di mall miliknya sendiri.
"Sudah 12 tahun aku tidak pernah datang ke tempat ini" Ucap Cyra pelan sambil memperhatikan sekeliling Mall yang tidak banyak berubah.
Sudah 12 tahun lamanya. Tapi tidak ada satu pun yang berubah dari mall ini, Hanya saja terdapat beberapa tambahan tempat serta main ramai tentunya