Dinikahi Badboy Tengil

Dinikahi Badboy Tengil

Pernikahan

"Ayo nak. Kamu pakai baju pengantinnya. Ini adalah hari pernikahan kamu, Kamu harus bisa tersenyum dan memperlihatkan jika kamu sedang bahagia"Ucap seorang wanita paruh baya pada Aliya

"Tapi ma. Aliya tidak mengenalnya. Bagaimana bisa Aliya menikah dengan laki-laki asing yang tak pernah Aliya kenal. Terlebih lagi dia terlihat begitu arogan. Aliya tidak suka ma" Rengek Aliya pada sang mama

"Ayolah nak. semua tamu undangan sudah menunggu kamu. Kamu jangan nangis lagi ya. Pakai kebayanya dan turun bersama mama" Ucap Dewi lembut pada Aliya

Biarpun hanya anak angkat. Tapi Usman dan Dewi begitu menyayangi Aliya.Terlebih lagi mereka tidak bisa memiliki keturunan. Hingga akhirnya mereka tidak sengaja menemukan Aliya di pinggir jalan dengan kondisi yang sangat menghawatirkan. Sepertinya Aliya korban penculikan anak. Namun, setelah 1 bulan Usman melaporkan ke kantor polisi belum juga ada orang tua yang mencarinya. Dan sejak saat itu Aliya di adopsi oleh Usman dan Dewi.

"Aliya, Demi mama dan papa ya" Ucapnya lagi dengan mengiba

Aliya mengambil nafas berat. Bagaimana bisa dirinya menikah dengan tetangga baru yang tidak pernah Aliya kenal. yang Aliya tau Alvin adalah ketua geng motor.

"Demi mama dan papa Aliya mau. Tapi sumpah ma, kita gak ngapa-ngapain. dan dia bukan pacarnya Aliya" Ucap Aliya dengan mata yang berkaca-kaca

"Mama tau kamu gak bakal bohong sayang. Tapi kamu tau kan bagaimana papa. Sudahlah nak, mungkin saja dia adalah jodoh kamu"

"Tapi ma"

Di saat Aliya masih ngerekek kepada sang mama. Tiba-tiba pintu kamar Aliya ada yang mengetok

Tok...tok...tok..

"Ma, tolong segera bawa Aliya ke bawah ya. penghulunya sudah datang" Ucap Usman dari luar pintu

"Iya pa, sebentar lagi ya" Balas Dewi pelan

"Tu kan Al, papa sudah manggil. Kamu cepat ganti bajunya ya. Mama mohon jangan sampai nangis di depan semua tamu"

"Iya ma" Balas Aliya sendu

"Mbk, tolong ya rapikan make up nya Aliya"

"Baik bu"

10 Menit kemudian. Aliya sudah menggunakan kebaya bekas mamanya dulu. Karna acaranya langsung di adakan besok harinya setelah kejadian. Oleh karena itu tidak ada kesiapan yang ada dari keluarga Aliya.

Melihat kedatangan Aliya membuat Alvin melirik sekilas ke arah wanita itu. Dan langsung kembali melihat setiap tamu undangan yang ada.

"Apa acaranya sudah bisa kita mulai?" Ucap pak penghulu pada Alvin dan Aliya

"Iya pak, lebih cepat lebih baik" Ucap Alvin

"Baiklah"

Kali ini tidak ada satu orang pun yang hadir dari pihak Alvin. Karna semua keluarga Alvin sedang ada acara di luar negri. Sedangkan Alvin tidak ikut serta karna sedang ada bakti sosial yang di lakukan di desa tempat Aliya tinggal. pria itu hanya meminta salah satu teman kepercayaannya untuk menjadi saksi

"SAYA NIKAHKAN DAN SAYA KAWINKAN SAUDARA ALVIN ZEADRA ABIMANA DENGAN SAUDARI ALIYA PRATIWI BINTI USMAN DENGAN MAS KAWIN BERUPA HP DI BAYAR TUNAI"

"SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA ALIYA PRATIWI BINTI USMAN DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT, TUNAI"

"Bagaimana para saksi, Sah?"

"Sah" Ucap para undangan yang menghadiri acara malam ini

Setelah mendengar kata sah. Dada Aliya terasa begitu sesak. ingin rasanya menangis pada saat itu juga. Tapi dia sudah terlanjur berjanji kepada sang mama untuk tidak menjatuhkan air matanya di depan semua orang.

"Tahan Aliya. kamu gak boleh nangis sekarang. jangan membuat mama dan papa kembali malu karna ulahmu" Aliya bermonolog dalam batinnya

1 Jam kemudian. Semua tamu undangan sudah pada pulang. Saat ini Aliya sedang ada di dalam kamarnya seorang diri. sedangkan Alvin. Pria itu pergi sejak acara sudah selesai entah kemana.

Saat Aliya masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci mukanya. Tiba-tiba wanita itu memegang perutnya yang terasa sakit. Aliya baru sadar jika dari pagi dia belum makan sama sekali.

Aliya merasa tubuhnya begitu lemas dan wanita itu pingsan saat itu juga di kamar mandi.

"Ma, Aliya kemana ya? kok gak keluar kamar, papa dari pagi gak ngeliat Aliya makan"

"Iya pa. biar mama panggil ya"

"Apa suami Aliya sudah pulang?"

"Kayaknya sih belum pa. Mama belum liat dia datang, Memangnya Alvin pamit mau kemana sama papa?" Jawab Dewi pada Usman

"Entahlah ma. Dia langsung pergi begitu saja"

"Biar mama panggil Aliya dulu ya pa"

Dewi berjalan ke arah kamar Aliya yang ada di lantai atas. Wanita paruh baya itu mengetok pintu kamar Aliya. nun tidak ada jawaban apapun yang bisa dia dengar dari dalam.

Tok..tok..tok...

"Al. Ayo turun dulu nak, Makan dulu ya. kamu kan dari pagi belum makan nak. Ayo turun sebentar saja" Ucap Dewi lembut

Namun dia belum juga mendengar jawaban dari Aliya. tidak biasanya Aliya seperti ini. Karna merasa ada yang aneh, Akhirnya Dewi memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Aliya yang kebetulan memang tidak di kunci.

"Al. Kamu di dalam kamar mandi nak. Ayo kita makan dulu ya. Dari pagi kamu kan belum makan sayang"

Lagi-lagi tidak ada jawaban dari Aliya. dan hal itu membuat Dewi merasa khawatir pada anaknya. Wanita paruh baya itu membuka pintu kamar mandi dan menemukan tubuh Aliya yang sudah terbaring di atas lantai kamar mandi dengan wajah yang terlihat begitu pucat.

"Astagfirullah Aliya" Ucapnya panik dan menghampiri Aliya

"Pa. papa tolong pa" Teriak Dewi yang bisa terdengar kelas pada Usman yang masih ruang tamu rumahnya.

Mendengar teriakan istrinya membuat Usman dengan cepat berlari ke arah kamar Aliya yang ada di lantai atas.

"Ada apa ma?"

"Aliya pa. Aliya pingsan"

Usman langsung mendekat dan mengangkat tubuh Aliya ke atas ranjang di dalam kamarnya. setelah itu Dewi mengusapkan minyak kayu putih pada hidung Aliya juga tangannya.

"Sadar nak, jangan bikin mama takut" Ucap Dewi sambil terus mengusapkan minyak kayu putih pada Aliya

Tak lama kemudian Aliya sadar. Dan di saat itu juga Alvin baru kembali Entah dari mana. Tapi yang pasti pria itu sudah pergi sejak habis acara ijab qobul bersama dengan temannya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

"Dari mana saja kamu Alvin, Apa kamu tidak tau jika istrimu habis pingsan di kamar mandi"

"Apa, Aliya pingsan di kamar mandi, Maaf pa. Tadi Alvin menemui teman Alvin yang kecelakaan"

"Kamu ini harus bisa memprioritaskan Aliya. Karna mau bagaimanapun Aliya sudah menjadi tanggung jawab kamu Alvin"

"Tapi teman Alvin juga penting pa"

"Kira-kira bagaimana jika suatu saat nanti kamu ada di situasi yang sulit. Istri dan sahabat kamu ada dalam bahaya di waktu yang bersamaan. Kira-kira siapa yang akan kamu utamakan?"

Mendengar itu membuat Alvin bungkam. Alvin tidak tau apa yang harus dia katakan untuk saat ini. Karna bagaimana pun saat ini Alvin sudah mencintai Aliya yang entah sejak kapan. Wanita yang sudah sah menjadi istrinya sejak 2 jam yang lalu.

"Maafkan Alvin pa"

Terpopuler

Comments

⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑺𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌𝒂💜♌️

⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑺𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌𝒂💜♌️

Namanya kalau di jodohin emang kita ngga kenal sama orangnya, terlebih belum tau sikapnya.

2023-02-07

1

🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐

🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐

yaa pasti istrimu lah Alvin yang menjadi prioritas utamamu

2023-02-07

1

Andariya 💖

Andariya 💖

wah.alya tidak mencintai Alvin..merek anikah karena terpaksa...apa ya sebabnya😅😅😅😅

2023-02-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!