NovelToon NovelToon
Nasib Si Kayya Yang Miskin

Nasib Si Kayya Yang Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat / Keluarga / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: emmarisma

Kayyana Putri hanyalah seorang gadis yang sedang berusaha ingin membahagiakan ibunya. Di tengah kehidupannya yang serba kekurangan, suatu malam, Kayya kebetulan menolong seorang gadis bernama Vira.

Bermula dari sana, Nasib Kayya perlahan berubah. Seperti apa perubahan nasib Kayya? Apakah nasib baik atau nasib buruk? Simak kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Hanya Bercanda

Di ruangan Nicky, kini berdiri tiga orang perempuan, Lina, Shela dan Maya. Mereka berdiri menghadap ke arah Nicky dengan ketakutan.

Pak Satya duduk di sofa bersama Jovan, Mereka memang dilarang pergi oleh Nicky. Saat ini Nicky menatap tajam ketiga perempuan itu.

"Jadi katakan, apa yang sudah asisten saya lakukan hingga membuat kalian memiliki ide busuk seperti itu? Beraninya kalian menindas Kayya."

Lina menunduk, sedangkan dua lainnya tampak bergetar ketakutan.

"Jawab!" Nicky bersuara lantang hingga membuat ketiga perempuan itu tersentak kaget. Pak Satya pun juga ikut terlonjak.

"I_itu, Pak, kami hanya bercanda," kata Shela.

"Bercanda kalian bilang? Apa kalian pikir itu lucu?"

"Pak, ampuni kami, kami tahu kalau kami salah. Kami janji tidak akan mengulang kesalahan yang sama," ujar Maya. Keduanya begitu takut sekarang.

"Saya tidak bisa memperkerjakan orang yang tidak kompeten seperti kalian. Sebaiknya kalian bereskan barang-barang kalian. Mulai besok tidak perlu datang ke perusahaan ini lagi."

Ketiga perempuan tadi langsung mengangkat wajahnya. "Pak Nicky, tolong sekali ini saja, Pak. Beri kami kesempatan, Pak."

Ketiga perempuan itu mengatupkan kedua tangannya tanpa malu. Di hadapan Nicky, Jovan dan pak Satya.

Jovan mengerutkan dahinya, dia merasa aneh dengan kemarahan atasannya. Ya, walau memang mereka salah, tetapi kesalahan itu bukan kesalahan yang merugikan perusahaan, kenapa sampai harus dikeluarkan?

Di luar ruangan Nicky yang tidak tertutup rapat, Reivan bisa melihat dan mendengar suara di dalam. Dia mendengar dari awal hingga akhir. Di tidak menyangka kakak pertamanya akan memperkejakan Kayya sebagai asistennya. Benar-benar tindakan yang mengejutkan.

"Pak Nicky, kami janji, kami akan meminta maaf langsung pada Kayya dan kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tolong beri kami kesempatan, Pak. Kami mengaku salah." Maya sudah berurai air mata. Jika tahu akan seperti ini akhirnya, dia tidak akan mengikuti saran Lina.

"Baiklah, kali ini saya akan memberi peringatan kepada kalian bertiga. Besok saat Kayya datang kalian harus meminta maaf padanya. Jika sampai kalian mengulangi kesalahan yang sama, saya tidak akan segan segan melaporkan kalian pada polisi."

"Terima kasih, Pak. Kami mengerti. Besok kami akan meminta maaf pada Kayya," ucap Shela.

"Saya ingin kalian meminta maaf di lobi besok pagi. Ini sekaligus peringatan untuk semuanya. Kayya adalah asisten saya, yang saya tunjuk secara langsung. Siapapun yang berani mengusiknya, membicarakannya di belakang, saya akan benar-benar memberi kalian semua sangsi tegas."

Ketiga perempuan itu mengangguk berkali-kali seperti ayam mematuk nasi, tetapi dalam hati mereka tetap saja merasa iri. Bagaimana bisa ada orang seberuntung itu. Dilindungi oleh atasannya. Apa mungkin Kayya adalah kekasih bosnya?

Setelah mendengar beberapa kata dari atasannya ketiga perempuan itu keluar dari ruangan Nicky. Mereka sempat terkejut melihat keberadaan Reivan di depan pintu.

"Ya ampun, ini benar-benar menakutkan. Tadinya aku pikir pak Nicky benar-benar akan memecat kita," ujar Shela sembari menepuk dadanya.

"Iya. Ekspresi pak Nicky saat marah sungguh menakutkan. Aku hampir mengompol ketakutan tadi," sambung Maya.

"Lina, ini semua salahmu, seandainya kamu tidak memikirkan ide gila itu, kita tidak mungkin akan berada dalam situasi sekarang. Untung saja pak Nicky masih berbaik hati pada kita." Shela menunjuk Lina.

Lina melirik kedua temannya dengan datar. Dia merasa kedua orang ini sangat bodoh, tetapi meski begitu, dalam hatinya dia lebih membenci Kayya. Gadis itu baru bekerja beberapa hari, tetapi bosnya sangat melindunginya. Sebagai penggemar fanatik bosnya, Lina tidak bisa menerima semuanya. Mungkin wajahnya terlihat menyesal. Namun, hatinya sedang berkobar terbakar api cemburu.

Reivan mengetuk pintu ruangan Nicky. Pak Satya kebetulan juga mau keluar dari ruangan atasannya itu, Keduanya berpapasan dan saling menyapa dengan sopan.

"Kamu di sini? Kenapa tidak mengabariku dulu?" tanya Nicky. Dia tidak terkejut melihat Reivan datang ke perusahaannya, hanya saja agak menyebalkan karena Reivan dan papanya selalu datang tanpa kabar.

"Aku hanya mampir," jawab Reivan singkat. Jovan segera keluar, memberi ruang pada kakak beradik itu untuk bicara.

"Ada apa?" tanya Nicky penasaran.

"Kenapa kakak tidak bilang jika kakak memperkerjakan Kayya sebagai asisten?"

"Memangnya itu penting?"

Reivan terdiam sesaat dan menatap kakaknya dengan serius. "Bagaimana pun juga dia sudah menolong Vira, kita harus memperlakukan dia dengan baik. Jika kakak tidak bisa memperlakukan dia dengan baik, setidaknya kakak jangan memperlakukan dia dengan buruk."

"Kamu ini seperti Varo, terlalu banyak berpikir. Aku bisa membedakan mana yang urusan pribadi dan mana yang urusan pekerjaan. Seharusnya jika aku memperlakukan dia dengan buruk, dia tidak akan keluar dari perusahaanku dengan wajah seperti itu. Kamu sendiri sudah lihat dia tadi bagaimana, kan?"

Wajah Reivan tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Bagaimana kakaknya bisa tahu dia berpapasan dengan Kayya?

Tiba-tiba sebuah pikiran melintas di benaknya, kecuali jika ... kakaknya sejak tadi memantau CCTV lobi untuk melihat Kayya pulang.

Wah, ini sebenarnya lebih mengejutkan lagi. Jika benar seperti itu, mungkinkah kakak pertamanya sudah kembali ke sifatnya yang dulu? Secepat itukah?

Nicky tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Reivan mengenai dia dan Kayya, tetapi melihat ekspresi Reivan, Nicky hanya menggelengkan kepalanya.

Malam itu, Vira benar-benar tidur di rumah Kayya. Gadis itu menceritakan banyak hal. Dari cerita cerita Vira, Kayya bisa menarik kesimpulan, Vira ini tergolong anak pemalu, introvert. Maka dari itu dia dijauhi teman-temannya. Suatu hari Vira bertemu dengan anak laki-laki yang menjebaknya di taman. Dia tertarik pada laki-laki itu karena hanya lelaki itu yang baik padanya, tetapi dia justru malah dijebak dan dikurung di toilet taman.

Hal yang paling disyukuri Kayya saat itu, Vira hanya dikurung di kamar mandi dan tidak dilecehkan. Di era yang sekarang marak dengan pemb*nuhan, pemerk*saan, penemuan mayat tanpa identitas, Kayya bersyukur Vira utuh dan selamat.

"Kayya, kamu juga cerita dong, gimana kehidupan kamu," kata Vira sambil menyenggol bahu Kayya.

Kayya tampak berpikir sebentar dan tersenyum. Namun, matanya sedikit menerawang, seolah dia sendiri sudah lupa bagaimana hari-harinya dulu.

"Emm, dari mana ya, mulainya? Aku agak bingung." Kayya benar-benar tidak tahu harus mulai dari mana.

"Emh, boleh aku bertanya, kapan ayahmu tiada, bagaimana dia?"

"Ayahku baru tiada enam bulan lalu, Dia orang yang baik, tetapi ayahku agak pendiam dan sebenarnya sampai sekarang aku tidak pernah tahu apa pekerjaannya. Dia selalu pergi dari rumah agak lama dan pulang sebentar. Setiap aku tanya ibu, dia selalu berkata, ayah kerja serabutan di luar.

Meski ayahku tampak sibuk dan tak punya waktu, setiap dia pulang, dia akan mengajariku satu dua teknik bela diri. Katanya sebagai perempuan harus bisa melindungi diri sendiri. Selain itu aku memang suka belajar bela diri. Menurutku bisa melakukan satu dua hal yang pria bisa lakukan, itu keren. Lagi pula dengan aku bisa bela diri aku bisa melindungi ibu saat ayahku pergi."

Kayya terdiam sesaat, dia menghembuskan napas panjang sambil menatap langit langit kamarnya.

"Aku mungkin sudah kehilangan sosok ayah sejak awal. Bahkan aku sebenarnya agak lupa bagaimana hubungan antara ayah dan anak yang sebenarnya. Aku tidak sempat bermanja padanya. Ibu juga tidak pernah bercerita tentang ayah. Kenanganku dengan ayah hanya sebatas saat belajar bela diri."

Vira memeluk Kayya, matanya memerah mendengar cerita Kayya.

1
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Rasakan, emang enak/Tongue/
@pry😛
pecat ya kk... jgn di kasianin
@pry😛
mampus... ni yg aq tgg"... akhr ny kau di pcat
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aq baper bc ny... ya allah
Julia Manalu
sangat menantikan cerita nya. up terus
Bunda HB
semangat berkarya bintang 5 for your 💪 😅 ♥️
@pry😛
cie🤣🤣🤣❤❤❤❤
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Kayy seumpamanya ni ya. kalo mereka bertiga naksir kamu, kamu mau milih siapa?😄
Suriyahlasminah Sari
Ah Nicky suka sama kayya .,...suka curi curi pandang Nic😁
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Sapa ya? atau jangan² Trio ulet bulu lagi🤣🤣
@pry😛
cp lg
Dewi kunti
sp tuch sok kenal,tmn kantor nya kali ya,asal jangan yg kmrn ngebully
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Dihh.. kalo orang dah hasad, iri, dengki mah susah ya😒
@pry😛
agak da yg janggal ni
@pry😛
babi...
lgsg pecat z np..
gk yakn kdpn ny bgs manusia ni
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Kalo saja semua karyawan tahu Kayya dekat dengan semua anggota keluarga Bang Nick, mereka pasti makin julid/Facepalm/
@pry😛
gas kn yg di toilet td nic💪💪💪💪next
@pry😛
pigi kau babi
@pry😛
good... aq sk yg gercep gn....
next kk
@pry😛
nah lho kn...🤣🤣🤣🤣 bucin....
visual ny mn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!