Satu NAMA Dua DUNIA

Disaat semua bisnis klan Xiao meraup keuntungan melimpah disetiap harinya, begitu pula dengan kondisi besan mereka.

Usaha lumbung bahan pangan klan Gu kembali ramai pembeli. Bahkan telah ada enam saudagar besar mendatangi klan guna dan ingin kembali menjalin kerjasama.

Tapi klan Gu belum memberi keputusan. Ingatan akan empat tahun lalu, saat dengan seenak jidatnya enam saudagar itu memutus kontrak, masih menyisakan kekecewaan.

Selain itu ada sekitaran delapan saudagar lain yang mengajukan kerja sama. Meski kapasitas mereka tidak sebesar enam saudagar sebelumnya, taoi seenggaknya delapan orang itu lebih berkompeten.

Toko perhiasan dan fashion yang baru dibuka dua hari, sudah memberikan keuntungan bersih lima ratus koin emas bagi mereka.

Itu baru satu toko saja diIbukota pusat, belum diempat Ibukota lainnya.

Xiao Mei Ling saja sudah kembali menyetorkan barang kesana dalam jumlah banyak.

Lahan pertanian klan Gu pun sudah menampakan hasil. Tanaman tumbuh subur dengan padi dan gandum yang mulai menguning.

Sayuran dan buah-buahan telah ada yang siap panen. Itu berkat air spiritual dan bubuk penyubur tanah serta pupuk tujuh dimensi.

Toko dan pabrik kosmetik lusa sudah bisa beroperasi. Begitu pun dengan pabrik sepatu dan bermacam kerajinan.

Ribuan stok prodak make up, telah Xiao Mei Ling persiapkan.

Pelatihan pembuatannya pun akan mulai dilakukan lusa oleh saudara sepupu perempuan yang telah Mei Ling beri pengajaran.

Lima belas varian aroma parfum bagi wanita dan tujuh pilihan wewangian bagi pria. Akan dipasarkan ditoko kosmetik klan Gu, bersama sabun mandi, shampo, sabun miss V, handbody lotion, masker wajah dan scrub badan.

Untuk ramuan berendam, kantung wewangian dan herbal ratus. Tetap dijual ditoko herbal Hei'hu. Karena harganya jauh lebih murah dari pada parfum dan Handbody lotion.

Untuk pabrik kertas dan alat tulis serta produksi kain. Akan mulai beroperasi bulan depan.

Pabrik karpet, handuk, seprai, hordeng, dan semua jenis produk rumah tangga berbahan kain. Juga akan beroperasi bulan depan.

Pabrik gula berbahan tebu dan pear rencananya akan dibuka satu minggu lagi, setelah pembangunan pabriknya selesai.

"Kalau terus seperti ini, keluarga kita akan makmur dimasa depan." ucap linglung ketua Gu.

Coretan angka dan tumpukan koin emas serta perak, membuat pria tua itu tertegun.

Sudah empat hari, pendapatan mereka naik lima kali lipat.

Itu baru dari toko bahan pangan, toko perhiasan dan fashion. Bagaimana nanti jika semua pabrik dan toko sudah beroperasi. Tidur diatas tumpukan permata jelas bukan cuma sekedar omong kosong belaka.

"Semua berkat Ling'er..! keluarga kita sungguh beruntung karena memilikinya." sahut adik ketua Gu.

Ketua Gu memiliki enam adik lelaki yang juga masuk kejajaran tetua kepengurusan klan, bersama putra mereka.

Sementara dua adik perempuannya, ikut mengurus rumah tangga bersama nyonya Gu tua, kakak ipar dan menantu keponakan perempuan.

Dari ketua Gu dan enam adik lelaki serta dua perempuannya, terlahir dua puluh satu putra generasi penerus klan Gu, dan enam putri.

Dan dari putra-putri itu sudah memberi mereka cucu lelaki dua puluh tujuh orang dan perempuan dua belas orang.

Berbeda dengan perempuan yang sudah menikah, maka akan mengikuti klan sang suami. Dua adik wanita ketua Gu tetap memakai nama Gu, karena kedua suaminya menikah dengan jalan pilihan keluarga.

Yang dimaksud, dua lelaki itu tidak memberi mahar dan semua kebutuhan hidupnya ditanggung oleh klan Gu. Dua lelaki itu tidak boleh memiliki selir diseumur hidup.

Bukan tanpa alasan para tetua klan Gu melakukan itu, semua karena pesan wasiat leluhur.

Penyebabnya adalah tragedi yang menimpa para perempuan pendahulu. Atau lebih tepatnya nenek para tetua Gu sekarang.

Ada dua wanita yang tewas akibat penganiayaan keluarga pihak lelaki. Ada juga yang ditelantarkan, diperlakukan layaknya budak dan dibuang tanpa adanya perceraian.

Jadi kelak semua lelaki yang akan meminang putri dari keluarga klan Gu, harus siap menanggalkan marga keluarganya dan mengikuti semua aturan klan Gu.

⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️