NovelToon NovelToon
PELANGI DI UJUNG SENJA

PELANGI DI UJUNG SENJA

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Tamat
Popularitas:522.8k
Nilai: 5
Nama Author: 𝐈𝐩𝐞𝐫'𝐒

Annisa Dwi Az Zahra gadis periang berusia 20 tahun yang memutuskan ingin menikah muda dengan lelaki pujaannya yang bernama Rian Abdul Wahab, namun kenyataan pahit harus diterima ketika sebuah tragedi menimpanya.
Akankah Nisa bertemu bahagia setelah masa depan dan impiannya hancur karena tragedi yang menimpanya?

"Kini aku sadar setelah kepergianmu aku merasa kehilangan, hatiku hampa dan selalu merindukan keberadaanmu, aku telah jatuh cinta tanpa kusadari" Fahri

"Kamu laki-laki baik, demi kebaikan kita semua tolong lepaskan aku, karena bertahan pun bukan bahagia dan pahala yang kita dapat melainkan Dosa" Nisa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝐈𝐩𝐞𝐫'𝐒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Sudah jangan nangis lagi. Jelek." Fahri mengusap air mata Nadira penuh sayang dengan tangan kirinya.

Fikiran Fahri sebenarnya berkecamuk, Ia tidak habis pikir dengan sang Mama yang sama sekali tidak mau memberikan restu untuknya padahal yang Ia tahu Mamanya itu seorang wanita yang sangat bijak dan penyayang. Tapi setiap kali Ia meminta restu untuk melamar Nadira Mamanya selalu menolak dan tidak memberikan restu tanpa alasan yang jelas, terakhir dua hari yang lalu Ia kembali meminta ijin untuk melamar dan yang Ia dapatkan hanya tangisan Mamanya yang pecah.

"Kamu sayang Mama kan? Demi Mama tolong lepaskan Nadira. Bukan karena Nadira tidak baik atau tidak pantas untukmu. Tapi Mama yang belum siap menerimanya huhu." Fahri masih mengingat jelas semua ucapan sang Mama yang tidak bisa menerima Nadira, terbersit rasa kecewa namun Ia menekannya mengingat belum tau alasan yang sebenarnya kenapa Mamanya menolak Nadira pasti memiliki alasan tertentu.

Ia akan menyelidikinya sendiri secara perlahan.

Ia pun pernah meminta ijin pada Papanya kemudian menanyakan alasan sang Mama yang tidak mengijinkannya memperistri Nadira, dan Papanya pun mengaku tidak mengetahui alasan jelas Mamanya.

"Bagi Papa dengan siapapun kamu menikah Papa akan merestui asalkan calon istrimu yang paham dan memiliki dasar ilmu agama. Karena apa, seorang perempuan itu akan menjadi ibu dari anak-anakmu. Dan seorang Ibu itu adalah Madrasah pertama bagi anak-anaknya.

Setinggi apapun sekolah dan gelarnya apabila tidak dibarengi dasar Agama maka Dia akan kehilangan sebagian arah hidupnya. Papa percaya semuanya sama kamu pasti bijak dalam memilih pendamping hidup.

Bawalah ke rumah kalau sudah ada yang cocok. Masalah Mama yang belum memberikan restu pasti ada alasannya. Kita sudah sama-sama mengenal Mamamu seperti apa.

Mamamu perempuan terhebat dan terbijak yang Papa kenal. Jadi tidak ada alasan untuk kamu kecewa terhadapnya, biarkan waktu yang meluluhkan dan menjawab semuanya." Jawaban bijak yang disertai petuah sang Papa masih jelas terngiang di ingatannya. Dilema.

Itulah yang menguasai fikiran Fahri, Antara cinta pertamanya Nadira, atau keluarganya terutama sang Mama yang telah mengandung dan melahirkan serta merawatnya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Namun Ia yakin seiring berjalannya waktu baik Nadira maupun Mamanya akan berpihak padanya.

Ia pun akan berjuang melangitkan Do'a dan membumikan Ikhtiar, selebihnya Ia akan menyerahkannya pada takdir.

"Sayang. Sudah sore banget hampir setengah 6. Ayo kita pulang nanti keburu Maghrib." Fahri melepaskan genggaman tangannya setelah melihat jam dipergelangan tangan kirinya sudah menunjukkan pukul 17.25.

Ia lebih dulu berdiri kemudian kembali mengulurkan tangannya pada Nadira yang masih duduk sambil merapikan anak rambut yang nempel di wajahnya karena basah oleh air mata tadi sewaktu nangis.

"Jangan pernah menangisi hal ini lagi ya. Kita hadapi dan berjuang sama-sama. Percaya sama aku, mau kan?"

Lagi-lagi Nadira hanya menganggukkan kepalanya, Ada rasa khawatir yang menyelimuti hatinya tentang bagaimana kelanjutan masa depan hubungannya yang telah terjalin lama.

Fahri membukakan pintu mobil untuk Nadira, Setelah memastikan Nadira duduk Ia menutup kembali pintunya, Kemudian Ia pun masuk dan duduk di belakang kemudi. Sambil menyalakan mesin tangan kirinya Ia sempatkan mengelus puncak kepala sang kekasih untuk memberi ketenangan, karena masih terlihat dengan jelas raut wajah Nadira yang putus asa.

"Mana senyumnya? dari tadi belum dapat jatah senyum kan jadinya gak semangat." Fahri membalikkan badannya dan menatap Nadira dengan lembut yang kemudian mendapat balasan senyum yang selalu membuat hatinya damai dan tentram. Namun tidak untuk sekarang, justru senyum Nadira yang memancarkan kekhawatiran membuat hatinya seperti tercubit, Ada rasa sakit yang menyelusup.

Melihat perempuan yang selalu menjadi penyemangatnya terlihat rapuh.

Aku sangat mencintaimu Fah, rasa cintaku yang besar mengalahkan rasa lelah dalam menantimu selama bertahun-tahun.

Tapi perasaanku sekarang seakan-akan ragu karena Mama mu yang jadi sainganku dan pastinya aku tidak mau membuatmu

menjadi anak durhaka. Mulai sekarang aku akan menyiapkan hati

agar nanti ketika waktu itu tiba aku tidak syok.

"Ayo katanya mau pulang udah sore tapi malah gak jalan-jalan dari tadi." Nadira menyudahi pemikirannya dengan mengajak Fahri pulang.

"Ayo sayang. Ada yang mau dibeli dulu gak?"

"Langsung pulang saja. lagi males mampir-mampir." Dengan cepat Nadira menggelengkan kepalanya.

"Yasudah ayo kita pulang. Tapi janji gak boleh memikirkan hal yang belum tentu kita jalani ya. Kita nikmati saja prosesnya dan berjuang sama-sama, mau kan?" Lagi-lagi Fahri menatap lembut Nadira memastikan sang kekasih supaya yakin padanya.

Nadira menganggukkan kepalanya kemudian memeluk Fahri dengan erat seperti anak kecil yang takut ditinggalkan, Tapi adegan itu tidak berlangsung lama dengan cepat Nadira melepaskan pelukannya kemudian mengajak Fahri jalan.

Aku sangat mencintaimu sayang, kamu yang selalu setia berada di sampingku disaat yang lain datang dan pergi hanya karena materiku, sedangkan kamu sedikitpun tidak pernah menuntut apa-apa. Tapi aku juga tidak bisa melangkah tanpa restu orang tuaku, mohon bersabarlah.

Aku kan mencari tau apa yang menjadi alasan Mama tidak kunjung memberikan restu, pasti ada alasan tertentu yang membuat kedua orang tuaku belum bisa menerimamu padahal mereka orang yang sangat baik dan bijak.

Selama mengendarai mobilnya disepanjang jalan, fikiran Fahri berkecamuk membatin memikirkan rencana kedepannya, sesekali Ia melirik Nadira yang lebih memilih memandang jalanan yang lurus didepan dengan mata sembabnya.

......................

Terhitung Sebulan sudah setelah pertemuan keluarga Nisa dan Rian diacara tasyakuran ulang tahunnya Bu Widya terlewati, kedekatan Rian dan Nisa pun kini akhirnya menjadi sebuah hubungan, mereka resmi jadi sepasang kekasih dan berniat akan secepatnya melangkah ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan.

Restu dari pihak keluarga masing-masing sudah dikantongi dan sang Kakak pun Arman tidak keberatan untuk dilangkahi malah mendukung penuh semangat, Karena Dia sendiri masih ingin menikmati masa-masa bebasnya sebagai seorang bujangan yang bebas.

🍁🍁🍁

Jodoh, maut, dan rezeki rahasia Allah, semuanya sudah diatur sesuai takarannya dan tidak akan pernah tertukar atau salah orang hanya saja datangnya tidak selalu tepat waktu tapi yang pasti datangnya diwaktu yang tepat seperti yang dibutuhkan bukan yang diinginkan.

1
Aisyah Isyah66
Luar biasa
☠@AngguN
wkwkekek saking diem dieman dalam mobil😄
☠@AngguN
memang lebih baik berpisah drpd banyak hati yg terluka
☠@AngguN
astaghfirullah
lucky gril
awalnya ngintip kok jadi keterusan sampai tamat❤❤❤
lucky gril
ternyata mak baca expresss tau2 udah tamat,makasih karya nya teh nei🙏🙏🙏
lucky gril: sama2 kk'yg mau nuangin karyanya di NT dan waktunya untuk menghibur mak yg kegabutannya ruaaarrr biasa😅
total 2 replies
lucky gril
kok perasaan mak ngga enak😔

jagain fahri atuhhh
lucky gril
SAH
lucky gril
si mm risa mau menodai pikiran kotor ke caca🤣🤣
lucky gril
guling nis itu🤣🤣🤣
lucky gril
bintang utamanya siapa y...kok tau2 fahri datang tanpa kejelasan hubungan siapa ....

masih membanggongkan ceritanya😯
lucky gril
loh kok rian ngga pamit sama orang tuanya nisa😟
lucky gril
wa'alaikum salam salam kenal dr mak di brebes😍
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Semoga berhasil ya bu
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Bener banget makanya dibilang cinta itu buta, tapi harus pake logika yah😂😂😂
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Wkwkwkwwk pada senyum2 sendiri
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Wkwkwwk males amndi ternyata bukan cuman di novel, kenyataan juga begitu harus pada diomelin dulu padahal handuk udh dipegang dr tadi
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Nisa gak sadar dengan tingkah abstrudnya
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Ketahuan hayooo saling baperrr
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Kejedot bener dirasa in sama nisa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!