⚠️Warning! MC badboy garis keras!
Lelah dengan sulitnya hidup, Yofan memutuskan melakukan pesugihan mbah jenggot. Mencari tumbal perawan, itulah yang harus dilakukan oleh Yofan.
Dengan wajah tampan dan kekayaan, Yofan menjebak banyak gadis untuk dijadikan tumbal. Gadis itu akan ditiduri olehnya, lalu meregang nyawa. Yofan sudah terbiasa dengan sesi penumbalan setiap bulan purnama. Namun semuanya berubah saat Yofan bertemu Amel dan Rona, kedua gadis itu berbeda dari wanita yang pernah dia temui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19 - Kerjaan Yofan
"Acara apa?" Gogon semakin mengernyitkan kening. Ada ekspresi kecurigaan terukir di wajahnya.
"A-anu. Aku nggak begitu tahu. Sebagai pelayan, aku ngikut aja, Pak..." ucap Vera tergagap.
"Ya sudah. Jam berapa kau akan pulang? Nggak sampai malam kan?" timpal Gogon.
"Enggak kok, Pak. Tenang aja," sahut Vera.
Kala itu Gogon memilih percaya. Lagi pula dia selalu yakin kalau putrinya adalah anak yang baik.
Vera baru saja mendapat pesan dari Yofan. Cowok itu sudah menunggu di depan gang seperti biasa. Buru-buru Vera pergi dari rumah. Ia berlari kecil karena tak mau membuat Yofan menunggu lama.
"Mas Yudha! Ayo kita pergi," kata Vera saat sudah di hadapan Yofan.
"Kamu ngapain sih lari-lari. Lagian aku nggak bakalan ninggalin kamu. Jadi santai saja," ujar Yofan.
"Nggak apa-apa. Aku cuman pengen cepat ketemu aja," balas Vera. Ia sengaja memberi sedikit kode pada Yofan.
Tanpa sepengetahuan mereka, sejak tadi ada seorang lelaki yang mengamati. Masalahnya lelaki itu adalah rekan preman Gogon, namanya adalah Jaka.
Menyaksikan Vera pergi dengan seorang lelaki, Jaka segera melaporkan apa yang dirinya lihat kepada Gogon. Ia bahkan mengambil foto untuk dijadikan bukti.
Setelah mengetahui sang putri dekat dengan seorang lelaki asing, Gogon jadi penasaran. Dia memperhatikan foto yang diambil Jaka berulangkali. Sayangnya dirinya tak bisa melihat wajah lelaki itu karena Yofan menutup wajahnya dengan helm.
"Pantas saja dia berdandan terus akhir-akhir ini," gumam Gogon. "Hmmm.... Motor anak ini kayaknya mahal kan?" sambungnya.
"Kau tidak khawatir sama Vera, Bang?" tukas Jaka.
"Apa yang perlu dikhawatirkan? Aku malah senang! Vera udah gede, ya dia pasti pengen juga punya pacar kan? Lagian cowoknya ini kelihatan kaya," ungkap Gogon.
"Motornya emang motor mahal sih, Bang. Tapi sebaiknya kau tanya lebih detail nanti sama Vera," saran Jaka.
"Benar. Kalau perlu, aku minta dipertemukan sama cowoknya. Kan bagus kalau bisa minta uang rokok," sahut Gogon sambil terkekeh senang.
...***...
Yofan kali ini mengajak Vera pergi ke taman. Di sana mereka menikmati jajanan pinggir jalan.
"Mas Yudha itu kerja apa sih? Mas belum kasih tahu aku loh," celetuk Vera.
Deg!
Jantung Yofan berdebam keras. Dia cukup terkejut Vera menanyakan itu, dan dirinya masih bingung harus mengakui pekerjaan apa. Yofan merasa tak percaya diri karena memang pada kenyataannya, dia masih seorang pengangguran.
Saat hendak menjawab, atensi Yofan tertuju ke arah seorang pemulung yang ada di seberang jalan. Pemulung itu mengingatkannya dengan dirinya yang dahulu. Saat itulah Yofan terpikirkan sesuatu yang menurutnya brilian.
"Aku punya perusahaan kecil daur ulang gitu," ungkap Yofan. Dalam dirinya berjanji akan segera mewujudkan perusahaan itu nanti. Ia berniat ingin membantu para pemulung.
"Wah... Kayaknya keren," komentar Vera.
"Ver... Ada yang mau aku katakan padamu." Yofan tampak serius.
Jantung Vera sontak berdebar tidak karuan. Ia mengira Yofan akan segera menyatakan cinta.
"Ya ampun, Mas. Katakan aja kali," tanggap Vera yang berusaha tenang.
"Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat. Bisakah kau pergi selama satu malam lusa nanti bersamaku?" ujar Yofan.
Mata Vera mengerjap cepat. Dia sebenarnya bingung kenapa Yofan malah mengajaknya pergi selama satu malam. "Mau ngapain, Mas?" tanyanya.
"Aku cuman pengen cari teman aja. Kebetulan ada kerjaan yang mengharuskan aku pergi selama satu malam. Aku sudah ngajak semua temanku, tapi mereka pada nggak bisa," ungkap Yofan berkilah panjang lebar.