Karena hidup dalam kesederhanaan dan nyaris tak punya apa-apa. Alena dan Keluarganya selalu di hina dan tak henti-hentinya di rendahkan oleh keluarga sepupunya yang termasuk orang berada.
Alena semakin di kucilkan ketika gadis itu di ketahui telah menjalin hubungan dengan pria yang bernama Pradipta Devano Syahputra. Pria yang berprofesi sebagai seorang montir di salah satu bengkel di kota itu.
Namun siapa sangka, Di balik pakaian kotornya sebagai montir, Alena di buat terkejut setelah mengetahui bahwa Devano ternyata seorang Ceo yang kaya raya..
•••••
"Terserah mereka ingin merendahkan mu seperti apa. Yang penting cintaku padamu tulus. Aku janji akan membahagiakanmu serta membungkam mulut mereka yang telah menghina mu dan keluarga mu.." Pradipta Devano Syahputra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ceo Dan Istri Tercintanya..
Bagas terus saja gelisah di kursinya. Hatinya tak tenang semenjak sebuah kenyataan yang tak pernah ia bayangkan terjadi di malam hari ini. Di sebuah pesta yang penuh dengan kemewahan.
Pria yang ia rendahkan itu nyatanya adalah putra tunggal dari Tuan Fael. Pria kaya raya yang setelah ini akan menduduki kursi kebesarannya. Entah apa yang akan terjadi padanya setelah ini ia tak tahu. Terlebih sekarang dia merasa malu dan tidak punya muka.
Bagaimana mau punya muka sedangkan istri dan mertuanya membuat ulah. Sungguh, Bagas akan balas mereka kalau andai nanti dirinya kena hukuman.
"Mas..Kamu kok dari tadi diam saja.. " Bagas tetap bungkam, Kali ini Bagas tak mau menanggapi apapun. Tatapan matanya kini fokus ke depan dimana Devano masih bicara.
"Sebelumnya, Saya ingin minta maaf. Terutama kepada Papa dan Mama karena saya sempat menolak untuk mengelola perusahaan.. Sebenarnya saya bukan menolak, Tapi saya masih ingin bersenang-senang di luar. Apalagi sejak remaja saya sangat menyukai tentang mesin. Maka dari itu, Selain memantau perusahaan di belakang layar, Saya juga bekerja sebagai montir. Jadi kalau para tamu mungkin ada kendaraan atau mesin yang rusak jangan lupa di bawa ke bengkel saya ya.." Ujar Devano dengan tertawa. " Anggap saja sedang promosi..
Devano menarik nafas sebentar sebelum melanjutkan ucapannya.
"Dan malam hari ini.. Saya berdiri disini. Saya akan menyampaikan kalau mulai besok dan seterusnya perusahaan saya yang memimpin. Maka untuk itu, Saya mohon doanya kepada kalian semua semoga perusahaan semakin maju dan jaya..
"Aamiin..
"Setelah ini, Masih ada satu lagi yang ingin saya sampaikan. Saya ingin memperkenalkan istri saya tercinta dan juga kedua mertua saya..
"Alena sayang, Kemari.."
Prok
Prok
Prok
Suara tepuk tangan mulai terdengar dari para tamu yang banyaknya tak terkira. Alena beranjak dari duduknya, Wajahnya yang cantik tersenyum membuat Devano yang meleleh dengan senyuman itu.
Dengan langkah yang anggun, Alena naik ke atas panggung. Bersama Devano yang menyambut baik sang istri. Tangannya di genggam erat oleh Devano. Pria itu menatap Alena penuh dengan cinta yang luar biasa. Devano seolah ingin membuktikan kalau dirinya dan Alena adalah pasangan yang begitu serasi.
Dan kini, Tatapan itu kembali lurus ke depan.
"Dia adalah istri saya.. Namanya Alena Anindita. Dia adalah wanita yang saat ini sangat saya cintai. Kami menikah secara diam-diam karena sebuah kesalahpahaman. Tapi saya sangat bangga bisa punya istri sepertinya. Wanita yang selalu menerima apa adanya. Dia tak peduli dengan hinaan orang-orang tentangnya karena memilih montir ini sebagai seorang suami. Dan sekali lagi saya ingin berterima kasih kepada Ayah dan Ibu mertua saya yang telah merestui hubungan kami. Ayah dan Bunda, Devano minta maaf kau selama ini Devano tidak jujur dengan identitas Devano yang sebenarnya..." Devano juga meminta ayah Pandu dan Bunda Lilis untuk ikut naik. Mereka harus tahu dan mengenal keluarga istrinya.
" Mulai hari ini, Mereka adalah keluarga Syahputra. Jadi tolong hargai dan hormati mereka layaknya kalian menghargai dan menghormati saya dan keluarga saya.. Kalau sampai ada orang yang berani macam-macam terhadap istri dan keluarganya, Jangankan menyentuh tubuhnya, Menyentuh sehelai rambutnya saja kalian tidak akan lolos dari saya.." Tak hanya sekedar mengenalkan sang istri, Tapi Devano juga memberikan ancaman kepada orang-orang yang berani macam-macam terhadap orang-orang tersayangnya. Dan tentu saja, Semua itu tertuju kepada keluarga yang sedang duduk dengan tak tenang itu.
Tatapannya menajam seolah ingin menghunuskan pedang kepada keluarga itu juga. Tapi jangan harap Devano akan menyebut keluarga Wawan sebagai keluarganya. Untuk apa Devano menyebut nama keluarga mereka tidak ada untung-untungnya.
Tak hanya sampai di situ saja. Devano juga mengatakan bahwa sebentar lagi mereka akan mengadakan resepsi pernikahan. Tentu saja hal tersebut membuat seseorang kepanasan bukan main.. Siapa lagi kalau bukan Wawan dan Wina. Mereka berpikir kenapa bukan putrinya yang menjalin hubungan dengan Devano.
Hey! Jangan harap bu.. Devano mencari wanita yang tulus bukan yang modus. Dan setelah ini kita lihat seperti apa kehidupan mereka.
.
.
.
"Ya, Ampun.. Kita gak nyangka ya.. Kalau menantu pak Pandu itu anak orang kaya..." Beberapa ibu-ibu yang hadir dari warga tempat tinggal Alena mulai bergosip.
"Iya ih.. Apa saya bilang.. Gak semua orang miskin itu miskin tahu.. Bisa jadi seperti nak Devan. Dia nyamar jadi montir..
"Dia bukan nyamar jadi montir.. Udah dia jelasin tadi, Nak Devano itu suka kerja mesin.. Makanya sebelum terjun jadi direktur dia main dulu biar puas.. Dan terbukti kan? Ketemu sama Alena yang bisa menerima apa adanya..
"Nak Devano itu gabut.. Uangnya udah banyak makanya jadi montir...
"Pasti Alena syok ya.. Pas tahu kalau suaminya ceo kaya.. Duh, Semoga aja anakku dapat yang kayak gitu juga..
"Dih, Ngarep...
"Loh, Kok gak di makan jamuannya bu Ibu..." Segerombolan ibu-ibu itu langsung diam setelah melihat Alena datang. Wanita itu tersenyum manis menyapa para tetangganya yang benar-benar hadir dalam acara itu.
"Eh, Ale.. Ini kita udah nyicipin kok makanannya. Yang jelas makanan orang kaya sama makanan orang miskin beda ya, Ale.. " Celetuk salah satu dari mereka. Alena hanya tersenyum saja.
"Mau kaya atau tidak itu tergantung seperti apa kita menghargai nya Bu.. Bedanya, Kalau kita yang buat memakai resep kita sendiri, Kalau disini pasti Chef yang masak..."
"Sayang... Kamu kemana aja sih.. Abang cariin dari tadi malah ngilang.." Devano datang. Pria itu sempat panik karena tak melihat istrinya dimanapun.
"Apaan sih.. Orang aku lagi nyapa ibu-ibu. Kirain mereka gak bakalan datang.." Devano tersenyum dan ikut menyapa ramah mereka..
"Makasih ya nak Devan.. Udah undang kita semua.. Kalau gak gitu kita gak bakalan sampai di pesta yang mewah ini.." Bu Iis sengaja berkata lembut. Tentu saja dia sedang cari muka.
"Baiklah.. Kalau begitu, Silahkan di nikmati.. Kami kesana dulu ya.."
"Ohya.. Iya...
Devano merangkul pinggang sang istri dengan mesra. Mengajak wanita itu berkeliling dan memperkenalkan Alena kepada para kolega bisnis lainnya. Meski pun hanya bekerja di belakang layar, Bukan berarti Devano tak pernah menghadiri rapat-rapat penting. Tentu para pengusaha mengenal siapa Devano.
"Wah.. Ternyata istri Nak Devano cantik juga ya.. Padahal saya sudah siapkan putri saya untukmu Nak.. Eh udah nikah ternyata ya.. Saya sempat mengira kalau istri Nak Devano ini anak orang kaya atau pejabat. Eh taunya.. Hahaha.." Perlahan senyum Devano memudar. Pria paruh baya ini sepertinya tengah menabuh gendang perang. Dan secara tidak langsung pria ini telah menghina istrinya. Namun, Devano masih terlihat tenang.
"Oh tunggu-tunggu.. Putri Tuan ini yang bernama Fisa itu kan?
"Nah iya, Itu Anda mengenalnya.. Wah apakah sebelum ini kalian punya hubungan yang akrab?
"Tidak-tidak.. Saya tidak punya hubungan apapun dengan putri anda. Tapi siapa yang tidak kenal dengan putri mu.. Ah, Maksud saya.. Saya tahu nama itu dari salah satu anak buah saya di bengkel. Karena katanya, Setiap malam Fisa berada di club malam. Dan saya pernah melihatnya jalan-jalan dengan pria seumuran anda.. Sepertinya tipe putrimu bukan pria muda seperti ku Tuan.. Tapi pria yang lebih dewasa eh yang lebih tua maksudnya.." Mendengar ucapan Devano, Pria itu melengos dan langsung pergi darisana meninggalkan para rekan yang tertawa.
"Mas.. Dia pergi.." Devano menoleh dan tersenyum.
"Aku gak akan biarin siapapun menyakiti kamu lagi.." Ucapnya seraya menggenggam tangan Alena kemudian menciumnya..
.
.
.
TBC
tambah panas zion ya🤣🤣