NovelToon NovelToon
Istri Bar-Bar Kesayangan Pak Guru

Istri Bar-Bar Kesayangan Pak Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: ayuwidia

Ayunda Nafsha Azia, seorang siswi badung dan merupakan ketua Geng Srikandi.

Ia harus rela melepas status lajang di usia 18 tahun dan terpaksa menikah dengan pria yang paling menyebalkan sedunia baginya, Arjuna Tsaqif. Guru fisika sekaligus wali kelasnya sendiri.

Benci dan cinta melebur jadi satu. Mencipta kisah cinta yang penuh warna.

Kehadiran Ayu di hidup Arjuna mampu membalut luka karena jalinan cinta yang telah lalu dan menyentuhkan bahagia.

Namun rumah tangga mereka tak lepas dari badai ujian. Hingga membuat Ayu dilema.

Tetap mempertahankan hubungan, atau merelakan Arjuna kembali pada mantan kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 19 Rival

Happy reading

Perdebatan antara Ayu dan Winata telah usai. Gelak tawa pun mulai mereda. Berganti atmosfer hening yang kini menyelimuti seisi ruang.

Ayu terdiam dan berpikir. Ia merasa, apa yang diutarakannya tadi terlalu frontal dan mungkin membuat Winata kurang berkenan.

Terbesit niat di dalam hati untuk meminta maaf pada Winata atas ucapan yang terkesan lancang.

"Pak Win, maaf," ucapnya seraya memecah hening dan sukses mengalihkan atensi Winata yang sejenak terpaku pada gawai di tangan.

"Kenapa minta maaf?" Winata menanggapi ucapan Ayu. Tak ada gurat amarah yang terlukis di wajahnya.

"Karena tadi ... aku terlalu frontal."

Winata menghela napas. Bibirnya melengkung membentuk seutas senyum dan tatapannya tertuju pada objek yang duduk di sebelah Arjuna. "Yang kamu utarakan tadi adalah fakta. Tapi kamu mesti tau, Ayu. Ada sesuatu hal yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata atau dicerna oleh logika," tuturnya dengan merendahkan nada suara. Ia berharap Ayu bisa memahami maksud ucapannya.

"Yang dituturkan oleh Mas Winata benar." Atika turut bersuara dan membenarkan ucapan suaminya. Wanita berparas cantik itu menatap Ayu dengan tatapan lembut diiringi senyum yang membingkai wajah.

"Apa yang kami jalani ini adalah sesuatu hal yang tidak bisa dipahami oleh orang yang tidak menjalani. Dan kami tidak bisa memberi paham pada orang yang belum sampai pada tahap untuk paham."

Ayu sejenak terdiam dan berusaha menelaah perkataan Atika yang cukup sulit untuk dicerna.

"Kamu mengerti 'kan maksud saya?" Pertanyaan yang tercetus dari bibir Atika mendorong Ayu untuk menanggapi.

"Iya, aku mengerti," jawabnya ragu.

"Sepertinya, kita harus berkenalan supaya bisa menjadi teman. Karena saya ingin memiliki teman seperti mu."

Atika kembali membingkai wajahnya dengan senyum dan mulai memperkenalkan diri.

"Saya Atika, istri pertama Mas Winata. Dan wanita berparas cantik yang duduk di sebelah saya ini ... Najwa Aini. Istri kedua Mas Winata."

Aini melempar senyum dan Ayu pun membalasnya.

"Bolehkah saya memanggil kamu 'Dek Ay'?" tanya yang terucap dari bibir Aini. Tutur katanya terdengar lembut, mencerminkan karakter seorang wanita salehah.

"Boleh. Aku suka panggilan itu." Ayu mengindahkan ucapan Aini--istri muda Winata yang baru dinikahi dua bulan lalu.

"Kamu bisa memanggil saya 'Aini' atau 'Najwa'."

"'Gimana kalau ... Kak Naj?"

Aini mengindahkan pertanyaan Ayu dengan mengangguk dan menerbitkan senyum. Ia teramat menyukai panggilan itu.

Meski baru berkenalan, Ayu dan kedua istri Winata langsung terlihat akrab. Mereka berbincang mengenai banyak hal. Salah satu diantaranya mengenai kewajiban seorang istri terhadap suami.

Ayu bergeming saat Atika menjelaskan kewajiban seorang istri yang harus ditunaikan dan tidak boleh diabaikan. Pikirannya dipenuhi deretan kalimat tanya yang tidak mampu diutarakan.

"Dek Ay, kenapa malah diam?" Suara Aini menyadarkan Ayu dari lamun.

"Nggak pa-pa, Kak. Aku kepikiran Nyit-Nyit," jawabnya beralibi.

"Nyit-Nyit? Siapa dia?" Dahi Aini mengerut, seiring tatapan penuh tanya yang dilayangkannya.

"Dia sahabatku."

"Owh. Memangnya dia kenapa?"

"Dia nggak kenapa-napa. Cuman, aku kangen aja dan pingin nyamperin dia." Ayu kembali beralibi. Sebenarnya ia hanya ingin segera mengakhiri obrolan dengan kedua istri Winata.

Ayu merasa jika topik obrolan mereka cukup berat bagi dirinya yang masih berusia belia.

"Maaf, aku mesti pergi sekarang."

"Loh. Mau ke mana, Dek?"

"Nyamperin Nyit-Nyit. Dia pasti udah nunggu di depan."

Ayu segera beranjak dari posisi duduk setelah Aini dan Atika mempersilahkan. Lantas melangkah pergi meninggalkan kedua istri Winata yang sebenarnya masih betah berbincang dengannya.

Ingin rasanya membaur dengan Machan, Ririn, Dimas, Dirgantara, dan Conal yang terlihat sedang bersenda gurau. Namun itu tidak mungkin, karena ia sudah terlanjur pamit pada kedua istri Winata.

Ayu memutuskan untuk menemui Nofiya yang mungkin masih asik berbincang dengan Ryuga. Namun keraguan membuatnya dilema. Ia tidak ingin jika kehadirannya malah merusak keakraban mereka berdua.

Langkah kaki Ayu terayun tanpa arah dan terhenti di rooftop cafe.

Ia berdiri termenung, menatap ribuan cahaya lampu yang terlihat seperti rasi bintang.

Pikirannya masih dipenuhi oleh kata-kata Atika yang serasa sulit untuk diterima.

Ayu merasa terbebani dengan statusnya sebagai seorang istri, karena belum sanggup menunaikan kewajiban.

Selain masih duduk di bangku SMA, ia juga masih merasa sangsi pada Arjuna.

Diraup udara dalam-dalam, lalu dihembuskannya perlahan seraya menghempas buncahan rasa yang menyesakkan dada.

"Apa aku mesti minta cerai?" Ayu bermonolog dan sekejap memejamkan mata. Ia tidak menyadari jika Arjuna sudah berdiri tepat di belakangnya dan tentu saja mendengar ucapannya.

"Kamu kenapa, Ay?" Suara Arjuna membuat Ayu terhenyak.

Bibirnya serasa sulit untuk berucap. Terlebih untuk menjawab pertanyaan Arjuna.

"Jangan menelan mentah-mentah perkataan istri Winata. Semisal kamu kurang paham, kamu bisa bertanya pada ku. Jangan lantas berpikir untuk meminta cerai," tutur Arjuna.

Ia mengerti, Ayu belum bisa menerima penjelasan yang dituturkan oleh Atika mengenai kewajiban seorang istri. Terlebih untuk memahami, karena obrolan mereka terlalu berat dan belum bisa dicerna oleh seorang wanita yang masih berusia belia seperti Ayu.

"Aku nggak akan meminta hak ku sebelum kamu benar-benar siap. Aku juga nggak akan menuntut mu untuk menunaikan kewajibanmu sebagai seorang istri, jika kamu masih merasa terbebani dan belum mampu menjalani."

"Yang aku mau, tetaplah berada di sisiku. Jangan pernah berpikir untuk pergi. Apalagi meminta pisah."

Ayu masih membisu. Bibirnya serasa berat untuk menanggapi ucapan Arjuna dan mengutarakan kerisauan hati.

"Ay, jangan diam. Bicaralah."

Perlahan, Ayu memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan Arjuna.

Sepasang manik matanya mulai mencari makna yang tersirat dari tatapan mata Arjuna.

Tulus kah atau sekedar pura-pura dan palsu.

"Bantu aku buat ngeyakinin hati, biar aku nggak meragu. Cuma itu yang aku butuhin buat ngejalanin hubungan kita," ucapnya seraya mengutarakan isi hati.

"Pasti, Ay. Bahkan, tanpa kamu minta sekalipun."

Arjuna merengkuh tubuh Ayu, lalu membawanya ke dalam pelukan.

Tak ada penolakan.

Kali ini Ayu memaksa tangannya yang semula menjuntai untuk membalas pelukan Arjuna.

Meski demikian, ia masih tetap menjaga kokohnya tembok yang telah dibangun sebelum Arjuna benar-benar membuktikan ucapannya.

Tanpa sengaja seseorang menyaksikan adegan manis yang mereka sajikan.

Tatapan matanya menyiratkan luka.

Wajah yang semula terhias senyum dan tawa, kini kembali muram.

Harapannya benar-benar telah pupus.

Ia menyerah, karena rivalnya bukan laki-laki biasa. Melainkan Arjuna Tsaqif. Pemilik segudang pesona yang tidak bisa dinafikan oleh para wanita.

"Pantes aja kamu nggak mau nerima cintaku, karena yang milikin hatimu Pak Juna," gumamnya pilu.

Semula, ia ingin menikmati pemandangan malam dari rooftop cafe sebelum pulang ke rumah. Namun keinginannya itu malah kembali menghadirkan lara.

Nof, bisa temani aku lagi?

Ketiknya sambil berlalu pergi dengan kaki yang terayun lemah.

🍁🍁🍁

Bersambung

1
Nofi Kahza
ini mah kebiasaan othornya
Ayuwidia: Kaya' cenayang aja lu, Nyit
total 1 replies
Nofi Kahza
halah, pak jun gaya2an guling dijadiin penyeka. modus terselubung itu.
Ayuwidia: Pinter dia modusin nya
total 1 replies
Nofi Kahza
Nyet, gue nanti pinjem kartu debitnya bentar ya. listrik rumah mau metong nih
Ayuwidia: Gasss yuk, ambil ke rumah
total 1 replies
Nofi Kahza
wes iki angel... sekali encup muah bakal minta terus
Ayuwidia: Nagih 😆
total 1 replies
Nofi Kahza
jangan2 zizi n langit waktu kecil temenan. sama2 random banget. kecil2 brani bahas kawin
Ayuwidia: Bisa jadi
total 1 replies
Nofi Kahza
jadi teringat awal pertemuan Sean dan Allesya😍 jadi kangen ma mereka.
Ayuwidia: Yuk, intip mereka lagi 😍
total 1 replies
Nofi Kahza
kenapa nggak main paksa aja. gue suka main paksa
Ayuwidia: Heleh, berarti Bang Jae juga main paksa? 🙄
total 1 replies
Nofi Kahza
yang berkedut nih🤣
Ayuwidia: Seneng banget bayangin yg berkedut
total 1 replies
Najwa Aini
gaya²an mau jadi PA..dandan aja gak bisa
Najwa Aini: Sama Nol kitahhh urusan dan dan
total 2 replies
Najwa Aini
banyak banget profesinya.
Apa dia masih sempat bobok siang dgn tugas sebanyak itu.
Najwa Aini: Emang lain si Mas Win
total 2 replies
Najwa Aini
nah kan..
Mas Win juga CEO..ya kali cuma suamimu aja
Ayuwidia: Iya percaya
total 1 replies
Najwa Aini
Beuughhh
Najwa Aini
jangan samakan dengan tawanya Deng Wei.
Dia tetap Deng Weiku.
Di tik tok aku udah banyak saingan. masa di sini juga
Ayuwidia: nggak ada langkah-langkahan
total 3 replies
Najwa Aini
Sampek segitunya. Emang diapAin
Najwa Aini
Makasih ya Tor udah dikasih paham
Ayuwidia: sama2
total 1 replies
Najwa Aini
Perhari ini.
Ayu udah gak perawan.
Dan dia perawani oleh gurunya sendiri...😁😁
Ayuwidia: 😬😬😬😬😬😬
total 1 replies
Najwa Aini
Tanda apa itu, kok sampai penuh..
Ayuwidia: aishhhhh 😆
total 3 replies
Najwa Aini
Nah itu baru benar...
mandi berdua juga harusnya.
khilaf lagi ntar. Fix gak ke sekolah mereka hari ini
Ayuwidia: bisa jadi 😆
total 1 replies
Najwa Aini
Bisa² gak masuk sekolah besok si Ayu...
Endang 💖
wah ayu udh GX perawan lagi,
Ayuwidia: Iyaaa 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!