Tiba tiba seorang laki laki datang meminta Arumi Bunga Cantika menjadi istrinya. Sebagai balas budi karena Arumi sudah mendapatkan kornea mata dari mendiang adiknya.
Arumi menolak karena sudah memiliki kekasih hati yang bernama Michael. Akan tetapi masalah timbul saat Armellya teman Arumi mengirim foto pengkhianatan Michael.
Orang tua Arumi pun menerima lamaran Ernastan Alfred Warren, kakak dari pendonor kornea mata Arumi.
Apakah Ernastan tulus mencintai Arumi atau ada motivasi lainnya? Apakah Arumi akan mendapatkan kebahagiaan dengan pernikahannya? Jika tidak bagaimana cara Arumi untuk meraih kebahagiaannya?
Yukkk guys kita ikuti kisah Arumi..🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 19.
Kedua mata Bu Supri melebar, dan jantung berdebar debar lebih kencang. Saat melihat sosok Ernestan yang menatapnya dengan sangat tajam.
“Haduh kenapa dia sudah pulang padahal Mbak Arumi dan Chynthia belum pulang. Pasti dia akan marah marah..” gumam Bu Supri di dalam hati.
Karena begitu kagetnya Bu Supri masih berdiri di depan pintu sambil memegang handel pintu..
“Minggir.” Ucap Ernestan dengan nada ketus dan dingin.
“Maaf Mas, saya kaget kok Mas Ernestan sudah pulang.” Ucap Bu Supri melangkah ke samping dan melepas handel pintu.
Ernestan terus nyelonong masuk ke dalam rumah, sambil menggerutu, “Mas.. Mas.. Mas.. memang nya aku Mas bakso.”
Dari nada dan ekspresi wajahnya tampak Ernestan tidak suka dipanggil Bu Supri dengan sebutan Mas.
Bu Supri yang masih mengkhawatirkan Arumi dan Chynthia tidak menghiraukan gerutuan Ernestan. Bu Supri malah keluar dari rumah, untuk menunggu kedatangan Arumi dan Chynthia.
🌸🌸🌸
Sementara itu di kamar sebuah hotel.
“Maafkan aku Mich..” ucap Arumi sambil menatap Michael, setelah Michael sudah menceritakan masalahnya.
“Bukan semata mata salah kamu Arumi. Aku juga salah karena begitu percaya pada Jhon. Dan kejadian itu, foto foto itu membuat Eyang semakin membenci aku, karena beliau sudah tidak suka pada aku, karena takdirku menjadi anak Mommy Jacklyn.” Ucap Michael dengan serius menatap wajah Arumi.
“Sudahlah semua sudah terlanjur. Tidak baik menyesali masa lalu. Aku pun paham orang pasti akan emosi melihat foto foto vul gar itu. Tapi sekarang kita pikirkan ke depan nya. Kamu harus berhati hati Arumi, selidiki suami kamu dan sekretarisnya itu.” Ucap Michael selanjutnya tidak lepas tatapan matanya dari wajah Arumi.
Arumi pun sudah menceritakan pada Michael tentang perusahaan Ernestan yang di ambang kebangkrutan. Juga kejadian Ernestan yang telepon sembunyi sembunyi.
“Iya Mich.” Ucap Arumi pelan namun sangat serius.
Sesaat Michael melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.
“Okey girls, sekarang sudah sangat sore. Waktu terasa berjalan lebih cepat jika bersama kalian. Lebih baik kalian segera pulang.” Ucap Michael dengan bibir tersenyum menatap Arumi lalu pada Chynthia.
“Kamu langsung kembali ke Indonesia atau ke mana Mich?” tanya Arumi yang mendapat kabar Michael akan ke Eropa.
“Aku akan tempati kamar ini Arumi. Aku mau istirahat dulu di sini. Biar aku yang bayar administrasinya. Dan biar aku pesankan taxi pada kalian dengan hand phone ku.” Ucap Michael yang tahu jika hand phone Arumi dan Chynthia masih dalam kondisi mati.
Michael pun mengusap usap layar hand phone miliknya untuk memesankan taxi on line pada Arumi dan Chynthia setelah bertanya pada Arumi lokasi tujuannya. Michael juga sudah membayarkan sekalian taxi on line itu.
“Okey, sudah aku bayar. Hati hati lah kalian berdua. Batalkan Jhon sebelum dia teken kontrak Arumi.” Ucap Michael lagi.
“Iya Mich terima kasih banyak.” Ucap Arumi lalu bangkit berdiri..
“Sama sama Arumi, terima kasih juga, kamu sudah mau bersusah payah menemui aku.” Ucap Michael juga bangkit berdiri.
Arumi mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan akan pamit pulang. Michael pun menerima jabat tangan Arumi. Dia pegang dengan erat telapak tangan mu lus Arumi.
Michael pun kembali memeluk tubuh Arumi dengan sangat erat. Rasa hati Michael begitu berat melepas kepergian Arumi. Dia begitu khawatir juga dengan keadaan Arumi.
“Jaga diri baik baik sweety..” ucap Michael sangat lirih sambil mengecup puncak kepala Arumi.
Arumi hanya mampu menganggukkan kepalanya yang menempel di dada bidang Michael. Air mata sudah meleleh di kedua pipi Arumi.
Chynthia yang berdiri di dekatnya ikut terharu melihat perpisahan sepasang kekasih itu. Kedua mata Chynthia berkaca kaca. Dia kini tidak lagi berdehem dehem karena ikut larut dalam suasana itu.
“Okey ayo aku antar ke depan.” Ucap Michael selanjutnya sambil mengurai pe lukan nya.
Saat Michael melihat ada air bening membasahi pipi Arumi, ujung jari Michael menghapus air mata itu dengan usapan yang sangat lembut.
Ketiga anak muda itu keluar dari kamar dan terus melangkah ke depan untuk menunggu taxi on line yang sudah dipesan.
Beberapa saat kemudian mobil pun telah datang. Michael dengan cekatan membukakan pintu belakang mobil buat Arumi dan Chynthia.
“Hati hati ya.. Jaga diri baik baik.. semoga masih ada waktu kita berjumpa lagi.” Ucap Michael sambil tersenyum menatap Arumi yang sudah duduk di jok belakang Pak Sopir.
“Iya Mich.. aamiin semoga kita bisa berjumpa lagi.” Ucap Arumi dan Chynthia secara bersamaan.
Michael pun menutup pintu mobil itu. Mobil itu pun segera berjalan meninggalkan lokasi hotel.
Michael masih berdiri sambil melambaikan tangannya meskipun mobil sudah hilang dari pandangan matanya. Ada ruang hati Michael yang menjadi hampa...
Mobil terus melaju menuju ke rumah mewah Ernestan..
“Mbak bagaimana kalau Tuan Ernestan marah?” tanya lirih Chynthia yang berdebar debar jantungnya.
“Aku hadapi dia.” Ucap Arumi dengan pelan namun sangat mantap.
Beberapa menit kemudian mobil pun sudah memasuki pintu gerbang rumah mewah Ernestan. Hari sudah agak petang karena waktu maghrib sudah akan tiba.
Jantung Arumi dan Chynthia berdebar debar lebih kencang saat melihat mobil Ernestan sudah parkir di depan rumah besar itu.
“Mbak Tuan Ernestan sudah datang.” Ucap Chynthia dengan suara bergetar karena sangat ketakutan.
“Sudah aku duga itu Chyn, pasti pengawal dan Sopir sudah lapor ke dia.” Ucap Arumi berusaha setenang mungkin.
Mereka berdua pun segera turun dari mobil setelah mobil berhenti di belakang mobil Ernestan. Tidak lupa kedua nya mengucapkan terima kasih pada Pak Sopir.
Dua perempuan muda berhijab itu terus melangkah menuju pintu utama dengan jantung yang berdebar debar.
Sebelum Arumi menekan tombol bel tamu di dekat pintu. Pintu besar, lebar, tinggi dan kokoh itu sudah terbuka..
“Halah kalian itu dari mana saja. Kalau kluwek pesanan ku tidak dapat tidak usah keliling negara mencari kluwek.. kalian sudah bikin khawatir banyak orang. Nanti aku yang disalahkan..” suara Bu Supri memberondong kedatangan Arumi dan Chynthia.
“Iya Bu tadi awalnya cari keluwek, tapi terus ada urusan sangat penting. Maaf jika sudah membuat Bu Supri khawatir..” ucap Arumi menatap Bu Supri. Lalu dia terus melangkah masuk..
Arumi terus melangkah menuju ke tangga. Dia pelan pelan menaiki anak tangga sambil berdoa agar semua berjalan baik baik.. Suara adzan pun sudah mulai terdengar berkumandang.
Arumi membuka pelan pelan pintu kamarnya. Dia sudah bersiap siap jika mendapat pertanyaan dan kemarahan dari suaminya.
Saat Arumi membuka pintu kamar, Arumi mengernyitkan keningnya saat melihat sosok Ernestan yang terlihat sudah segar karena sudah mandi, duduk di sofa sambil tersenyum manis kepadanya..
“Jebakan apa lagi yang akan dia buat.” Gumam Arumi sambil melangkah masuk ke dalam kamar.
Dan sesaat kemudian, kedua mata Arumi melebar saat mendengar suara suaminya..
“Sayang bersiaplah malam ini...”
Jhon & Armeliya selamat atas di tangkapnya kalian berdua... Nikmatilah hadiah buat kalian menginap di 🏨 prodeo gratis buat kalian