Pawang Mafia Impoten

"Wilma! Astaga. Apa kau sudah gila hah? Bisa-bisanya kau meninggalkan Archie dan pergi ke tempat pria bajingan itu?"

Baru saja kembali ke rumah, tapi omelan yang dia dapatkan. Rasanya Wilma sama sekali tidak ingin pulang ke rumah jika sudah begini.

"Kenapa sih Dad, kenapa Daddy bisanya cuma marah-marah saja. Memangnya Daddy tidak punya pekerjaan lain apa selain mengurusi urusanku. Aku capek Dad, aku capek selalu mengikuti kemauan kalian. Aku seolah tidak punya kehidupanku sendiri. Bahkan aku sungguh tidak ingin menikah dengan Archie. Ya, aku tidak mau menikahi pria itu."

Jedeeer

Bagai disambar petir, ucapan Wilma membuat Brodie dan Lesley terkejut bukan main. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa Wilma bicara demikian.

Krompyaaang

Sesuatu terjatuh dan suara pecahan itu membuat semuanya melihat ke arah sumber suara.

Betapa terkejutnya Wilma dan kedua orangtuanya ketika melihat dari siapa suara itu berasal.

"Apa benar begitu? Apa benar kau tidak ingin menikah denganku?"

Beberapa waktu sebelumnya.

"Stu, antarkan Brisia kembali ke mansion. Aku mau ke rumah Wilma. Sudah lama aku tidak mengunjungi kedua orang tua Wilma."

"Baik Tuan."

Brisia tidak peduli mau kemana Archie pergi. Yang penting adalah sekarang dia mendapatkan apa yang dimau.

Archie pergi menggunakan mobilnya sendiri. Dia membawa dua botol whisky kesukaan mertuanya.

Pria itu menuju ke sana tanpa pikiran macam-macam. Dia bahkan ingin mencobanya lagi bersama Wilma agar dia tahu reaksi juniornya itu.

Ketika sampai di depan rumah, Archie tersenyum melihat Wilma yanh tengah masuk ke dalam rumah. Dia pun bergegas menyusul. Tapi sesuatu yang dia dengar membuatnya sangat terkejut.

" ... ya, aku tidak menikahi pria itu. Aku tidak mau menikah dengannya!"

Dua botol whisky yang ada ditangannya meluncur begitu saja dari tangannya sehingga pecah berhamburan.

"Apa benar itu Wilma? Kau sungguh tidak ingin menikah dengan ku? Apa kau mengucapkan itu dengan sungguh-sungguh?"

"Archie, ini tidak seperti yang kau pikirkan. Wilma, dia hanya bicara asal. Dia hanya sedang emosi karena kesal dengan kami."

Brodie nampak gugup, dia juga bicara asal dalam menjelaskan ucapan putrinya. Entah sejak kapan Archie ada di sana dan berapa banyak yang di dengarnya. Yang pasti saat ini Brodie berusaha membuat Archie tidak salah paham.

"Wilma, aku bertanya padamu. Apa benar kau tidak ingin menikah denganku?"

"Arch, Wilma hanya sedang emosi saja."

"Wilma Gomelia, jawab pertanyaanku."

Archie tidak mengindahkan ucapan Brodie. Yang dia inginkan adalah jawaban dari mulut Wilma langsung. Dia sudah besar, pastinya bisa bicara sendiri tanpa harus diwakilkan.

Tatapan Archie yang begitu tajam membuat Brodie menciut. Selama ini belum pernah dia melihat Archie yang sedemikian itu. Dan pada akhirnya Brodie memilih diam.

"Satu kata darimu akan membuatku mengambil keputusan. Kau tahu, aku selalu menghormatimu, aku selalu mengerti akan mu, bahkan aku membiarkanmu melakukan banyak hal. Sekarang jawablah, apakah benar kau tidak ingin menikah denganku? Ya atau tidak."

Wilma masih terdiam, mulutnya seolah terkunci dengan begitu rapat. Dia pun berdiri terpaku. Saat ini, Archie seperri orang yang sama sekali tidak dikenalnya. Pria itu tampak menakutkan.

"Ya, aku tidak ingin menikah denganmu! Aku muak kau selalu menempel padaku! Aku merasa terkurung!"

Tanpa bicara apapun, Archie mengambil ponselnya. Dia kemudian menghubungi seseorang.

"Batalkan semuanya, gedung, catering, gaun dan segala hal tentang pernikahan. Pernikahan ku, digagalkan."

Tuuut

Drap drap drap

"Arc, tunggu Arc! Wilma, apa-apaan kau ini hah! Cepat kejar Archie dan jelaskan."

Wilma hanya berdiri mematung. Matanya menatap kepergian Archie dengan nanar. Dia bingung, bingung karena tidak tahu harus apa. Lidahnya pun terasa kelu bahkan hanya untuk sekedar memanggil sang tunangan.

"Wilma!" Pekik Lesley. Ibunya itu harus menggoyangkan tubuh sang anak agar bisa kembali sadar.

"Apa yang baru saja kau lakukan hah!"

Wilma memilih diam, dan melenggang pergi ke kamar. Dia juga mengunci kamarnya agar tidak ada satu orang yang masuk.

Arghhhh!!!

"Shiiit! Dimana Wilma! Wilmaaaa, Wilmaaa!"

Brodie sungguh marah. Dengan wajah yang merah padam dia berjalan menuju ke kamar putrinya.

Dugh dugh dugh

Sembari memukul pintu, pria paruh baya itu berteriak memanggil anaknya. Marah, kesal, dan emosi memenuhi diri Brodie. Bagaimana tidak, keinginannya menjadi mertua seorang Archie Keith Wallace yang hanya tinggal hitungan hari itu seolah hancur berantakan.

"Wilma, keluar sekarang! Cepat ke rumah Archie dan katakan bahwa semua itu hanya celotehan mu saja! Jangan diam saja Wilma! Cepat keluar!"

Wilma bergeming, dia tidak menjawab satu pun dari ucapan Brodie. Wilma malah menutup telinganya dengan bantal.

Saking kesalnya Brodie karena Wilma tidak bereaksi apapun, dia pergi dan tak lama kembali dengan sebuah linggis.

Drak drak drak

Blaaak

Ya, Brodie menghancurkan pintu kamar Wilma. Masih dengan memegang linggis itu, dia menarik tangan Wilma.

"Segera pergi ke tempat Archie. Daddy tidak mau tahu, lakukan apapun sampai dia mau kembali lagi menikah denganmu."

Wilma tetap bergeming, tapi bukan berarti Brodie diam saja. Dia menyeret Wilma ke luar rumah, membuka mobil dan memaksa anak satu-satunya itu masuk ke dalam mobil.

"Sayang, apa yang kau lakukan."

"Minta maaf, anak sialan ini harus minta maaf kepada Archie."

Lesley tidak bisa berkata apa-apa. Jika Wilma tidak melakukan itu, entah apa yang akan terjadi nanti. Ia pun memilih pasrah melihat anaknya dibawa pergi suaminya dengan keadaan tidak percaya.

"Kenapa, kenapa harus aku yang mengorbankan hidupku?"

Ckiiit

Akhirnya Wilma membuka mulutnya juga setelah sedari tadi terdiam. Brodie pun menepikan mobilnya. Ia menatap tajam kepada sang anak.

"Kau pikir dari mana semua kemewahan yang kamu nikmati itu berasal hah! Kamu pergi jalan-jalam ke luar negeri, menghadiri fashion show di sana sini, memangnya dari mana? Semua dari ku, semua dari kantongku, dan apa kau tahu sebagian itu juga dari Archie. Tanpa dia, kamu tidak bisa menjalani kehidupan sosialita mu. Jadi jangan berlagak bahwa kamu paling menderita. Semua sebanding dengan apa yang kamu nikmati."

Degh!

TBC