Dendam Sang CEO

Ia pun melihat lihat semua sudut yang berada disana, terlihat mewah dan mahal semua perabotan disana. tak lama kemudian Leo yang baru selesai mandinya segera menyuruh Sisil untuk mandi juga.

" Hey gendut, Mandi sana badanmu bau " cibirnya

" Baiklah, tapi tunggu bisakah aku meminta bantuanmu " ucapnya

" Hemp "

" Tolong bukakan resleting dipunggung ku, aku tak bisa menggapainya " ucapnya kembali memohon

Lalu Leo membuka resleting gaun Sisil, ada pemandangan indah saat pertama kalinya melihat hal itu, mulus dan putih itulah gambaran punggung Sisil saat ini.

Leo menahan Slavina na, melihat seperti itu lelaki mana yang tidak akan tergoda namun Leo tak akan melakukan hal apapun, tujuannya hanya balas dendam pada Salsa, ia takan mungkin menyakiti Sisil dengan merenggut yang paling berharga dalam dirinya meskipun Sisil sudah menjadi istrinya.

" Cepat Mandi sana, bau sekali ketek mu " ucapnya

Dengan langkah kesalnya Sisil segera melangkah kedalam kamar mandi disana ia berendam dan merilekskan diri, Ia masih kesal dengan ucapan Leo yang mengatakan bahkan ketik dan badannya bau,

Aroma terapi sangat merilekskan tubuh Sisil hingga tak terasa ia tertidur dikamar mandi, setelah 1 jam berlalu Leo heran dibuatnya bagaimana tidak Sisil berada dikamar mandi sangat lama. ia sengaja mendengarkan suara didepan kamar mandi tersebut namun tidak ada tanda-tanda kegiatan mandi,

" Gawat, jangan-jangan Dia bunuh Diri " ucap paniknya

Tok.... Tok....Tok.....

" Gendut.... buka pintunya " ucapnya khawatir

Namun tak ada tanda-tanda pintu dibuka dengan wajah khawatirnya ia membuka pintunya yang ternyata tak dikunci Sisil

" Percuma Aku teriak-teriak kalo pintunya ga dikunci, dasar gendut " omelnya

Leo segera memasuki kamar mandi tersebut dibuat heran ketika melihat Sisil yang sedang asiknya tidur. dengan kesalnya ia membangunkan Sisil.

" Malah enak-enakan tidur lagi, Heh gendut bangun " bentaknya

" Bangun.... " menggoyang-goyangkan lengannya

" Hemp.... " membuka matanya

" Agh..... Apa yang Kau lakukan disini tidak sopan, keluar... pasti mau mengintip " menyilangkan tangannya pada dadanya

" Kepedean sekali Kau badan jelek gitu aja bangga, Kau itu bisa-bisa mandi dan tertidur ini sudah satu jam " ucap kesalnya meninggalkan Sisil

Dengan terburu-buru Sisil segera membasuh badannya dan memakai kimono handuk yang disediakan disana.

" Em... Tuan.... Aku lupa bawa bajuku " ucapnya dengan gugup

" Dilemari putih ada baju tinggal Kau pilih " ucapnya

"Baik Tuan, Terima kasih " ucapnya segera membuka lemari tersebut

" Wah bagus-bagus bajunya, apa ini semua milik Kak Salsa atw milik perempuan lain" ucapnya heran

Ia segera memakai bajunya dan menghampiri Leo kembali karena perutnya lapar setelah kedinginan dikamar mandi

" Em... Tuan saya lapar " ucapnya

" Tuh makananmu " jawab Leo

" Tapi Tuan ini ada 2 " ucapnya

" Hei gendut jangan serakah, Aku satu dan Kau satu " ucapnya

Mereka pun memakan makanan masing-masing setelah itu mereka pergi tidur Leo tidur diranjangnya sedangkan Sisil tidur di sofa.

" Hey gendut... Kau tidur disofa sana " titahnya

" Baik Tuan " ucapnya

Keesokan harinya Sisil bagun terlebih dahulu dari Leo, ia segera mandi dan merapikan Diri, ia lalu duduk disofa dan menonton tv, ia tak berani membangunkan sang suami. Tiba-tiba bel kamar tersebut berbunyi dengan segera Sisil membukanya

" Pagi Nona, Saya mau bertemu Tuan Leo " ucap Renal

" Pagi pa Renal, Tuan ada silahkan masuk " ucapnya

" Langsung saja kekamarnya " ucap Sisil

" Maaf Nona, harusnya anda yang kekamar, tidak sopan jika Saya harus kekamar anda dan tuan " ucapnya

" Ish...Kau ini " ucapnya kesal dan segera membangunkan Sang suami

" Tuan, bangun ini sudah pagi " ucapnya

" Tuan.... Tuan.... "

" Brisik sekali Kau gendut....apa hah " bentaknya

" Diluar ada Renal mencarimu " ucapnya dengan gugup

" Tunggu sebentar ....Aku mandi Dulu " ucapnya melangkah ke kamar mandi

Bersambung......