NovelToon NovelToon
Cinta Itu Terlalu Dalam

Cinta Itu Terlalu Dalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:780
Nilai: 5
Nama Author: rosnila

Kiara merupakan seorang gadis yang masih berusia 18 tahun, saat ini dia baru dinyatakan lulus SMA, Akan tetapi takdir malah membuat dia terjebak dalam ikatan pernikahan dengan pria asing bernama Arya. akankah pernikahan yang dijalaninya berakhir bahagia? ataukah akan sebaliknya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rosnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan itu Mulai tumbuh

Pagi itu, Kiara yang baru selesai mandi tak langsung turun ke meja makan. Dia menunggu Arya yang belum juga siap dari kamar mandi.

Kiara sudah menyiapkan kemeja dan jas yang akan dipakai Arya pagi itu. Dia juga tidak lupa menyiapkan dasi yang senada.

Kiara berjalan mendekat ke pintu kamar mandi, dan memanggil Arya yang belum juga siap.

"Mas, cepat sedikit mandinya."

"Apa mas lupa pagi ini ada meeting?" tanya Kiara.

Arya yang mendengar kata meeting langsung saja buru-buru meraih handuknya dan keluar dari kamar mandi.

Kiara yang tadi masih bersandar dipintu sontak saja jatuh ke pelukan Arya, dan hampir saja keduanya mandi kedua kali.

Keduanya saling berpelukan, dan hanyut dalam tatapan masing-masing. Kiara yang menyadari posisinya saat itu, langsung melepaskan dirinya dari pelukan Arya.

"Mas kenapa sih, buka pintu tidak bilang-bilang lebih dulu!"

" Kamu ini yang aneh, ngapain coba bersandar dipintu kamar mandi? " jawab Arya.

" Ooo, saya tau. Pasti kamu mau ngintip kan?" ucap Arya sambil mendekatkan wajahnya ke Kiara.

"Ish apaan, siapa juga yang ngintip." jawab Kiara sambil mendorong jauh tubuh Arya.

"Kiara pikir terjadi sesuatu dengan Mas, sampai tidak keluar-keluar dari kamar mandi." jawab Kiara dengan bibir manyun.

Dia kesal jantungnya hampir copot karena mau jatuh dikamar mandi.

"Lebih baik Mas bersiap-siap, biar bisa berangkat ke kantor."

Kiara berjalan meninggalkan Arya yang masih berdiri didepan kamar mandi.

"Benar-benar perempuan itu susah ditebak, kalau salah tetap saja harus menang." ucap Arya didalam hati.

Dia akhirnya mendekat kearah Kiara dan meraih bajunya lalu pergi keruang ganti kamar itu.

Tak berpa lama Arya sudah keluar dengan kemeja biru mudanya. Kiara langsung membantu Arya memakai jas, dan memasangkan dasi nya.

Kali ini Arya terus saja menatap Kiara, yang berada begitu dekat dengan dirinya. menatap gadis cantik dihadapannya tak berkedip.

Kiara yang tau akan hal itu pun, jadi salah tingkah. Dia menjadi tidak fokus memasang dasi Arya.

"Kenapa lama sekali, bukannya hari ini saya ada meeting?" ucap Arya.

" Makanya jangan menatap Kiara seperti itu. " jawab Kiara.

Arya hanya tersenyum, ternyata walaupun Kiara tak menatap kearahnya, dia tau kalau sedang diperhatikan.

"Sudah selesai!" ucap Kiara.

"Terimakasih." jawab Arya.

Kiara hanya tersenyum, dan sebelum turun dia merapikan jas Arya terlebih dahulu.

"Apa Mas sarapan dirumah?" tanya Kiara.

" Di kantor saja, takut kesiangan. " jawab Arya.

" Ya sudah. " jawab Kiara yang sudah berjalan keluar dari kamar.

Begitu juga dengan Arya ikut turun karena harus secepatnya ke kantor. "

" Mas! " panggil Kiara saat Arya sudah berada disamping mobilnya.

"Kenapa?" tanya Arya.

"Nanti siang Kiara akan pergi bersama Mbak Sari."

" Kemana? "

" Ke kampus."Jawab Kiara pelan, dia takut Arya akan marah.

"Kalau begitu, nanti saya yang Antarkan."

" Sampaikan saja dengan Mbak Sari.! "

"Tapi Mas kan ada kesibukan dikantor."

" Kamu tunggu saja dirumah! "

" Dan jangan membantah. "

" Iya Mas. "

Kiara tak lagi membantah, sesuai apa yang dikatakan Arya. Dia tak ingin merusak mood suaminya itu pagi-pagi.

Dan mungkin Arya hanya ingin tau di mana dia akan kuliah. Kiara berjalan masuk begitu mobil milik Arya sudah tak terlihat.

Dia berjalan masuk dan menuju meja makan. pagi itu dia meminta Bik Darmi yang menemaninya sarapan.

Biasanya Bik Marni akan menolak. Namun kali ini karena tau tuannya tidak ada, dia tidak tega nyonya nya sarapan sendirian.

Setelah sarapan Kiara menghubungi Sari untuk memberitahukan kalau dia akan ke kampus bersama Arya.

Sekitar pukul 11.30, Arya sudah berada dirumah.

"Mas apa ada yang ketinggalan?" tanya Kiara bingung.

Tidak biasanya Arya pulang jam segitu, biasanya dia akan pulang jam makan siang.

"Memang nya kalau mau pulang harus ada yang tertinggal?" tanya Arya sambil menyandarkan tubuhnya di Sofa.

Kiara meninggalkan Arya yang terlihat lelah, membuatkan secangkir teh hangat untuk suaminya itu.

"Ini mas, minum dulu!" meletakkan gelas berisi teh hangat itu diatas meja.

Mengambil jas yang masih dipegang oleh Arya. Menatap Arya yang saat itu sedang memejamkan mata. Mungkin dia benar-benar lelah.

"Apa ada yang bisa Kiara bantu?" tanya Kiara sambil menyentuh punggung tangan Arya.

Bukannya menjawab Arya malah menggenggam erat jemari Kiara. Perlakuan Arya sempat membuat Kiara kaku ditempatnya.

Memang Arya itu susah ditebak, kadang sikapnya dingin, sedingin kulkas dua pintu. tapi terkadang tiba-tiba begitu perhatian.

"Jam berapa kita akan pergi?" tanya Arya.

" jam 14.00 siang Mas."

" Kalau Mas capek, Kiara biar naik taksi saja." jawab Kiara khawatir Arya kelelahan.

" Saya baik-baik saja "

Arya membuka matanya, menatap gadis Yang ada disampingnya itu. Dan tiba-tiba Arya tersenyum. Kiara malah menjadi bingung dengan sikap Arya hari itu.

Hampir tidak pernah Kiara melihat senyum Arya. Biasanya wajahnya datar. Namun hari ini begitu berbeda.

"Tumben mas senyum?" Kiara tiba-tiba bicara dengan polosnya.

"Apa itu salah?" tanya Arya

"Tidak hanya aneh saja." jawab Kiara lagi.

" Hari ini perusahaan kita memenangkan tendernya." ucap Arya.

" Oo pantas saja dia senyum-senyum." ucap Kiara didalam hati.

" Syukurlah kalau begitu Mas, Kiara ikut senang." jawab Kiara yang juga ikut tersenyum.

Tiba-tiba Arya menyentuh kepala Kiara, menatap Kiara begitu dalam. Kiara sempat salah tingkah, dan mengalihkan pandangannya.

Kalau untuk dirinya, mencintai Arya bukan lah hal yang sulit. Karena baginya Arya adalah lelaki pertama yang dia cintai setelah sang ayah.

Namun dia bersyukur, kalau memang Arya sudah mau mengganggap nya ada. Setidaknya tidak lagi menganggapnya orang asing.

Kiara melepaskan genggaman tangan Arya dari tangannya. Dia membenarkan duduknya menghadap lurus kedepan. Jantungnya berdetak tak karuan.

Apa ini yang namanya jatuh cinta? tanya Kiara didalam hati. Tapi apa secepat itu dia mencintai Arya?

Arya menjauhkan tangannya dari kepala Kiara, dan menyeruput teh yang ada dimeja. Dia takut kalau Kiara tidak nyaman dengan perubahan sikap nya yang tiba-tiba.

Seperti biasa, suasana hening seketika. Kiara kehilangan kata-kata untuk bicara dengan lelaki disampingnya.

Dia belum sepenuhnya bisa bersikap santai, karena dia memang tidak terbiasa bicara atau dekat dengan laki-laki manapun.

"Ya sudah, saya mau mandi dulu." ucap Arya.

" Iya mas, Kiara mau ke dapur dulu." jawab Kiara yang langsung beranjak dari duduknya.

Menjumpai Bik Marni yang masih menyiapkan makan siang. Kiara duduk di kursi meja makan. Seperti biasa melihat Bik Marni yang memasak.

Kiara teringat akan perlakuan Arya tadi terhadapnya, dia jadi senyum-senyum sendiri. Bik Marni yang melihat nyonya nya pun berkomentar

"Sepertinya nyonya sedang bahagia?"

"Iya Bik."

" Bibi ikut senang." jawab Bik Marni.

"Bik, Kiara boleh tanya sesuatu?" tanya Kiara sama Bik Marni.

" Mau nanya apa nyonya?"

"Bibi pasti kenal kan dengan perempuan bernama Felicia?"

" Kenapa nyonya ingin tau?" tanya Bibi lagi.

" Hanya ingin tau aja."

"Apakah dia sangat cantik?" tanya Kiara lagi.

" Nyonya jauh lebih cantik." jawab Bik Marni sambil tersenyum.

"Nyonya itu cantik wajah dan hatinya." jawab Bik Marni yang berjalan mendekat ke arah Kiara.

"Kenapa, apa nyonya cemburu?" tanya Bik Marni menggoda Kiara.

Kiara sesaat terdiam, dan kemudian menganggukkan kepala nya pelan. Sambil memasang wajah yang lucu.

Bik Marni sampai terkekeh, melihat nyonya nya yang ternyata telah memiliki rasa terhadap tuannya.

"Kenapa Bibi tertawa?"

"Bibi tertawa bahagia nyonya " jawab Bik Marni.

Dan tanpa mereka sadari, tak jauh dari pintu dapur, seseorang sedang ikut tersenyum melihat mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!