NovelToon NovelToon
IDOL

IDOL

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Idola sekolah
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: vennyrosmalia

Felisha harus terjebak dengan kesepakatan yang tidak bisa ditolaknya demi membantu keluarganya di kampung.

" Ingat, kamu harus menutup mata, telinga bahkan mulutmu selama kesepakatan itu berlangsung." ucap alvino.

" Ya aku akan selalu mengingatnya." patuh felisha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vennyrosmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18

Di sekolah, mengenai kejadian perundungan terhadap Felisha juga ditangani dengan baik oleh kepala sekolah.

Alvino sendiri yang meminta Pamannya untuk memberikan hukuman pada pelaku perundungan yang berjumlah lima orang.

"Terima kasih Paman, Alvin minta maaf atas kejadian ini." ucap Alvino pada Pa Herman.

Dia meminta maaf sebab ini kali pertama ada kasus perundungan di sekolah mereka disebabkan penggemar Alvino yang anarkis.

"Kamu tidak perlu meminta maaf, yang terpenting kasus ini bisa di selesaikan tanpa banyak pihak yang tahu." tutur Pa Herman.

"Apa ujian kemarin berjalan dengan baik?" tanya Pa Herman.

Meski dirinya sudah mendengar dari beberapa guru yang sempat membahas mengenai perubahan Alvino, tapi dirinya juga ingin mendengar sendiri dari keponakannya langsung.

"Paman tenang saja, Alvin gak akan membuat Paman kecewa." jawab Alvino tanpa ragu.

......................

Alvino keluar dari ruangan Kepala sekolah dan berniat untuk pergi ke kelas Felisha. Namun di pertengahan jalan, dia bertemu dengan Gina.

"Mau kemana kamu Al?" Tanya Gina menghentikan langkah Alvino.

"Dimana Felis?" bukannya menjawab, Alvino malah menanyakan hal lain.

" Feli izin hari ini, sepertinya dia masih trauma." ungkap Gina.

Alvino terdiam, dari kemarin setelah dirinya menghubungi Felisha untuk melihat acaranya di televisi, Felisha tidak lagi menjawab pesan dan mengangkat panggilannya.

"Woi, Alvin. Malah bengong." Gina menepuk pundak sepupunya.

"Aku pergi dulu." Alvino segera berbalik tanpa mendengarkan Gina yang terus memanggilnya.

......................

Pulang sekolah, Alvino bergegas mengendarai motor sportnya menuju satu tempat.

Tok.tok.tok.

Felisha yang sedang berbaring di kasur kecilnya terpaksa bangun karena mendengar pintu kamar kos nya di ketuk.

Begitu pintu kamar terbuka, Felisha kaget saat melihat Alvino sudah berdiri disana sambil menenteng kantung belanjaan ditangannya.

"Ka kamu."

Belum Felisha mempersilahkan untuk tamu tak di undangnya masuk, Alvino justru dengan santai melangkah melewati Felisha yang masih berdiri mematung di depan pintu.

"Cepat masuk dan tutup pintunya." titah Alvino.

Tanpa membantah Felisha menutup pintunya. Karena dia juga takut banyak penghuni kos lain yang melihat kedatangan Alvino.

"Ngapain kamu kesini?" tanya Felisha dengan suara tertahan seolah takut ada orang lain yang mendengar.

Seperti biasa Alvino sudah duduk di kasur miliknya yang sedikit berantakan.

"Kamu sakit?" tanya Alvino tanpa menjawab pertanyaan yang di ajukan Felisha.

Melihat penampilan Felisha dengan baju rumahan, wajahnya yang sedikit pucat membuat Alvino yakin jika Felisha sedang sakit.

"Aku gak sakit." jawab Felisha mengelak dari keadaan yang sebenarnya.

Sedari pagi dirinya merasa demam dan pusing, makanya dia tidak memaksakan untuk pergi ke sekolah.

Alvino menarik tangan Felisha yang masih berdiri di depannya. Karena tarikan Alvino yang tiba-tiba membuat Felisha jatuh dan terduduk di pangkuan Alvino.

"Kamu demam." ucap Alvino setelah menempelkan satu tangannya di kening Felisha.

"Ih kamu apa-apaan sih Vin." bergegas Felisha berpindah dari pangkuan Alvino.

Bahkan jantung nya sudah berdebar karena berada di dekat Alvino.

"Ini, aku bawakan bubur dan obat. Makanlah."

Alvino membuak kantung belanjaan yang berisi bubur ayam, beberapa makanan, buah dan plastik kecil yang berisi obat.

Felisha tertegun, perhatian Alvino yanh seperti ini bisa membuatnya salah paham bukan.

"Kamu tidak perlu repot seperti ini, aku baik-baik saja."

Tanpa mendengarkan perkataan Felisha, Alvino menyodorkan bubur ayam yang sudah dibukanya.

"Makan saja, aku tidak menerima penolakan. Kamu tahu itu." ucap Alvino.

Pasrah, Felisha kemudian mengambil bubur itu dan mulai memakannya dengan perlahan.

Meski sedikit kesal, namun begitu bubur itu masuk ke dalam mulutnya ada perasaan hangat yang dirasakan Felisha saat ini.

"Vino, aku takut jatuh cinta kalau seperti ini terus." ucap Felisha dalam hati.

Alvino tersenyum tipis melihat Felisha yang menurut padanya.

"Meski aku tidak tahu perasaan macam apa ini, namun aku sangat menikmatinya." batin Alvino.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!