Menjadi seorang Duda tunanetra serta memiliki seorang putri, dalam waktu dekat, bukan lah hal yang mudah untuk Jade jalani.
Berulang kali ia mencoba mengakhiri hidupnya, namun putri kecil nya selalu saja menggagalkan niat nya tersebut.
Sampai suatu saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Sarah, kehidupan nya menjadi berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32
Selepas kepergian pak Edwin dan Dany. Wajah Alan tampak dingin pada Sarah. Alan terus mengurak-ngatik handphone nya.
"suami ku" Sarah sengaja memanggil Alan seperti itu untuk menggoda nya.
Dan benar saja, Alan pun hampir tertawa tapi ia mencoba menahan nya.
" honey " Sarah terus menggodanya.
Alan masih menahan tawa nya dan tidak melihat Sarah
" Amore Mio "
Akhir nya tawa Alan pun pecah, Alan tidak bisa menahan godaan Sarah, Sarah selalu punya cara untuk buat diri nya tidak marah pada nya.
" aku lagi marah " ucap Alan
" mana ada orang marah ketawa seperti itu"
" maka nya jangan godain aku"
" ih siapa yang godain kamu, aku cuma bilang Amore Mio, lagian kamu marah kenapa?"
" ternyata dihari pernikahan kita, kamu punya janji sama mantan kamu "
Sarah merapatkan bibir nya, kali ini ia yang menahan tawa. Sarah berjalan mendekat, ia pun mendekatkan wajah nya ke depan Alan.
" Amore cemburu?"
" stop sayang!"
Mereka berdua akhir nya tertawa bersama.
" ngapain mereka ke sini?" tanya Alan
Sarah pun menceritakan semua nya pada Alan. Tidak ada yang ia tutupi dari Alan. Alan hanya memastikan apa yang diucapkan Nio itu benar, Alan hanya ingin mendengar ceritanya dari mulut Sarah sendiri.
" tapi seperti nya ia masih menyimpan perasaan sama kamu "
" Perasaan yang seperti apa yang dia simpan untuk ku setelah dia berbuat seperti itu sama aku?"
" menyesal mungkin "
" it's not my problem "
Alan menghela nafas. Ia menarik pelan lengan Sarah dan memeluk nya.
" aku ngga mau pulang ke rumah, aku mau pulang sama kamu"
Sarah melirik kan matanya ke arah Alan. Ia menangkap sesuatu dari ucapan Alan yang barusan. Ia mencurigai Alan.
" kita sudah sah, so it's up to me "
Sarah tersenyum tipis. " kalau ibu tanya gimana?"
" aku akan bilang, aku menginap di tempat istri ku "
Sarah menghela nafas " ya udah ayo kita pulang "
Alan menggandeng istrinya. Karyawan Sarah yang belum pernah mengenal Alan, menatap dengan penuh tanya. Sarah pun melewati mereka dengan santai sembari memperlihat kan cincin pernikahan nya. Sorak Sorai pun bergemuruh seisi kantor, mereka ikut merasakan kebahagian yang dirasakan oleh Sarah.
" sayang lebih baik kita bilang sama orang tua ku dan keluarga mu tentang kita "
Sarah menatap Alan lalu mengangguk
Alan pun mengendarai mobil nya ke apartemen Tante nya, Alan dan Sarah memberi tahukan status mereka sekarang, mereka sangat senang mendengarkan berita tersebut, mereka juga memberikan selamat pada Alan dan Sarah.
Setelah dari tempat Tante nya Sarah. Mereka menuju rumah Alan. Mereka melihat Lila sedang bermain dengan ibu Kania.
" kak Sarah " Lila memeluk Sarah.
" lagi mainan apa sama Oma?"
" mainan puzzle, bunda belikan ini untuk Lila "
" Oya? Lila suka?"
" suka, tapi Oma ngga bisa bantu Lila bermain"
"Oma kan sudah tua, jadi mata Oma sudah tidak terlalu melihat"
" ibu baik-baik aja kan? Tanya Alan
" ibu baik-baik aja, biasa mata tua jadi kurang awas"
" ya sudah Lila main sama ka Sarah aja, sini kak Sarah bantuin" ucap Sarah
" Bu, ada yang mau Alan sampaikan" Alan mengajak ibu nya untuk masuk ke ruang TV.
Alan memberitahukan pada ibu nya, jika ia sudah menikahi Sarah. Ibu nya pun terkejut dan marah karena mereka tidak memberitahukan pada nya sebelum nya, tapi setelah itu ibu nya merasa senang dan lega karena Alan dan Sarah telah menikah.
Dari awal melihat Sarah, entah kenapa ibu Kania sudah menyukai Sarah. Ia juga ingin menjodohkan Alan dan Sarah pada saat itu. Ia menginginkan Sarah menjadi menantu nya pada saat itu. Padahal ibu Kania tidak mengenal Sarah sebelum nya.
Dipernikahan Alan yang sebelum nya, ibu Kania tidak merasakan hal itu, ia hanya menyetujui saja pilihan Alan, ia tidak memiliki perasaan seperti yang ia rasakan saat bertemu Sarah. Ibu Kania merasa bahagia, keinginan nya terwujud, Sarah kini telah menjadi menantu nya.
" kalian ini, bisa-bisa nya melakukan nya tanpa sepengatahuan ibu!"
" maaf Bu, kami masih memiliki pekerjaan yang harus kita selesaikan, sementara itu aku ingin segera menikahi Sarah. Jadi Sarah bilang padaku untuk menikah saja dulu, untuk resepsi kita pikirkan nanti, jadi aku putuskan hari ini aku menikahi nya"
Ibu Kania mengerti keinginan Alan. Ia pun akhir nya tidak mempermasalahkan hal tersebut.
" apa kalian sudah bicara pada Lila?"
Alan menggelengkan kepalanya.
" kami putuskan memberi tahu nya ketika kami akan mengadakan acara pesta pernikahan kita nanti, untuk sementara tolong ibu rahasiakan dulu dari nya"
Ibu Kania mengangguk mengerti. Dan untuk malam ini Alan memberitahukan pada ibu nya, bahwa diri nya tidak pulang ke rumah. Ibu Kania tersenyum dan mengerti maksud Alan.
Mereka pun akhir nya berpamitan pada ibu Kania. Sebelum mereka pulang, ibu Kania memberikan sebuah gelang emas berhias permata pada Sarah.
" ini ibu dapatkan dari mertua ibu, sekarang ibu turunkan ke kamu"
Entah kenapa ibu Kania tidak memberikan gelang tersebut pada Alisha, padahal Alisha lebih dulu telah menikahi putra nya. Justru sekarang ibu Kania memberikan gelang itu pada Sarah.
" terimakasih Bu, Sarah akan menyimpannya dengan baik "
" semoga kalian bahagia sampai Tuhan memanggil salah satu dari kalian"
Mereka pun pergi meninggalkan rumah dan menuju apartemen Sarah. Sesampai di apartemen Sarah dan Alan pun bersih - bersih.
Alan melihat pakaian tidur Sarah yang sangat minim, dengan belahan dada yang rendah sehingga pay*dara nya terlihat menyembul sedikit, paha putih mulusnya membuat Alan berdebar. Ditambah wangi khas Sarah yang membuat Alan ingin mencium nya, dan ingin melakukan nya lagi
" sayang pake apa sih wangi banget" Alan memeluk Sarah dari belakang sembari mencium pundak Sarah yang terbuka.
" cuma pakai lotion " jawab Sarah
Alan terus mencium Sarah karena wangi. ciuman Alan membuat Sarah menggeliat karena geli. Sarah memejamkan mata nya dan menarik nafas dalam lalu mendesah pelan "ehmm aahh "
Suara itu membuat hasrat Alan ingin segera menggauli istri nya kembali.
Bersambung.....