NovelToon NovelToon
Menantu Luar Biasa

Menantu Luar Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Ketos / Matabatin / Sistem / Suami Tak Berguna
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Zhiyuan, menantu keluarga Liu yang dulu dicap tak berguna dan hanya membawa aib, pernah dipenjara tiga tahun atas tuduhan yang tidak pernah ia lakukan. Selama itu, dunia menganggapnya sampah yang layak dilupakan. Namun, ketika ia kembali, yang pulang bukanlah pria lemah yang dulu diinjak-injak. Di balik langkahnya yang tenang tersembunyi kekuatan, rahasia, dan tekad yang mampu mengguncang keluarga Liu—dan seluruh kota.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23 Hadiah dari istri

Zhiyuan ternyata ada di sebelah pintu ketika ia baru saja pulang dari kesibukannya. Ia tidak berniat menguping tapi tanpa sadar tangannya berhenti sebelum membuka pintu dan malah ikut mendengarkan cerita Liu Zhiya sampai habis.

Zhiyuan mengepalkan tangannya, merasa sedikit ada tanggung jawab pada dirinya karena membiarkan bawahannya berlaku seenaknya.

Ia baru saja dari Guishan Real Estate seharian, tak menyangka adik iparnya mengalami hal seperti ini. Kalau sampai identitasnya sebagai CEO Jinyao Entertainment terbongkar, bisa habis ia dimaki di hadapan tiga wanita ini.

Tapi yang paling penting sekarang, ia harus menenangkan Liu Zhiya. Kompetisi final terlalu penting untuk dilewatkan.

"Zhiya, kau harus tetap ikut besok. Tenang saja, Yu Dayong bukan satu-satunya juri. Dia tidak punya wewenang mutlak."

Mereka bertiga terkejut dan serempak menoleh kearah Zhiyuan yang tiba-tiba memasuki rumah tanpa permisi.

"Zhiyuan, apa kau bodoh? Zhiya sudah dipermalukan seperti itu! Kalau dia masih mencoba mengganggunya besok, bagaimana?!" Liu Hong meledak, matanya merah karena marah.

Zhiyuan tetap tenang. "Jinyao adalah perusahaan besar. Tak mungkin semua keputusan jatuh ke tangan satu wakil manager. Memang ada tikus kotor, tapi itu wajar di perusahaan sebesar ini. Yang penting, jangan mengeneralisasi. Perusahaan besar tetap punya reputasi yang harus dijaga."

Liu Zhiya terdiam. Ia tahu ucapan kakak iparnya itu ada benarnya juga. Tidak adil menilai semua orang hanya karena ulah satu orang busuk. Namun, hatinya masih ragu.

Liu Yuxin mengangguk, ikut menenangkan. "Benar kata kakak iparmu. Lagipula, ini negara hukum. Kalau Yu Dayong berani macam-macam lagi, kita bisa langsung lapor polisi. Dengan jabatan sebesar itu, dia pasti tak berani gegabah."

Liu Hong pun akhirnya setuju, meski wajahnya masih kesal. Liu Zhiya juga mulai tenang. Jika ada bahaya, ia akan langsung memanggil polisi.

Setelah berpikir panjang, Liu Zhiya akhirnya memutuskan: ia akan tetap ikut final besok. Bagaimanapun, ini adalah kesempatan penting dalam hidupnya. Dan... siapa tahu besok ada pimpinan dengan otoritas lebih tinggi yang hadir.

Harapannya kembali menyala.

Malam itu, setelah selesai mandi dan hendak kembali ke kamar, Zhiyuan terkejut melihat Liu Yuxin berdiri di depan pintu. Piyama putihnya membuat sosoknya tampak anggun sekaligus mempesona.

"Sayang? Ada apa?"

Zhiyuan sempat mengira istrinya tiba-tiba ingin dimanja.

Liu Yuxin menunduk, wajahnya merona malu. Jari-jarinya saling mengait, suara lirih keluar, "Pijatanmu semalam... enak sekali. Bisa... pijat aku lagi malam ini?"

Wajahnya makin memerah. Meski menunduk, merahnya leher putihnya jelas terlihat.

Zhiyuan tersenyum nakal. "Kalau tanpa hadiah, aku tidak mau kerja gratis."

Liu Yuxin terkejut, matanya membulat. :Orang ini...! Pijat saja repot sekali! Semalam juga tidak minta apa-apa!'

Namun begitu bertemu tatapan lembut suaminya, ia jadi salah tingkah.

"Kalau kau tidak mau memberiku hadiah... ya sudah, aku tidur saja," kata Zhiyuan pura-pura bosan, berbalik hendak masuk kamar.

Liu Yuxin panik. Ia buru-buru berkata, "Ba-baiklah! Aku beri hadiah!"

Setelah mengucap itu, wajahnya makin panas.

'Apa aku terlalu gampang menyerah?' pikirnya. Tapi ia tak bisa memungkiri—pijatan itu benar-benar membuatnya nyaman.

Akhirnya ia tersenyum malu-malu, menatap Zhiyuan dengan mata berkilat. "Sepuluh menit lagi... datanglah ke kamarku."

Hidung Zhiyuan langsung terasa panas. Bayangan yang muncul di kepalanya membuat darah mudanya bergejolak.

Zhiyuan diam-diam menghitung waktu dalam pikirannya. Ia tidak ingin melewatkan sedetikpun untuk kesempatan langka ini. Tepat ketika hitungannya mencapai 10 menit, ia langsung melangkah memasuki kamar.

Saat pintu didorong perlahan, matanya langsung membelalak.

Di atas ranjang, sosok istrinya tampak menawan—ia mengenakan ikat perut merah yang hanya menutupi separuh dadanya, bahunya dilapisi sifon hitam tipis, sementara renda hitam samar terlihat di pangkal pahanya.

Kaki putih jenjang itu tertekuk, menciptakan siluet yang begitu menggoda.

Zhiyuan refleks menelan ludah, dadanya terasa panas. Tatapan matanya meredup, seakan ditelan oleh bara keinginan. Ia tak bisa menahan diri untuk bertanya-tanya… apakah Liu Yuxin sedang memberi isyarat padanya?

“A-aku sudah siapkan hadiahmu. Kau bisa mulai sekarang,” ucap Liu Yuxin datar, tapi dengan nada samar yang justru membuat jantungnya berdebar lebih cepat.

Zhiyuan langsung bersemangat. Ia mendekat dan mulai memijat dengan hati-hati, meski telapak tangannya sedikit bergetar saat mengalirkan energi rohnya.

Begitu kulit lembut itu tersentuh, matanya semakin panas, perasaan yang ditahannya mulai menggerogoti ketenangannya.

“Ahn…” Liu Yuxin bergumam pelan. Pinggangnya melengkung, membuat kain yang longgar kian terbuka, memperlihatkan kulit putih yang nyaris sempurna.

Zhiyuan menatapnya tanpa berkedip. Keringat mulai membasahi dahinya, antara bahagia dan tersiksa. Pekerjaan sederhana seperti ini justru menguji batas kesabaran seorang pria.

Telapak tangannya bergerak perlahan, menyusuri pinggang ramping itu, lalu naik ke lengan halusnya. Namun, tatapannya akhirnya tertuju pada lekukan di bawah kain tipis itu—bayangan indah yang nyaris tak tertutupi.

Napasnya memburu, matanya kian gelap. Ia menunduk, sadar celananya sudah menegang tak terkendali. Dengan susah payah ia menarik napas panjang, lalu melanjutkan pijatannya pada paha jenjang yang terasa halus bak sutra kualitas terbaik.

Namun saat ia hendak meminta Liu Yuxin berbalik, tatapannya terhenti—istrinya sudah tertidur pulas... Untuk kedua kalinya.

Zhiyuan terpaku, campur aduk antara kecewa dan lega. Ia hanya bisa menarik nafas dalam, menelan rasa sedih itu seorang diri.

Malam berlalu begitu saja. Meski tubuhnya cukup kuat, tetap saja rasa lelah mulai merambat.

....

Keesokan paginya, setelah mengantar Liu Yuxin ke perusahaan, pikirannya kembali pada Liu Zhiya. Ia tak tenang jika mengingat sikap busuk Yu Dayong dan manajemen Jinyao. Maka ia memutuskan untuk datang langsung.

“Ketua, ini video kompetisi kemarin yang kau minta.”

Zhiyuan menatap layar komputer serius. Bahkan sebagai orang luar, ia bisa jelas melihat perbedaan kualitas. Liu Zhiya jauh lebih unggul dibanding kontestan lain. Namun hasilnya justru… mengecewakan.

Tatapannya beralih ke beberapa juri yang muncul di rekaman. Ia menahan diri untuk tidak menyebutkan aib Yu Dayong kepada Jin Yimei.

“Sekretaris Jin, hari ini kau yang akan memegang kendali skor. Pemenang final ada di tanganmu. Aku juga akan memantau lewat siaran langsung. Aku ingin melihat kemampuan kontestan ini dengan mata kepala sendiri.”

Meski bingung, Jin Yimei segera menanggapi serius. Ia tahu Ketua benar-benar memberi perhatian khusus kali ini.

1
Jujun Adnin
kopi mendarat
Prajapati
author koplak.hanya segini kemampuanmu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!