NovelToon NovelToon
BABYSITTER KESAYANGAN CEO

BABYSITTER KESAYANGAN CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Pengasuh / Ibu Tiri / Chicklit
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Melon Milk

Kiandra Pravira, baru saja kembali ke Jakarta dengan hati yang hancur setelah dikhianati mantan kekasihnya yang menjalin hubungan dengan adiknya sendiri. Saat berusaha bangkit dan mencari pekerjaan, takdir membawanya bertemu dengan Axton Velasco, CEO tampan dari Velasco Group. Alih-alih menjadi sekretaris seperti yang ia lamar, Kiandra justru ditawari pekerjaan sebagai babysitter untuk putra Axton, Kenric, seorang bocah enam tahun yang keras kepala, nakal, dan penuh amarah karena kehilangan Ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melon Milk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Axton menandatangani berkas terakhir di mejanya. Seharian penuh dia tenggelam dalam pekerjaan, dan ketika melihat jam, ternyata sudah lewat pukul sebelas malam. Rasa kantuk dan lelah mulai menyerang. Ia membereskan barang-barangnya, lalu meninggalkan kantor. Gedung Velasco Group sudah sepi.

Di parkiran, Axton melangkah ke mobilnya. Pikirannya melayang pada dua orang di rumah. Mungkin Kenric sudah tidur. Semoga Kiandra juga sudah membaik.

“Selamat malam, Tuan. Pulangnya agak larut malam ini,” sapa Bibi Widya begitu Axton tiba di mansion.

“Ya, ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Bagaimana keadaan di sini?” tanyanya.

“Semua baik-baik saja, Tuan. Tuan Muda sudah tidur di kamar Kiandra. Katanya dia tidak mau tidur di kamarnya sendiri,” jawab Bibi Widya.

“Tidak masalah. Aku akan mengecek mereka dulu.” Axton menyerahkan kunci mobil pada Pak Herman.

“Tuan mau makan sesuatu?” tanya Bibi Widya lagi.

“Tidak perlu. Aku hanya ingin tidur setelah melihat mereka. Selamat malam, Bibi.”

Axton melangkah masuk ke kamar Kiandra. Lampu masih menyala. Pemandangan di depannya membuat beban kepalanya hilang seketika: Kiandra dan Kenric terlelap di ranjang yang sama, begitu damai. Senyum tipis muncul di bibirnya.

“T-Tuan Axton?” Kiandra tiba-tiba terbangun dan menatapnya.

“Jangan panggil aku ‘Tuan’. Sudah berapa kali aku bilang? Apa aku membangunkanmu?” Axton mendekat.

“Tidak, aku memang terbangun sendiri. Mau ambil Kenric? Tadi dia ngotot ingin tidur di sini. Seperti biasa, dia yang menang,” jawab Kiandra sambil mengucek matanya.

Axton tersenyum kecil. “Bukan cuma Kenric yang ingin kulihat. Bagaimana denganmu? Sudah lebih baik?”

Kiandra mengalihkan pandangan. “Lebih baik dari kemarin. Ini pasti akan berlalu. Besok aku kembali bekerja. Kasihan Helena kalau aku cuti lagi. Lagipula, hanya aku yang bisa menghadapi anak nakalmu itu.”

Axton terkekeh. “Ya, benar juga.”

“Boleh aku tidur di sini juga?” tanyanya tiba-tiba.

Kiandra langsung memerah. “T-Tidak! Tidur saja di kamarmu!”

“Aku tidak boleh, tapi anakku boleh? Jadi aku harus cemburu pada Kenric sekarang? Ternyata kamu lebih suka dia daripada aku,” goda Axton sambil menyeringai.

“K-Kamu ini gila ya?! Tidurlah di kamarmu!” Kiandra semakin kesal. Dan Axton makin suka melihat wajahnya yang merona.

“Apa benar-benar tidak boleh? Aku janji tidak akan macam-macam. Kita hanya tidur. Jangan pikir yang aneh-aneh.” Ia mendekat, membuat Kiandra panik.

“Kamu menyebalkan! Jangan dekat-dekat, nanti Kenric bangun!” seru Kiandra gugup.

“Tenang. Dia tidur nyenyak. Tidak akan bangun.” Tanpa menunggu lagi, Axton menunduk dan mencium bibirnya.

Kiandra terkejut. Saat Axton menggigit lembut bibirnya, ia spontan membuka mulut. Lidah pria itu masuk, menguasai dirinya. Awalnya Kiandra kaku, tapi akhirnya ia membalas ciuman itu.

Mereka terengah-engah ketika tiba-tiba Kenric bergumam dalam tidurnya. Keduanya langsung menoleh, tapi bocah itu masih lelap, mungkin hanya bermimpi.

“Kamu jago juga berciuman, Kiandra,” bisik Axton sambil tersenyum nakal.

“Dasar bajingan!” Kiandra memukul bahunya. Seluruh wajahnya merona.

“Kenapa? Karena kamu menyukaiku?” godanya lagi. “Kenapa kamu tidak mau kita berpacaran? Kita ini cocok sekali, tahu.”

“Diam! Kalau mau tidur di sini, ganti baju dulu. Dan jangan tidur di sebelahku. Biarkan Kenric di tengah!” Kiandra melempar bantal ke arahnya.

“Baiklah, aku mengerti. Jangan mimpikan aku saat tidur ya?” Axton terkekeh sambil cepat-cepat menutup pintu sebelum bantal berikutnya melayang.

**

Kiandra terbangun ketika sinar matahari sudah terang benderang di luar. Dia lupa menutup tirai jendela semalam, jadi cahaya langsung menyorot wajahnya. Ingatannya kembali pada kejadian tadi malam ayah dan anak itu tidur di kamarnya. Entah mengapa, mereka seenaknya menjadikan kamar ini sebagai tempat tidur bersama. Untung saja kondisi tubuhnya sudah agak membaik sekarang. Lagipula, hari ini Minggu. Axton tidak bekerja.

Kiandra duduk sambil meregangkan tubuh. Seketika, potongan kejadian semalam muncul lagi. Apa benar dia menciumnya? Atau itu hanya mimpi? Wajahnya langsung memanas. Astaga! Apa yang sudah aku lakukan?! Kenapa aku membiarkan dia menciumku?! Bodoh sekali, Kiandra!

“Bermimpi buruk? Dari tadi kamu mukul-mukul kepala sendiri.” Suara Axton membuat Kiandra terlonjak. Sial, dia sudah bangun.

“T-Tuan... eh, Axton! B-Bukan, aku hanya kebangun karena sinar matahari. T-Tidurlah lagi, aku mau siapkan sarapan.” Kiandra buru-buru hendak bangun, tapi Axton menariknya kembali. Tubuhnya terbaring lagi dan pria itu tepat di atasnya. Sial! Pagi-pagi sudah begini!

“Ada banyak pelayan di mansion ini. Itu tugas mereka. Tugasmulah menjaga Kenric. Dan satu lagi, aku tidak suka melihatmu sampai kelelahan.” Suaranya tenang, tapi detak jantung Kiandra malah semakin tak karuan. Bagaimana kalau Kenric bangun?! Posisi ini... astaga, memalukan sekali!

“I-Iya! Cepat minggir! Kalau Kenric lihat, entah apa yang dipikirkannya!” Kiandra panik. Tapi Axton malah tersenyum, seolah tidak peduli.

“Kita tidak melakukan hal salah. Hanya mengobrol manis di pagi hari.” Matanya teduh, senyumannya tampan sekali. “Aku bisa dengar detak jantungmu. Hatimu bicara lain dari ucapanmu. Aku tahu, Kiandra. Aku juga menyukaimu.”

Wajah Kiandra memanas habis-habisan. “Sialan kau, Axton Velasco!” Dia mendorongnya sampai jatuh dari tempat tidur. Astaga, jangan-jangan terlalu keras?!

“Kalian ngapain?! Daddy! Kamu nggak apa-apa?!” Ternyata Kenric sudah bangun. Semoga dia tidak melihat apa pun barusan.

“Y-Ya, aku nggak apa-apa,” sahut Axton singkat.

“Apa sih yang kalian lakukan? Kenapa Daddy bisa ada di sini? Tidur di sini juga?” Kenric menatap curiga.

“E-Ehm! Ada kecoa! Iya, tadi ada kecoa. Aku teriak, jadi Daddymu langsung masuk. H-Haha... kecoa itu hampir merayap ke arahmu.” Kiandra melirik Axton yang menutupi hidungnya. “Astaga! Hidungmu berdarah?! Tuan?!” Ya Tuhan, ini salahnya.

“Tidak apa-apa. Aku kembali ke kamarku,” jawab Axton datar, lalu pergi. Hah? Apa dia marah? Sial, jangan sampai aku kehilangan pekerjaan!

“Aku lihat sendiri kok. Kamu bohong! Nggak ada kecoa di sini. Kalau mau pelukan, jangan di depan aku!” Kenric manyun. Ya ampun, nasib apes macam apa ini?!

“Jangan jadikan kamarku tempat tidur bersama! Balik ke kamar sendiri, Tuan Muda!” Kiandra mendengus.

“Tidak mau. Daddy lagi marah, jadi itu saja yang perlu kamu pikirkan. Buatkan aku sarapan, jangan banyak alasan,” ucap Kenric sambil rebahan lagi. Kiandra menatapnya tajam sebelum akhirnya menyerah. Anak ini memang suka memerintah!

**

Saat menyiapkan sarapan, pikiran Kiandra berantakan. Bukankah seharusnya Axton yang minta maaf? Dia yang duluan mencium. Dia juga yang menggoda lagi pagi ini. Tapi kenapa justru Kiandra yang merasa bersalah? Menyebalkan!

Selesai membuat sarapan, dia mengantarkannya ke kamar Kenric. Setelah itu, Kiandra pergi sebentar untuk menyiram tanaman di taman. Tubuhnya sudah lumayan segar, dan dua hari ini dia memang sengaja tidak bicara dengan keluarganya. Dia tidak mau dengar ocehan lagi.

“Selamat pagi, Kiandra!” suara Helena membuatnya menoleh. Gadis itu datang dengan keranjang sayur, sepertinya baru dari pasar.

“Pagi,” jawab Kiandra singkat.

“Sepertinya kamu sudah sehat ya? Tidurnya nyenyak karena ditemani ayah dan anak itu?” Helena menyeringai nakal.

“Kamu tahu dari mana?! Kamu ngintip, ya?!” Kiandra terbelalak.

“Aku cuma lihat Tuan Axton masuk ke kamarmu semalam. Aku lagi haus, jadi ke dapur. Kiandra-Axton benar-benar berlayar nih! Jadi, kalian sudah resmi?” Matanya berbinar penuh semangat.

“Tidak! Diam kamu! Dua orang itu aneh, malah jadikan kamarku tempat tidur bersama. Baru saja... uh, hampir saja--” Kiandra buru-buru menutup mulutnya. Astaga! Mulut bodoh!

“Hah?! Serius? Tuan Axton merayumu?! Kiandra, terimalah! Jangan keras kepala! Kamu juga suka, kan? Aduh, kapalku berlayar mulus sekali!” Helena girang bukan main.

“Jangan sebarkan! awas kamu! Kerjain tugasmu sana” Kiandra mendelik.

“Baiklah, baiklah. Tapi kabari aku kalau kalian resmi, ya? Aku siap bikin pesta!” Helena terkekeh.

Kiandra mendengus, lalu melanjutkan menyiram tanaman. Setelah itu dia kembali ke kamar Kenric, anak itu harus mandi. Dari bawah, Kiandra sempat melirik lantai dua. Axton mungkin ada di kamarnya... Sudahlah. Kalau dia nggak mau bicara, ia juga nggak akan bicara. Lagian, dia yang mulai duluan.

“Tuan Muda, ayo mandi. Sudah jam sepuluh,” ucap Kiandra begitu masuk kamar.

“Kenapa, Kiandra yang jelek?” Kenric balik menatap, dan Kiandra kaget bukan main, anak itu sedang memegang obatnya!

“A-Ah! Itu cuma vitamin-ku! Cepat mandi sana, Tuan Muda!” Kiandra panik, langsung merebut obat dari tangannya.

Kenric sempat curiga, tapi akhirnya mengangguk dan keluar untuk mandi. Kiandra buru-buru menyembunyikan obat itu di dalam tas besarnya. Bagaimana bisa dia menemukannya? Semoga saja dia tidak sempat membaca kegunaan obat itu.

1
Rohana Omar
up date .....up date jgn di gantung seperti baju di jemuran athor
Melon: Update terusss ko tiap harii, 1 hari 3 bab yaa☺️
total 1 replies
kayahhh
lanjut thierr
kayahhh
rame
Anonymous
🩵
Lina ayuu
oke
Silvi
gud
Sania Anugrah
👍👍
Anonymous
lanjut 🤭
Lira
God
Diana sabila
lanjut 😍😍😍
Dewi sartika
bagus
sumiati
la jut
sumiati
bagus
erin
lanjut 😍
Asyatun 1
lanjut
Mira Hastati
bagus
Asyatun 1
lanjut
Sastri Dalila
👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!